Ketika Vaksin Pfizer-Biontech mulai disebarkan di AS sekitar Desember 2020, CEO Pfizer, Albert Bourla mengakui bahwa dia dan para direksi Pfizer belum di vaksin.
Saat wawancara dengan CNBC 14 Desember 2020, ketika ditanya : saya dengar Anda belum sempat divaksin, kapan Anda berencana untuk divaksin? Dia memberikan alasan :
“Saya tidak ingin menjadi contoh bahwa saya adalah orang yang “keterlaluan” dengan menyela antrian, usia saya 59 tahun dan kesehatan saya bagus, dan saya tidak bekerja di garis depan, jadi tipe seperti saya ini tidak disarankan untuk divaksin.”
“Dia juga menyebut, fihak Pfizer telah memutuskan, bahwa jika toh saya harus divaksin, itu tidak akan bersama dengan para eksekutif lain, jadi tidak akan ada eksekutif atau anggota direksi yang akan melampaui batas, mereka akan divaksin menurut usia mereka, sesuai jenis pekerjaan, tapi pada waktu yang tepat.”
Bahkan sampai dengan maret 2021, dimana seluruh Negara didunia mulai menerapkan vaksinasi ternyata Albert Bourla dan para petinggi Pfizer belum juga divaksin, sehingga harus menunda kunjungannya ke Israel, karena Israel telah menerapkan wajib vaksin bagi pengunjung dari luar Israel.
Dia kemudian “diinfokan” telah 2 kali divaksin, tapi ini menjadi sangat meragukan, karena dia yang memproduksi vaksin tapi dia sendiri belum divaksin, sementara malah mendorong orang untuk divaksin, bahkan ketika vaksin produksinya sudah beberapa bulan diedarkan.
Tanya : Saya ingin bertanya juga tentang masalah yang sangat penting, soal keraguan terhadap vaksin, bahkan orang-orang yang sudah pernah mendapatkan sebagian besar vaksin yang ada sebelumnya mereka ragu-ragu tentang vaksin ini, karena vaksin ini dikembangkan begitu cepat. Apa yang Anda katakan kepada orang-orang yang berpendapat : Saya akan menunggu beberapa bulan sebelum saya memutuskan untuk divaksin?
Bourla : Saya ingin katakan pada mereka, bahwa saya berharap situasinya menjadi tidak begitu kritis, sehingga mereka dapat memiliki kesempatan untuk memikirkannya, tetapi situasinya sudah begitu mengerikan saat ini, dengan jumlah kematian atau kasus baru yang kita hadapi. Jadi mereka perlu berpikir dua kali, ini adalah vaksin yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan dengan kredensial 171 tahun.
Ini adalah vaksin yang dikembangkan dalam pengawasan yang jelas, dimana semua data disimpan dalam server, ini adalah vaksin yang telah disetujui di AS oleh dua lembaga pemerintah terpisah cdc dan fda. (Dikembangkan) setelah mendengarkan pendapat 2 badan ilmiah independen yang terpisah, yaitu FDA dan CDC, dan ini adalah vaksin yang disetujui oleh semua otoritas di dunia,
Sehingga harus saya katakan kepada mereka dan saya ulangi sekali lagi, bahwa keputusan untuk tidak divaksin bukan hanya akan mempengaruhi kesehatan anda, atau hidup Anda, tapi itu juga akan mempengaruhi kehidupan orang lain, dan kemungkinan kehidupan orang yang paling anda cintai, yang merupakan orang-orang yang sering berhubungan dengan Anda. Jadi saya pikir percaya saja pada sains.
Tanya : Baik, dan pertanyaan lagi untuk Anda, saya dengar Anda belum divaksin, kapan anda berencana untuk divaksin?
Bourla : Secepatmya, satu-satunya yang “sensitif” disini adalah, bahwa saya tidak ingin menjadi contoh bahwa saya adalah orang yang “keterlaluan” karena menyela antrian, usia saya 59 tahun dan kesehatan saya bagus, dan saya tidak bekerja di garis depan, jadi tipe seperti saya ini tidak disarankan untuk mendapatkan vaksinasi.
Di sisi lain perusahaan kami telah melakukan banyak jajak pendapat untuk mengetahui hal apa yang akan membuat orang percaya, dan salah satu orang tertinggi yaitu presiden Joe biden telah divaksin, bahkan juga orang “yang lebih tinggi dari pada dia”, dan juga presiden yang lain.
