“CAESAR BILL”, MAKANAN MACAM APAKAH ITU?

 

 

Caesar Bill atau judul  lengkapnya Caesar Syria Civilian Protection Act, adalah Rancangan Undang-Undang “Perlindungan Sipil” untuk Suriah yang mulai diperkenalkan di Konggres AS tahun 2019, dan menurut keinginan AS harus dipaksakan diterapkan di Suriah.

Tidak tanggung-tanggung untuk upaya mencekik ekonomi rakyat Suriah dan merongrong pemerintahan yang sah di Suriah ini, AS harus menyiapkan gelontoran dana 738 Milyar dolar.

Inti dari RUU buatan Konggres AS ini adalah undang-undang AS yang menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan yang lebih sadis kepada pemerintahan Suriah, para pejabat Suriah, negara atau fihak lain yang membantu pemerintah Suriah, Institutusi keuangan dan ekonomi Suriah termasuk presiden Suriah Bashar al-Assad, atas “tuduhan yang dibuat-buat” melakukan kejahatan terhadap penduduk Suriah.

RUU ini dimunculkan karena upaya melengserkan Assad yang dimulai sejak 2012 ternyata disadari telah gagal total. Anda bisa membaca RUU itu diweb resmi Konggres AS.

Kemasannya dibuat sangat indah seakan-akan sebagai langkah bantuan kemanusian dan perlindungan waga sipil kepada rakyat Suriah, tapi sebenarnya hanyalah kezaliman yang akan makin mencekik rakyat Suriah.

Assad berkali-kali menegaskan, mereka tidak menginginkan bantuan barat untuk memulihkan negaranya paska dihancurkan kekuatan asing, yang diinginkan adalah semua kekuatan Koalisi asing yang tidak diundang termasuk Koalisi AS dan Turki harus keluar dari Suriah, agar Suriah bisa membangun kembali negaranya dengan memanfaatkan kembali kekayaan Minyak dan gasnya yang terkonsentrasi disekitar sungai Eufrat.   

 

Mungkin tidak ini tidak pernah anda fikirkan, kita sedang hidup diabad 21 atau abad milenial, bukan diabad 16, 17 ,18 atau 19, tapi ada sebuah Negara super power yang terang-terangan mengagresi suatu negara berdaulat dan terang-terangan menjarah kekayaan alamnya. Sementara apa yang disebut PBB bisa dilumpuhkan tanpa respon apapun, bahkan tidak ada Ulama dunia yang bergeming melihat kezaliman ini. Atau bisa jadi anda sendiripun tidak melihat.

 

Luar biasanya, kezaliman luar biasa ini bahkan sudah berlangsung selama 8 tahun. Dan luar biasanya lagi, kezaliman ini justru dibantu oleh beberapa Negara muslim yang menyediakan dirinya menjadi basis-basi militer musuh Islam untuk memudahkan operasi yang sangat zalimini, bahkan Turki dan Yordania rela menyediakan diri menjadi pintu masuk bala tentara bayarannya (teroris) yang akan bertempur di Suriah.

 

Apa yang sudah terjadi diSekitar Sungai Eufrat

Banyak peristiwa besar dan luar biasa yang terjadi di Suriah sejak 2012, namun meski makin banyak orang dengan berderet gelar, bersorban besar dan bergamis menyeret tanah, tapi belum tentu mereka mampu melihatnya, karena memang Hadits menyebut diakhir zaman ‘Ilmu telah diangkat’. 

Apa yang sedang terjadi disekitar sungai Eufrat ?.

  • Sebuah kekuatan super power AS sedang memaksakan kehendaknya untuk mengganti pemimpin Suriah dengan sosok yang tunduk kepada Israel. Mekanismenya dilakukan baik dengan cara militer maupun cara apapun.
  • Negara biang ‘democrazy’ AS lupa, bahwa inti ‘demokrasi’ adalah kekuasaan yang dilegitimasi oleh rakyatnya. Kata demokrasi itu secara terbuka malah dipelintir maknanya menjadi ‘Pemerintahan yang diakui internasional’, atau ‘yang diakui PBB’. Kata ‘Dunia internasional’ atau ‘PBB’ tiba-tiba bisa menggantikan hak mutlak rakyat suatu Negara untuk menentukan nasibnya sendiri.
  • Sebuah kekuatan super power, termasuk Turki dan puluhan kelompok teroris secara illegal mengagresi dan menguasai ladang-ladang minyak Suriah, sebuah Negara muslim yang berdaulat yang pemimpinnya dipilih rakyat lewat pemilu.
  • Sebuah Negara super power AS bisa menentukan apakah suatu Negara boleh menjual atau membeli barang dari luar negeri. Istilah yang dipakai adalah Embargo ekonomi, sanksi ekonomi, tapi sebenarnya intinya adalah premanisme oleh suatu Negara adidaya. Akankah AS memberi sanksi Arab Saudi dan UEA karena menginvasi Yaman, atau Turki yang menginvasi Suriah ? Tidak akan pernah ada itu, karena mereka adalah sekutu dekat Israel.
  • Sebuah Negara muslim diacak-acak sampai hancur lebur oleh para musuh Islam tapi para ulama dunia diam saja. Bahkan beberapa Negara muslim seperti Turki justru ikut membantu.
  • Ratusan ribu orang yang mengaku muslim secara bodoh mau didatangkan keSuriah untuk menjadi bala tentara musuh Islam untuk membuat kerusakan diSuriah, dibumi Allah yang diberkahi. Alasannya sangat khas ala Dajjal, pemimpinnya difitnah sebagi zalim, sedang kezaliman yang dilakukan dikemas sebagai ‘membela keadilan’.

 

Kenapa Suriah Harus Dicekik Habis-habisan

Kenapa Suriah harus diberi sanksi ekonomi berkepanjangan tanpa henti meski Negara ini telah dihancurkan?

Karena pemerintahan Suriah yang sekarang dianggap sebagai penentang Israel, tidak mau bersahabat dengan Israel, dan sebagai tetangga yang bebatasan langsung dengan Israel ini adalah ancaman besar bagi agenda Pemerintahan tunggal dunia untuk menyambut Al Masih Dajjal.

Israel punya agenda yang tidak bisa ditawar, bahwa sebelum AlMasih (Dajjal) keluar, maka seluruh area di sekitar Israel harus dalam keadaan terkendali. Mereka telah sukses dalam melengserkan para penentang Israel lain seperti Saddam Husein dan Muammaf Qadafi.

Bukan hanya area sekitar Israel sebenarnya karena agendanya adalah penguasa tunggal dunia, tapi negara manapun yang menentang Israel akan beresiko berhadapan langsung dengan AS. Anda lihat negara kaya minyak Venezuela yang sekarang kekurangan minyak, atau Iran yang adalah satu-satunya Negara didunia yang berani mengklaim sebagai musuh Israel.

Artinya,  semua kepala pemerintahan manapun tidak boleh ada yang menentang agenda ini, atau mendapat resiko untuk dilengserkan baik dengan cara halus ataupun dengan militer atau dilemahkan dengan berbagai sangsi ekonomi. AS yang bertugas melaksanakan pemaksaan itu. 

Kenapa AS mau melakukan segala upaya apapun untuk kepentingan Israel tanpa harus berfikir berapapun biayanya, dan berapapun tentara AS harus gugur?

Jika anda sudah membaca tiga part dari “Kajian tentang Ya’juj Ma’juj” dan “Ya’juj Ma’juj adalah penyelenggara perang nuklir”, maka pasti sudah tahu bahwa bahwa sejak berabad-abad lalu Ya’juj Majuj mengendalikan seluruh penguasa Eropa untuk mengeruk (bahasa Haditsnya ‘meminum air’) yang maknanya mengeruk kekayaan dari tiap jengkal tanah dibumi, dan Hadits menyebut semua orang lari menyingkir, artinya semua penduduk pribumi tersingkirkan.

Hadist lain juga menyebut Ya’juj ma’juj saat ini sudah bercokol diIsrael, tepatnya setelah diproklamirkan Israel menjadi Negara, sebuah negara yang muncul secara aneh dan misterius hanya dari serah terima wilayah dan kekuasan dari Inggris paska perang dunia 2.

Dan saat ini, dengan memanfaatkan kekuatan militer yang menjadi andalannya AS.  Amerika adalah kuda tunggangan mereka yang siap melakukan apapun untuk membela kepentingan Ya’juj ma’juj.

 

Situasi diSekitar sungai Eufrat Saat Ini

Dengan gagalnya upaya mengganti kepemimpinan Suriah dengan orang yang tunduk kepada AS, sementara juga diSuriah bercokol tembok besar Rusia yang siap membela kepentingan Suriah, maka sisa-sisa  kekuatan AS hanyalah tinggal di Suriah utara dan Suriah timur dan Irak utara. Dicelah antara dua negara itulah yang disebut Hadits akan muncul Dajjal.

AS kebingungan dengan proyek pelengseran Assad yang telah menelan korban jutaan jiwa itu tapi tetep tidak berhasil. Cara yang tersisa adalah bagaimana agar secara ekonomi rakyat Suriah dibuat menderita semaksimal mungkin, Dan cara ini sejak 2019 diupayakan untuk diperketat dengan dibarengi upaya memecah wilayah Suriah dengan memberikan janji otonomi kepada para pemberontak Suriah yang tersisa di Suriah utara dan timur yang kaya minyak itu.

Jadi perebutan gunung emas (minyak) di sekitar sungai eufrat itu masih berlangsung sampai kini.

Sejak lama AS telah melakukan pendekatan kepada Kurdi Suriah untuk mulai memecah belah Suriah, Kurdi Suriah dijanjikan pendirian Negara otonom yang lepas dari Damaskus. Sayangnya dalam proyek ini AS terlihat ragu-ragu karena terbentur fakta bahwa Kurdi Suriah dianggap ancaman dan musuh lama bagi Turki yang selalu mengancam Turki. Sementara Turki sendiri adalah sekutu AS dalam NATO dan punya hubungan diplomatik resmi dengan Israel.

AS dan Turki masih punya sisa-sisa kekuatan di Idlib, yaitu pemberontak Suriah (FSA) yang pada tahun 2018 tidak mau menyerah atau bergabung kembali dengan pemerintah Suriah, mereka lebih memilih untuk dikirim dengan bus untuk dikumpulkan ke Idlib. Mereka  itulah yang disebut hadits sebagai para pengkianat penduduk Syam, orang-orang yang menggembosi dan yang berseberangan .

Tapi wilayah di Idlib mereka harus berbagi wilayaah dengan para teroris dari Al qaedah dan El Nusra yang sudah berkali-kali berganti nama dengan puluhan kelompok afiliasinya.

Tapi AS nampaknya belum menyerah dalam memanfaatkan Kurdi Suriah, AS mulai mendekati Kurdi Suriah lagi, meski Kurdi Suriah juga sadar bahwa telah beberapa kali AS mengkhianati agar Turki bisa menyerang Kurdi Suriah.

Kita sudah beberapa tahun ini menyaksikan kerumitan situasi di sekitar sungai Eufrat, yang sadar atau tidak adalah merupakan peristiwa akhirzaman yang kita tahu akan berujung dengan konfrontasi antar super power.

 

Info Progres Caesar Bill

William Roback, utusan AS untuk wilayah-wilayah Suriah utara dan timur, mengkonfirmasi bahwa “RUU Caesar” untuk Suriah akan mengecualikan SDF dan wilayah-wilayah yang dikuasai militan Suriah.

Roback mengatakan selama pertemuannya dengan “Pemerintahan Mandiri Demokratis” di Kobane (‘Ayn Al-‘Arab) pada hari Sabtu bahwa apa yang terkait dengan hukum pidana dalam kerangka RUU Caesar akan mengecualikan bidang administrasi diri dan akan ada bekerja bersama dan berkoordinasi dalam kerangka program dukungan AS.

RUU baru ini akan lebih lanjut memblokir ekonomi jutaan orang yang tinggal di dalam wilayah pemerintahan Suriah. Meskipun berulang kali banyak kutukan atas ‘pengepungan’ ekonomi di Suriah, AS telah berupaya menerapkan blokade ekonomi parah yang semakin mengisolasi Suriah.

Mengenai aspek keamanan dan politik, Roback berjanji untuk menyerahkan laporan terperinci kepada kepemimpinan AS dan bekerja untuk merumuskan solusi yang tepat untuk semua masalah yang beredar.

Kedua belah pihak membahas kondisi umum di wilayah tersebut dan masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama, dan pemerintah Suriah dianggap menghadirkan risiko keamanan kepada penduduk desa-desa perbatasan sebagai akibat dari penembakan yang dilakukan secara sembarangan oleh Turki dan penargetan warga sipil serta harta benda mereka yang jelas melanggar gencatan senjata.

Dewan Demokratik Suriah meyakinkan Roback bahwa mereka “berharap-untuk solusi di Suriah untuk membangun sistem politik Suriah yang pluralistik, terdesentralisasi, demokratis yang menjaga privasi Suriah utara dan timur dan secara konstitusional menegaskan hak-hak sah rakyat Kurdi.”

 

This entry was posted in Analisa Geopolitik and tagged , , , . Bookmark the permalink.

1 Response to “CAESAR BILL”, MAKANAN MACAM APAKAH ITU?

  1. ihwanovic says:

    situasi US dan sekutunya VS China dalam satu bulan ini tampaknya semakin menarik untuk dipelajari. setelah US dan Uni Eropa, sekarang Australia dan India juga sudah mulai mengibarkan tanda-tanda untuk ikut gerbong US. kalau kita berkaca dari sejarah, apa yang dialami China saat ini lumayan mirip dengan posisi jepang saat diembargo minyak dan ekonomi di tahun 1941 oleh F.D Roosevelt. The deep state sepertinya mau menarik pelatuk perang di sekitar Laut Cina Selatan atau Selat Taiwan, baru menjalar ke wilayah lain

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *