Dalam pernyataannya tanggal 12 April kemarin, menteri kesehatan negara bagian Queensland di Australia, Yvette D’Ath, mengatakan, bahwa dia telah menginspeksi langsung kelapangan, dan mencatat adanya lonjakan panggilan darurat dalam permintaan ambulan sebesar 40%.
Dia merasa kebingungan karena para pasien mengalami serangan jantung, nyeri dada dan gangguan pernafasan.
Dia tidak yakin jika mungkin ada seseorang yang bisa menjelaskan kenapa ada lonjakan kasus ini, dan dia sendiri merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dikatakan, kenapa tiba-tiba ada lonjakan kasus serangan jantung, nyeri dada dan kesulitan bernafas.
Dia hanya mengatakan :
“Kadang-kadang kita bisa menjelaskan apa sebenarnya yang sedang terjadi, tapi sayangnya untuk kasus ini saya tidak bisa menjelaskan.”
Aus 🇦🇺 The Insanity Continues 💣 Aus Hospitals are completely overwheled, the Qld Health Minister said herself that Heart Attacks are up by 40%…All this madness at 95% Double VAXXED and somehow, People are pretending they don't know what's going on….👇🧐🧐🧐 pic.twitter.com/CpNw17y34q
— 𝙍𝙄𝙎𝙀𝙈𝙀𝙇𝘽𝙊𝙐𝙍𝙉𝙀 (@risemelbourne) April 13, 2022
Agak aneh memang, ditengah masa pandemi ini, Menkes Queensland sama sekali tidak mengkaitkan kasus aneh itu dengan pandemi, bahkan terkesan dia sengaja menjauhkan kemungkinan ada keterkaitannya dengan pandemi, atau mungkin vaksin.
Sampai saat ini belum ada penjelasan rinci dari pemerintah negara bagian Queensland ataupun dari pemerintah Australia tentang kasus yang “sangat aneh” ini. Tapi seorang ahli Kardiologi Australia menyebut ini ada kaitannya dengan vaksin mRNA.
Sementara seorang ahli lain membantah pendapat itu, dan menyebut itu hanya bersifat kasuistis, meski sudah jelas faktanya ada lonjakan serangan jantung sebesar 40%.
Kita tidak akan memaparkan detail pendapat para ahli Australia itu, tapi silahkan simak sendiri di link berikut.
Pura-pura bingung dan tidak mau mengakui… Kok jadi ingat juga dengan suatu negeri antah berantah bernama wakanesia yang tidak mengakui satupun korban fatal k1p1 akibat micin.