Saat ini kita sedang menyaksikan pembentukan “tatanan dunia baru” (new world order), dimana sistem hukum internasional yang ada mulai diruntuhkan dan negara-negara (Super power) dibawa ke era Perang Dingin yang baru, kata wakil Menhan Rusia.
Jenderal Aleksandr Fomin berbicara kepada RT menjelang Konferensi Keamanan Internasional Moskow ke-9, yang dijadwalkan berlangsung pada 22-24 Juni 2021 di ibukota Rusia. Acara tersebut akan diikuti pejabat militer dan pakar keamanan dari 49 negara.
Konferensi yang akan datang adalah acara yang secara eksplisit non-partisan, dan negara-negara yang diundang akan mengambil peran yang terlepas dari hubungan mereka saat ini dengan Rusia, kata Fomin.
“Di forum ini, kami akan berbagi landasan untuk memecahkan masalah utama dunia tidak hanya dengan sekutu kami, tetapi juga berbagi landasan dengan fihak musuh, yaitu negara-negara yang saat ini tingat kerja samanya (dengan Rusia) minimal atau bahkan nol,” kata Fomin.
Selama beberapa tahun terakhir, terutama di bawah mantan presiden AS Donald Trump, beberapa perjanjian internasional sudah dihilangkan. Secara efektif, saat ini hanya tinggal satu kesepakatan besar antara Washington dan Moskow yaitu perjanjian NEW-START, setelah Presiden Joe Biden setuju untuk memperpanjangnya selama lima tahun lagi.
Munculnya sistem senjata baru, serta upaya beberapa negara untuk membawa peperangan ke wilayah yang belum pernah dilihat sebelumnya, semakin mempercepat munculnya “tatanan dunia baru,” kata Frolov.
“Pada dasarnya sedang muncul jenis senjata baru yang secara radikal telah mengubah keseimbangan kekuatan di dunia modern, dimana peperangan masuk ke area baru, yaitu diluar angkasa dan dunia maya. Hal ini, tentu saja akan mengarah pada perubahan pada prinsip dan metode perang,” tambahnya.