Jika perusahaan memutuskan, saya akan mempertimbangkan untuk menemukan cara agar saya akan mendapatkan vaksinasi, meskipun itu bukan waktu yang tepat bagi saya, hanya untuk menunjukkan kepercayaan dari perusahaan.
Tetapi kami telah memutuskan, bahwa jika toh saya harus divaksin, kita tidak akan melakukannya bersama dengan para eksekutif lain, jadi tidak akan ada eksekutif atau anggota direksi yang akan melampaui batas, akan ada waktunya bagi mereka akan divaksin menurut usia mereka, jenis pekerjaan dan pada waktu yang tepat.
Bagaimana dengan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus?
Tanya : Mr Tedros, terimakasih telah mengizinkan bertemu…
Dirjen WHO : terimakasih.. mau bertemu saya.
Tanya : Saya ingin menanyakan tentang vaksinasi terhadap diri anda, kapan anda mendapat vaksinasi pertama?
Dirjen WHO : anda tahu..eh eh… tetap saja saya merasa seperti warga negara dari mana saya berasal…sebuah negara miskin yang bernama Ethiopia…sebuah benua miskin yang bernama Afrika. Dan saya ingin menunggu sampai …negara-negara dikawasan Afrika dan dinegara-negara beepenghasilan rendah itu memulai vaksinasi. Jadi dengan kata lain saya memprotes hal ini.. karena gagalnya (vaksinasi di Afrika).
Setelah video itu ramai dibicarakan, pada 12 Mei 2021 atau lebih setahun setelah vaksinasi dunia dicanangkan, dia kemudian mengunggah tweet yang menyuguhkan gambar bahwa “dia sedang disuntik untuk vaksin pertama”.
Today it was my turn to get vaccinated @Hopitaux_unige against #COVID19. Vaccines save lives. It’s critical to get them to all counties A.S.A.P. If like me you live in a country where vaccines are available, please get vaccinated when it’s your turn. pic.twitter.com/ioNMLH5TW9
— Tedros Adhanom Ghebreyesus (@DrTedros) May 12, 2021
Kesimpulannya, dunia memang tidak seperti yang kita bayangkan atau yang terlihat mata, yang sepertinya dikelola dengan apa adanya.
Nah lho, yang bikin vaksin aja ga mau nyoba sendiri vaksin buatannya, jd ada benernya kalo ada yg bilang kita ini hny kelinci percobaan.
Loh…. ketauan juga
Ketauan jg om dadan jg blm ya…, sm dong. Piss lah.
bahasa halusnya mereka g akan mau divaksin. Tapi kita wajib vaksin.. Memang kita ini seperti tikus2 dalam lab untuk diuji coba
pilihan cuman 2, mau ikut vaksin atau tidak..
kalau milih tidak, bakal “dikunci”, kecuali ada yang bisa breaching (hack) sistemnya p********i (alat tracking)…
karena pilihan “melawan” hanya bisa tunggu al mahdi turun…
sy kira maksud niko bukan soal pilihan mau vaksin atau tdk, tp soal keanehan koq yg bikin vaksin sendiri mlh ga mau pake tp malah maksain orang.
krn mereka tau hasil uji cobanya dan percaya pendapat para pakar tentang efek samping, sementara kita gak tau. Khan mereka minta hasil test di buka setelah 75th. Sementara di wkanda malah diacungi jempol, pfizer vax is the best.
Mungkin perang dunia akan lebih cepat ,
Mereka pastinya taulah ,alih – alih menghindar dari hukum internasional, yg akan mengadili pihak-pihak yg akan menjadi terdakwa yg menjadi dalang pandemi ,sebenarnya sih sudah bukan hukum internasional , tapi hukum alam ,krn hukum internasional sudah lumpuh atau cacat , makanya pake hukum darurat alam ,filing saya sekarang kita sedang berada di bulan rajab , bulan nabi kita Muhammad Saw isra، sedang bicara bani israel (yahudi )
Selalu dikaitkan dg isra nabi Muhammad yg
Ada hubungannya dg Yerusalem , mungkin buku buku karya Bassam Nahad Jarrad bisa membantu kita prediksi kehancuran israel , karena aq dah membacanya berulang-ulang 9sampe10 kali ,sesama pelajar eskatologi islam saling berbagi ilmu sangat menyenagkan , supaya kita semua di kaga dari gelombang fitnah Dajjal, (anti Kristus,) kami juga sayang dan cinta dg saudara-daudara kita kristen ortodoks yg ada di rusia dan belahan dunia lainya