UNDANGAN UNTUK 70 BANGSA

Sanhedrin adalah semacam Lembaga Mahkamah agung pada era Nabi Dawud as. Lembaga ini mulai dibentuk kembali yang saat ini berperan sebagai semacam panitia penyambutan “AlMasih” yang bagi umat Yahudi dianggap belum pernah diturunkan Allah.

Dalam beberapa artikel terdahulu telah kita update beberapa even yang berhubungan dengan agenda besar umat Yahudi ini, seperti pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel oleh Donald Trump, Pemindahan kedubes AS dari Tel Aviv keYerusalem, Penetapan Israel sebagai negara Yahudi, dan ritual Korban anak sapi merah dalam dalam rangka pembangunan Istana untuk “Almasih” mereka, “the 3rd Temple”.  

Pada artikel Update dari Pusat dunia sebelumnya, Juru bicara lembaga Sanhedrin Prof. Hillel Weiss , menyebut bahwa lembaga PBB yang sekarang ini menerapkan Hukum internasional nantinya akan diruntuhkan, dan diganti dengan Majelis baru yang akan berpusat diYerusalem, yang akan beranggotakan 70 negara.

Saat  ini Lembaga Sanhedrin menyebut sudah menyebarkan undangan ke 70 negara guna berpartisipasi dalam konferensi “penyatuan semua bangsa”, dan  Beberapa negara Amerika latin sudah memastikan akan hadir.

Silahkan simak artikel lengkap yang dimuat dalam Breaking Israeli News tanggal 10 Juli 2019 kemarin. Kita akan berusaha mengupdate persiapan Umat Yahudi menyambut “AlMasih” mereka itu, agar kita tahu dan sadar sedang dizaman apa kita sedang hidup.

 

 

Lembaga Sanhedrin akan Menjadi Tuan Rumah Konferensi 70 Negara yang akan Dilangsungkan pada Hari Peringatan Penciptaan Dunia.

Pada 26 September (2019) nanti , Sanhedrin akan menjadi tuan rumah konferensi pertama Organisasi 70 Negara di mana perwakilan dari beberapa negara akan hadir. Konferensi ini bertujuan untuk menyatukan semua bangsa di bawah kepercayaan bersama akan kesucian Alkitab dan kesucian seluruh umat manusia.

Para anggota organisasi menyetujui kesucian Yerusalem dan Kuil (Istana), serta kesucian perjanjian Tuhan,  yang didirikan bersama semua umat manusia melalui  Noah. Setiap bangsa dan kelompok etnis yang melihat dirinya sebagai bagian dari umat manusia,  karenanya harus menerima tanggung jawab untuk bergabung dalam perjanjian universal persaudaraan perdamaian ini , dan akan diundang dan bergabung dalam Organisasi 70 Bangsa ini. “

 

Konsep 70 negara diambil langsung dari Alkitab.

“Tuhan telah menetapkan perbatasan dunia berdasarkan 70 orang anak Bani Israel yang pergi ke Mesir dan 70 negara yang disebutkan  oleh Noah,” kata pernyataan lembaga Sanhedrin.

 “Konsep 70 Bangsa adalah dari Alkitab  dan melambangkan dasar untuk organisasi ini, tapi tidak dimaksudkan untuk membatasi fihak-fihak yang ingin berpartisipasi.”

Konsep 70 negara ini juga muncul dengan merujuk pada 70 ekor Oxen (anak lembu merah) yang dikorbankan diKuil pada setiap acara Sukkot (the feast of the tabernacles/ hari raya Pondok Daun) yang diajarkan dalam Kitab Talmud (Sukkah 55b),  untuk kebaikan 70 negara itu.

Konferensi ini akan membahas ketidakmampuan PBB untuk mempertahankan perdamaian di antara negara-negara. Termasuk dalam ini adalah tindakan PBB yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Nuhide (Noahide laws) yang merupakan dasar keberadaan  manusia. Salah satu contohnya adalah agenda PBB yang mempromosikan aborsi dan euthanasia  sebagai “hak asasi manusia.”

 

Hal-hal lain yang diagendakan

Konferensi ini juga akan membahas tindakan PBB terhadap Israel dan perjanjian Alkitab yang memberikan tanah ini kepada umat  Yahudi.

Para peserta juga akan membahas Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), yang umumnya dikenal sebagai perjanjian nuklir Iran atau kesepakatan nuklir Iran (2015), yang memungkinkan Iran  menjadi sebuah kekuatan agresif yang terbuka dan menjadi negara sponsor terorisme, yang memajukan program senjata nuklirnya sementara juga mendanai terorisme.

 

Misi Organisasi

Organisasi 70 Bangsa ini diharapkan untuk memungkinkan kerjasama menuju program ekonomi dan sosial yang akan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Termasuk dalam ini adalah pengadilan internasional berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab.

Pengadilan akan diberikan mandat untuk melindungi dunia dari ancaman ekologis, meenggerakkan sumber daya untuk menghentikan kelaparan dan memajukan pertanian, dan memajukan obat-obatan untuk kebaikan semua umat manusia.

