GLOBALISASI & UJIAN BESAR PENGUASA MUSLIM AKHIRZAMAN

 

 

Media Turki ‘daily sabah’ Selasa 18/1 lalu menulis : Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan dalam konferensi pers Selasa malam, bahwa pembicaraan diplomatik sedang berlangsung antara Turki dengan Israel,

“PM Israel, Naftali Bennett juga memiliki pendekatan positif, dan menekankan kesediaan pemerintah Israel untuk sepenuhnya menormalkan hubungan dengan Turki,” kata Erdogan,

Presiden Erdogan juga menyinggung soal konflik di Timur Tengah, dan kerja sama di bidang energi antara Turki dan Israel. “Kami sebelumnya telah memiliki beberapa kemajuan dalam pengiriman gas Israel ke Eropa, melalui Turki,” kata Presiden Erdogan.

“Kami, para politisi, ada untuk menjaga perdamaian, bukan perang,” kilahnya.

“Turki dapat menggunakan energi sebagai alat untuk perdamaian, jika memungkinkan. Jika tidak, setiap negara akan membuat keputusannya sendiri,“ Erdogan berdalih.

 

 

Apa itu “Globalisasi”

Pieterson Institute for International Economic (PIIE), mendefinisikan “globalisasi” adalah : kata yang digunakan untuk menggambarkan saling ketergantungan yang berkembang antara ekonomi, budaya, dan populasi dunia, yang disebabkan oleh perdagangan lintas batas barang dan jasa, teknologi, dan arus investasi, manusia, dan informasi.

National geographic mendefinisikan : Globalisasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana perdagangan dan teknologi telah membuat dunia menjadi tempat yang lebih saling terhubung dan saling bergantung.

IMF mendefinisikan, “Globalisasi” ekonomi adalah proses sejarah, hasil inovasi manusia dan kemajuan teknologi yang mengacu pada peningkatan integrasi ekonomi di seluruh dunia, terutama melalui pergerakan barang, jasa, dan modal lintas batas.

Namun, globalisasi juga merujuk pada pergerakan orang (tenaga kerja) dan pengetahuan (teknologi) melintasi batas internasional, termasuk juga dimensi budaya, politik, dan lingkungan yang lebih luas.

 

 

Pemerintahan Tunggal Dunia

Sejak tahun 2013, setiap tahun digelar “KTT Pemerintahan Dunia” yang rutin diadakan di Dubai, UEA. Dan untuk KTT ke-8 akan digelar pada bulan Maret 2022.

KTT Pemerintah Dunia dibentuk oleh tim ahli dari berbagai disiplin ilmu, yang diklaim untuk menyatukan : pemerintah, bisnis, dan masyarakat sipil dengan tujuan meningkatkan masa depan tujuh miliar umat manusia di planet ini.

Ketua penyelenggara dari “KTT Pemerintah Dunia” adalah Mohammad Al Gergawi , menteri Urusan Kabinet UEA.

Hampir seluruh penguasa Negara adidaya, konglomerat papan atas dunia sampai Sekjen PBB telah berbicara diforum KTT global itu.

Nah, dari penyelenggaraan KTT “pemerintahan dunia” yang sudah digelar sejak 2013 itu, mulai bisa dibaca, bahwa yang dimaksud “globalisasi” adalah bukan sekedar pengaturan global soal ekonomi, perdagangan, teknologi , kesehatan dsb itu, tapi menuju sebuah “ pemerintahan tunggal dunia”.

 

 

Pusat Dunia Diarahkan ke Yerusalem

Sejak 2020 lalu, sudah ada 3 pemimpin negara mayoritas muslim yang menandatangani apa yang disebut perjanjian “Abraham Accord” yang diprakarsai AS, yaitu tentang normalisasi hubungan dengan Israel.

Sejak UEA, Bahran dan Sudan menormalisasi hubungan dengan Israel, Israel dibantu sekutu abadinya AS, terus membujuk seluruh penguasa negara muslim untuk mengikui jejak ke-3 negara itu.

Kenapa Israel merangkul para pengusa negara muslim? Kenapa para penguasa Negara muslim mau menjadi sekutu Israel? Bukankah banyak ayat-ayat Qur’an sangat tegas melarang bersekutu dengan musuh Islam? 

Benang merah harus ditarik mulai dari sejak didirikannya gerakan zionisme pada abad 19, pulangnya kembali umat Yahudi yang ditumpangi oleh Ya’juj Ma’juj sejak akhir WW1, berdirinya Negara Israel 1948 yang disiapkan oleh Inggris, penggiringan dunia menuju globalisasi, sampai dengan even-even penting akhir-akhir ini seperti : pemindahan kedubes AS ke Yerusalem, dirangkulnya negara-negara muslim oleh Israel, “the great reset”, dsb.

 

 

Makna “Globalisasi” dari Visi Akhir zaman

Apakah makna dari rentetan peristiwa besar itu? Apa makna “globalisasi” dari visi akhirzaman?

Bahwa kita sedang hidup diera akhirzaman dimana umat Yahudi yang tidak meyakini Nabi Isa sebagai nabi Allah, sedang gencar menyiapkan kedatangan Al-Masih lain (Al-Masih Dajjal) untuk memimpin dunia dari Israel, itulah sebenarnya esensi dari “globalisasi”.

Itulah kenapa Israel ingin merangkul semua Negara muslim, karena mereka yakin agenda penyambutan al-masih mereka sudah makin dekat, dan agar Israel diakui menjadi penguasa global, setiap negara harus  dibiasakan untuk mematuhi aturan global, sebelum akhirnya saat kedatangan “Al-Masih” mereka, dimana semua negara harus mengakui eksistensi Israel sebagai penguasa global .

 

  

Rela menjadi pengikut Dajjal

Paling tidak ada 2 ayat dalam Qur’an dan banyak hadits Nabi yang melarang untuk bersekutu dengan zionis, yaitu persekutuan antara Negara Yahudi dan negara Kristen barat yang diwakili AS dan Inggris, Perancis dan Jerman.

Dua ayat itu adalah : Surat Al-maidah 51-53 yang sudah kita bahas tersendiri dalam artikel terdahulu, dan Al Baqarah :120.

Sementara juga ada banyak hadits yang menjelaskan fenomena orang-orang yang mengaku Islam tapi rela menjadi pengikut Dajjal. Nabi menyebut orang seperti itu sebagai :  “membaca Qu’an hanya sampai kerongkongan”.

Hadits-hadits tentang orang yang “mengaku Islam” tapi menjadi pengikut Dajjal itu sudah kita bahas dalam artikel sebelumnya : “Generasi terakhir itu telah bersama Dajjal”.

Sementara itu, dalam surat Al-Baqarah :120, Allah telah memperingatkan tentang akan adanya “penguasa Negara Yahudi “ yang bersekutu dengan “penguasa Negara Nasrani” yang akan terus membujuk penguasa muslim untuk mau mengikuti agenda mereka.

 

وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS Al-Baqarah 2:120).

 

Satu catatan penting dari ayat diatas adalah soal terjemahan kata “millatahum” (مِلَّتَهُمْ ), yang dalam banyak terjemahan dan tafsir dimaknai dengan “agama”.

Terjemahan yang lebih tepat dari “millatahum” adalah “faham” atau ‘Millah”, karena faktanya tidak ada umat Yahudi yang menyebarkan agamanya kepada ras non Yahudi.

Alasan kedua, fakta yang kita saksikan diakhirzaman ini, mereka hanya ingin agar kita menjadi pengikutnya, dan tunduk atas segala arahannya menuju pencapaian agenda mereka : menciptakan pemerintahan global yang berpusat di Yerusalem.

Sebelum akhir perang dunia 2, maka akan sangat sulit memahami ayat tersebut dan untuk bisa menyambungkannya dengan fakta, karena persekutuan aneh antara negara Yahudi dan negara Nasrani barat itu, baru terlihat nyata setelah perang dunia 2.

Sementara, fenomena nyata persekutuan antara penguasa negara muslim dengan zionis sendiri, baru bisa kita saksikan dilakukan secara “terang-terangan” sejak Agustus 2020, dimana sebelumnya masih “merupakan aib”, sehingga beberapa peguasa negara muslim melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.

WaAllahualam, mudah-mudahan bermanfaat.

 

This entry was posted in Uncatagories and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *