Kita tidak akan bisa faham geopolitik saat ini, terutama mau kearah mana dunia ini akan dibawa, soal Yerusalem, Suriah, Yaman, Iraq, Afghanistan dsb, jika hanya sekedar menggunakan metode lugas mempercayai apa yang diucapkan para petinggi AS.
Ucapan pera penguasa AS selama ini dianggap sebagai kiblat untuk menentukan kebijakan apapun, sementara kita tidak sadar AS adalah biang keladi kerusakan dan kehancuran diseluruh dunia khususnya di negara-negara Islam.
Kita mengikuti kemanapun arah kebijakan AS yang merusak dan terus merugikan itu, sementara kita tidak tahu, mau dibawa kemana sebenarnya kita akan dibawa, mau kemanakah sebenarnya arah dunia ini menuju.
AS yang selama ini terus bertindak sebagai penguasa dunia yang merasa berhak mengendalikan negara manapun, menerapkan sanksi, atau menjatuhkan ekonomi secara periodik bagi yang dianggap menentang, atau menggelontorkan “bantuan” (hutang) yang menjadi alat pengikat, tapi anehnya terus dianggap sebagai kiblat yang harus diikuti.
Dua kata yang diucapkan Menlu Rusia Sergei Lavrov “Messianic zeal” atau “Messianic agenda” adalah kata kunci yang mengandung makna yang sangat penting untuk memahami geopolitik akhirzaman.
Kita percaya tidak ada universitas manapun yang mengajarkan untuk memahami apa itu “Messianic agenda”, karena satu-satunya yang bisa bisa membantu mencernanya hanyalah dengan membaca panduan agama.