Pada Januari 2017 lalu kita telah informasikan adanya rencana AS dan Israel yang akan membentuk aliansi militer antara NATO dengan Negara negara Arab guna melawan Iran.
Saat ini ada indikasi kuat bahwa rencana itu akan segera direalisasikan meski ada hambatan besar karena munculnya pertikaian antara Arab Saudi dengan Qatar sejak Juni 2017 lalu.
Nampaknya ujung dari semua rencana musuh Islam ini akan menjadi adu domba besar akhir zaman yang tidak pernah juga disadari oleh para petinggi negara Arab bahwa bersekutu dengan musuh Islam adalah dilarang keras oleh Allah , bahkan resikonya tidak main main mereka bisa dianggap telah keluar dari Islam (Al Maidah-51 menyebut “Maka sesungguhnya Orang itu termasuk golongan mereka“)
Tapi inilah yang terjadi diakhir zaman ini,
Musuh Islam dijadikan sekutu, Sementara sesama Muslim malah dijadikan musuh bersama.
Kita tidak perlu bertanya kepada para petinggi negara negara Arab itu kenapa mereka nekad melanggar larangan Allah itu, karena Al Maidah 52 sudah menjelaskan alasannya ,
“Kami takut mendapat bencana”
Beberapa sumber telah mengatakan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump secara diam-diam telah mendorong rencana untuk membangun aliansi Politik dan Keamanan mirip seperti NATO antara negara-negara Arab guna menghadapi Iran meskipun saat ini masih ada perpecahan yang dalam di antara negara-negara Arab sendiri.
Sebelum kunjungan Trump ke Arab Saudi tahun lalu, laporan mengatakan Presiden Trump diharapkan untuk meletakkan visinya bagi terciptanta apa yang disebut pejabat Gedung Putih sebagai aliansi “ARAB – NATO” yang terdiri dari enam negara Teluk Arab dan juga Mesir dan Yordania.
Amerika Serikat akan memainkan peran sebagai pengatur dan pendukung dan sementara akan berada diluar aliansi anti-Iran, tambah laporan tersebut.
Pada hari Sabtu 28/7 kemarin , para pejabat AS dan Arab mengatakan bahwa pemerintahan Trump berharap untuk meningkatkan rencana tersebut di sebuah pertemuan puncak yang sementara ini akan dijadwalkan di Washington pada pertengahan Oktober.
Gedung Putih juga menegaskan bahwa mereka sedang bekerja untuk proyek itu, yang sementara ini dikenal sebagai Aliansi Strategis Timur Tengah (MESA). “MESA akan berfungsi sebagai benteng melawan Iran,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih (NSC).
Selain itu, sumber dari beberapa negara Arab yang rencananya terlibat dalam aliansi itu menegaskan adanya upaya baru untuk merealisasikan inisiatif tersebut. Namun, kebuntuan diplomatik antara Qatar dan kuartet negara-negara yang dipimpin Saudi tampaknya telah menghambat pembentukan apa yang disebut aliansi “NATO Arab” itu.
Salah satu sumber informasi mengatakan pemerintah AS prihatin dengan keretakan Qatar dengan beberapa Negara Arab lainnya yang bisa menjadi penghambat bagi rencana aliansi Arab itu.
Pada Juni 2017, Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA memberlakukan blokade darat, laut dan udara terhadap Qatar , Negara yang banyak bergantung pada impor itu dengan menuduh Doha mendukung terorisme, sebuah tuduhan yang dibantah keras oleh Doha.
Kelompok negara yang dipimpin Saudi telah menyerahkan sebuah daftar berisi tuntutan kepada Qatar dan memberikannya ultimatum untuk mematuhi mereka atau menghadapi konsekuensi.
Tetapi Doha menolak untuk memenuhi tuntutan2 itu dan menekankan bahwa mereka tidak akan melanggar kebijakan luar negerinya yang independen.
Pada saat itu Bruce Riedel seorang mantan staf CIA, Pentagon, dan NSC, mengatakan bahwa perselisihan itu telah merusak prospek aliansi anti-Iran. Konsep “NATO Arab” sekarang “berantakan,” katanya, dia menambahkan bahwa tujuan Riyadh sebenarnya adalah “perubahan rezim di Qatar”.
“Tentu saja Arab Saudi mungkin tidak memiliki kekuatan untuk memaksa perubahan rezim, tetapi itulah yang mereka inginkan. Ini adalah sebuah periode yang sangat berbahaya,” ia menekankan.
maaf oot. tentang nuklir, kita semua dah tau kalo semua nuklirnya sudah siap, lantas kenapa harus nunggu beberapa tahun lagi? masih menunggu apalagi mereka min?
Terpilihnya Trump sangat tidak diinginkan oleh globalis, jelas sekali dari pernyataan George soros yg sangat geram. Beberapa hari lalu sy lihat rekaman wawancara radio seorang Pastor AS Lindsey Williams yg mendapat info langsung dari seorang elit insider Globalis yang menyatakan bahwa mereka harus merubah agendanya karena terpilihnya Trump. Sayang rekaman itu segera dihapus sebelum kita download.
Menunggu berapa tahun lagi? tentu saja hanya Allah yg tahu, yang lebih penting adalah sadar sedang dizaman mana kita sedang hidup, mulai kita jauhi maksiat dan perbanyak amal ibadah , bersyukurlah kita termasuk orang2 yg diberi kesadaran. Perang nuklir juga bukan akhir dunia koq, kita nikmati saja even2 akhirzaman yg sedang dan terus kita saksikan ini hehe…
Gimana nih pa admin, sy ga bisa tidur ngebayangin perang nuklir sambil menikmatinya?