Sebuah hasil penelitian yang dirilis pada tahun 14 November 2009 di Jurnal ilmiah NIH (National Institute of Health) AS, berjudul “Potential role of chitinase 3-like-1 in inflammation-associated carcinogenic changes of epithelial cells”, mengungkap peran buruk Kitin, sebagai penyebab beberapa penyakit berbahaya pada manusia.
Sementara, kelompok ilmuwan lain juga menelitian efek Kitin pada inflamatory (peradangan), kanker dan respon imun tubuh.
Bahan Kitin pertama kali ditemukan 2 abad lalu (1811) oleh profesor Perancis Henri Braconnot. Pada tahun 1823, kemudian Odier menemukan bahan biopolimer yang sama pada serangga dan tumbuhan, dan menamakannya “Kitin” (Chitin).
Kitin adalah komponen struktural penting yang terdapat pada Serangga, jamur, krustasea (hewan berkulit keras), dan nematoda (cacing), tetapi sama sekali tidak terdapat pada tubuh mamalia.
Penelitian ilmiah sangat penting dicermati, karena beberapa tahun belakangan gencar dipropagandakan secara masiv keseluruh dunia, yang menyarankan penggunaan serangga sebagai sumber protein pengganti daging.
Apa Itu Kitin (Chitin)
Kitin adalah aminopolisakarida yang ada dalam sel ragi (pada jamur) dan kutikula artropoda (hewan tanpa tulang belakang) dan merupakan salah satu bahan biopolimer yang paling melimpah didunia setelah selulosa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kitin pada serangga sangat bervariasi dalam kisaran 8–4600 mikrogram kitin per serangga, tergantung pada spesies, jenis kelamin, dan instar (tahapan hidupnya).
Kitin adalah polimer linier dari Beta-1,4-linked N-acetylglucosamine (GlcNAc) dengan rumus kimia (C8H13O5N)n, adalah komponen struktural dari dinding sel dan pelapis pada banyak organisme, dan mewakili polisakarida (karbohidrat dengan polimer panjang).
Kitin berfungsi melindungi serangga, parasit, jamur, krustasea (hewan berkulit keras), dan organisme penyebab penyakit (pathogen) lainnya dari pengaruh buruk lingkungan dan atau inangnya.
Kitin harusnya tidak boleh ditemukan pada tubuh manusia, tapi beberapa protein mamalia dengan homologi (kesamaan) kitinase pada jamur, bakteri, atau tanaman telah diidentifikasi.
Juga ditemukan, bahwa jumlah Kitin yang tinggi secara signifikan terdeteksi di kelenjar susu setelah penghentian laktasi (menyusui), namun peran biologis yang tepat dari kitin dalam proses ini belum dijelaskan.
Kitin juga dapat secara langsung mengatur proses penting dari adhesi dan migrasi dalam sel otot polos pembuluh darah secara in vitro. Selain itu telah banyak dilaporkan bahwa kitin banyak ditemukan pada berbagai jenis ‘kanker padat’ pada manusia.
Fungsi Kitin (CHI3L1) sat ini, tampaknya hanya menjadi “prognostikator”, atau “indikator prognosis”, dan menjadi “penanda” adanya “tumor”, dalam skrining dan pemantauan pasien kanker. Dalam kata lain, Kitin selalu ditemukan pada setiap pasien tumor kronis dan kanker.
mungkin AS geram dengan tindakan china membantu rusia lalu AS berusaha membuat klaim palsu dan membalas china dengan cara menghancurkan industri jamur di china agar negara lain tidak membelinya lagi karena jika AS berkata ke nato jangan membeli jamur dari china karena itu perintah kami, maka seluruh negara akan bilang idiot
Sy kira maksud artikel ini murni untuk memperingatkan bahaya kitin, tdk ada hubungan dng situasi saat ini, mknya sumber yg diambil penelitian thn 2009.