Organisasi ini menekankan bahwa setiap negara akan menjaga identitas unik nasional, budaya, bahasa, dan perbatasannya yang diakui.

Undangan itu ditandatangani oleh anggota Sanhedrin yang termasuk juru bicaranya Rabi Hillel Weiss dan sekretarisnya Rabi Dov Stein.

 

Siapa saja yang hadir

Beberapa negara telah menyatakan niatnya untuk hadir. Mewakili Guatemala adalah Wakil presiden Republik Guatemala Jafeth Ernesto Cabrera Franco serta beberapa penasihatnya. Juga akan hadir delegasi resmi dari El Salvador, Meksiko, Honduras, Bolivia, Trinidad Tobago, dan Kosta Rika. Beberapa delegasi adalah anggota parlemen dari negara mereka masing-masing.

Undangan diserahkan  ke negara-negara Amerika Selatan oleh Devora Luquer, kepala Yayasan Hallel.

“Orang-orang di pemerintahan itu dengan cepat menerima dan terbuka terhadap gagasan organisasi internasional berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab,” kata Luquer kepada Breaking Israel News.

“Mereka menganggap ini sebagai kembalinya ke akar mereka sebagai bangsa dan sebagai individu.” Luquer mencatat bahwa organisasi itu harus berbasis di Yerusalem, dengan mengutip Yesaya sebagai rujukannya :

Dan banyak orang yang akan pergi dan berkata: “Ayo, mari kita pergi ke Gunung Hashem, ke Rumah Dewa Yaakov; Agar Dia dapat mengajar kita dengan cara-Nya, Dan agar kita dapat berjalan di jalan-Nya. ”Perintah itu akan keluar dari (bukit) Tzion, Kata Hashem dari Yerushalayim. (Yesaya 2: 3)

Sebagai pengakuan atas perjuangannya melawan Ketidakadilan dan bias yang terjadi didalam PBB, Sanhedrin mengundang mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley untuk menjabat  sebagai presiden kehormatan Organisasi 70 Negara. Meskipun Nikki Haley belum menanggapi undangan itu, tapi Sanhedrin telah mengeluarkan koin (bergambar Nikki Haley) untuk menghormati prestasinya itu.

 

Pertunjukan musik

Konferensi ini akan didahului oleh Konser Penciptaan Dunia yang diadakan pada tanggal 25 September (hari ke 25 bulan Ibrani Elul) yang menurut tradisi Yahudi akan menjadi peringatan 5779 penciptaan dunia.

Konser akan menampilkan pertunjukan musik  pilihan dari kitab  Mazmur yang terdiri dari Hallel, layanan doa yang memuji Tuhan.

Ini adalah konser kedua dari konser sejenis. Tahun lalu, Konser Penciptaan Dunia diadakan berdekatan dengan Temple Mount. Selama upacara yang diadakan di konser itu, perwakilan dari Honduras, Guatemala, dan Meksiko telah menandatangani perjanjian dengan Sanhedrin untuk menemani umat pilihan Tuhan (Umat Yahudi), baik sebagai bangsa maupun sebagai individu menuju pendirian Bait Suci di Yerusalem sebagai rumah doa bagi semua bangsa seperti yang dinubuatkan dalam Alkitab.

 

This entry was posted in Update Dari Pusat Dunia and tagged , , , . Bookmark the permalink.

2 Responses to UNDANGAN UNTUK 70 BANGSA

  1. Susan says:

    The source for this event appears to be very obscure, outdated and based on an article (or rather series of articles) written by an author of fiction. The ONLY place I could find information suggesting this was happening in 2019 was BreakingIsraelNews.com which is where the fictional writer submitted his contribution (apparently the ONLY source for the event). His published mini-bio on their site says: Adam Eliyahu Berkowitz is a features writer for Breaking Israel News. He made Aliyah to Israel in 1991 and served in the IDF as a combat medic. Berkowitz studied Jewish law and received rabbinical ordination in Israel. He has worked as a freelance writer and two works of fiction, The Hope Merchant and Dolphins on the Moon, are available on Amazon. He lives in the Golan Heights with his wife and their four children. I’m calling B.S.

    • The admin says:

      Our mission is to enlightening our moslem brothers to aware of which era we are living. Most of Moslem even do not realize in what era we are living.
      To Understand it we must know what happening in the world and combine it with our religion guidance, We must reffer to many source as wide as possible.
      Jerusalem will has importance role in the endtimes (when Jesus/Isa return) as well as Mekka/Medina in Saudi (the Mahdi Khaliphate).
      Have you ever think why the world super power like US would bowed their knees before the small country like Israel? Why US and the allies destroied every moslem country who stand up against Israel? Why US initiated to move their embassy to Jerusalem and claims it as the new Israelis capitol? Why Pompeo signed agreement with Netanyahu on preparing of build the 3rd temple? Are all they fictions for you ?
      It’s all about endtimes events. Anyway thanks for your tiny point of view opinion.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *