Sudah 8 tahun ini rakyat Suriah dicekik secara ekonomi dengan berbagai sanksi dagang, mulai dari larangan impor bahan bakar minyak dan gas , sampai dengan larangan impor obat-obatan. Tapi tidak puas hanya disitu Binatang yang bisa berbicara itu juga melakukan pembakar lahan pertanian.
Sebuah laporan menyebut, pembakaran lahan pertanian ini sudah direstui oleh presiden Donald Trump. Tapi yang pasti tahun 2019 lalu Konggres AS bahkan secara resmi sudah membuat RUU untuk lebih mencekik ekonomi rakyat Suriah itu, kita akan tulis dalam artikel selanjutnya.
Beberapa hari setelah pemerintah Suriah menuduh bahwa pasukan pendudukan AS diSuriah telah membakar ladang ladang gandum yang luas, sebuah laporan baru kini muncul, bahwa penghancuran tanaman pangan itu dilakukan oleh pasukan AS atas perintah yang disetujui oleh Presiden Donald Trump.
Laporan yang berjudul “Confirmed Trump Ordered Syria’s Wheat Crop Burning During Pandemic” itu mengklaim bahwa pasukan AS telah melaksanakan perintah yang disetujui oleh Gedung Putih. Presiden Donald Trump telah menandatangani perintah untuk membakar lahan pertanian di Suriah.
Pada 17 Mei lalu, sebuah laporan dimedia lokal Suriah mengklaim bahwa pasukan AS telah membakar 20 hektar tanaman gandum di Suriah.
Laporan yang diterbitkan di SANA menyebut bahwa sebuah pesawat milik pasukan ASa menjatuhkan balon termal di atas tanah pertanian di pedesaan Shaddadi, diselatan provinsi Hasaka.
Balon termal itu membakar lahan pertanian luas berupa tanaman gandum di provinsi Hasaka.
Pasukan AS menggunakan helikopter Apache yang terbang rendah dan menjatuhkan beberapa balon termal. Wartawan lokal SANA mengatakan bahwa api menghancurkan 200 dunum (20 hektar) ladang gandum di desa Adla, di desa Shaddadi, selatan Hasaka.
Insiden ini juga memicu kegemparan di kalangan pendukung Suriah yang terkejut dengan tidak adanya kecaman dari komunitas internasional termasuk PBB.
aneh… pendukung wahabi ko tidak ada yang komen ya setiap tulisan admin yang membuka kedok perang suriah …