NEGARA-NEGARA SEPERTI DOMBA YANG TAKUT TERPINGGIRKAN

Profesor Jacques Attali, Ekonom Perancis

 

Diantara para pakar dunia binaan globalis, professor Perancis Jacques Attali sepertinya adalah sosok ‘mastermind’ yang jauh lebih penting didalam WEF, dari pada pendiri WEF Klaus Scwhab.

Klaus Scwhab mungkin lebih terkenal, karena sepertinya memang diplot sebagai juru bicara mbah Ma’juj, tapi buku-buku dan pemikiran Attali menunjukkan dia lebih berperan dalam mesin think-tank mbah Ma’juj.

 

Bagaimanapun, dia dan ratusan pakar dunia lain pengikut globalis, hanyalah orang-orang yang bertugas menerjemahkan visi masa depan dunia seperti yang diinginkan Mbah Ma’juj. 

 

Karir politiknya dimulai sebagai Profesor Ekonomi di universitas Ivy League, di Perancis, kemudian sebagai penasihat khusus Presiden Prancis Francois Mitterrand dari 1981-1991.

Dia telah menulis lebih dari 40 buku visioner yang menggambarkan arah dunia jangka pendek dan panjang. Saat ini dia adalah Pendiri ‘Positive Planet’, sebuah organisasi yang berkontribusi pada “agenda global PBB 2030”.

Dalam bukunya “21st Century Dictionary,” yang diterbitkan pada tahun 1998, Attali telah meramalkan bahwa pada 2030 umat manusia akan menghadapi sejumlah bencana, dan salah satu kemungkinannya adalah pandemi.

Dia menggambarkan, bahwa pandemi di masa mendatang akan dipakai untuk membentuk kekuatan ‘polisi dunia’, yang akhirnya akan menjadi kekuatan planet bumi, yang dalam waktu singkat akan mempertanyakan “eksistensi demokrasi.”

Istilah lain yang disebut oleh Attali dalam bukunya 24 tahun lalu itu kini sudah biasa kita dengar, seperti “Terapi genetik,” “Terapi Genetik dengan Nanoteknologi”, dan “kepanikan demokrasi”, dan sebagainya.

“Kepanikan demokrasi” yang dia maksud juga benar-benar terjadi saat ini, dimana negara-negara akan “takut terpinggirkan dan tertinggal” jika tidak meniru dan berkiblat pada negara barat.

 

Artinya hampir semua negara kini tidak punya “rancangan pembangunannya” sendiri, baik jangka pendek 4 atau 5 tahunan, maupun jangka panjang 25 tahun. Negara-negara hanya mengadopsi rencana pembangunan yang dibuat globalis, hanya mencomot dari WEF.

Dan itu dia gambarkan dalam kalimat berikut :

Mesin pasar dan demokrasi akan panik, prosesnya akan seperti domba, di mana masing-masing (negara) meniru negara lain (barat) karena takut terpinggirkan dan tertinggal. Ini bukanlah kerusakan pada peradaban Barat, tetapi ini sangat penting.  

 

Proyek ‘Positive Planet’ yang dipimpinnya diklaim mempromosikan ‘ekonomi positif’ guna “memerangi kemiskinan” dan segala bentuk “ketidak adilan” dengan menggunakan “kewirausahaan positif” sebagai sarana “emansipasi” dan “inklusi sosial”, dan “integrasi professional” yang dan “berkelanjutan secara ekonomi”.

Tapi sayangnya, agenda mereka itu tidak lain adalah tirani pemerintah global yang memperbudak seluruh umat manusia, yang bersembunyi dibalik skema “pembangunan berkelanjutan” (sustainable development) dan “kesetaraan” (equality).

Faktanya, dalam “The 4th Industrial Revolution” yang merupakan bagian dari agenda besar “The great reset”, mereka nyatakan sendiri akan meruntuhkan kelas menengah ke level lebih bawah, artinya kesenjangan sosial akan makin tinggi. Jadi “apa yang ditawarkan seakan air sebenarnya adalah api dan sebaliknya.”

 

Panic of Democracy

 

Attali menyebut istilah ‘Panic of Democracy’, PM Kanada  menyebut ‘Erosion of Democracy’, dan yang lain menyebut ‘Collapse of Democracy’, adakah ahli tata-negara yang telah menjelaskan hal itu?  Kita belum pernah melihat satupun, padahal semuanya sudah berlangsung sejak awal era milenial 2000 (21th century).

Tapi memang sulit difahami, karena ‘apa yang mereka peringatkan itu sesungguhnya mereka sendiri yang melakukan’. Yang kedua, semuanya berlangsung dengan samar, dan hanya bisa bisa difahami dengan bantuan panduan agama. 

Kita lihat diseluruh dunia Pemimpin masih dipilih rakyat, anggota perwakilan masih dipilih rakyat, semuanya terlihat normal, tapi kenapa demokrasi disebut telah runtuh?.  

Kunci untuk memahaminya adalah hadits yang menyebut : “Bahwa Ya’juj & Ma’juj akan mengalir dari setiap ketinggian”.

Jika anda belum faham makna hadits itu, silahkan baca kajian kita 5 tahun lalu : “Ya’juj Ma’juj adalah penyelenggara perang nuklir”

Jadi, Mbah Ma’juj sebenarnya sejak beberapa tahun sebelumnya telah menyiapkan calon pemimpin yang akan menjadi wayangnya, membiayai semua pencalonannya. Dan semuanya terlihat wajar karena mengikuti prosedur pemilu dari suatu negara.

Setelah dia memimpin, gejala-gejala aneh sebenarnya banyak terlihat yang mengindikasikan bahwa dia sebenarnya bekerja untuk dalangnya, bukan untuk rakyatnya. Tapi tetap saja banyak yang tidak sadar karena semua seperti terlihat biasa saja dan alami.

Perbudakan akhirzaman memang canggih, dan target klimaksnya adalah pada tahun 2030, dimana pada tahun itu digambarkan anda akan menjadi :

“You won’t have nothing and you will be happy.”

 

Yerusalem Akan Menjadi Ibukota Dunia

Sebagai tambahan, kita sajikan kumpulan beberapa potongan video berisi ungkapan Jacques Attali dari tahun 2014, yang mungkin bisa memberi gambaran tentang visinya.

Ada 2 hal menarik dari kumpulan potongan video ini :

  1. Bahwa pada tahun 2014 dia menyebut sebuah perang akan terjadi di Ukraina, dimana jika barat ikut campur, maka akan mengarah ke perang dunia.
  2. Dia menyebut Yerusalem akan menjadi ibukota bagi pemerintahan tunggal dunia.

Untuk poin ke-2, kita semua yang belajar eskatologi Islam mungkin sudah tahu hal ini, tapi ini mengejutkan, karena baru pertama kali kita mendengar ada orangnya globalis yang terus-terang menyebut “Yerusalem akan menjadi pusat pemerintahan global”. Maknanya, dia memproyeksikan Israel akan menjadi penguasa tunggal dunia dengan ibukota Yerusalem.

 

 

(Perang dunia) akan dimulai dari Ukraina? Ya…akan (lebih dulu) ada sebuah perang sipil, yang kita tidak boleh mencampurinya. Itu adalah sebuah perang antara fihak yang pro-Rusia dengan dengan (etnis) Rusia lain yang mewakili Ukraina. Ini adalah perang sipil yang jika ikut-campur akan memicu perang dunia.

Attali mengatakan, bahwa solusi (agar dunia tidak ada perang) adalah ‘pemerintahan dunia’, sebuah ‘bank sentral dunia’, dan…

Ini sangat penting, tapi kita harus menggunakan “pemerintahan tunggal dunia” sebagai strategi. Pemerintahan yang ada saat ini “hanyalah ilusi”, kita sedang menuju kesitu. Jika “pemerintahan dunia” terbentuk selama perang dunia atau setelah perang dunia saya tidak tahu, tapi faktanya kita harus menuju kesitu.

Sebagai tindak lanjut dari rencana ini adalah sebuah kota yang yang akan menjadi ibukota bagi seluruh planet bumi, kita bisa membayangkan sebuah “pemerintahan dunia” dimana Yerusalem akan menjadi ibukotanya, Ibukota dari planet ini.

Sebuah ibukota yang akan menyatukan seluruh pemerintahan didunia. Sebuah lokasi indah bagi “pemerintahan dunia”.

Hal ketiga yang bisa saya sampaikan adalah, kita akan bersama-sama menuju sebuah ‘pemerintahan tunggal dunia”.

This entry was posted in Agenda Global and tagged , , , . Bookmark the permalink.

11 Responses to NEGARA-NEGARA SEPERTI DOMBA YANG TAKUT TERPINGGIRKAN

  1. mas apin says:

    sayang sekali, new world order banyak dikambing hitamkan sebagai teori konspirasi belaka

  2. Niko says:

    Min bisa minta pdf 21st century dictionary dalam bahasa Inggris karangan Jacques Attali?

  3. Taufan says:

    Pantesan sejak reformasi ga ada lagi yg namanya GBHN

    • zn says:

      sebenarnya kan agenda 98 udah diatur sama mbah majuj agar bisa diganti sama bonekanya.
      di update ww3 maret 2021 sama artikel tentang mata uang udah di mention kok…

    • The admin says:

      Komen cerdas, berarti mas Taufan nyimak bener poin”pentingnya. Kebanyakan orang tdk sadar bahwa mbah Ma’juj telah banyak melakukan perubahan mendasar dlm sistem ketatanegaraan diseluruh dunia, sejak kita masuk era milenial (tahun 2000/ 21th century).

    • Wibowo PR says:

      negara2 yang masih punya “repelita” macam rusia, cina & iran dimusuhi & dicap “diktator”

  4. ridho says:

    pemerintahan dunia itu maksudnya bagaimana ya?apakah dunia menjadi 1 negara?atau bagaimana?

  5. Wibowo PR says:

    negara2 yang masih punya “repelita” & masa jabatan pimpinan yang panjang, dicap sebagai negara “diktator” otoriter, “musuh global”

    rasanya tak akan sampai tahun 2030, sebelum asap & debu radioaktif menutupi langit, menggagalkan fotosintesis, menciptakan krisis pangan global, bersiaplah !!!

Leave a Reply to The admin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *