Perlakuan Pemerintah China terhadap umat Muslim secara umum hampir sama saja dengan yang terjadi dinegara lain, bahkan dengan Negara yang mayoritas penduduknya Muslim sekalipun.
Walaupun Muslim diChina adalah minoritas, tapi mereka bebas beribadah dan mendirikan tempat ibadah seperti halnya yang terjadi diIndonesia yang mayoritas Muslim.
Sebenarnya perlakuan pemerintah China terhadap umat Muslimnya tidak ada yang aneh. mereka yang radikal dan berpendirian separatis alias ingin mendirikan Negara yang terpisah tentu saja akan berhadapan dengan pemerintah yang sah. Bahkan kita melihat upaya diChina yang membuat Kamp Pendidikan dan deradikalisasi itu jauh lebih toleran daripada yang terjadi dinegara lain.
Dinegara lain seperti dinegara kitapun muslim yang radikal atau bahkan menjadi teroris akan diburu Negara, dan juga upaya separatis seperti yang dulu pernah terjadi saat Gerakan Aceh merdeka akan diperangi Negara.
Wajar saja pemerintah China membuat Kamp deradikalisasi untuk Muslim Uighur , melihat besarnya jumlah Muslim Uighur yang berangkat keSuriah menjadi teroris. Tapi kenapa kebijakan pemerintah China membuat Kamp Pendidikan dan Deradikalisasi itu dipelintir sebagai Kamp Penyiksaan ? Dan kemudian dimunculkan menjadi propaganda kontroversial yang disebarkan keseluruh dunia?
Silahkan baca link diatas yang bercerita sangat detail tentang Kamp deradikalisasi militan Uighur itu.
Muslim Di China
Populasi Muslim diChina saat ini diperkirakan antara 25-40 juta orang, dan hampir separuhnya adalah dari suku Uighur.
Keberadaan Suku Uighur di China barat adalah sebuah sejarah yang sangat panjang dan rumit, Imigrasi pertama mereka bahkan sudah tejadi sejak tahun 300SM. Sebuah kelompok kecil nomaden yang disebut berasal dari pegunungan Althai disebelah barat wilayah Mongolia, disebelah timur Khazakstan dan disebelah wilayah selatan Rusia. Mereka menggunakan bahasa yang dipercaya sebagai cabang dari bahasa Turki. Populasi suku Oighur diChina adalah sekitar 11-15juta orang. Mereka menempati Porovinsi otonomi Xinjiang dibagian barat China.
Yang banyak dilupakan orang adalah, bahwa jika menjadi separatis atau menjadi radikal dimanapun anda berada pasti akan berhadapan dengan pemerintah yang sah. Fakta itu juga berlaku diChina, umat Muslim China yang tidak beraliran radikal dan aktif dalam gerakan separatisme juga hidup aman damai, sama dengan yang terjadi dinegara manapun didunia.
Sementara itu, proyek Israel dalam penghancuran Suriah sejak 2011 yang didukung oleh beberapa Negara sekutu teluknya yang merekrut para radikal Islam diseluruh dunia termasuk para muslim radikal dari suku Uighur. Pemerintah Suriah menyebut ada sekitar 5000 orang Uighur yang datang keSuriah menjadi militant sejak 2011.
Ehm, suatu jumlah yang sangat besar ya, sangat masuk akal kenapa China kemudian memandang perlu untuk mendirikan Kamp kamp deradikalisasi.
Disisi lain kita lihat sejarah panjang gerakan separatisme yang ingin mendirikan Negara sendiri oleh suku Uighur diChina barat ini juga sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Dalam sejarahnya, semua gerakan separatisme diIndonesia juga akan dilawan oleh Negara, dan yang paling besar adalah yang terjadi diAceh yang dimulai sekitar 1976.
Umat muslim di China yang tidak radikal dan seperatis seperti di kota kota Beijing, Shanghai, Ghuangzou, Shenzhen, Xian, Guilin, Kunming , Hangzou, mereka hidup bebas, aman tenteram menjalankan ibadah mereka. Bahkan perkampungan perkampungan mereka menjadi daerah tujuan wisata dari seluruh dunia. Kenapa hal hal positif seperti ini dilupakan dan ditutupi ?
Hantu Dibelakang Layar
Kita melihat paling tidak ada dua sosok hantu dibalik propaganda negatif yang diviralkan secara internasional atas upaya deradikalisasi yang dilakukan China terhadap Muslim Uighur :
- Hantu pertama, berpakaian ala Negara barat.
- Hantu Kedua, berpakaian ala Negara Arab teluk.
Tapi kami kira sah sah saja jika ada orang yang dari visi politik nasionalnya menganggap fenomena ini adalah sebuah tunggangan untuk mendiskreditkan lawan politik. bisa jadi.
Kemungkinan Hantu Pertama
Negara negara barat seperti AS , Inggris Perancis, dan Jerman adalah Negara negara yang sangat mungkin bisa dituduh sebagai biang kerok penyebar kebencian kepada China ini.
Tapi ini sebenarnya fenomena ini hanyalah bagian kecil dari upaya besar provokasi dan Intimidasi yang dilakukan fihak barat terhadap Blok Rusia, khususnya China. Perang yang lebih besar adalah yang ditujukan untuk membangkitkan kegeraman dan kemarahan China kepada AS, yaitu perang dagang dan perang mata uang.
Provokasi dan intimadasi yang lebih nyata dan dahsyat sebenarnya bahkan sudah dilakukan AS terhadap China , karena sudah menjurus kepada konfrontasi militer antara AS dan China di Laut China selatan. Hal serupa juga dilakukan AS terhadap Negara Kecil pemilik senjata nuklir Korea Utara, walaupun konfrontasi militer dengan China dan Korea utara sedang ditarik ulur masih dilakukan menunggu komando yang diberikan Panglima tertinggi (Dajjal).
Provokasi dan Intimidasi militer oleh NATO yang paling dahsyat terjadi terhadap Rusia sebagai lawan NATO yang paling tangguh, Rusia sudah dikepung tentara NATO diperbatasan baratnya sejak 2014, dan akhir akhir ini meluas juga diperairan Artik disebelah utara Rusia.
Poin pentingnya adalah, bahwa kemungkinannya adalah bahwa Hantu pertama itu adalah AS dan koalisi NATOnya yang memang lagi gencar menebarkan propaganda anti blok Rusia.
Kemungkinan Hantu Kedua
Tapi kenapa hal yang wajar seperti membuat Kamp deradikalisasi itu dijadikan Isu besar? Bukankah program deradikalisasi juga ada ndonegara manapaun yang terorisme., juga di AS juga ada penjara kontroversial Guantanamo yang dikatakan untuk memenjara kaum radikal?
Gampang ditebak, ada upaya masiv untuk mengalihkan isu yang dilakukan untuk menutupi kebrutalan koalisi zalim pimpinan Arab Saudi di Yaman. Bisa juga sebagai bentuk pengalihan isu keterlibatan Saudi di Suriah atau menutupi pembunuhan Jurnalis Saudi Jaml Khahogi.
Selain itu ada juga Turki yang kita tahu selama 8 tahun ini membantu NATO menyalurkan teroris ke Suriah, termasuk 5000 orang Uighur yang bergabung dengan ISIS di Suriah juga memanfaatkan isu ini untuk menutupi apa yang sebenarnya dilakukan Turki itu.
Kesimpulan
Penyebaran isu di era internet yang terjadi diakhirzaman ini hampir bisa dipastikan punya tendensi tertentu dari fihak fihak yang bermain dibelakang layar. Ada Negara Negara yang memanfaatkannya sebagai propaganda politiknya, ada yang bertujuan pengalihan isu agar kezaliman yang mereka lakukan terlupakan, ada yang bertujuan untuk mencari alasan pembenaran untuk memerangi suatu Negara, atau dalam skala yang lebih kecil dipakai untuk mendiskreditkan lawan politik. Kami yakin anda cukup cerdas untuk menarik benang merahnya.
Dalam artikel artikel kita, sudah banyak kita kutip panduan agama yang dengan sangat detail menuntun kita bagaimana seharusnya merespon fitnah fitnah akhir zaman yang turun bak air hujan yang ditebarkan oleh para pengikut Dajjal.