15 oct 2017
Sumber militer mengkonfirmasi ke situs Muraselon bahwa unit Pasukan “Tiger” Suriah yang didukung oleh serangana Rusia telah membebaskan sepenuhnya AL-Mayadeen di pinggiran bagian timur Dier Ezzor.
Sebelumnya pada hari Kamis unit Suriah telah benar-benar mengepung kota Al-Mayadeen dari arah utara dan selatan.
Unit teknik telah membersihkan area yang telah dikendalikan untuk membongkar ranjau dan jebakan jebakan yang ditanam oleh ISIS.
27 sep 2017
Pasukan koalisi pimpinan AS telah melakukan serangan udara dengan menggunakan bom fosfor putih (yang dilarang hokum internasional) di sebuah desa di provinsi Deir ez-Zor Suriah yang menewaskan beberapa orang, kantor berita SANA dan TV pemerintah melaporkan pada hari ini 27/9.
Menurut SANA, setidaknya tiga warga sipil terbunuh dan lima lainnya cedera dalam serangan udara di distrik al-Suwar tenggara di provinsi tersebut.
Serangan tersebut juga merusak bangunan publik dan swasta di daerah tersebut. Ini adalah kasus terbaru korban sipil sebagai akibat serangan udara koalisi AS di Suriah.
Kota Erbil , Kurdistan Iraq
Parlemen Irak telah memberikan mandat kepada Perdana Menteri Iraq Haider Abadi untuk mengerahkan tentara ke provinsi Kirkuk Irak yang disengketakan ( dengan Kurdistan Iraq), TV setempat melaporkan.
Parlemen Irak juga telah menginstruksikan pemerintah untuk merebut kembali ladang minyak di provinsi Kirkuk dan daerah-daerah yang diperdebatkan dengan orang Kurdi. Hal Ini juga mengesampingkan permintaan dialog dengan Erbil (ibukota Kurdistan Iraq) sampai hasil referendum dibatalkan.
Komisi referendum mengatakan pada hari Selasa bahwa sekitar 91,83 persen pemilih di Kurdistan Irak mendukung kemerdekaan dari Baghdad, karena 3,4 juta suara telah dihitung. Penyiar Rudaw setempat mengatakan bahwa kota Kirkuk, pusat administrasi provinsi Kirkuk menunjukkan jumlah pemilih yang besar.
Provinsi kaya minyak Kirkuk yang diklaim oleh Baghdad dan Erbil, memutuskan untuk ambil bagian dalam referendum pada bulan Agustus meskipun wilayah tersebut dikendalikan oleh pemerintah federal. Baghdad menentang pemungutan referendum itu dan mempertanyakan legalitasnya.
Setelah upaya penumpasan ISIS sudah didepan mata, Israel menciptakan distabilitas baru disekitar sungai Eufrat. Suku Kurdi yang dalam sejarah panjangnya adalah bangsa Nomaden yang mendiami perbatasan Suriah – Turki, Iraq Utara sampai dengan Iran didorong untuk mendirikan negara sendiri.
Selasa 26/9 kemarin Presiden Kurdistan wilayah Irak Masoud Barzani mengumumkan bahwa hasil referendum kemerdekaan Kurdi adalah “ya” . Sekitar 78% memilih keluar dari Iraq dari 5,2 juta orang yang memilih.
Dalam sebuah pernyataan di televisi, Barzani meminta Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi untuk bernegosiasi dan “menghormati kehendak jutaan orang.” “Kita mungkin akan menghadapi kesulitan,” tambahnya. “Alih-alih mengancam kita dengan sanksi dan bukan membuka dialog serius dengan kita.”
Disisi lain Iraq mengklaim bahwa referendum tersebut tidak sah karena tidak terjadi hanya di wilayah Kurdi tetapi juga di tempat lain di Irak utara.
26 sep 2017
#Exclusive: #ISIS_Hunters in Khusham on the eastern bank of #Euphrates. #ISIS refinery at sight #Syria #DeirEzzor #ديرالزور #سوريا pic.twitter.com/BADl4xFpzg
— ISIS Hunters (@ISIS_Hunters) September 26, 2017
Pasukan Rusia membangun jembatan semi permanen yang melintasi sungai Eufrat sepanjang 210 m hanya dalam tempo dua hari.
25 sep 2017
Angkatan udara Rusia telah melakukan pengeboman terhadap pasukan Kurdi yang didukung koalisi yang dipimpin AS di provinsi Deir Ezzor timur, menurut sumber media sosial Kurdi.
Seperti yang dikemukakan beberapa laporan bahwa serangan udara Rusia menargetkan pasukan pimpinan Kurdi berada di area Lapangan Gas Conoco di sebelah tenggara kota Deir Ezzor, namun laporan lain mengatakan bahwa serangan Rusia tersebut terjadi di utara ibukota provinsi tersebut.
Sumber Kurdi juga melaporkan kerusakan yangditimbulkan meskipun tidak ada jumlah spesifik yang diklarifikasi. Laporan yang lebih resmi juga menyatakan tentang adanya “tembakan senjata berat,” tapi sulit untuk mengatakan apakah ini adalah serangan dari artileri Angkatan Darat Suriah atau dari serangan udara Rusia.
21 sep 2017
Telah terjadi sebuah serangan besar-besaran terhadap posisi pasukan Pemerintah Suriah di zona de-eskalasi Idlib yang diprakarsai oleh dinas rahasia Amerika yang ditujukan untuk menghentikan kemajuan besar dari pasukan pemerintah (Suriah) arah ke timur Deir ez-Zor, ” Kepala Bagian Operasional Utama Staf Umum Rusia Sergei Rudskoi mengatakan dalam sebuah briefing di Moskow, Rabu.
“Meskipun telah ada kesepakatan yang ditandatangani pada tanggal 15 November 2016 di Astana tapi militan Jabhat Al-Nusra yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang tidak mau mematuhi gencatan senjata, pada pukul 8.00 paagi waktu setempat (06:00 WIB) pada tanggal 19 September melancarkan sebuah serangan skala besar terhadap posisi pasukan pemerintah di utara dan timur laut Hama di zona de-eskalasi Idlib.
Serangan tersebut dilakukan dengan dukungan tank dan kendaraan tempur infanteri yang didahului dengan serangan artileri. Pada siang hari, militan berhasil menembus 12 kilometer jalur pertahanan pemerintah dan maju hingga 20 kilometer.
Menurut informasi terkini, serangan tersebut diprakarsai oleh dinas rahasia Amerika untuk menghentikan kemajuan besar dari pasukan pemerintah [Suriah] ke arah timur Deir ez-Zor.
Salah satu tujuan utama tindakan militan adalah dalam upaya untuk melumpuhkan unit polisi militer Rusia yang berjumlah 29 yang melakukan tugas di tempat pengamatan guna mengawasi gerak pasukan pada zona de-eskalasi.
Dalam serangan militant tersebut satu peleton polisi militer Rusia yang terdiri dari 29 orang terjebak dan selama beberapa jam dan berusaha menghalau serangan dengan bahu membahu dengan suku Mwali mengusir , yang ikut menandatangani kesepakatan untuk bergabung dengan penghentian permusuhan dan tetap setia dalam situasi yang sulit ini.
Dalam kondisi ekstrim ini, komandan pasukan Rusia di Suriah, Jenderal Kolonel Surovkin, membentuk sebuah kelompok penyelamat. Terdiri dari satuan pasukan operasi khusus, polisi militer, yang terrgabung dengan militer dari Kaukasus Utara (Chechnya) dan Pasukan Khusus Suriah. Pasukan tersebut dipimpin oleh Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Tempur dan Pahlawan Rusia, Mayor Jenderal Victor Shuliak. Sebuah serangan udara dilakukan terhadap posisi teroris.
Tindakan regu penyelamat yang didukung oleh sepasang Sukhoi Su-25 menyerang gerilyawan dan militan kendaraan lapis baja mereka dari ketinggian yang sangat rendah. Akibatnya pengepungan tersebut berhasil dipatahkan dan satuan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia tanpa kerugian berarti akhirnya sampai di daerah yang dikuasai oleh pasukan pemerintah (Suriah).
Selama operasi tersebut, tiga tentara Pasukan Operasi Khusus terluka. Seluruh pasukan yang ikut serta operasi unik ini akan mendapat penghargaan dari negara.
Akibat dari serangan udara dan artileri tersebut telah menghancurkan 187 objek, membunuh sekitar 850 orang teroris, 11 tank, empat kendaraan lapis baja, 46 pickup, lima mortir, 20 truk dan 38 gudang senjata hancur dalam periode 24 jam.
Dengan dukungan serangan tersebut unit korps tempur relawan kelima, bersama dengan pasukan pemerintah dengan dukungan pesawat Rusia, melakukan serangan balik dan saat ini hampir sepenuhnya menguasai kembali area yang mereka rebut. Operasi untuk menghancurkan teroris ini akan terus dilanjutkan. ”
20 SEPT 2017
Tentara Suriah yang sedang membebaskan wilayah Deir ez-Zor yang merupakan provinsi kaya minyak dari teroris menghadapi perlawanan yang kuat dan serangan besar dari daerah daerah di mana kelompok oposisi bersenjata dan pasukan AS berada, kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Tentara Suriah terus berupaya membebaskan lembah Eufrat sampai sisi timur Deir ez-Zor dengan bantuan Angkatan Udara Rusia telah merebut kembali lebih dari 60 kilometer persegi di tepi kiri dari Eufrat dari ISIS.
Tentara Suriah tampaknya menghadapi perlawanan tidak hanya dari para teroris tapi juga dari kelompok oposisi bersenjata yang didukung AS, menurut pernyataan tersebut.
“Menurut laporan komandan Angkatan Darat Suriah serangan balasan paling dan tembakan besar diluncurkan dari bagian utara wilayah yang dikendalikan oleh pasukan pemberontak Suriah/ Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan pasukan khusus AS yang yang diduga lebih banyak ‘memberikan bantuan medis’ kepada militan daripada membebaskan Raqqa, “kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
Dia menambahkan bahwa Tentara Suriah juga menghadapi kesulitan ketika melintasi Sungai Efrat, di mana tingkat air bisa meningkat secara mengagetknan dalam beberapa jam. Perubahan tingkat air semacam itu hanya bisa terjadi karena pembukaan bendungan yang disengaja, dimana saat ini bendungan itu dikuasai oleh kelompok bersenjata yang didukung oleh koalisi pimpinan AS, kata jenderal tersebut.
“Melihat kekalahan terakhir ISIS di Suriah semakin dekat sekarang semakin jelas siapa yang benar-benar melawan ISIS dan yang hanya berpura pura dalam pertarungan selama tiga tahun ini,” katanya. “Bahkan jika koalisi pimpinan AS tidak bersedia memerangi terorisme di Suriah, setidaknya harusnya tidak mencegah orang-orang yang benar-benar melawan teroris secara konsisten dan efektif .”
Kota di timur Suriah Deir ez-Zor telah dikepung oleh ISIS selama sekitar tiga tahun. Blokade tersebut mulai patahkan pada awal September ini oleh
20 sep 2017
Pasukan Suriah (SAA) membebaskan kota pertama mereka setelah berhasil menyeberang kesisi timur sungai Eufrat yang luas ini di porvinsi Deir Ezzor kemarin.
Dengan dipimpin oleh unsur-unsur Garda Republik, Angkatan Darat Arab Suriah membebaskan kota Marat siang kemarin 19/9, menyusul pertempuran sengit dengan pasukan ISIS yang ada di wilayah tersebut.
Setelah pembebasan kota Marat Tentara Suriah memasuki kota Khasham, di mana mereka terlibat dalam pertempuran sengit lain dengan ISIS.
Menurut sumber militer di Deir Ezzor, Angkatan Darat Suriah telah membebaskan setidaknya setengah dari kota Khasham setelah merebut garis pertahanan pertama ISIS di bagian barat kota.
Tentara Arab Suriah menyeberangi Sungai Efrat dari kota Al-Muri’iyah, kemarin yang menandai untuk pertama kalinya selama perang ini militer Suriah telah berhasil melakukan pendaratan amfibi di sepanjang tepi timur sungai.
18 sep 2017
Situasi diSuriah utara dan timur juga makin rumit dengan keterlibatan Turki yang terus mengirim kendaraan perang keperbatasan dengan Suriah. Selama ini Erdogan menunjukkan kebijakan yang membingunkan karena selalu menerapkan politik dua kaki.
Disatu sisi Turki adalah anggota resmi NATO yang dekat dengan Israel dan menjadikan negaranya Pusat komando operasi NATO dalam penghancuran Suriah selain juga Yordania, bahkan Erdogan pernah berujar akan membantu NATO jika AS menyerang Suriah. tapi disisi lain dia kebingungan karena Israel dan AS mendukung pemberontak Kurdi untuk mencapai kemerdekaannya.
Dalam kancah NATO Turki juga punya pendirian yang plinplan sehingga dipersulit niatnya untuk menjadi anggota Uni Eropa. Yang terakhir bahkan Turki malah membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia, padahal dinegaranya ada sekitar 24 pangkalan militer NATO.
17 sep 2017
Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan yang dibuat oleh Pentagon bahwa pesawat tempur Rusia telah menyerang pasukan Kurdi yang didukung AS di kota timur Suriah, Deir Ezzor.
Juru bicara Kemenhan Rusia Mayjen Igor Konashenkov mengatakan kepada wartawan bahwa jet tempurnya hanya menyerang posisi dan pos terdepan untuk kelompok teroris ISIS di Suriah. Konashenkov menambahkan bahwa militer AS juga telah diberitahu tentang operasi militer yang akan dilakukan oleh Tentara Suriah yang didukung oleh angkatan udara Rusia di provinsi kaya minyak itu.
“Untuk menghindari eskalasi yang tidak perlu, komando pasukan Rusia di Suriah memberi informasi penting kepada AS melalui saluran komunikasi yang ada, di perbatasan di mana operasi militer di Deir Ez-Zor akan dilakukan,” kata Jubir itu.
Pasukan yang didominasi Kurdi dan kemudian militer AS menuduh Rusia telah menargetkan milisi yang didukung AS di tepi timur Sungai Efrat.
16 sept 2017
Pasukan Kurdi yang didukung AS di Suriah mengatakan mereka tidak akan membiarkan pasukan pemerintah Suriah menyeberangi Sungai Efrat , karena melihat kemajuan pesat pasukan Suriah melawan ISIS di Deir Ezzor.
“Sekarang kita berada 3 km dari tepi sungai timur, begitu pasukan kita mencapai daerah tersebut, tembakan yang ditembakkan ke area itu akan kita anggap sebagai penyerangan terhadap dewan militer,” kata Abu Khawla, komandan milisi Deir Ezzor yang berafiliasi dengan Dewan SDF (pemberontak Suriah).
“Kami telah memberi tahu rezim (Suriah) dan Rusia bahwa kita akan tiba di tepi sungai Efrat, dan mereka dapat melihat gerak maju kita ,” katanya. “Kami tidak akan mengizinkan rezim (Suriah) atau milisinya menyeberang ke tepian timur.”
Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa pasukan Suriah telah menyeberang ke tepi timur Sungai Eufrat setelah kemajuan besar melawan ISIS di Suriah timur.
Saya ingin menginformasikan ke anda bahwa setelah mendapat kemenangan besar di Deir ez-Zor, pasukan Suriah terus berhasil membersihkan teroris ISIS di wilayah timur negara tersebut. Daerah pinggiran provinsi ini juga telah dibebaskan. Unit tempur (pasukan Suriah) telah berhasil menyeberangi Sungai Eufrat dan mencapai tepi timurnya, “dia menegaskan.
Di Suriah bukan hanya ISIS , Pasukan Koalisi AS dan pemberontak Suriah (SDF) yang beroperasi disana , ada juga Pasukan pemberontak Kurdi (YPG) yang sama dengan pasukan SDF mereka juga dipersenjatai oleh Koalisi AS. Pasukan Kurdi saat ini bahkan mendapat dukungan penuh dari Israel dan AS untuk mendirikan negara sendiri.
Jadi Fihak tentara Suriah yang didukung Rusia nampaknya akan berhadapan dengan berbagai macam pasukan agresor asing termasuk koalisi AS dan Turki, pasukan pemberontak dan juga ISIS.
Ru military convoy in Deir EzZor. Gaz Tiger&BTR-82A with top mounted RP-377UVM2 jammers. Interesting to see ZSU there. Part of aid convoy. pic.twitter.com/lDh5rA5Q6S
— monitoring (@warsmonitoring) September 9, 2017
Pesawat Rusia dan pesawat Suriah telah menyerang pasukan Kurdi di tepi timur sungai Efrat dekat daerah kota Deir Ezzor , demikian menurut laporan dari sumber oposisi dan sumber Kurdi.
Laporan tersebut menyatakan bahwa pasukan yang didukung AS dari Pasukan Demokratik Kurdi telah diserang oleh pesawat tempur Angkatan Udara Rusia , Angkatan Udara Arab Suriah dan pesawat tak dikenal di dekat wilayah al-Sinaa di sepanjang tepi timur Sungai Eufrat.
Serangan tersebut dikatakan telah terjadi pada sekitar 3 A.M. pagi ini sabtu 16/9. Belum ada informasi rinci yang dikeluarkan setelah terjadinya serangan tersebut.
15 sept 2017
#سوريا# فيديو
إطلاق صواريخ “كاليبر” (Kalibr) المجنحة على منشآت #داعش بغواصات #أسطول_البحر_الأسود من حوض #بحر_الأبيض_المتوسط pic.twitter.com/N0H9H0HY6Y— Минобороны России (@mod_russia) September 14, 2017
Rekaman video yang dikeluarkan oleh akun resmi kementerian pertahanan Rusia di Twitter menampilkan saat 2 kapal selam Rusia meluncurkan rudal jelajah manrget sasaran ISIS di kota Deir Ezzor.
Target yang dicapai meliputi “pusat kendali, pusat komunikasi, gudang senjata militan dan gudang amunisi di wilayah yang dikuasai ISIS di tenggara Deir ez-Zor,” kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Rudal tersebut menyerang semua target yang direncanakan, yang berada dalam kisaran 500 sampai 670 kilometer, kementerian tersebut menambahkan. Rusia membantu militer Suriah untuk membebaskan wilayah negara tersebut dari teroris ISIS.
Pekan lalu, pasukan Suriah yang didukung oleh Angkatan Udara Rusia akhirnya mematahkan pengepungan terhadap kota Deir ez-Zor, sebuah kota yang telah dikuasai oleh teroris selama sekitar tiga tahun dari barat menyusul serangan rudal jelajah ke posisi ISIS.
150 tracks loaded with US weapons arrive in Rojava, #Syria pic.twitter.com/WCymasLam0
— Dilyana Gaytandzhiev (@dgaytandzhieva) September 13, 2017
Pasukan pemberontak Suriah yang sekarang bernama Pasukan Demokratik Suriah (SDF) telah menerima sejumlah besar senjata dan peralatan militer dari AS dan sekutu-sekutunya. Sebuah video yang direkam oleh aktivis melaporkan ada sekitar 150 truk yang membawa beberapa jenis amunisi dan senjata, yang diduga dibawa ke Al-Hasaka di timur laut negara tersebut.
13 Sept 2017
Mobile Radio Jammer Rusia RP-377UVM2 .
Area Suriah utara dan timur yang kaya minyak dan gas nampaknya menjadi pilihan lain Koalisi AS yang telah gagal total dalam menurunkan Assad. Koalisi AS mengklaim akan bersikukuh mempertahankan Area Deir Er-zoor dari penguasaan kembali pasukan Suriah. Kita termasuk yang kurang percaya bahwa konfrontasi super power akan disulut di semenanjung Korea , tapi seperti yang diisyaratkan Hadist perebutan emas (minyak) disekitar sungai Eufrat itulah penyulutnya. Perebutan Deir ez zoor kemungkinan akan menjadi perang terhebat selama perang Suriah, karena pasukan darat Rusia juga terjun langsung di garda depan bersama pasukan Suriah, selain itu terlibat juga pasukan Kurdi yang didukung AS.
[ads_dropcap]P[/ads_dropcap]ada hari Sabtu, dalam sebuah pernyataan resminya koalisi pimpinan AS mengumumkan bahwa mereka akan mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan Dewan Militer Deir Ezzor (DMC) menuju kota Deir Ezzor. Koalisi pimpinan AS mengatakan bahwa mereka akan menyediakan dukungan peralatan, pelatihan, intelijen dan logistik, serangan presisi dan penasehat militer untuk SDF dan DMC selama operasi tersebut.
Koalisi pimpinan AS menekankan bahwa mereka akan mendukung SDF sampai sepenuhnya menguasai lembah Sungai Khabur. Ini bisa berarti bahwa AS tidak tertarik untuk menguasai daerah lain di propinsi Deir Ezzor.
Sumber-sumber Kurdi ysng didukung AS beralasan bahwa tujuan serangan tersebut adalah untuk mencapai kota Markada di selatan kota al-Shaddadah hanya untuk mengamankan pangkalan AS di dekat al-Sahdadah.
Sementara itu, seorang anggota SDF (Syrian democratic Force) yang berkait dengan Dewan Sipil Raqqa mengklaim bahwa Mayor Jenderal Rupert Jones Wakil Panglima Tertinggi koalisi pimpinan AS telah mengatakan dalam sebuah pertemuan bahwa koalisi pimpinan AS tidak akan membiarkan pasukan rezim tersebut untuk melewati Sungai Efrat (menyeberang ke arah timur sungai Eufrat).
Yang lain bahkan mengklaim bahwa Jones mengancam akan menyerang unit-unit Angkatan darat Arab Suriah (SAA) jika menyeberangi Sungai Eufrat.
Sementara itu Rusia juga tidak mau kalah, keberadaannya diSuriah yang secara legal diundang oleh pemerintah Suriah dan pernyataan sefihak koalisi AS itu membuat Rusia kali ini tidak main main dalam menunjukkan tajinya. Iring iringan kendaraan militer Suriah dan Rusia secara tidak biasa dilindungi dengan beberapa pesawat tempur SU-25 yang terbang sangat rendah dan Rusia juga menggunakan beberapa Mobile Radio Jammer radio jammer RP-377UVM2 untuk mengacaukan komunikasi dan radar lawan.
Low-pass of #Russia AF Sukhoi Su-25s near Deir ez-Zor, #Syria pic.twitter.com/XG5rj8kIQX
— Aldin 🇧🇦 (@aldin_ww) September 10, 2017
Dari foto foto yang kita dapat, pasukan Suriah jelas bersiap untuk menyeberang kesisitimur sungai Eufrat, terlihat dari dibawanya jembatan tronton dan cruiser dalam konvoi militernya ke Deir er-zoor.
Indikasi lain keseriusan Rusia kali ini adalah keterlibatan pasukan Rusia lagsung dalam serangan darat untuk merebut Deir Ez zoor.
Russian SOF/SSO are now participating in battle on border with Deir Ez Zor east of Sukhna. Video show them firing ATGMs at IS targets. pic.twitter.com/VyYXrnxnZB
— monitoring (@warsmonitoring) September 2, 2017
Dalam perkembangan yang terpisah, para pejuang SDF maju ke distrik al-Mansour dan al-Thkhnah di pusat kota Raqqa dan di distrik al-Nahdah di bagian barat kota Raqqa menurut sumber Kurdi. Sumber tersebut menambahkan bahwa pejuang SDF telah menewaskan 30 pejuang ISIS dan menghancurkan sebuah kendaraan ISIS.
Pada hari Jumat, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengklaim bahwa 15 pejuang SDF tewas dalam bentrokan dengan pejuang ISIS di kota Raqqa. Selanjutnya, kantor berita yang berkait denganISIS “Amaq” mengumumkan bahwa sejumlah pejuang SDF tewas dan terluka dalam serangan VBIED (vehicle-borne improvised explosive device) atau bom mobil terhadap posisi mereka di bundaran al-Barazi di bagian timur kota Raqqa.
Kantor berita “Amaq” juga mengklaim bahwa pesawat tempur koalisi pimpinan AS ditembak karena salah target oleh sekutunya senidiri unit SDF di jalan Tal Abyad di kota Raqqa. Menurut Amaq 7 pejuang SDF terbunuh dalam kecelakaan akibat kebakaran.
SDF sekarang memfokuskan serangannya pada posisi ISIS di bagian barat kota Raqqa. Jika SDF menangkap bagian barat Raqqa, ISIS akan mengendalikan kurang dari 20% kota Raqqa di bagian utara dan timurnya.