Kali ini kita akan menyoroti tren baru yang melanda diseluruh dunia, dimana negara manapun, baik negara kaya maupun negara miskin, ramai-ramai rela mengorbankan anggaran untuk memberikan insentif pembelian kendaraan listrik.
Baik dengan suka rela atau terpaksa negara-negara harus rela mengalokasikan anggaran mereka untuk subsidi pembelian barang yang sebenarnya “tidak mendesak untuk dibeli”.
Tren aneh ini sedang terjadi merata diseluruh dunia, tak terkecuali juga dinegara maju seperti AS dan di Eropa sampai negara-negara miskin di Afrika, yang bahkan untuk bisa menjalankan pemerintahan saja masih tergantung dengan hutang.
Badan-badan dunia “dimanfaatkan” untuk memuluskan agenda ini, baik untuk sekedar meneriakkan “pemanasan global”, maupun aktif dalam promosi penggunaan e-vehicle. Seperti badan PBB yang “dipakai” melalui apa yang disebut agenda “global e-mobility programme“.
Aneh tapi nyata, semua negara begitu patuh menerapkan skema yang sama persis itu, yaitu kebijakan pengeluaran “subsidi”, “pemotongan pajak” dan “kemudahan konversi”, terutama untuk pembelian kendaraan listrik.
Barang sekunder yang sebenarnya “tidak mendesak untuk dibeli“, ditengah meningkatnya kemiskinan, inflasi treus meroket, dan makin mahalnya pangan dunia.
Metode Standar
Metode standarnya dengan menciptakan “ketakutan”, misalnya dengan diciptakan situasi “mendadak polusi” atau teror “perubahan iklim“, bahwa “global warming” telah menjadikan dunia “mendidih”.
Pola yang masih sama seperti misalnya ketika era pandemi, diciptakan isu “menakutkan”, kemudian negara-negara terpaksa harus membeli barang kesehatan tertentu dalam jumlah masiv.
Target Yang Harus Dicapai
WEF menetapkan target, bahwa pada tahun 2030 seluruh emisi karbon yang dihasilkan efek gas rumah kaca harus berkurang 45%, dan pada tahun 2050 dunia harus mencapai net zero emission.
Sejauh ini WEF mengklaim total ada 120 negara yang telah ikut berkomitmen dalam agenda ‘net zero emission’, termasuk 1000 korporasi besar.
Semua negara seperti dikejar hantu, negara-negara Uni Eropa sendiri menetapkan batas waktu pencapaian ‘net zero emission’ tahun 2035, artinya pada tahun itu penggunaan kendaraan bbm di UE menjadi ilegal.
Sementara AS menargetkan untuk mengurangi 50% emisi gas rumah kaca pada tahun 2030, dan mencapai emisi net-zero pada tahun 2050.
Apakah Akan Jadi Solusi
Kebanyakan orang berfikir konversi ke kendaraan listrik akan langsung merubah kualitas udara.
Ok, kendaraan listrik tidak memakai BBM, tapi orang lupa bahwa sebagian besar listrik diproduksi dengan batu bara, bbm dan gas. Maka pembangkit listrik harus menggenjot produksinya untuk mencukupi kebutuhan kendaraan listrik, artinya polusi karbon “hanya berpindah tempat ke pembangkit listrik”.
Memang akan mengurangi polusi di perkotaan, tapi secara regional ataupun global tidak akan berubah. Lalu apakah ini akan menjadi solusi “untuk mengurangi emisi karbon?.”
Siapa Ditekan Siapa
Yang ditekan “terlihat” seperti bukan langsung warga dunia biasa, tapi seperti yang diisyaratkan Nabi, bahwa Ya’juj Ma’juj turun dari setiap “tempat yang tinggi”, artinya YM mengendalikan manusia dengan “memegang kepala ular”.
Skema “terselubung” ini akan menguras anggaran negara-negara miskin, dan mengalir ke korporasi YM produsen e-vehicle dan produsen battere mereka.
Ini karena insentif itu bukan berasal dari produsen e-vehicle, seperti misalnya dengan memberikan “potongan harga” dari harga sebenarnya, tapi nota bene berasal dari uang rakyat dalam bentuk anggaran negara.
Anggaran besar itu sebenarnya jauh lebih bermanfaat untuk misalnya untuk mensejahterakan rakyat dengan menurunkan biaya pendidikan atau kesehatan. Tapi sayangnya menjelang kemunculan Dajjal ini, hampir semua negara telah “tunduk pada pusat dunia.”
Perbudakan Modern Yang Samar
Paska WW2, YM meninggalkan era perbudakan klasik dan beralih ke sistem perbudakan baru yang dilakukan lewat sistem ekonomi dan moneter ciptaan mereka.
Korporasi-korporasi raksasa mereka gunakan untuk mengeruk kekayaan alam, juga lewat pemberian hutang, pengurasan kekayaan lewat penjatuhan mata uang, lewat ketergantungan pada pangan, kebutuhan rumah tangga, sampai persenjataan. dst.dst.
Perbudakan modern memang sulit difahami oleh sebagian besar orang karena dibuat “samar”, hanya sedikit orang yang mampu mengidentifikasinya. Salah satunya adalah penulis naskah film Craig-James Moncur. Lewat karya film pendeknya berjudul “William Montague The-3rd” kita diberi pencerahan untuk menjadi lebih gampang mencernanya.
Sebagian orang menganggap hal sperti ini sebagai “tren dunia” yang terjadi “secara alami”, tapi sebenarnya tidak seperti itu.
Terakhir, berikut kita akan kutip kembali salah satu bait dalam naskahnya yang sangat nyambung dan relevan dengan tren aneh yang sedang melanda seluruh dunia ini.
- Selama bertahun-tahun kami telah mengendalikan hidup anda.
- Sedangkan kalian semua hanya berjuang & terus menderita dalam pertengkaran.
- Kami menciptakan hal-hal yang sebenarnya tidak anda butuhkan,
- Seperti Mobil sport, mode pakaian, dan TV Plasma.
Selamat datang diera akhirzaman dimana seluruh negara didunia kini sudah tunduk pada satu komando. Kita berada diera dimana tren dan arah setiap negara diciptakan dan dipaksakan oleh sebuah entitas tertentu penguasa dunia, yang membuat negara-negara mirip seperti “domba yang takut terpinggirkan”.
Jadi, diakhirzaman ini sudah sangat jarang ada negara yang punya kedaulatan politik dan arah bernegara sendiri
mau nanya mas, bisa dijelaskan tv plasma tidak dibutuhkan maksudnya gimana ya?
Kebanyakan manusia “tertipu” oleh tren atau gaya hidup yang diciptakan YM. Orang diarahkan mengejar tren “bergaya hidup hedon” ciptaan YM. Diibaratkan : Kenapa hrs beli mobil sport jika cukup dng mobil biasa, kenapa hrs TV yg 50 juta jika cukup dng tv 1 jutaan.
Ini fakta sehari-hari khan. Demi sok punya sampe rela kredit kendaraan, kredit rumah, kredit TV mewah, kejebak pinjol dsb, krn memaksakan diri memiliki barang yg sebenarnya belum mampu dimiliki. Akhirnya masuk dalam Jebakan riba & tidak ada sisa untuk beramal. YM tertawa dengan kebodohan kita krn sukses menjerumuskan keneraka.
Pantesan saja dalam Al-Qur’an, manusia lebih bodoh dibandingkan hewan karena AI aja dianggap lebih hebat dibandingkan dengan manusia