Pasukan Pendudukan Turki dan tentara bayaran mereka dari organisasi teroris telah melakukan setangan dengan peluru artileri desa al-Dibs dan sekitar kota Tal Abyad di pedesaan utara Raqqa.
Serangan dilakukan dalam rangka tekanan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Turki untuk mengusir warga sipil dari rumah dan lahan pertanian mereka.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada reporter SANA bahwa pasukan pendudukan Turki dan teroris yang berafiliasi dengannya melancarkan serangan artileri ke desa al-Dibs di barat kota Eyn Issa dan sekitar kota Tal Abyad di pedesaan utara Raqqa, yang menyebabkan kerusakan harta benda.
Milisi Kurdi QSD yang didukung pasukanpendudukan AS pada hari Sabtu terus merebut puluhan rumah warga di beberapa lingkungan di kota Hasaka, sebagai implementasi dari rencana pendudukan AS.
Sumber lokal mengatakan kepada reporter SANA di Hasaka bahwa kelompok bersenjata dari milisi “QSD” mengepung puluhan apartemen di beberapa lingkungan kota Hasaka dan mengusir orang-orang dari rumah mereka.
Sumber tersebut menambahkan bahwa milisi “QSD” sedang bekerja untuk mengusir warga dari rumah mereka sebagai bagian dari pelaksanaan rencana pasukan pendudukan AS, yang mendirikan pangkalan ilegal mereka di dekat rumah-rumah ini.
Use of the banned white phosphorus munitions by #Azerbaijan Army for burning vegetation, trees and also for destroying the wildlife in #Artsakh/#NagornoKarabakh is a barbaric war crime. They hope to create wildfire which can burn also the #Armenian villages in #Artsakh. https://t.co/W5RTaEJNep pic.twitter.com/9MzDXgsAeX
— Babak Taghvaee – Μπάπακ Τακβαίε – بابک تقوایی (@BabakTaghvaee) October 31, 2020
Agar perang bukan menjadi tindakan barbar, Nabi telah melarang untuk menghancurkan pohon dan tanaman dalam sebuah peperangan, tapi penguasa negara muslim Azerbaijan tidak mempedulikan hal itu, mereka menggunakan bom fospor untuk membakar hutan dan lahan pertanian.
Mereka bahkan tidak hanya tidak peduli aturan agama, tapi juga tidak peduli aturan internasional yang melarang penggunaan bom fospor. Tidak akan ada negara manapun yang menentang, karena ada Israel dibelakang mereka.
RUSSIA🇷🇺 STRENGTHENS ITS PRESENCE IN NE SYRIA🇸🇾
A logistics convoy of the Russian Armed Forces has been sighted in the Syrian province of Haseke. The safety of the column is guaranteed by the BTR-82A head and the KAMAZ lock. pic.twitter.com/sfF3a8nwR7— Spriter (@spriter99880) October 30, 2020
Kesaksian tentara bayaran yang mengaku berasal dari Suriah yang ditangkap oleh militer Karabakh . Militan yang jelas menggunakan bahasa Arab beraksen Suriah itu mengaku bahwa mereka akan menyerang kota Shushi di Karabakh dari tiga front, masing-masing front terdiri dari 150-300 personel yang sebagian besar berasal dari Suriah.
Menlu Armenia Zohrab Mnatsakanyan mengatakan bahwa Yerevan memiliki bukti kuat bahwa Turki telah mengirim militan dari Suriah dan Libya ke Karabakh.
Dia mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sputnik Rusia: “Ada bukti faktual dan tak terbantahkan tentang keberadaan dan kelanjutan pengiriman teroris asing dari Suriah dan Libya (ke Karabakh).”
Dia melanjutkan: “Hal ini dikonfirmasi oleh data intelijen dari negara-negara yang tergabung dalam kepemimpinan Kelompok Minsk (Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa) dan laporan dari zona konflik itu sendiri.”
Pasukan Azerbaijan dilaporkan menggunakan Bom fosfor putih di atas wilayah Karabakh pada hari Jumat. Berdasarkan rekaman video yang dirilis dari Karabakh, pasukan Azerbaijan menembakkan bom fosfor putih di atas hutan di wilayah ini.
Negara yang pernah menggunakan bom Phospor putih hanyalah Israel saat menyerang Gaza dan AS saat perang Suriah. Azerbaijan belum berkomentar tentang tuduhan penggunaan fosfor putih ini.
Dibawah hukum internasional, fosfor putih dianggap sebagai senjata pembakar yang terlarang, yang didefinisikan oleh Protokol III Konvensi Larangan Penggunaan Senjata Konvensional Tertentu , yaitu :
“senjata atau amunisi apa pun yang terutama dirancang untuk membakar benda atau menyebabkan luka bakar pada orang yang ditimbulkan oleh api, panas atau kombinasinya, yang dihasilkan oleh reaksi kimia dari suatu zat yang dikirim ke target. “
Pemerintah Provinsi Tartous Suriah menerima dua konvoi bantuan, satu konvoi dari warga Golan (Wilayah Suriah yang diduduki Israel) dan konvoi lainnya dari warga Damaskus, untuk mendukung mereka yang terdampak kebakaran lahan perkebunan di Provinsi Tartous, Suriah.
Building collapses after massive earthquake hits western #Turkey#izmir pic.twitter.com/KztimGTvln
— Press TV (@PressTV) October 30, 2020
Beberapa jam lalu, enam kapal perang NATO memasuki perairan Laut Hitam secar bersamaan. Lokasi meraka terakhir saat ini masih belum diketahui, namun menurut sumber Turki, kapal-kapal tersebut awalnya bergerak ke arah utara menuju arah Krimea.
“Kelompok penyapu ranjau NATO SNMGMS2 memasuki Laut Hitam beberapa jam lalu. Mereka termasuk kapal penyapu ranjau Spanyol M35 Duero, kapal M645 Orion Prancis, Tsibar Bulgaria, Constantin Balescu Rumania , kapal Alghero M5556 Italia dan kapal pendukung Yunani A470 Aliakmon “.
Para ahli percaya bahwa ini adalah bentuk provokasi lain yang ditujukan terhadap Rusia, meskipun kelompok kapal penyapu ranjau tersebut tidak menimbulkan masalah nyata.
Para pemuda Nasrani di Suriah membagikan kembang gula kepada anak-anak muslim saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 2020.
Ukraina telah memasok ke Azerbaijan dengansistem Radar pencari pertahanan udara, guna mencari posisi pertahanan udara Rusia S-300 dan ZRPK “Pantsir-S” yang dimiliki Armenia.
Sistem itu adalah kompleks Kolchuga-M, sistem radar era uni soviet yang dibuat di Ukraina, Sistem “Kolchuga” tidak terlihat dan dapat beroperasi dalam kondisi gangguan radio-elektronik yang kuat.
Menurut beberapa informasi, Azerbaijan meminta pasokan Sistem Kolchuga-M dari Ukraina untuk mengidentifikasi posisi pertahanan udara Armenia, termasuk kompleks S-300 dan sistem pertahanan udara jarak pendek.
Salah satu alasannya adalah kerugian besar dari pesawat An-2, yang secara terus menerus dihantam oleh sistem pertahanan udara Armenia dan Artsakh (Karabakh).
Sistem radar ini juga digunakan Israel untuk menekan kemampuan sistem rudal pertahanan udara Suriah Pantsir-S, dan menemukan posisi terakhirnya untuk kemudian menghancurkannya. ” kata para analis.
Kantor Berita Rusia Anna news merilis sebuah video yang menunjukkan setelah serangan Azerbaijan keibu kota Karabakh, Stepanakert.
Kemenhan Armnia melaporkan adanya serangan ke ibu kota Nagorno Karabakh dan menuduh Azerbaijan membom sebuah rumah sakit bersalin di dalam ibukota Stepanakert.
Pada hari Kamis, militer Turki mulai menarik pasukannya dari pos pengamatannya di pedesaan barat laut Hama.
Menurut sumber lapangan di Hama, Angkatan Bersenjata Turki diawasi oleh Tentara Arab Suriah (SAA) saat mereka menarik pasukan mereka dari pos militer Sher Magher.
Militer Turki bergerak menuju pedesaan selatan Idlib, di mana mereka dilaporkan telah memindahkan pasukannya ke kota Qafin di Idlib.
Selain itu, militer Turki dilaporkan telah memindahkan sebagian besar peralatannya dari pos pengamatan Sher Magher, dan hanya menyisakan senjata ringan dan peralatan konstruksi.
Militer Turki juga terlihat menurunkan penghalang beton mereka yang sebelumnya mereka siapkan ketika mereka mengirim pasukan mereka ke pos pengamatan ini pada tahun 2018.
Kemenhan Rusia merilis video uji peluncuran sistem pertahanan rudal baru di tempat pelatihan Sari Shagan di Kazakhstan.
Sebelumnya, kemenhan Rusia menyatakan bahwa peluncuran itu berhasil dan bahwa rudal tersebut “dapat diandalkan untuk memastikan karakteristiknya”. Target dicapai pada resolusi yang ditentukan.
Tidak dijelaskan apakah ini sistem S-500 atau bukan, tapi begitu cepatnya rudal bergerak hingga tidak bisa diikuti oleh mata.
Baik yang bermazhab Suni atau Shiah biasa sholat berjamaah, anehnya mereka asyik-asyik saja, tapi kita yang ribuan kilometer jauhnya malah pusing sendiri. Para pemecah-belah umat telah membodohi kita.
I present you a new #Turkish occupation military convoy carrying logistical equipment to #Idlib yesterday.pic.twitter.com/NuASpqpUqB
— Nadia Abid (@NadiaAbidd) October 29, 2020
Bala bantuan pasukan pendudukan Turki mamasuki Idlib, besar kemungkinan pasukan Turki dan militan dukungannya akan memulai serangan baru ke posisi pasukan Suriah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Turki bisa saja melakukan operasi baru di Suriah, jika ‘teroris’ tidak menjauh dari perbatasan Turki.
“Ancaman dari Suriah terhadap negara kami terus berlanjut, dan baru-baru ini para teroris yang merencanakan serangan teroris di tanah kami telah dinetralkan,” kata Erdogan dalam pidatonya parlemen di Ankara, Rabu.
“Jelas bahwa AS sedang mencoba untuk menciptakan zona perang baru di sepanjang perbatasan Suriah-Irak. Ini pertanda adanya tragedi baru, ” lanjutnya.
Presiden Turki itu menambahkan bahwa “Angkatan Bersenjata Turki mampu membersihkan Suriah dari semua organisasi teroris.”
Berdasarkan keputusan Parlemen Turki, mandat pengerahan Angkatan Bersenjata Turki di Irak dan Suriah diperpanjang hingga Oktober 2021.
Sebelumnya, Menhan Turki Hulusi Akar menegaskan bahwa penarikan pasukan Turki dari titik pengamatan yang terletak di zona de-eskalasi di Idlib tidak dapat pernah difikirkan (Turki), dan tidak ada tawar menawar lagi.
Menanggapi Serangan Udara Rusia ke Basis pelatihan militan
Presiden Turki Erdogan menuduh Angkatan Bersenjata Rusia melancarkan serangan ke posisi miltian SNA (TFSA) yang didukung Turki, dan menyebut bahwa ini menunjukkan keengganan Moskow bagi terciptanya perdamaian.
Dalam pidatonya parlemen di Ankara pada hari Rabu, Erdogan mengatakan, “Serangan Rusia di pusat pelatihan Tentara Pembebasan Suriah di Idlib menunjukkan keengganan Rusia untuk mencapai perdamaian abadi.”
Menurut sumber lapangan, jumlah total korban tewas dan terluka militan yang didukung Turki diperkirakan sekitar 200 orang.
Pasukan Dirgantara Rusia melakukan serangan dahsyat di kamp pelatihan Faylaq Al-Sham di pedesaan Salqin di utara Idlib, bertepatan dengan serangan kuat lainnya di lokasi penyelundupan minyak di dekat perbatasan Turki 48 jam sebelumnya.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk pertama kalinya sejak awal konflik di Karabakh mengancam militer Rusia yang ditempatkan di Armenia dengan konsekuensi yang sangat serius.
Menurut Aliyev, Rusia telah mulai melakukan intervensi terhadap situasi ini dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius.
“Aliyev menuduh pangkalan militer Rusia di Gyumri memasok senjata ke Armenia, karena memang “ada faktanya ”, tetapi“ tidak ada fakta tentang keberadaan militer Turki (di Azerbaijan).
“Kami tidak bicara soal berapa banyak MiG-29 Rusia, atau Su-30 yang ada di wilayah Armenia. Kami tidak berbicara tentang fakta bahwa pasukan XNUMX Rusia ditempatkan di Basis Gyumri di Amenia, yang menurut data kami, pasokan untuk angkatan bersenjata Armenia secara berkala datang dari sana, dan ini adalah fakta, dan ini tidak seperti yang dikatakan tentang kami (soal keberadaan pasukan Turki), “katanya.
Dia mengatakan, Armenia tidak akan bertahan tanpa bantuan dari luar, tanpa senjata Rusia.” (…) sampai hari ini tanpa bantuan dari luar, Armenia tidak akan dapat berdiri di wilayah pendudukan seharipun tanpa dukungan politik, militer, dan moral yang datang dari negara-negara yang harusnya mematuhi netralitas, “tambahnya.
Pemimpin Azerbaijan tidak memberikan rincian tentang tuduhannya ini, namun sebelumnya media menunjukkan fakta bahwa tentara Azerbaijan menghentikan sementara serangannya di semua lini, dan kerugiannya meningkat secara signifikan.
Beberapa orang Yahudi anti-zionis di Palestina menjenguk Maher al-Akhras, warga Palestina yang sejak juli lalu dtahan penguasa Israel dan telah 3 bulan melakukan mogok makan.
Mereka membawa poster bertuliskan : “Negara zionis (Israel) tidak mewakili umat Yahudi dan agama Yudaisme”.
Juru bicara Koalisi Arab Kolonel Turki al-Maliki. mengkonfirmasi bahwa Houthi telah menembakkan tiga rudal balistik pada hari Rabu menargetkan kota-kota perbatasan Najran, Jazan, dan Khamis Mushait.
“Houthi juga mengirim total enam drone bermuatan bahan peledak ke perbatasan Yaman-Arab Saudi, yang semuanya dicegat dan dihancurkan oleh Koalisi Arab.” klaimnya.
Dia mengkonfirmasi bahwa bala bantuan Houthi telah dieliminasi di Marib dan al-Jawf, dan lebih dari 300 anggota milisi itu telah terbunuh baru-baru ini di dua front tersebut, dan menambahkan bahwa milisi Houthi tidak dapat mencapai kemenangan atau kemajuan apa pun di al-Jawf.
Militan yang didukung Turki melanjutkan serangan besar di barat laut Suriah malam ini, dimana mereka melakukan pembalasan atas serangan udara Rusia yang menewaskan dan melukai lebih dari 200 militan.
Menurut sumber lapangan di barat laut Suriah, militan yang didukung Turki dan sekutu jmilitannya meluncurkan lusinan roket dan peluru artileri ke arah wilayah pemerintah.
Mereka sebagian besar menyerang wilayah terbuka, meskipun upaya mereka adalah untuk menyerang kota-kota di Idlib, Hama, Latakia dan Aleppo.
Serangan militan yang didukung Turki ini terjadi hanya beberapa jam setelah Tentara Arab Suriah (SAA) membalas dan meluncurkan beberapa rudal ke arah posisi militan di sepanjang garis depan di barat laut Suriah.
Pada saat yang sama, pesawat pengintai militer Rusia dan Suriah melakukan penerbangan di atas posisi militan untuk mengidentifikasi dari mana penembakan dan tembakan roket itu berasal.
Azerbaijan dan Turki telah kehilangan beberapa lusin drone di wilayah Armenia dan Karabakh hanya dalam sehari, mereka dijatuhkan oleh satu serangan senjata elektronik (electronics jamming) Rusia.
Menurut kantor berita Rusia, Sistem senjata elektronik (REP) Krasukha-4 Rusia telah dikerahkan dan disiagakan di wilayah Armenia, dan kemungkinan besar berada dipangkalan udara di Gyumri.
Kesimpulan ini didasarkan pada adanya gangguan peralatan GPS, serta latar belakang fakta bahwa hanya dalam sehari Azerbaijan dan Turki kehilangan beberapa lusin Drone.
Sumber militer dan media massa Rusia melaporkan bahwa sistem senjata elektronik multifungsi 1RL257″ Krasukha-4 “telah dikirim ke wilayah Armenia. Ini adalah sistem senjata elektronik terbaru dan tercanggih dari Angkatan Bersenjata Rusia.
Jika info ini benar, dan sejauh ini tidak ada yang menyangkal, maka sistem Krasukha-4 seharusnya sudah berada di pangkalan Gyumri di Armenia.
Rusia sendiri belum mengkonfirmasi keberadaan senjatanya ini di Karabakh.
Al-Raqqa – Mansoura
Watch how the people dealt with stones and condemnations with a French patrol of the illegal coalition pic.twitter.com/9hEdDrIYsO
— Spriter (@spriter99880) October 27, 2020
Seorang komandan militan Suriah berpangkat tinggi dilaporkan tewas dalam konflik yang sedang berlangsung di wilayah Karabakh, aktivis oposisi melaporkan pada hari Selasa.
Menurut laporan, salah satu komandan tertinggi dari Divisi Hamza yang didukung Turki bernama Adel al-Shaher, yang dikenal dengan nom de guerre “Abu Shaher”, dilaporkan tewas saat berperang untuk Angkatan Bersenjata Azerbaijan di Wilayah Karabakh.
Al-Shaher pernah terlibat dalam beberapa pertempuran selama bertahun-tahun di Suriah, dimana dia memimpin Divisi Hamza di bagian utara Suriah.
Divisi Hamza adalah salah satu faksi terbesar di dalam kelompok militan “Tentara Nasional Suriah” (SNA) yang didukung Turki, yang beroperasi di provinsi utara Suriah.
Jet tempur Su-24 Rusia menghangcurkan pangkalan latihan militan yang disiapkan (Turki) untuk dikirim ke Karabakh dengan setengah ton bom..
Hanya dengan satu hantaman dengan dua bom udara, jet tempur SU-24 Rusia menghancurkan kamp pelatihan terbesar bagi para militan itu.
Dalam beberapa detik kemudian militan menderita kerugian besar 140 militan tewas, dan 70 lainnya terluka dengan berbagai tingkat keparahan.
Seperti sebelumnya, pesawat tempur Rusia tersebut mendapat info dari penduduk setempat diSuriah utara, yang memberikan informasi kepada komando Pasukan Dirgantara Rusia di Suriah.
Jika dihitung dari awal bulan, serangan udara Rusia telah membuat kerugian militan pro-Turki hingga 700 orang tewas, terutama sejak militan mundur dari garis depan, dan mempersiapkan untuk pengiriman ke Karabakh.
Wilayah barat laut Suriah telah mengalami banyak peningkatan kekerasan pada hari Selasa, ketika militan yang didukung Turki dan Tentara Arab Suriah (SAA) saling melakukan serangan besar-besaran di empat provinsi.
Menurut sumber lapangan di Latakia, pasukan yang didukung Turki memulai dengan menargetkan wilayah Latakia, Hama, Idlib dan Aleppo, yang mengakibatkan sejumlah ledakan dan kerusakan material.
Sejak serangan oleh pasukan yang didukung Turki ini, Tentara Arab Suriah telah melakukan serangan balik yang kuat yang menargetkan posisi militan di sepanjang garis depan Idlib, Aleppo dan Latakia.
Sumber tersebut mengatakan kepada Al-Masdar News bahwa situasinya semakin memburuk, karena kedua belah pihak telah meningkatkan serangan mereka selama beberapa jam terakhir.
Pasukan udara Rusia melancarkan serentetan serangan udara pada hari Senin di pedesaan utara Idlib.
Menurut sumber lapangan diLatakia, Rusia melancarkan beberapa serangan udara di pedesaan Salqin, di mana pernah ada dugaan serangan Drone Koalisi AS terjadi pekan lalu.
Militer Rusia menargetkan posisi kelompok militan yang didukung Turki di dekat pegunungan di pedesaan Salqin. Sumber lapangan menambahkan bahwa pesawat pengintai Rusia baru-baru ini meningkatkan aktivitas udara mereka di atas Idlib dan Aleppo di Suriah utara, dengan konsentrasi tertinggi antara wilayah Jabal Al-Zawiya dan Distrik Jisr Al-Shughour.
Selama akhir pekan, militer Rusia melakukan serangan di pedesaan utara Aleppo, menyasar lokasi pasar gelap penyelundupan minyak militan yang didukung Turki di dekat kota perbatasan Jarabulus.
Jet tempur a Rusia melakukan serangan dahsyat di wilayah utara Idlib pada hari Senin. Serangan Rusia itu menargetkan kamp pelatihan dan markas besar Faylaq Al-Sham, sebuah kelompok militan yang didukung oleh Turki.
Kamp pelatihan Faylaq Al-Sham terletak di pedesaan Salqin, yang terletak di pedesaan utara Idlib dekat perbatasan Turki.
Serangan Rusia itu mengakibatkan penghancuran kamp pelatihan dan hilangnya sejumlah besar militan. Sumber itu mengatakan bahwa serangan udara Rusia itu menyebabkan sekitar 200 orang tewas dan terluka di jajaran Faylaq Al-Sham.
Aktivis oposisi Suriah juga melaporkan kerugian besar di jajaran Faylaq Al-Sham, dengan beberapa menyebutkan korban tewas lebih dari 100.
Serangan udara Rusia ini merupakan satu serangan paling mematikan yang mereka lancarkan diIdlib sejak mereka memasuki konflik Suriah pada akhir September 2015.
Turki belum mengomentari serangan terbaru Rusia ini; Namun, sangat tidak mungkin mereka akan diam setelah pasukan Rusia menargetkan militan pada dua kesempatan terpisah dalam seminggu terakhir.
PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu 25/10, bahwa Israel akan mengirim bantuan senilai $5 juta berupa bahan makanan ke Sudan, bantuan itu dijanjikan hanya beberapa hari setelah Sudan mengumumkan akan menormalisasi hubungan dengan Israel.
“Kami menantikan perdamaian yang hangat dan akan segera mengirimkan bantuan gandum senilai $ 5 juta kepada sahabat baru kami di Sudan,” “Israel akan bekerja sama dengan AS untuk membantu transisi Sudan.” kata Kantor PM Israel dalam sebuah tweet.
Pada hari Jumat lalu, pemerintahan Trump mengumumkan bahwa Sudan akan mulai bekerja untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, dengan tujuan membangun hubungan diplomatik dan menjalin hubungan ekonomi, dengan fokus pada pertanian pada awalnya.
Sudan, yang saat ini berada dalam kesulitan keuangan yang mengerikan itu, diyakini telah menyetujui normalisasi itu, terutama sebagai cara untuk menghapus dirinya dari daftar hitam negara sponsor terorisme dan menerima bantuan ekonomi.
Sebelum pengumuman normalisasi diumumkan, Khartoum setuju (mendapat bantiuan dari AS senilai $355 juta) untuk membayar kompensasi kepada para korban terorisme dan keluarganya .
Rakyat Suriah cukup cerdas, mereka tahu bahwa meski Azerbaijan mayoritas muslim, tapi mereka lebih dekat dengan Israel.Rakyat Suriah cukup cerdas, mereka tahu bahwa meski Azerbaijan mayoritas muslim, tapi mereka lebih dekat dengan Israel, mereka dibantu pasokan logistik dan senjata dari Israel.
Sementara, sejak perang Suriah 2012 hanya Iran negara muslim yang membantu mereka, negara-negara muslim yang lain bukan mengirim bantuan tapi malah mengirim teroris, mereka lebih suka berfihak kepada musuh Islam AS dan Israel.
Peristiwa ini mirip dengan yang terjadi pada zaman Nabi yang diceritakan dalam surah Ar-Rum1-6, dimana umat muslim saat itu bergembira ketika rakyat Bizantium yang beragama Kristen Orthodox menang melahwan Persia yang masih belum menegnal agama.
Negara Arab berikutnya yang kemungkinan besar akan menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel adalah Oman, kata penyiar TV Channel 12 Israel, Sabtu malam.
Washington dan Yerusalem sedang bekerja keras untuk membuat kesepakatan itu tercapai sebelum pemilihan AS pada 3 November, tambah laporan itu.
Namun, karena pengangkatan Sultan Oman yang baru, Haitham bin Tariq belum lama ini, para pejabat Israel meragukan pengumuman akan bisa dilakukan dalam 10 hari ke depan, karena Oman tidak ingin terburu-buru dalam pengambilan keputusan itu, outlet berita Maariv melaporkan.
Meski tidak ada hubungan formal antara Israel dan negara Teluk itu, keduanya telah melakukan hubungan di belakang layar selama beberapa waktu.
Dua tahun lalu, PM Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi ibu kota Oman, Muscat, dan bertemu dengan mantan Sultan, Qaboos bin Said.
Sementara itu, harian Israel Hayom yang menulis bahwa Israel dan Arab Saudi dapat mengumumkan peresmian hubungan diplomatik sebelum pemilihan presiden AS.
Adapun saat ini, Putra Mahkota MBS sedang mendorong kesepakatan normalisasi, sementara ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz, masih mengerem perkembangan diplomatik itu.
Pada akhir pekan lalu, Israel mengirimkan bantuan medis dan kemanusiaan kepada warga sipil Azerbaijan yang terkena dampak pertempuran yang sedang berlangsung di sekitar Karabakh, di mana bentrokan antara kedua belah pihak telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir, Media Israel i24 News melaporkan.
Sumber i24 mengatakan bahwa Azerbaijan baru-baru ini meminta bantuan kemanusiaan dan medis untuk puluhan warga sipil Azerbaijan yang “terluka oleh serangan rudal Armenia di kota Ganja,” yang merupakan kota terbesar kedua di negara itu, di mana 15 orang tewas dalam serangan tersebut. , dan lusinan orang terluka.
Israel menanggapi permintaan tersebut, dan mengirimkan bantuan kepada warga yang kehilangan rumah mereka, dan bantuan medis lainnya, dan mengatakan akan mengirim peralatan medis lainnya nanti, sesuai dengan kebutuhan.
Dua minggu lalu, Israel juga menawarkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Armenia, tetapi Armenia tidak menanggapi tawaran tersebut.
Israel memelihara hubungan strategis yang luas dengan Azerbaijan, dan menurut laporan, Israel banyak memasok senjata keAzzerbaijan.
Atas dasar ini, Armenia memanggil duta besarnya dari Tel Aviv ke Yerevan untuk memberi penjelasan.
Dua minggu lalu, Presiden wilayah konfik Karabakh, Aryk Harutyunyan, mengkritik Israel dan menuduhnya telah bekerja sama dalam ‘genosida’ yang terjadi di wilayah tersebut terhadap orang-orang Armenia.
Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan pada hari Minggu, bahwa Arab Saudi dan Qatar cepat atau lambat akan memperoleh pesawat tempur F-35 siluman modern buatan AS jika mereka menginginkannya.
Steinitz, anggota kabinet keamanan kabinet dan salah satu sekutu terdekat PM Benjamin Netanyahu, mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Ynet, keyakinannya bahwa Washington pada akhirnya akan setuju untuk mengekspor F-35 ke Doha dan Riyadh jika mereka bersedia membayar. ”
Menteri, yang berafiliasi dengan Partai Likud Netanyahu itu mengingatkan bahwa AS sebelumnya telah menjual pesawat tempur F-15 dan F-16 kepada dua negara Teluk itu, yang pada saat itu dianggap sebagai salah satu pesawat tempur terbaru dari jenisnya.
“Ini seharusnya membuat kami khawatir. Israel selalu menyatakan keprihatinannya dan menerima, dalam beberapa kasus dengan kompensasi terbatas.
Pada akhirnya, ini adalah kepentingan AS yang ingin mereka pelihara. ” Ini terjadi dengan latar belakang upaya UEA untuk memperoleh pesawat tempur F-35 dari AS dan ada ketidaksepakatan yang dalam di Israel soal ini.
Sejumlah pejabat senior di Israel, termasuk Menteri Pertahanan Benny Gantz, mengungkapkan kekhawatiran mereka bahwa kesepakatan ini akan dapat merusak superioritas militer Israel di kawasan itu, sementara PM Netanyahu menyangkal ini sebagai masuk diantara syarat-syarat dalm perjanjian yang diusulkan Abu Dhabi untuk menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv.
Hari minggu kemarin, Gerakan Ansarallah mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan Bandara Internasional Abha di bagian selatan Arab Saudi.
Menurut Al-Masirah TV, mengutip juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang berpihak pada Ansarullah, Brigadir Jenderal Yahya Sare’a, “Angkatan udara telah melancarkan serangan baru terhadap sasaran sensitif di dalam Bandara Internasional Abha dengan pesawat Samad 3. ”
Dia melanjutkan:, “Serangan di Bandara Internasional Abha adalah akurat, dan itu terjadi sebagai bagian dari respons terhadap eskalasi agresi udara dan pengepungan berkelanjutan terhadap rakyat kami.”
Pernyataan ini muncul tak lama setelah sebelumnya Ansarallah mengumumkan serangan ke Pangkalan Udara Raja Khalid di kota Khamis Mushait di Saudi juga dengan dua drone.
Sare’a menunjukkan bahwa operasi tersebut menargetkan “lapangan terbang pesawat tempur di pangkalan itu, dan serangan itu akurat.”
Kemenhann Saudi belum menanggapi klaim terbaru dari Gerakan Ansarallah ini. Arab Saudi memimpin aliansi militer di Yaman untuk menghadapi Gerakan Ansarallah dan sekutunya, yang menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, dan wilayah luas di utara dan barat Yaman.
Pasukan Yaman telah melakukan serangan Drone baru terhadap dua bandara dan pangkalan udara di Arab Saudi sebagai pembalasan terhadap agresi mematikan Riyadh di negara mereka miskin itu.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa drone tempur Qasef-2K (Striker-2K) yang dikembangkan di dalam negeri menargetkan bandara di wilayah Jizan dan Abha Arab Saudi serta pangkalan udara di dekatnya. kota Khamis Mushait, TV al-Massirah Yaman melaporkan.
Ditambahkan bahwa Drone itu menyerang target yang ditentukan dengan sangat tepat, dan bahwa serangan balasan seperti itu akan terus berlanjut selama Saudi mempertahankan agresi militer, pengepungan dan serangan udara terhadap Yaman.
Sementara itu juru bicara koalisi Arab saudi, Kolonel Turki al-Maliki mengatakan pada hari Sabtu. bahwa mereka telah berhasil mencegat serangan itu.
🇵🇸#Palestine Jerusalemite shop owner " They asked to put the picture of the ruler of Dubai here " .. pic.twitter.com/uuoOvNH5XV
— Shehab News Agency (@ShehabAgencyEn) October 24, 2020
Seorang pemilik toko diYerusalem menolak uang $3000 hanya untuk memasang poster penguasa UEA dan menuliskan beberapa kata pada poster itu.
Setelah perjanjian damai dengan Israel, sepertinya Penguasa UEA mencoba untuk melakukan kampanye guna mendapat dukungan dan simpati dari warga palestina di Yerusalem.
Pengunjuk rasa Sudan yang marah turun ke jalan untuk mengutuk keputusan Junta saat ini yang mengikuti UEA dan Bahrain untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.
Mereka berunjuk rasa di ibu kota Khartoum Jumat malam, menyerukan kepada Ketua Dewan Kedaulatan Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan untuk menolak kesepakatan normalisasi.
“Tidak untuk negosiasi, perdamaian … dan rekonsiliasi dengan rezim [Israel],” teriak mereka. “Kami tidak akan menyerah, kami juga tidak akan melepaskan … Kami berdiri bersama Palestina,” teriak mereka saat mereka membakar bendera Israel.
Sejumlah partai politik Sudan juga ikut berdemo menyatakan penolakan mereka terhadap perjanjian normalisasi antara negara mereka dan Israel, dan menekankan bahwa mereka akan membentuk front untuk menentang langkah tersebut.
Otoritas Turki di Gaziantep telah menangkap tiga orang yang mencoba menjual Kitab Injil kuno yang ditulis diatas kulit rusa yang dicuri dari museum diSuriah,
“Selama operasi, telah disita naskah Alkitab lama. Menurut informasi intelijen sebelumnya, benda itu dicuri dari museum kota Aleppo di Suriah dan diselundupkan ke negara kami, ” kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Dinas Keamanan Regional Turki.
“Tim keamanan menggerebek kediaman para tersangka, dan menyita manuskrip Alkitab Iniil kuno yang ditulis dalam bahasa Ibrani diatas kulit rusa yang harganya diperkirakan sekitar satu juta dolar.”
Menurut keterangan, naskah tersebut diserahkan ke Direktorat Museum di Gaziantep, sementara polisi menangkap tiga orang yang kewarganegaraannya tidak diinformasikan kemedia.
Militer Rusia melakukan serangan dahsyat dengan rudal jarak jauh kelokasi penyelundupan minyak di Suriah utara tadi malam, yang menyebabkan ledakan besar di sepanjang perbatasan Turki-Aleppo.
Menurut laporan dari Suriah utara, rudal Rusia itu menargetkan area pasar minyak utama yang digunakan untuk memurnikan dan menjual bahan bakar selundupan di Distrik Jarabulus di Aleppo utara.
Pasar itu terletak di antara desa Al-Kousa dan ‘Ain Al-Bayda di pedesaan Jarabulus. Daerah ini berada di bawah penguasaan kelompok militan Suriah yang didukung Turki.
Militan yang didukung Turki telah mengoperasikan area ini selama beberapa tahun ini. Kemungkinan besar serangan dilakukan untuk mencegah militan mendapatkan keuntungan lebih lanjut dari krisis BBM didalam Republik Arab Suriah.
Kemenlu Rusia menyatakan keprihatinannya atas perkembangan di timur laut Suriah, Rusia menuduh AS berusaha menciptakan perpecahan dan memblokir upaya rekonsiliasi.
“Situasi di timur laut Suriah meningkatkan kekhawatiran kita,” kata jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova pada konferensi pers pada hari Kamis.
Patut dicatat bahwa, segera setelah tuduhan ini dikeluarkan, sebuah konvoi besar pasukan AS yang membawa peralatan militer memasuki wilayah sekitar sungai Eufrat dari arah Irak. “
“Jelas bahwa ada upaya terus menerus dari AS untuk memisahkan Kurdi dari negara Suriah yang multi-sekte, dengan memberi umpan untuk cenderung separatisme.”
Dia menekankan bahwa “Moskow terus meminta Damaskus dan otoritas yang mendeklarasikan secara sepihak di timur laut Suriah untuk melakukan dialog yang konstruktif guna menemukan solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.”
Ketua bersama Dewan Demokratik Suriah, Amina Omar, pekan lalu mengkritik peringatan dari Menlu Rusia Sergey Lavrov yang mengatakan bahwa “AS sedang mencoba untuk menegakkan otonomi Kurdi di Suriah utara yang akan menikmati kekuasaan serupa dengan otoritas sebuah. negara.”
Omar juga mengungkapkan kekecewaannya atas terhentinya negosiasi antara Kurdi dan Damaskus, yang telah tegas akan didukung Rusia, dan mengklaim bahwa “peran positif yang kami harapkan akan bisa berubah menjadi negatif.”
Perwakilan Iran untuk PBB Haider Ali Baluji, mengatakan bahwa Israel memiliki berbagai jenis senjata pemusnah massal, dan menekankan perlunya masyarakat internasional untuk memaksanya melucuti senjata tersebut.
Baluji menunjukkan bahwa “Israel memiliki kemampuan yang tidak dideklarasikan untuk perang kimia dan program ofensif untuk perang biologis, meskipun tetap menyangkal memiliki kemampuan tersebut dengan menolak semua kontak internasional untuk meninggalkan opsi senjata pemusnah massal dan mematuhi hukum yang secara resmi diakui dan diterapkan oleh setiap negara yang bertanggung jawab. “
Baluji juga menyebut bahwa Israel memiliki kemampuan nuklir dan telah menimbun hulu ledak nuklir dalam jumlah besar.
“Israel harus berhenti memainkan peran sebagai gembala pembohong tentang undang-undang non-proliferasi nuklir atau kurangnya komitmen dan menghentikan praktik berbohong dan malah menuduh negara lain.”
“Ketika PM dari entitas ini mengancam Iran pada tahun 2018 dengan penghancuran nuklir, itu adalah kasus lain di mana komunitas internasional harus menghadapi ini karena alasan yang jelas.
Israel adalah pelanggar hukum internasional Nomer 1 di bidang hak asasi manusia, hak asasi manusia internasional, dan pelanggar semua hukum perlucutan senjata.
Secara khusus, entitas ini harus menyetujui perjanjian yang melarang penggunaan senjata pemusnah massal, melarang penyebaran senjata nuklir, melarang penggunaan senjata kimia dan biologi, dan menghancurkan semua gudang senjata pemusnah massalnya. “
Dia menambahkan perlunya “memaksa entitas Israel agar tidak memakai dalih apa pun untuk tidak bergabung dengan negosiasi guna membebaskan Timur Tengah dari senjata pemusnah massal di bawah naungan PBB dan untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi dan konferensi.”
Sebuah pertemuan makan malam petinggi militan tiba-tiba berakhir tragis ketika pesawat Drone yang diduga milik AS menyerang lokasi mereka di barat laut Suriah, Kamis malam.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), setidaknya 22 orang tewas akibat serangan Drone itu, termasuk lima warga sipil dan 17 militan.
Serangan drone itu dilaporkan terjadi di desa Jakarah, yang terletak di dekat kota Salqin di pedesaan utara Idlib. Pemantau tersebut mengatakan bahwa peserta pertemuan termasuk para komandan Hay’at Tahrir Al-Sham (HTA) yang membelot ke kelompok Hurras Al-Deen yang terkait dengan Al-Qaeda.
“Perlu dicatat bahwa para militan yang tewas adalah komandan dan militan yang tidak spendapat dengan Hayyaat Tahrir Al-Sham dan setuju dengan organisasi ‘Hurras Al-Din’ mengenai penolakan perjanjian Rusia-Turki tentang zona deeskalasi ‘.
Selain itu, diantara korban jiwa termasuk 11 orang mantan komandan HTS, lima di antaranya non-Suriah, serta seorang mantan komandan ISIS yang kemudian bergabung dengan HTS, ” lapor SOHR.
Ini bukan pertama kalinya AS dituduh melakukan serangan Drone di dalam provinsi Idlib. Koalisi pimpinan AS dilaporkan telah menargetkan kelompok Hurras Al-Deen pada beberapa kesempatan, termasuk serangan awal tahun ini yang menewaskan dua komandan asing organisasi teroris tersebut.
Fiihak-fihak yang bertikai diLibya telah menandatangani perjanjian “gencatan senjata permanen diseluruh wilayah Libya”, kata misi PBB untuk Libya dalam sebuah posting Facebook..
PBB pada hari ini Jumat 23/10 mengatakan kedua pihak telah mencapai “pencapaian bersejarah” dengan kesepakatan gencatan senjata permanen di seluruh negara Afrika Utara itu.
Setelah mediasi yang dipimpin oleh utusan PBB Stephanie Turco Williams minggu ini, Komisi Militer Gabungan 5 + 5 mencapai apa yang disebut PBB sebagai “titik balik penting menuju perdamaian dan stabilitas di Libya”.
Kesepakatan itu disimpulkan di Jenewa setelah pembicaraan antara perwakilan militer dari Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) dan Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur Khalifa Haftar, yang akan diikuti dengan diskusi politik di Tunisia bulan depan.
Menurut kesepakatan itu, semua tentara bayaran dan pejuang asing akan meninggalkan Libya dalam waktu tiga bulan.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan pada hari ini Kamis 22/10, bahwa referendum penentuan nasib sendiri tidak akan diadakan di wilayah Nagorno-Karabakh.
Ketika wawancara dengan surat kabar Jepang Nikkei, Aliyev mengatakan: “Tidak, tentu saja tidak. Tidak akan ada referendum di Nagorno-Karabakh dan kami tidak akan menyetujuinya. “
Dia menambahkan: “Selama negosiasi kami tidak memberikan persetujuan apa pun, dan ini tidak mungkin setelah kami mengembalikan sebagian besar wilayah ini.”
Azerbaijan dan Armenia mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata kemanusiaan pada 18 Oktober, tetapi kedua belah pihak saling menuduh telah melanggar.
Gencatan senjata ini adalah yang kedua kalinya diumumkan sejak pecahnya eskalasi militer di wilayah Nagorno-Karabakh, setelah yang pertama kedua belah pihak mencapai kesepakatan serupa di Moskow pada tanggal 10 Oktober dalam pertemuan tripartit kedua Menlu dan Rusia.
Free cinema for Iranians
War between the armed forces of the Republic of Nagorno-Karabakh and the Azerbaijani army in the far south border pic.twitter.com/oHNPi7a72w— Spriter (@spriter99880) October 22, 2020
Rusia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan tindakan sepihak di kawasan Teluk Persia demi upaya konstruktif bersama, Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan pada debat di DK PBB tentang situasi di kawasan itu.
Keamanan kawasan itu sedang dibahas sehubungan dengan adanya perjanjian perdamaian yang ditengahi AS yang ditandatangani Israel dengan UEA, bersama dengan Bahrain, pada 15 September, yang memicu kemarahan di seluruh Palestina dan dunia Muslim.
Teheran mengatakan awal pekan ini bahwa Iran siap untuk menanggapi setiap kemungkinan ancaman Israel terhadap kepentingannya di Teluk Persia, dan menganggap normalisasi. hubungan Israel dengan UEA dan Bahrain akan menjadi ancaman langsung bagi keamanan seluruh kawasan teluk Persia.
“Kami yakin bahwa setiap orang tertarik pada wilayah yang damai dan dapat diprediksi. Upaya tindakan sepihak itu kami terus gamati semakin meningkat yang mengarah pada kebuntuan. Praktik penindasan dan pendiktean, demonisasi dan tuduhan-tuduhan, hanya satu dari sisi buruk yang berbahaya, “kata Lavrov.
Menurut Menlu Rusia, perlu mengesampingkan saling tudingan dan kecurigaan, menolak menggunakan sanksi, tekanan, ultimatum, tindakan provokatif dari pihak manapun untuk menjamin perdamaian dan keamanan di kawasan itu.
“Kunci untuk memperbaiki situasi di kawasan Teluk Persia haruslah berupa upaya kolektif untuk membangun kepercayaan yang didasarkan pada penghormatan terhadap kedaulatan, kemerdekaan dan keutuhan wilayah nsuatu egara sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB,” tambah Lavrov.
Ketegangan mulai meningkat di Teluk Persia tahun lalu, terutama karena kebuntuan antara AS dan Iran atas kesepakatan nuklir 2015, ketika Washington secara sepihak menarik diri dari pakta iu pada 2018, yang mendorong Teheran untuk mulai menarik kembali komitmen nuklirnya.
Ada juga banyak serangan terhadap kapal tanker di perairan Teluk dan serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas minyak Arab Saudi, yang memperburuk situasi, dengan Washington dan sekutunya menyalahkan Iran. Teheran telah membantah semua tuduhan.
Mengingat ketegangan yang meningkat itu, Kemenlu Rusia pada Juli 2019 meluncurkan versi terbaru dari inisiatif yang disebut Konsep Keamanan Kolektif untuk Wilayah Teluk Persia, yang mengusulkan “penarikan pasukan negara-negara ekstra-regional” di wilayah tersebut. Konsep tersebut lebih jauh mempromosikan multilateralisme sebagai inti dari sistem keamanan baru di kawasan itu.
#Iran begins large-scale aerial drills#Military #ModafeanAsemanVelayat99 pic.twitter.com/MaW41ZKFYy
— Press TV (@PressTV) October 21, 2020
Unit Pertahanan Udara Iran menggelar latihan militer skala besar yang mencakup lebih dari setengah wilayah negara.
Latihan pertahanan udara bersama, dengan nama sandi ‘Penjaga Velayat Sky-99’, dimulai pada Rabu pagi, yang diikuti oleh unit pertahanan udara dari Angkatan Darat dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Berbagai jenis sistem rudal, radar, peralatan perang elektronik, dan sistem komunikasi yang dikembangkan sendiri telah digunakan dalam permainan perang ini guna melatih melawan ancaman udara di ketinggian rendah, sedang dan tinggi.
Penyelenggara mengatakan latihan itu bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan tempur dan mengkonsolidasikan kemampuan pertahanan udara Angkatan Bersenjata dalam kondisi simulasi perang nyata.
Jet tempur, pembom, dan drone Iran diterbangkan dalam permainan perang. Pertahanan Udara Iran yang mengadakan latihan perang tahunan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan wilayah udara negara.
Pada 2018, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyed Ali Khamenei menggarisbawahi peran penting Pertahanan Udara Iran dalam melindungi negara, dengan mengatakan bahwa mereka berada di garis depan untuk melawan musuh.
Delegasi Israel melakukan kunjungan langka ke Sudan pada Rabu untuk membahas normalisasi hubungan, kata penyiar radio Israel Kan, sementara seorang menteri Israel meramalkan kemungkinan terobosan diplomatik antara kedua negara.
Channel 13 News Israel yang dia yakini Israel “sangat dekat dengan normalisasi hubungan dengan Sudan”.
Channel 13 News Israel yakini Israel “ormalisasi hubungan dengan Sudan sudah sangat dekat”.
Radio Israel ‘Kan’ tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang dialog yang diadakan di Khartoum, sementara Kantor PM Benjamin Netanyahu dan Kemenlu Israel menolak berkomentar ketika ditanya tentang prospek terobosan dengan Sudan.
Jika tunduk pada AS dan Israel maka bukan Teroris
Pemerintahan Trump telah memulai proses penghapusan Sudan dari daftar negara sponsor terorisme AS, disaat berupaya agar Khartoum mengakui Israel, yang diharapkannya akan terjadi dengan cepat, kata Menlu AS Mike Pompeo pada hari Rabu.
Pencabutan daftar Sudan dari daftar Negara pendukung teroris dapat memacu langkah menuju pembentukan hubungan antar Sudan dengan Israel, mengikuti langkah serupa oleh UEA dan Bahrain. para pejabat AS mengatakan kepada Reuters
Sudan dimasukkan dalam daftar Negara teroris oleh AS sejak 1993, karena penguasa saat itu digulingkan oleh Omar al Bashir yang dia dianggap mendukung kelom[ok militan..
Negeri Syam atau Suriah adalah negeri yang pernah menjadi pusat dakwah puluhan Nabi Allah, termasuk Nabi Muhammad sendiri yang dimasa mudanya sering berdagang ke negeri Syam.
Negeri indah yang diberkahi Allah dan salah satu sentral akhirzaman ini sebagian besar telah dihancurkan oleh umat Islam sendiri karena nafsu pendirian Khilafah dan penguasanya difitnah sebagai diktator.
Foto-foto itu baru diambil kemarin oleh wartawan SANA (media resmi Suriah) disudut kota Damaskus, salah satu kota tertua didunia. Adakah kesan bahwa mereka diperintah oleh seorang diktator?
Hari ini, sekitar pukul 12:20 A.M. (Waktu Damaskus), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan terhadap pasukan Tentara Arab Suriah (SAA) di provinsi Al-Quneitra.
Menurut Militer Suriah, Pasukan Pertahanan Israel menargetkan sekolah di kawasan Al-Huriyah dengan sejumlah rudal. Tidak ada rincian lebih lanjut yang dirilis saat ini.
Ini adalah serangan pertama Pasukan Pertahanan Israel yang diluncurkan terhadap Tentara Arab Suriah bulan ini, karena wilayah Dataran Tinggi Golan yang diduduki relatif tenang sebelum serangan malam ini.
Di saat yang sama, Pasukan Pertahanan Israel juga melancarkan penggerebekan di Jalur Gaza setelah Tel Aviv menuduh kelompok Palestina menembakkan roket ke salah satu pemukiman.
Sebuah pesawat tak berawak asing jatuh di barat laut Iran pada hari Selasa setelah menerobos kewilayah Iran dari negara tetangganya Azerbaijan yang sedang berperang dengan Armenia.
Berdasarkan rekaman yang dirilis pesawat tak berawak (UAV), pesawat itu adalah drone Harop IAI buatan Israel, yang dibuat oleh Israel Aerospace Industries (IAI).
Iran released a video of an Azerbaijani Harop drone that crashed or was downed in Iran, near Khodaafarin.
Harop is of Israeli origin ուրեմն հուսանք որ անուշ լինի իրանցիների իսլամական հեղափոխության պահապանների կորպուսի համար։ pic.twitter.com/LP7UCtRNHv
— Serge (@Zinvor) October 20, 2020
Tidak jelas apakah pesawat tak berawak buatan Israel itu ditembak jatuh atau jatuh sendiri di wilayah Iran; Namun, insiden ini menandai kedua kalinya dalam empat hari terakhir Drone asing memasuki wilayah udara Republik Islam Iran.
Meskipun Iran belum menyebutkan siapa pemilik drone ini, diasumsikan bahwa mereka adalah bagian dari Angkatan Bersenjata Azerbaijan, karena mereka adalah satu-satunya militer di kawasan ini yang membeli pesawat buatan Israel ini.
Angkatan Udara Rusia melancarkan serangan besar-besaran di barat laut Suriah pada hari ini Selasa, dimana pesawat tempur mereka menargetkan posisi militan di pedesaan Idlib.
Menurut sumber lapangan di Idlib, Angkatan Udara Rusia, yang didukung tembakan artileri pasukan Suriah menargetkan pertahanan militan diwilayah Jabal Al-Zawiya di Idlib, yang menyebabkan kerusakan parah.
Angkatan Udara Rusia melakukan serangan ini setelah pesawat pengintai mereka mengamati pergerakan militan di seluruh wilayah pegunungan di bagian barat daya Idlib.
Rangkaian serangan udara terbaru Angkatan Udara Rusia ini terjadi pada saat yang sama ketika militer Turki menarik diri dari empat pos pengamatan di Idlib dan Hama yang saat ini dikepung oleh Tentara Arab Suriah (SAA).
Sejak awal perang Suriah Turki menjadi gerbang masuknya ISIS ke Suriah, dan kini secara terang-terangan melindungi sisa militan yang dikumpulkan di Iblib, dan berupaya keras menghalangi serangan Suriah dan Rusia dengan dalih akan membanjirnya pengungsi Suriah ke Turki.
Aneh memang alasan Turki itu, Turki tidak takut negaranya akan dibanjiri militan tapi malah takut dibanjiri pengungsi Suriah. Tidak aneh, karena Turki memang yang ikut mendatangkan, mendanai dan mempersenjatai.
Posisi sebenarnya dari Turki semakin terang benderang, ketika mantan PM Turki mengungkap agenda sebenarnya Turki diSuriah. bahwa Turki menggunakan Teroris untuk mencaplok 3 provinsi diSuriah.
Militer Turki mulai menarik pasukannya dari beberapa pos pengamatan di barat laut Suriah, sebuah laporan baru dari laporan Hama mengatakan pada hari Senin.
Menurut laporan itu, militer Turki sudah mulai memindahkan pasukan dan perlengkapannya dari pos pengamatan Morek ke wilayah Jabal Al-Zawiya.
Namun, sebuah sumber militer Suriah mengatakan bahwa pos pengamatan Turki yang tersisa di wilayah pemerintah juga akan ditarik dalam waktu dekat, karena Rusia menekan Ankara untuk meninggalkan semua pos Turki yang saat ini dikepung oleh Tentara Arab Suriah (SAA). di Suriah barat laut.
Berdasarkan Perjanjian Sochi 17 September 2018, Turki diberi jatah 12 pos pengamatan di barat laut Suriah. Meski demikian Turki telah mendirikan lebih dari 50 pos pengamatan di seluruh Suriah utara,
فيديو ثاني يظهر كيف أن القوات التركية بدأت بإخلاء قواتها من نقطة المراقبة في مورك في ريف حماة الشمالي pic.twitter.com/2LxzMV6PfE
— الجيش السوري34 _Syrian Army (@syrian_army_34) October 20, 2020
PM Armenia Nikol Pashinyan menyebut bahwa Rusia saat ini mengambil langkah-langkah untuk memerangi terorisme di Suriah, yang jauh dari perbatasannya, tentu juga berhak untuk merespon keberadaan militan yang hanya berada 80 kilometer dari perbatasannya.
Nikol Pashinyan berkata: “Tentara bayaran dari Suriah yang berpartisipasi dalam perang di Nagorno Karabakh menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Armenia, tetapi juga bagi Rusia.” “Rusia “memiliki hak yang sah dan alasan untuk menanggapi situasi ini”.
“Jelas bagi saya bahwa militan yang kalah (diSuriah) diangkut ke Rusia, karena saya pikir mereka melihat Rusia sebagai musuh, seperti Nagorno Karabakh atau Armenia,” kata Pashinyan.
Pashinyan mengindikasikan bahwa dia tidak tahu apakah masalah peluncuran operasi anti-teror langsung di Karabakh sedang dibahas di pemerintah Rusia atau di layanan khusus.
“Mereka sekarang berada 80 kilometer dari perbatasan Rusia. Ini adalah situasi yang sama sekali berbeda, dan saya percaya bahwa Rusia memiliki hak dan dasar yang sah untuk menanggapi situasi ini. “
Angkatan udara Jerman saat ini bekerja dengan mitranya di NATO untuk membangun pertahanan wilayah dengan senjata nuklir.
Jika situasinya berjalan menuju skenario yang paling mengerikan, dan berubah menjadi perang nuklir, maka kita harus siap untuk ini.
Menurut kantor berita DPA, latihan rahasia Aliansi NATO yang disebut Steadfast Noon telah dimulai minggu ini. Pada saat yang sama, operasi pembom tempur yang mampu membawa senjata nuklir juga sedang dipraktekkan.
Lokasi manuver tahun ini adalah pangkalan udara Nørvenich di North Rhine-Westphalia Jerman, dimana diduga di sanalah pembom taktis AS B61 akan ditempatkan, yang menurut data tidak resmi, disimpan di pangkalan di Büchel (Rhineland-Palatinate), smentara senjata nuklir AS juga disimpan di Belgia, Turki, dan Belanda.
Pada saat yang sama, latihan Resilient Guard masih berlanjut di Büchel, di mana Angkatan Udara Jerman berlatih pertahanan pangkalan udara di sana. Menurut Bundeswehr, operasi dengan menggunakan sistem rudal Patriot juga dilakukan di sana.
Pesawat tempur Angkatan Udara Belanda, Belgia, dan Italia juga ikut serta dalam latihan kali ini.
Saat mengunjungi pelabuhan Haifa di Israel, dimana sedang berlabuh kapal kontainer dari UEA, sebelum dia melakukan penerbangan komersial pertamanya dari Tel Aviv ke Abu Dhabi di UEA.
PM Netanyahu membanggakan prestasinya bisa menundukkan negara-negara Arab itu dengan mengatakan:
‘Ini adalah buah dari perdamaian (dengan negara Arab) yang sekarang bisa dinikmati; Ini adalah perdamaian yang hangat dan kita bisa menghubungkan Israel ke arteri perairan laut yang bisa memasok kita barang-barang yang lebih murah dengan kualitas luar biasa bagus untuk setiap warga negara,’
“Sekarang, Israel menjadi simpul utama, baik dilaut maupun diudara. Hal ini memungkinkan penerbangan ke segala arah di atas Arab Saudi dan Yordania. Israel kini menjadi simpul penting baik didarat, laut atau udara, juga teknologi, komersial dan perjalanan manusia . Ini adalah hal yang sangat besar.”
Seorang diplomat senior Rusia menyerukan agar Menlu AS Mike Pompeo berhenti memprovokasi Iran dan menumpuk senjata di wilayah tersebut jika dia ingin Timur Tengah yang damai.
Dmitry Polyanskiy, wakil tetap pertama Rusia untuk PBB, mengatakan bahwa Pompeo diharapkan berkontribusi untuk bagi perdamaian Timur Tengah dengan berhenti untuk memprovokasi Iran dan menumpuk senjata di wilayah itu. “
“Dan tolong ubahlah kata ‘sanksi’ dan ‘hukuman’ dalam kosakata Anda menjadi ‘dialog’ dan ‘keterlibatan’. Itu akan banyak membantu agar AS menjadi Negara yang dihormati lagi! ” tambahnya.
Sebelumnya Pompeo menyebut : “Tidak mungkin ada negara yang menginginkan Timur Tengah yang damai tapi dengan mempertimbangkan penjualan senjata dengan Iran”. “Kami siap menggunakan otoritas domestik untuk memberikan sanksi kepada individu atau entitas yang berkontribusi pada penjualan senjata ini.”
Sebelumnya pada hari itu, Pompeo telah merilis pernyataan yang mengancam akan menjatuhkan sanksi pada setiap individu dan entitas yang terlibat dalam transfer senjata dari dan ke Iran.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan bahwa tujuan Turki di Karabakh bukanlah untuk membebaskan tanah Azerbaijan seperti yang dikatakan, melainkan untuk berusaha menguasai jalur pasokan gas ke Eropa.
Perdana Menteri Armenia menyatakan di halaman Facebook-nya bahwa pertempuran di wilayah Karabakh sedang berlangsung untuk menentukan status hukumnya, ini menunjukkan bahwa perang akan dapat dihindari jika Karabakh menyerah.
Dia mengatakan bahwa mencapai kesepakatan tentang status hukum yang dapat diterima untuk wilayah Karabakh tidaklah mungkin dilakukan, karena semua upaya telah pernah dilakukan. Upaya terakhir adalah pada tahun 2011 di Kazan ketika diadakan KTT antara Rusia, Azerbaijan dan Armenia, yang berakhir. tanpa mencapai kesepakatan tentang prinsip-prinsip dasar statusi hukumnya.
Militan (Tentara bayaran) Suriah yang dikirim Turki ke Karabakh telah menderita kerugian besar sejak mereka diangkut ke Azerbaijan untuk bertempur melawan pasukan Armenia di wilayah Karabakh.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), jumlah tentara bayaran Suriah yang terbunuh di Karabakh telah mencapai 143 setelah tiga minggu pertempuran.
“Korban tewas di antara faksi-faksi yang didukung Turki telah meningkat, sejak pemerintah Turki mengirim mereka ke garis depan, menjadi sedikitnya 143 orang tewas, termasuk 92 militan yang jenazahnya tela dibawa ke Suriah sementara sisanya masih di Azerbaijan,”
Sementara itu Kantor Berita Sputnik melaporkan bahwa lebih dari 1.000 tentara bayaran Suriah telah dikirim ke wilayah Karabakh dalam sepekan terakhir.
Pada tahun 2015, Iran menandatangani perjanjian JCPOA dengan China, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, AS, Jerman, dan Uni Eropa, yang mengharuskan Iran untuk mengurangi program nuklirnya dan menurunkan cadangan uraniumnya dengan imbalan keringanan sanksi, termasuk mencabut embargo senjata itu lima tahun setelah kesepakatan itu diadopsi.
“Mulai hari ini (18/10), semua pembatasan transfer senjata, aktivitas terkait, dan layanan keuangan ke dan dari Republik Islam Iran, dan semua larangan terkait masuk atau transit melalui wilayah Negara Anggota PBB yang sebelumnya diberlakukan terhadap negara Iran. warga negara dan pejabat militer, semuanya otomatis diberhentikan, ” kata Kemenlu Iran.
Tidak ada tindakan khusus yang diperlukan dari pihak Iran karena embargo dicabut secara otomatis jika tidak ada perpanjangan atau tindakan tambahan yang diambil oleh DK PBB, kata pernyataan itu.
“Oleh karena itu, mulai hari ini, Republik Islam Iran dapat memperoleh senjata dan peralatan yang diperlukan dari sumber mana pun tanpa batasan hukum dan hanya berdasarkan kebutuhan pertahanannya, dan juga dapat mengekspor persenjataan pertahanan berdasarkan kebijakannya sendiri,” bunyi pernyataan itu.
Pada 2018, Amerika Serikat meninggalkan menarik diri dari JCPOA, dan mulai melakukan kebijakan yang keras terhadap Teheran.
Pad awal tahun ini, AS mencoba berkampanye di PBB untuk penerapan kembali sanksi internasional terhadap Iran, khususnya dalam perpanjangan embargo senjata, tetapi semua rancangan resolusinya akhirnya ditolak.
Hari minggu kemarin, Militer Turki terlihat memindahkan beberapa kendaraan transportasi ke kota Morek di Suriah, yang mendorong banyak pengamat untuk berspekulasi bahwa Turki menarik pasukannya dari pos pengamatan di provinsi Hama ini.
Menurut laporan awal dari Hama, militer Turki akan menarik diri dari pos pengamatan kesembilannya di Morek.
Pos pengamatan militer Turki di kota Morek dikepung dari semua sisi oleh Tentara Arab Suriah (SAA), yang merebut daerah itu dari militan musim dingin lalu.
Sputnik melaporkan bahwa Turki telah memberi tahu Rusia tentang keputusannya untuk menarik pasukannya dari pos pengamatan ini ke pos pengamatan lain di wilayah Jabal Al-Zawiya di provinsi tetangga, Idlib.
Menurut laporan itu, “elemen-elemen dari Pos militer Turki yang terkepung tentara Suriah itu mulai membongkar peralatan logistik di dalam titik tersebut, selain juga membongkarmenara contril.”
Jika ini benar, maka ini akan menjadi langkah besar agi Turki, terutama setelah sebelumnya Turki mengindikasikan bahwa mereka tidak akan menarik pasukannya dari pos-pos pengamatan di wilayah Suriah.
Normalisasi hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab telah menghasilkan kolaborasi musik pertama antara penyanyi UEA Walid Aljasim dengan penyanyi dari musuh islam Israel bernama Elkana Marziano, dengan dimunculkan sebuah lagu berjudul : “Ahlan Bik”, atau “Hai kamu”.
Pada bagian refreinnya dilantunkan : “Aku mendengarmu, teman jauh, jauh sekali” , yang diulangi dalam tiga bahasa (Arab, Inggris dan Ibrani),
Marziano mengatakan itu adalah “kemenangan pribadi” bida melihat anak muda Israel dan UEA berinteraksi online untuk membahas lagu di halaman YouTube-nya, dan dia merencanakan konser langsung dengan Aljasim ketika nanti pandemi virus corona berakhir. “Saya sangat tersentuh dengan ide menyanyikan lagu ini, dan juga berencana untuk menyanyi dipanggung bersama dengan Aljasim,” kata Marziano.
Beautiful footage from 2014 where Thousands rallied in support of Syrian President Bashar Al-Assad in the north-western city of #Latakia
Never lose hope dear Syrians The big Victory coming🇸🇾✌️#SyrianRise2021🇸🇾✌️ #SyrianArabRepublic #Truth #SAA pic.twitter.com/TYfo0w4Rq0
— RealSyria🇸🇾✌️ (@realsyriaa) October 18, 2020
Seorang pejabat intelijen Israel dalam wawancara dengan surat kabar Elaph mengatakan, bahwa “Tel Aviv tidak tertarik untuk membunuh SekJen Hizbullah diLebanon, Hassan Nasrallah,” dan menyatakan bahwa “jika memang kami berniat membunuhnya … pasti kami sudah melakukannya.”
Kepala Divisi Riset Intelijen Militer Israel, Dror Shalom, mengatakan bahwa Nasrallah sangat sadar bahwa Lebanon akan kalah jika menembaki Israel.
“Iran adalah sumber kerusuhan dan krisis di kawasan ini secara langsung, melalui proyek nuklir dan misil presisi, dan melalui persenjataannya yang ditempatkan di Lebanon, Suriah, Irak, Yaman dan Gaza,” kata Dror Shalom.
Shalom mengatakan bahwa Israel juga menganggap Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai musuha, mengingat bahwa “dia seharusnya dia telah dibunuh ketika dia menggunakan senjata kimia,” klaimnya.
Komentar pejabat keamanan itu muncul seminggu setelah Presiden Suriah Bashar Al-Assad mengomentari prospek pembicaraan damai dengan Israel. Presiden Suriah mengatakan kepada Sputnik Agency bahwa dia tidak tertarik dengan pembicaraan damai, sampai Israel mengembalikan Dataran Tinggi Golan yang diduduki ke Suriah
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, menyatakan bahwa “angkatan bersenjata Armenia senilai $1 miliar telah dihancurkan dengan menggunakan Drone yang dibeli dari Turki.” Tetapi dia juga menunjukkan bahwa negaranya juga menggunakan UAV dari negara lain. (Seperti kita infokan sbelumnya, bahwa Azeri juga mendapat dukungan Drone dari Israel.)
Presiden Azerbaijan menolak mengumumkan jumlah drone yang dimiliki tentara negaranya, hanya mengatakan bahwa jumlahnya “cukup untuk mencapai tujuan”.
Dia lebih lanjut menyinggung rumor soal militant asing di Azerbaijan, Aliyev berkata: “Kami tidak membutuhkan ini. Kami memiliki pasukan lebih dari 100.000 tentara, dan semua yang kami lakukan hari ini di medan perang menunjukkan bahwa tentara kami mampu membebaskan tanahnya. “
Sejak pecahnya pertempuran di Karabakh, pada tanggal 27 bulan lalu, Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, (dan presiden Perancis), serta sumber-sumber di oposisi Suriah juga menyebut tentang Turki yang mengirim tentara bayaran dari Suriah untuk berperang di Karabakh di sisi Azerbaijan.
The Washington Post melaporkan minggu ini bahwa setidaknya 52 tentara bayaran Suriah tewas dalam pertempuran untuk Angkatan Bersenjata Azerbaijan selama pertempuran di wilayah Karabakh.
Surat kabar AS itu melaporkan bahwa jenazah militan Suriah yang tewas di wilayah Karabakh itu telah dikirim awal bulan ini ke kerabat mereka di perbatasan Suriah-Turki.
Surat kabar tersebut mengutip kerabat korban yang mengatakan bahwa “yang tewas adalah tentara bayaran yang direkrut oleh formasi bersenjata yang didukung Turki di Suriah dalam pertempuran melawan Armenia.”
Mereka mengatakan bahwa pejuang Suriah yang didukung Turki itu dijanjikan gaji bulanan, sekitar $1.500, dan dikirim dari Turki ke Azerbaijan selatan pada akhir bulan lalu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membantah tuduhan bahwa Ankara telah mengirim militan dari Suriah ke Azerbaijan untuk melawan pasukan Armenia di wilayah Karabakh yang disengketakan.
Dalam pernytaanya pada pertemuan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di markasnya di Ankara, Erdogan menekankan bahwa “Turki tidak perlu mengirim militan Suriah ke Karabakh, karena Turki mampu menyediakan semua jenis. dukungan untuk Azerbaijan sendiri.”
“Orang Suriah tidak memiliki pekerjaan di Karabakh, mereka punya wilayahnya sendiri di negara mereka, dan mereka tidak perlu pergi ke Karabakh.”
Presiden Turki juga menuduh Rusia dan Prancis memasok pihak Armenia dalam konflik Karabakh dengan senjata dalam jumlah besar.
Erdogan meminta Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) dari kelompoknya Minsk (Belarus) untuk tidak menunda penyelesaian masalah Karabakh dan mengakhiri negosiasi untuk mengembalikan tanah tersebut ke Azerbaijan.
Presiden Suriah Bashar Al-Assad sebelumnya menuduh pemerintah Turki mengangkut militan dari negaranya ke Karabakh, dan menunjukkan bahwa Ankara melakukan hal yang sama di Libya.
Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev juga membantah klaim tersebut; sebaliknya, dia menuduh Armenia merekrut pejuang dari Suriah dan Lebanon untuk berperang di Karabakh.
Miuliter Israel mengungkapkan “operasi rahasia” yang menargetkan posisi Tentara Arab Suriah (SAA) di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel bulan lalu.
Menurut jubir Militer Israel, Avichay Adraee, pada malam tanggal 21 September 2020, “Pasukan Israel menyerbu dan menghancurkan dua situs militer canggih milik tentara Suriah di zona timur pagar keamanan di Dataran Tinggi Golan utara.”
Menurut Adraee, “tentara Suriah menggunakan situs yang dihancurkan itu untuk tujuan pengintaian dan keamanan rutin.”
Sebuah video juga dirilis dari operasi tersebut, yang menunjukkan saat-saat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang posisi Tentara Arab Suriah di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel itu.
Juru bicara Israel itu menambahkan bahwa operasi itu dilakukan sebagai tanggapan atas apa yang dia gambarkan sebagai pelanggaran tentara Suriah terhadap perjanjian pelepasan (disengagement agreement), yang melarang penempatan militer di batas pemisah itu.
Perjanjian pelepasan yang dirujuk oleh Adraee itu ditandatangani antara Israel dan Suriah pada akhir Mei 1974, di hadapan perwakilan PBB, Uni Soviet, dan AS.
Arab Saudi dan AS setuju bahwa perilaku destabilisasi Iran harus diatasi dan dicegah, kata Menlu Saudi, Rabu.
“Rezim Iran terus memberikan dukungan finansial dan material kepada kelompok teroris termasuk di Yaman, di mana Houthi telah meluncurkan 300 rudal balistik dan drone buatan Iran yang diarahkan Saudi,” kata Pangeran Faisal bin Farhan setelah Dialog Strategis AS-Saudi yang pertama.
Pengembangan program rudal nuklir dan balistik Iran merupakan bahaya bagi kawasan dan dunia, tambahnya.
“Kemitraan kuat kami (dengan AS) sangat penting dalam menghadapi kekuatan ekstremisme dan terorisme yang mengancam keamanan dan kemakmuran kami,” kata Pangeran Faisal.
Pada konferensi pers bersama yang dihadiri oleh Arab News, Pompeo mengatakan perilaku Iran “mengancam keamanan Arab Saudi dan mengganggu perdagangan global,” dan itu perlu dikendalikan.
Dia menambahkan bahwa ini terlihat jelas dari serangan Iran terhadap fasilitas Aramco tahun lalu, dan seringnya pemboman Houthi di wilayah Saudi menggunakan roket, drone, dan “teknologi mematikan yang dipasok oleh Iran.”
Pompeo berkata: “Hari ini kami menegaskan kembali komitmen bersama kami untuk melawan aktivitas jahat Iran, dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap keamanan dan kemakmuran regional, dan juga keamanan rakyat Amerika.
“Apakah mengubah ekonomi dan memberdayakan perempuan melalui tujuan Visi 2030, memfasilitasi negosiasi yang akan mengakhiri konflik Yaman, atau mengkoordinasikan respon global terhadap pandemi COVID-19 selama kepemimpinannya di G20, Arab Saudi telah menjadi stabilisator kekuatan di seluruh wilayah,” tambah Menlu Pompeo.
“Sejak era Presiden Franklin Delano Roosevelt dan Raja Abdul Aziz Al-Saud yang pertama kali meletakkan dasar hubungan kami 75 tahun lalu, Arab Saudi telah menjadi mitra penting di wilayah yang tidak stabil ini,” tambah Pompeo.
“Hubungan antara rakyat kita telah tumbuh sejak saat itu, dan saat ini hal itu menjadi berbeda dengan eratnya kerja sama yang erat dan erat antara kedua negara kami.”
PM Armenia Nikol Pashinyan menyatakan keyakinannya bahwa Turki sebagian besar bertanggung jawab untuk mendukung bentrokan yang sedang berlangsung di wilayah Nagorno-Karabakh.
“Sekarang jelas bahwa Turki adalah sponsor utama perang ini … Yang terjadi dengan keputusan dan dengan perlindungan Turki, untuk memulai perang ini, serangan terhadap Nagorno-Karabakh”, katanya.
Turki Ingin Melanjutkan Genosida etnis Armenia
PM Armenia menjelaskan ketertarikan Turki pada konflik Nagorno-Karabakh dengan mengklaim bahwa Ankara ingin melanjutkan genosida terhadap etnis Armenia, yang pernah terjadi pada awal abad ke-20.
Pashinyan percaya bahwa rencana yang diklaim Turki itu tidak didorong oleh emosi, tetapi oleh tujuan praktis ekspansi Ankara di bawah “kebijakan imperialis”nya.
“Saya yakin bahwa Turki sedang berusaha untuk datang kembali ke Kaukasus Selatan untuk melanjutkan kebijakan genosida Armenia. Penting untuk diketahui bahwa ini adalah tujuan praktis bagi Turki. Ini adalah tujuan praktis, karena orang Armenia di Kaukasus Selatan adalah penghalang terakhir bagi Turki dalam perjalanannya menuju ekspansi ke utara, timur dan tenggara … Turki ingin mendistribusikan kekuatannya kembali, atau, tepatnya, untuk mengambil kendali atas Kaukasus Selatan, sehingga bisa berfungsi sebagai pijakan bagi ekspansi lebih lanjutnya “, kata Pashinyan.
Nagorno-Karabakh berhak menntukan nasib sendiri
“Ada garis seperti itu, dan garis ini adalah hak untuk menentukan nasib sendiri rakyat Nagorno-Karabakh. Dan setiap saat, Armenia siap untuk kompromi seperti itu. Dan inisiatif yang paling terkenal adalah inisiatif Kazan, ketika Armenia siap untuk kompromi tertentu. Tetapi Azerbaijan menolak menandatangani perjanjian ini, karena Azerbaijan tidak mau dan tidak ingin menerima hak penentuan nasib sendiri orang-orang Armenia di Nagorno-Karabakh. Dan hak untuk menentukan nasib sendiri di Nagorno-Karabakh bagi kami adalah ‘garis merah’ yang tidak bisa kami lewati “, kata Pashinyan.
________________
Cerita soal genosida oleh Ottoman Turki yang menewaskan 1,5 juta etnis Armenia pada saat hampir runtuhnya Ottoman bisa anda baca diartikel ini , dan juga di artikel ini.
BrigJen John Rafferty, direktur Tim Lintas Fungsional Long-Range Precision Fires (LRPF) Angkatan Darat AS, mengatakan bahwa rudal jarak menengah yang mampu mencapai target antara 500 dan 1.500 kilometer akan menjadi aset penting yang serius dalam konflik masa depan dengan Rusia atau China.
Sebagai perbandingan, jarak 930 mil adalah jarak dari Moskow ke perbatasan Jerman-Polandia, atau dari Okinawa ke Dalian.
“Betapa ini akan menciptakan dilemma bagi musuh kita,” kata Rafferty pada i Konferensi Angkatan Darat AS 2020. “Betapa kami akan mengubah perhitungan dalam sekejap, jika kami dapat memberikan kemampuan seperti ini di luar sana.” katanya.
Pentagon telah membangun banyak sistem persenjataan lain dengan jangkauan serupa selama dua tahun terakhir, sejak Washington mengumumkan penarikannya dari Perjanjian INF 1987.
AS dan Uni Soviet menandatangani perjanjian pembatasan senjata pada tahun 1987 setelah AS menempatkan rudal balistik Pershing II di Eropa. Rudal tersebut memiliki jangkauan sekitar 1.000 mil, yang bisa menjangkau Moskow dalam waktu antara 6-8 menit,
Perjanjian tersebut melarang kedua negara untuk membangun atau menggunakan rudal darat yang dipersenjatai dengan hulu ledak konvensional dan nuklir dengan jarak antara 500 dan 1.500 kilometer.
Pada hari Rabu kemarin, Angkatan Udara Rusia dibantu angkatan udara Suriah melancarkan serangan besar-besaran terhadap posisi militan di wilayah barat laut Suriah.
Menurut laporan dari barat laut Suriah, Angkatan Udara Rusia terutama menargetkan daerah Jisr Al-Shughour, dan menyerang situs-situs milik kelompok garis keras seperti Partai Islam Turkestan (TIP).
Serangan Angkatan Udara Rusia menghancurkan Basis latihan Militan yang sebelumnya dipantau oleh drone Rusia sesaat sebelum serangan dilakukan.
Media Rusia Sputnik mengatakan, serangan itu mengakibatkan kematian ‘lusinan’ militan Partai Islam Turkestan. Dimana lebih dari 30 militan terbunuh dan lainnya terluka oleh serangan dahsyat itu, yang menargetkan situs-situs strategis di daerah Jisr Al-Shughour di barat idlib.
Koresponden Sputnik mengatakan bahwa “pesawat pengintai Rusia telah mendeteksi pergerakan besar-besaran kendaraan dan militan yang mencoba mencapai salah satu markas di dekat kota Al-Hamama di daerah Jisr Al-Shughour.”
Sumber tersebut menambahkan bahwa serangan ini benar-benar menghancurkan markas besar mereka, termasuk peralatan mereka.
Menlu AS Mike Pompeo mendesak Arab Saudi untuk mengikuti jejak Bahrain dan UEA yang menormalisasi hubungannya dengan Israel, sehingga menjadi negara Teluk ketiga yang melakukan dalam sejarah.
Pompeo juga memuji bantuan Riyadh dalam menyatukan Tel Aviv (Israel), Abu Dhabi (UEA) , dan Manama (Bahrain, meski kemudian mengerem dukungannya ini.
“Kami berharap agar Arab Saudi akan mempertimbangkan untuk menormalisasi hubungannya juga, dan kami ingin berterima kasih kepada mereka atas bantuan yang mereka berikan dalam keberhasilan Persetujuan Abraham sampai sejauh ini”, kata Pompeo.
Pompeo menyatakan harapannya bahwa Riyadh dapat berperan dalam meyakinkan Otoritas Palestina atau para pemimpin Palestina untuk kembali bernegosiasi dengan Tel Aviv guna mencapai solusi atas konflik Israel-Palestina.
Lebih lanjut dia mencatat bahwa keputusan UEA dan Bahrain menunjukkan adanya transformasi yang sedang terjadi dikawasan ini, dan ini menunjukkan adanya reaksi atas adanya ancaman dari Iran.
Menlu Rusia Sergei Lavrov pada hari ini Rabu 13/10 mengumumkan bahwa waktunya sudah tepat untuk menempatkan pengamat militer Rusia di sepanjang garis kendali di Karabakh guna memastikan gencatan senjata.
Dia mencatat bahwa keputusan akhir ada di tangan Yerevan (Armenia) dan Baku (Azerbaijan), dan menambahkan bahwa tanpa penyelesaian politik antara kedua negara, solusi militer apa pun untuk konflik tersebut tidak akan berhasil.
“Saat ini, hadirnya penjaga perdamaian tidak harus ada dalam mekanisme verifikasi, tetapi kehadiran pengamat militer itu sudah cukup. Kami percaya bahwa kehadiran pengamat militer kami adalah hal yang tepat, tetapi keputusan akhir harus dari fihak yang berkonflik. Tentu saja, kami ini berdasar fakta bahwa baik Yerevan dan Baku akan mau mempertimbangkan hubungan baik dengan kami, hubungan kemitraan strategis “, kata Lavrov.
Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mencatat bahwa pasukan penjaga perdamaian hanya mungkin dikirim ke daerah itu jika Baku dan Yerevan sama-sama menyetujui keputusan tersebut. Dia juga mengatakan bahwa Turki juga harus berpartisipasi dalam negosiasi dengan cara tertentu.
Angkatan Bersenjata Mesir merilis video yang memamerkan jet-jet tempur dan Helikopter canggihnya dalam perayaan tahunan Angkatan Udara.
Dalam video tersebut terlihat jet-jet tempur dan Helikopter modern buatan Rusia yang belum lama ini dibeli Mesir dari Rusia.
Sejumlah mayat baru tentara bayaran asal Suriah utara yang tewas di wilayah Karabakh telah tiba di Suriah minggu ini,
“Sumber yang dapat dipercaya telah memberi tahu Observatorium Suriah bahwa makin banyak mayat tentara bayaran yang didukung Turki yang telah terbunuh dalam pertempuran ‘Nagorno-Karabakh’, telah tiba di wilayah Suriah dengan sekelompok pejuang yang telah kembali dari Azerbaijan,” kata laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Selasa.
“Korban tewas dari faksi-faksi militan itu makin meningkat, sejak pemerintah Turki mengirim mereka ke garis depan menjadi sedikitnya 119 orang tewas, termasuk 78 pejuang yang jenazahnya dibawa ke Suriah sementara sisa jenazah lainnya tetap di Azerbaijan.”
Terlepas dari kerugian besar ini, Turki tampaknya malah mengirim lebih banyak tentara bayaran ke Azerbaijan untuk ikut bertempur dalam konflik yang sedang berlangsung di wilayah Karabakh.
Presiden Iran Hassan Rouhani memberi selamat kepada rakyat Iran atas berakhirnya sepuluh tahun sanksi senjata terhadap negaranya yang akan berakhir hari minggu depan, dan menyebut hal ini terjadi sebagai hasil dari perjuangan diplomasi Iran melawan AS dalam empat tahun terakhir.
Iran akan dapat membeli dan menjual senjata kepada Negara manapun yang diinginkannya mulai Minggu nanti, tambahnya.
Dia merujuk pada bencana yang ditimbulkan oleh AS di Afghanistan dengan dalih membangun keamanan, dan mengatakan semua orang sekarang bisa menyaksikan diAfghanistan sekarang malah timbul situasi yang berbahaya.
Mereka (AS) sesumbar telah memerangi ISIS, tetapi pada kenyataannya yang melakukan adalah orang-orang yang setia (pada negaranya) baik di Irak maupun diSuriah, juga para pejuang Iran yang memerangi dan mengusir ISIS, tambahnya.
Presiden Rouhani juga menyoroti kegagalan upaya AS dinegara-negara Palestina, Irak dan Suriah, dengan mengatakan bahwa bangsa Iran yang hebat telah membuat AS marah dan telah membuat mereka bertekuk lutut.
Azerbaijan menggunakan perbatasan selatannya dengan Iran untuk menyerang posisi pasukan Armenia di Karabakh. Salah satu Drone militer Azeri jatuh diwilayah Iran. Belum ada info fihak yang menjatuhkan Drone tempur buatan Israel itu.
Presiden Al-Assad mengunjungi sejumlah daerah dan desa yang terkena dampak kebakaran lahan dan perkebunan di pedesaan Latakia.
Sudah 8 tahun perang Suriah, tapi umat muslim diseluruh dunia seperti tidak melihat penderitaan saudara-saudaranya di Suriah. Anehnya, paling tidak ada 2 negara non muslim yang tanpa pamrih terus mengirimkan ribuan ton bantuan kemanusiaan kepada rakyat Suriah, yaitu Rusia dan Armenia.
Jika negara negara non muslim itu ikut membantu rakyat Suriah dari serangan teroris, dan bantuan kemanusiaan tanpa pamrih, maka negara-negara muslim malah mengirimkan militan untuk menghancurkan Suriah.
Militer AS mulai membangun Basis militer baru di kota Al-Baghouz di pedesaan tenggara Deir Ezzor.
Menurut Kantor Berita Sputnik, ini merupakan basis AS keempat diprovinsi ini, dan yang kesembilan di Suriah timur.
Koresponden Sputnik di provinsi Al-Hasakah mengutip sumber-sumber lokal di pedesaan Deir Ezzor yang mengatakan bahwa Militer AS sejak beberapa hari yang lalu membangun pangkalan militer di wilayah pedesaan Al-Baghouz.
Disebutkan, langkah pertama dalam mendirikan Basis tersebut adalah membuat Helipad guna memudahkan pasokan logistik untuk pangkalan tersebut.
Sumber itu menambahkan, bahwa pada hari Senin kemarin, militer AS mengerahkan Militan Kurdi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) ke sejumlah titik di sekitar Basis baru itu, yang sedang dipersiapkan untuk melindungi SDF.
Pasukan A.S. sudah ditempatkan di tiga pangkalan sebelumnya di provinsi Deir Ezzor, khususnya di dekat ladang minyak dan gas.
Konvoi 20 Truk tanki sarat dengan minyak yang dipompa dari sumur di wilayah Jazira yang diduduki AS meninggalkan provinsi Hasakah menuju perbatasan ilegal Al Waleed antara Suriah dan Irak pada Sabtu malam.
Pada akhir September lalu, kantor berita Sputnik juga melaporkan bahwa konvoi Truk Tanki AS yang terdiri dari 35 kapal tanker telah menyelinap melintasi perbatasan.
Militer Azerbaijan berusaha untuk merebut kota penting Hadrut pada hari Senin 12/3 kemarin , setelah sebelumnya mengklaim telah menguasai kota diKarabakh selatan ini.
Menurut Kemenhan Armenia, Tentara Pertahanan Artsakh (ADA) (Republik Kaabakh) memegang kendali penuh atas kota Hadrut, meskipun beberapa ada upaya militer Azerbaijan untuk merebut kota itu.
Militer Azerbaijan telah melancarkan beberapa kali serangan terhadap Hadrut sejak mereka merebut wilayah Jebrayil yang strategis di poros selatan wilayah Karabakh.
Meskipun kedua fihak telah menyetujui gencatan senjata di Moskow, namun militer Azerbaijan terus menyerang pasukan Armenia di poros selatan dan utara wilayah Karabakh.
Bagi militer Azerbaijan, merebut Hadrut merupakan pencapaian besar, karena akan menempatkan mereka dalam jarak 40 kilometer dari Stepanakert (Ibukota Artsakh / Nagorno Karabah) dan membantu mereka membangun kekuatan disepanjang jalan menuju ibu kota.
Pasukan Armenia telah berhasil menangkis serangan Azerbaijan selama beberapa hari terakhir dan terus menahan Hadrut, di tengah tekanan udara yang meningkat.
Angkatan Udara Rusia melancarkan sejumlah serangan terhadap posisi ISIS di Suriah tengah minggu ini, yang menargetkan pasukan terakhir ISIS di Provinsi Al-Raqqa, Homs dan Hama.
Menurut sebuah laporan lapangan, Angkatan Udara Rusia menargetkan konsentrasi teroris ISIS antara wilayah Al-Resafa (Raqqa), ‘Uqayribat (Hama) dan Al-Sukhnah (Homs).
Serangan Angkatan Udara Rusia itu bertepatan dengan serangan balasan Tentara Arab Suriah (SAA) di sekitar tenggara Hama yang mengakibatkan penghancuran sel tidur ISIS di dekat kota ‘Uqayribat.
Menyusul serangkaian serangan dari teroris ISIS di Suriah tengah, Tentara Arab Suriah (SAA) melancarkan serangan balasan untuk melenyapkan kelompok militan itu di dekat kota ‘Uqayribat.
Menurut laporan lapangan dari Hama timur, Tentara Arab Suriah melakukan serangan balik terhadap sekelompok pejuang ISIS di dekat ‘Uqayribat pada hari Minggu 11/10, yang mengakibatkan tersingkirnya teroris dari area itu dan disitanya mereka.
Pasukan Arab Suriah melakukan penyergapan tepat pada waktunya setelah pejuang ISIS sebelumnya menggunakan daerah sekitar ‘Uqayribat untuk memperkuat posisi mereka dan melancarkan beberapa serangan terhadap SAA dan Pasukan Pertahanan Nasional (NDF) di Hama.
Tentara Arab Suriah telah mengambil langkah-langkah baru di Hama dan Homs untuk meningkatkan keamanan dan mencegah kelompok teroris itu mendatangkan malapetaka di daerah sekitar provinsi ini.
Meskipun telah kehilangan ibukota de-facto mereka di Suriah dan Irak, ISIS masih berulang kali melakukan serangan di bagian tengah dan timur Republik Arab Suriah, menggunakan sejumlah besar sel tidur mereka beberapa daerah gurun Suriah.
Azerbaijan says Armenian forces conducted strikes on the city of Ganja violating an agreed ceasefire pic.twitter.com/5foGc1Jxso
— TRT World Now (@TRTWorldNow) October 11, 2020
Hari minggu kemarin, Kemenhan Armenia melaporkan bahwa Turki dan Israel telah mengirim Drone tempur ke Azerbaijan dengan kedok kargo kemanusiaan.
“Drone (UAV) sedang dibawa ke Azerbaijan dari Turki dan Israel dengan kedok kargo kemanusiaan,” Jubir Kemenhan Armenia, Shushan Stepanyan, melaporkan, mengutip pakar militer, Artsrun Hovhannisyan.
Azerbaijan belum menanggapi tuduhan dari Armenia ini. Baik Azerbaijan dan Armenia telah saling tuduh selama 24 jam terakhir tentang pelanggaran gencatan senjata yang ditengahi di Moskow pada Sabtu 10 Oktober.
Pagi ini, Azerbaijan menuduh Armenia menembakkan rudal ke kota Ganja, menewaskan lima orang dan melukai 28 lainnya.
Yerevan (ibukota Armenia) membantah klaim tersebut dan menuduh Azerbaijan menargetkan ibu kota Karabakh, Stepanakert, dengan peluru kendali dan artileri.
Pasukan AS yang bekerjasama dengan milisi Kurdi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) telah memperkuat posisi mereka di lingkungan Ghweiran di kota Hasakah timur laut Suriah, di tengah ketegangan dengan penduduk setempat, Kantor Berita Arab Suriah melaporkan.
Menurut reporter SANA, sedikitnya enam kendaraan dan truk memasuki Hasakah dari selatan sementara helikopter AS terbang di atas mereka. Konvoi itu dimaksudkan untuk membantu memperkuat gedung pemerintahan i lokal, sekolah, dan fasilitas lain yang dikuasai oleh pasukan AS dan SDF.
Pekan lalu militer AS mengirim konvoi 55 kendaraan, termasuk truk, 13 kendaraan militer, ke kota Qamishli (terletak di dekat perbatasan Turki, sekitar 75 km timur laut kota Hasakah).
SANA melaporkan bahwa SDF telah merebut sejumlah rumah di Ghweiran dan menculik beberapa penduduk lokal, termasuk wanita, di lingkungan yang merupaka perumahan petugas polisi setempat, serta asrama pemuda di dekat al-Zuhou..
Menurut penduduk setempat, SDF dan sekutunya di AS telah menduduki gedung-gedung utama di kota Hasakah, termasuk pembangkit listrik dan gudang gandum, beberapa kantor pemerintah, bank, sekolah, dan penjara lokal yang berisi narapidana ISIS.
Seorang peneliti Suriah mengatakan kepada RT Arabic bahwa kebakaran lahan perkebunan di Suriah barat laut tampaknya disebabkan oleh kesengajaan dan bukan faktor alam.
“Dalam klimatologi, sulit kebakaran dimulai pada malam hari oleh penyebab alami, dan harus ada tangan yang aktif,” kata Riad Qara Falah, profesor ilmu iklim di departemen geografi di Universitas Tishreen kepada RT.
#فيديو|| #سانا.
إقامة صلاة الاستسقاء في جميع مساجد سورية طلباً للغيث وإخماد الحرائق pic.twitter.com/q3MO5cku7A— الجيش السوري34 _Syrian Army (@syrian_army_34) October 11, 2020
Sementara itu para Ulama menyerukan dilakukan sohlat Istisqa disemua Masjid diSuriah untuk meminta kepada Allah agar diturunkan hujan.
Pro-Turkish mercenaries perform the Gray Wolves salute, evoking a group known for its ultra-nationalist, terrorist activities in #Turkey
Other footage shows Syrian terrorists fighting on the side of #Azerbaijan call out to God in Arabic when escaping #ArmeniaAgainstTerrorism pic.twitter.com/iJFtGhk6E9— Armenian Unified Infocenter (@ArmenianUnified) October 11, 2020
Pada bagian akhir dia menyumpah dengan kata kasar pasukan Armenia telah ‘membantai’ rekan-rekannya selama pertempuran.
Televisi Pusat Korea telah menyiarkan cuplikan dari apa yang tampak seperti rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang belum pernah dilihat sebelumnya pada parade militer ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara sabtu 10/10.
Empat dari rudal ditampilkan dibawa di atas kendaraan penganggkut dengan 11 sumbu, ini dua sumbu as lebih banyak dari kendaran pengangkut rudal sebelumnya yang membawa ICBM berkemampuan nuklir Hwasong-15.
Sistem rudal ini adalah salah satu dari lusinan senjata yang dipamerkan dalam parade, yang juga menampilkan segala sesuatu mulai dari tank dan artileri bergerak hingga sistem pertahanan pantai, artileri jarak jauh, pertahanan udara, dan rudal berkemampuan nuklir lainnya, termasuk Pukguksong-3,rudal baru yanga berbahan bakar padat, dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.
Dalam pidatonya di acara tersebut, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menekankan bahwa negaranya sedang membangun kemampuan militernya sebagai tindakan pencegahan, dan bahwa Pyongyang hanya akan menyerang sebagai “pembalasan” terhadap provokasi musuh.
“Kami akan terus memperkuat system pencegahan perang untuk pertahanan diri guna mencegah, mengendalikan dan mengelola semua upaya berbahaya dan tindakan mengancam, termasuk ancaman nuklir yang terus berkembang, dari kekuatan musuh,” kata Kim.
Dia tidak menyebut AS dalam pidatonya, tetapi mengirimkan ucapan selamat kepada warga Korea Selatan, berharap mereka cepat sembuh dari pandemi virus korona, dan memuji mereka karena “melindungi negara dan diri mereka sendiri” dari virus.
Kim juga meminta warga Korea Utara untuk tetap teguh dalam menghadapi “tantangan luar biasa” yang disebabkan oleh sanksi AS yang menghancurkan, kebutuhan untuk mengambil tindakan pencegahan virus corona, dan banjir dahsyat yang melanda negara itu dalam beberapa pekan terakhir, dan meminta maaf atas kegagalannya. Seperti janji untuk meningkatkan standar hidup.
“Saya malu karena saya tidak dapat membalas kepercayaan Anda yang sangat besar. Upaya dan pengabdian saya tidak cukup untuk membawa rakyat kami keluar dari mata pencaharian yang sulit, ”katanya.
Seorang pejabat senior pemerintah AS yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa tmunculnya ICBM baru Korut itu sebagai “mengecewakan” AS, dan mendesak Pyongyang untuk melanjutkan negosiasi untuk denuklirisasi semenanjung Korea.
Pertempuran sengit terjadi antara kelompok-kelompok militant yang bersaing pada hari Sabtu diprovinsi Idlib, dimana terjadi bentrok antara kelompok Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS) dan ISIS.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), ISIS dan HTS bentrok di sepanjang perbatasan antar Idlib-Aleppo setelah HTS mengepung sebuah rumah yang digunakan ISIS.
Kedua pihak terlibat dalam baku tembak sengit yang mengakibatkan tiga anggota HTS terbunuh. Namun, karena ada kesempatan melarikan diri dan menolak untuk menyerah, kelompok ISIS memutuskan untuk bunuh diri bom rompi mereka untuk menghindari ditangkap oleh militant HTS.
ISIS tidak menguasai wilayah manapun di dalam Idlib atau Aleppo, tetapi mereka diyakini memiliki beberapa sel tidur yang beroperasi di seluruh provinsi ini.
https://www.youtube.com/watch?v=NzIgMW-bxNU&feature=emb_logo&ab_channel=ANNANewsMilitary
Pada hari ini Sabtu, Kemenhan Armenia menyatakan bahwa pertempuran masih terus berlanjut di wilayah Nagorno-Karabakh, meskipun telah diberlakukan perjanjian gencatan senjata yang disepakati.
Jubir Kemenhan Armenia Shushan Stepanyan, mengatakan pihak Azerbaijan menggunakan drone untuk menyerang sebuah desa di wilayah Armenia.
“Setelah pernyataan ada kesepakatan Gencatan senjata yang ditengahi Russia, musuh mengintensifkan penggunaan UAV ke arah selatan. Unit pertahanan Armenia berhasil mencegat serangan musuh, yang menyebabkan kerugian besar tentara, ” kata Stepanyan.
“Dengan mengabaikan kesepakatan gencatan senjata yang ditujukan untuk aksi kemanusiaan yang berlaku mulai 10 Oktober pukul 12:00, pasukan Azerbaijan masih melancarkan serangan ke area ‘Karakhambeyli’ pada pukul 12:05. Unit pertahanan Artsakh mengambil tindakan yang tepat untuk menghentikan serangan musuh itu, ” lanjutnya.
Menurut Stepanyan, pasukan Armenia telah diperintahkan untuk menghentikan tembakan, meskipun militer Azerbaijan terus menyerang kota Hadrut.
First video footage from consultations on Karabakh pic.twitter.com/5NHMucH3nS
— Ali Özkök (@Ozkok_A) October 9, 2020
Sabtu pagi hari ini 10/10, Menlu Rusia Sergei Lavrov mengumumkan bahwa perjanjian gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan dimulai pada tengah malam 10 Oktober, setelah dilakukan negosiasi antara Menlu Azerbaijan dan Menlu Armeninia di Moskow.
The Azerbaijani leadership obviously is out of touch with the situation ․․․ Hadrut minutes ago pic.twitter.com/2gVMucLrgr
— Shushan Stepanyan (@ShStepanyan) October 9, 2020
Pimpinan Azerbaijan sebelumnya mengklaim bahwa pasukan mereka telah merebut kota Hadrut di wilayah Karabakh setelah bentrok dengan pasukan Armenia di sana.
Namun, Kemenhan Armenia membantah klaim kepemimpinan Azerbaijan itu dengan memposting video dari kota yang diklaim telah direbut itu.
Sementara Hadrut di bawah kendali pasukan Armenia, militer Azerbaijan tampaknya telah merebut kota kunci Jebrail, yang diperebutkan selama beberapa hari.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan memposting video dari Jebrail, menunjukkan pasukan mereka mengemudi melalui kota setelah menahannya minggu ini.
Jumlah total militan Suriah yang tewas di wilayah Karabakh telah melebihi 100 orang setelah lebih dari seminggu pertempuran.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), jumlah total tentara bayaran Suriah yang terbunuh di Karabakh telah mencapai 107 sejak mereka pertama kali dikerahkan ke Azerbaijan pada akhir September.
“Oleh karena itu, jumlah total kematian di antara tentara bayaran Suriah yang didukung Turki sejak Turki mengirim mereka ke dalam konflik antara Azerbaijan dan Armenia telah mencapai 107,” lapor SOHR.
Mereka juga melaporkan bahwa dari 107 korban tewas, setidaknya 26 orang tewas dalam 48 jam terakhir pertempuran.
Laporan itu mambahkan, bahwa lebih dari 400 tentara bayaran Suriah lainnya sedang dikirim ke ke Azerbaijan.
Kamis kemarin, Presiden Suriah Bashar Al-Assad mengatakan kepada Media Rusia Sputnik bahwa jika AS dan Turki tidak pergi dari Suriah setelah teroris sudah dikalahkan, maka rakyat Suriah akan memulai perlawanan rakyat.
Assad menyebut : “Ini adalah sebuah pendudukan. Dalam hal ini, kita perlu melakukan dua hal: Pertama, menyingkirkan dalih yang mereka gunakan untuk melakukan pendudukan, yaitu teroris, dalam kasus ini adalah ISIS. ”
“Sebagian besar dunia tahu bahwa ISIS diciptakan oleh AS tapi mereka mendukungnya”, “oleh karena itu, membasmi teroris di Suriah adalah prioritas utama kami, dan jika ASa dan Turki tidak pergi setelah itu, maka dari itu tentu saja, akan muncul perlawanan rakyat dan inilah satu-satunya cara. “
“Mereka tidak akan dipaksa keluar melalui dialog atau hukum internasional karena hal itu tidak akan pernah terjadi,” kata Assad. (Diwaktu lalu Assad sudah menyatakan tidak mau berdialog dengan AS ataupun Turki).
DIa menambahkan bahwa “tidak ada cara lain selain perlawanan rakyat, dan inilah yang terjadi di Irak. Itu yang mendorong AS untuk pergi dari Irak pada tahun 2007, Itu adalah hasil dari perlawanan rakyat Irak. “
Kamis kemarin, AS mengeluarkan sanksi baru terhadap 18 lembaga keuangan Iran,
“Tindakan hari ini adalah untuk mengidentifikasi sektor keuangan dan sanksi untuk 18 bank besar Iran yang mencerminkan komitmen kami untuk menghentikan akses ilegal ke dolar AS,” kata Menkeu AS Steven Mnuchin.
Mnuchin menambahkan bahwa program sanksi Washington akan berlanjut sampai Iran berhenti mendukung kegiatan teroris dan mengakhiri program nuklirnya.
Tindakan tersebut diambil karena peran mereka di sektor keuangan negara, satu bank dimiliki atau dikendalikan oleh bank Iran yang terkena sanksi dan satu bank yang berafiliasi dengan militer, kata Departemen Keuangan.
Kritikus ekonomi mengatakan sanksi ini akan mengancam pasokan makanan dan obat-obatan yang dibutuhkan untuk tujuan kemanusiaan.
Tak lama setelah pengumuman tersebut, Menlu Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa AS kembali “berkonspirasi untuk membuat rakyat Iran kelaparan.”
Presiden Suriah Bashar al-Assad menganggap pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang niatnya untuk membunuhnya, adalah sebagai cerminan dari kebijakan AS yang selalu bergantung pada ‘pembunuhan dan likuidasi’.
Dalam wawancara dengan Sputnik Kamis kemarin, Assad menyebut : “Rencana pembunuhan itu mewakili metode standar tindakan AS, karena inilah yang selalu mereka lakukan selama beberapa dekade di mana pun di berbagai wilayah di dunia, dan oleh karena itu ini bukanlah hal yang baru.”
Presiden Suriah menjelaskan, “Masalahnya tidak hanya terkait dengan insiden itu sendiri, atau dengan rencana pembunuhan yang ditetapkan terhadap orang ini atau presiden itu, tapi terkait dengan perilaku.”
Pada 15 September 2020 lalu, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan bahwa dia pernah mempertimbangkan kemungkinan untuk membunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad pada tahun 2017.
Saat itu Trump mengungkapkan, bahwa dia “punya kesempatan untuk membunuh Presiden Suriah Bashar al-Assad, tetapi kemudian ditentang oleh Menhan AS, Mattis”.
Seorang Imam / Penceramah dikota Afrin (kota diSuriah barat laut yang diduduki Turki), terlihat merekrut militan untuk mau berperang di Karabakh atas nama Turki.
Imam yang tidak disebutkan namanya itu, terlihat meminta kerumunan orang untuk pergi dan berperang ke Azerbaijan untuk melawan pasukan Armenia di Karabakh.
“Sekarang pertempuran kita ada di Azerbaijan,” kata penceramah itu sambil menunjukkan bahwa tugas Anda sebelumnya ada di “Bilad Al-Sham” (diteluk Arab), dan sekarang ini ada di Karabakh”.
Bagi Azerbaijan yang mayoritas muslim, harusnya tahu aturan perang yang diajarkan Nabi, bahwa tidak boleh mengganggu apalagi menghancurkan Rumah ibadah, tapi inilah yang dilakukan oleh negara yang bersekutu dengan Israel.
Tidak beda dengan yang dilakukan Erdogan yang merubah Gereja menjadi Masjid dan Museum, sama-sama merusak tempat Ibadah dengan merubah fungsi aslinya.
Kemenhan Armenia menuduh tentara Azerbaijan telah menargetkan Katedral Ghazanchetsots di kota Shushi.
Menurut Kemenhan Armenia, pasukan Azerbaijan mengebom katedral tersebut setelah meluncurkan beberapa rudal ke arah wilayah Karabakh.
“Apa gunanya berdialog dengan mereka yang mengebom gereja?” Perwakilan resmi kemenhan Armenia Artsron Hanfanisian memposting di Facebooknya.
Katedral, yang dibangun pada pertengahan abad kesembilan belas itu dianggap sebagai salah satu pusat spiritual tidak hanya bagi orang di Karabakh, tetapi juga oleh semua orang Armenia.
Sementara itu, Kemenhan Azerbaijan membantah bertanggung jawab atas insiden tersebut, dengan menyatakan bahwa “informasi tentang kerusakan yang ditimbulkan diGereja itu” tidak ada hubungannya dengan serangan yang dilakukan oleh tentara Azerbaijan.
Pemimpin Gerakan Ansarallah, Muhammad Ali Al-Houthi meminta Arab Saudi dan AS untuk “menyelesaikan urusan mereka” dengan Iran, dan bukan malah menargetkan Yaman. Houthi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Der Spiegel:
“Arab Saudi melakukan operasi militer di Jazirah Arab dengan bertindak sebagai wakil AS yang tunduk kepada Trump. Presiden AS itu yang menetapkan harga yang harus dibayar oleh Arab Saudi. AS-lah yang memberi pengarahan kepada Saudi.”
Dia berkata, “Kami bukan kelompok teroris dan pada dasarnya kami tidak mengenali istilah ini. AS-lah yang menempelkan ‘tanda teroris’ kepada mereka yang menentang kebijakannya. Bahkan para demonstran di jalan-jalan AS telah digambarkan sebagai teroris oleh Trump. Saya bertanya pada diri sendiri mengapa hal ini terjadi saat ini? Apakah pelanggaran yang telah kami lakukan? “
Menanggapi pertanyaan laporan intelijen Barat tentang peningkatan penggunaan rudal dan drone buatan Iran oleh Ansarallah, Houthi menyatakan:
“Mengapa Arab Saudi dan AS memrangi kami? Apa karena dalih ada bahwa kami didukung oleh Iran? Jika kami didanai oleh Iran, tolong bom Iran, pihak pemberi dana. Bukan malah membunuhi orang Yaman! ”
“Ini persis seperti yang kami katakan kepada Saudi dan AS. Jika Anda memiliki urusan dengan Iran, maka selesaikanlah dengan Iran, ”tambahnya.
Kepala Staf Umum Angkatan Darat Rusia, Valery Gerasimov, melaporkan kesuksesan uji coba rudal Hyperrsonik ‘Zirkon’.
Gerasimov mengkonfirmasi bahwa rudal, yang diluncurkan kemarin dari Kapal fregat “Admiral Gorshkov” yang berada diLaut Putih, telah berhasil menempuh jarak 450 km dan berhasil menghantam targetnya laut di Laut Barents.
Dilaporkan, kecepatan rata-rata rudal selama peluncurannya 1,6km/detik, atau 5.700km/ jam, dan pada saat terbang diketinggian mencapai 9.500km/jam, atau delapan Mach (8 x kecepatan suara).
Rudal itu terbang pada ketinggian maksimum 28 km dan untuk mencapai jarak itu hanya perlu waktu 4,5 menit.
Presiden Putin menggambarkan uji coba pertama rudal baru tersebut sebagai pencapaian besar bagi seluruh negeri, yang akan memastikan kemampuan pertahanan Rusia untuk bertahun-tahun.
Rudal Zircon dijadwalkan akan memasuki layanan aktif di angkatan laut tentara Rusia setelah menyelesaikan seluruh uji cobanya.
Militer Azerbaijan terekam kamera menempatkan pasukannya dan tentara bayaran dari Suriah di kota-kota perbatasan dengan Iran.
Menanggapi hal itu, milter Iran mengerahkan lebih banyak tank tempur T-72M1 ke perbatasannya dengan Azerbaijan pagi ini 8 oktober2020.
Bill Gates, pendiri raksasa teknologi Microsoft dan Bill & Melinda Gates Foundation, memproyeksikan bahwa negara-negara kaya akan bisa kembali ke kehidupan normal pada akhir tahun 2021, jika vaksin, yang saat ini sedang dikembangkan oleh negara-negara barat, berfungsi baik dan digunakan dengan cara dan waktu yang tepat.
Dia menyebut bahwa ini sebagai skenario yang "terbaik". "Kami masih belum tahu apakah vaksin ini akan berhasil. Sekarang peningkatan kapasitas akan membutuhkan waktu, sehingga alokasi di AS dan negara lain akan menjadi titik pertikaian yang tinggi," kata Gates. .
Dalam penilaiannya, filantropis (orang kaya) dunia tersebut kurang mempedulikan vaksin lain yang dikembangkan di luar negara barat, seperti vaksin 'Sputnik V' yang telah resmi terdaftar di Rusia, atau alternative lain yang dikembangkan oleh China.
Gates menyebut vaksin (Rusia) itu belum dilakukan uji coba Fase III yang dilakukan di bawah pengawasan "regulator yang sangat disegani", ini menunjukkan bahwa vaksin ini akan kurang menarik bagi pelanggan di luar pasar domestik mereka.
"Perusahaan-perusahaan Barat lebih maju dalam melakukan studi Tahap III ini dan jika hasilnya bagus dan ditawarkan dengan harga murah, saya ragu vaksin Rusia atau China iu akan banyak beredar di luar negara mereka", Katanya.
Pendapat Bill Gates itu bertentangan fakta, dimana pengembang vaksin COVID-19 pertama, Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya Rusia, telah melaporkan beberapa negara lain yang menyatakan minatnya untuk membeli vaksin atau membuat kerjasama pembuatannya secara lokal.
Perdana Menteri Armenia, Pashinyan mengatakan, bahwa Armenia siap mengakui Nagorno Karabakh sebagau sebuah Negara berdaulat jika hal itu bisa mengakhiri konflik puluhan tahun di Nagorno Karabakh.
Sejumlah roket dan bom cluster menghantam Stepanakert, ibu kota Republik Nagorno-Karabakh pada hari Selasa, dimana Yerevan (Ibukota Armenia) menyatakan bahwa pasukan Azerbaijan telah melancarkan serangan besar-besaran di bagian selatan garis kontak.
Bentrokan antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh telah berlangsung lebih dari seminggu, dimana kedua belah pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata dengan menembaki kota, dan infrastruktur militer.
Rusia, AS, Prancis, Jerman, dan negara-negara lain telah mendesak Yerevan dan Baku (ibukota Azeri) untuk menghentikan pertempuran, dan kembali ke meja perundingan.
Sementara itu, Turki menyatakan akan mendukung Azerbaijan "baik dalam pembicaraan maupun pertempuran".
Jubir Kemenhan Armenia, Artsron Hovhannisyan, mengatakan pada Rabu bahwa Azerbaijan sedang mengumpulkan pasukannya dalam persiapan untuk serangan di dekat perbatasan Iran sehingga pasukan Karabakh tidak akan dapat menembak mereka.
“Untuk hari kedua, unit Angkatan Bersenjata Azerbaijan yang tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk melakukan operasi ofensif yang efektif, mulai menggunakan provokasi yang jelas. Secara khusus, di arah front selatan, di mana unit Azerbaijan berkumpul dalam kelompok besar di sepanjang perbatasan antara Artsakh (Karabakh) dan Iran (di sepanjang Sungai Araks) secara langsung, mereka mencoba untuk maju, memanfaatkan posisi mereka di dekat Perbatasan (Iran). ”
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan baik kepada Azerbaijan maupun Armenia tentanan resiko meluasnya perang di Karabakh menjadi perang regional.
"Negara-negara yang mengobarkan api perang dan menuangkan minyak ke atasnya harus menyadari bahwa konflik ini tidak akan menguntungkan siapa pun di kawasan itu," tambah Rouhani.
Warga Suriah melakukan unjuk rasa dipos militer Turki di ′′ bukit al Touqan ′′ provinsi Idlib selatan.
Penduduk lokal itu memblokir gerbang didepan ke markas militer Turki, dan mengibarkan bendera Suriah di pos militer Turki itu.
Tentara Turki menggunakan air dan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa, dan pengunjuk rasa membalas dengan melempar batu dan puing-puing.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan bahwa Rusia akan melakukan intervensi militer "jika hal ini diperlukan guna memastikan keamanan Armenia sesuai dengan perjanjian bilateral antara kedua negara."
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Bild, Pashinyan menanggapi pertanyaan tentang topik ini dengan mengatakan : "Armenia menjadi basis Pasukan militer Rusia ke-102, dan kami memiliki sistem pertahanan udara bersama."
Perjanjian bilateral itu dengan jelas menjelaskan dalam kasus apa pasukan Rusia dapat terlibat untuk memastikan keamanan Armenia, lanjutnya.
"Kasus-kasus ini sangat spesifik dan saya yakin bahwa jika (situasi itu) terjadi, maka Rusia akan melaksanakan kewajibannya sesuai kerangka perjanjian itu." katanya.
Beberapa warga Suriah mengepung pos pengamatan Turki di barat laut Suriah pada hari ini Selasa 6/10 untuk memprotes keberadaan pasukan Turki didalam Republik Arab Suriah.
Menurut laporan dari Suriah barat laut, warga Suriah mengepung pos pengamatan Turki di daerah yang dikuasai pemerintah diprovinsi Hama.
Ini adalah unjuk rasa kedua yang diadakan di pos pengamatan Turki dalam dua bulan terakhir, dimana demonstrasi sebelumnya diadakan di sebuah pos pengamatan Turki diprovinsi Idlib.
Turki sebelumnya menolak permintaan Rusia untuk mundur dari pos pengamatan di wilayah Suriah, meskipun terus ada desakan dari Damaskus.
Selasa kemarin, diIbu kota Suriah, Damaskus, berlangsung upacara pembukaan Kedutaan Besar Republik Abkhazia di Republik Arab Suriah.
Upacara ini dihadiri oleh anggota delegasi dari Abkhazia yang tiba di Damaskus sejak 4 Oktober, dan Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem.
Kedua Negara menyetujui kesepakatan untuk saling membebaskan visa masuk bagi warga negara kedua negara pemegang paspor diplomatik, resmi, penting dan khusus.
“Tidak boleh dilupakan, bahwa negara-negara tersebut (negara Arab teluk) sebelumnya tidak pernah ada, dan mungkin besokpun juga tidak akan ada lagi. Tapi kita akan terus mengibarkan bendera kita di wilayah ini selamanya, dengan izin Allah, ” kata Erdogan didepan Majelis Umum Turki.
Jubir Kemenlu Iran, Saeed Khatibzadeh, menyatakan pada hari Senin 5/10, bahwa tiga pulau di Teluk (Abu Musa, Greater Tunb dan Lesser Tunb) merupakan bagian integral dari wilayah Iran.
menanggapi pernyataan UEA mengenai tiga pulau dan proyek pembangunan pipa minyak UEa dengan Israel di Teluk itu, Khatibzadeh mengatakan :
“Terlepas dari jumlah kesalahan yang dilakukan salah satu negara tetangga, kami ini, kami masih mencoba mengembalikannya ke jalur yang benar, sesuai prosedur regional dan kebijakan tetangga yang baik. Tapi UEA telah melangkah ke arah yang salah di beberapa daerah selama bertahun-tahun ini. "
“Iran tidak mengizinkan siapa pun untuk melakukan apa pun di perbatasan dan wilayahnya terkait dengan tiga pulau itu, dan tiga pulau di Teluk Persia itu sudah pasti menjadi bagian dari Iran, dan tuduhan ini tidak menciptakan hak apapun bagi siapa pun, dan tidak mempengaruhi terciptanya kedaulatan bagi Iran. "
"Entitas Zionis berada di selokan dan mencoba menarik semua orang kedalamnya, dan kami berharap UEA dan pemerintah saat ini tidak akan tenggelam bersama entitas Zionis."
Pemerintah Inggris memberikan Iran pada tahun 1968 Greater Tunb Islands, Lesser Tunb dan Abu Musa, sebelum mereka menarik diri dari UEA.
Ketiga pulau tersebut menjadi subjek perselisihan antara UEA dan Iran, yang telah dikuasainya sejak 1971, dan masing-masing pihak mengklaim sebagai wilayah kedaulatan mereka.
Meskipun 3 pulau itu berukuran kecil,tapi kepentingan strategis dan ekonomi yang sangat besar bagi kedua negara, karena pulau-pulau tersebut menghadap ke Selat Hormuz, yang dilalui sekitar 40 persen dari produksi minyak global setiap hari. Siapapun yang menguasai pulau-pulau ini akan mengendalikan lalu lintas laut di Teluk.
Media RIA Novosti Rusia mengutip sumber informasi di oposisi Suriah yang mengatakan, bahwa ada 93 tentara bayaran asal Suriah yang tewas dalam pertempuran di Karabakh baru-baru ini, yang mendorong gelombang baru pengiriman militant Suriah utara ke Azerbaijan oleh Turki.
Salah satu sumber mengatakan bahwa "sejumlah 53 mayat tentara bayaran itu telah dikirimn ke Suriah pada hari Minggu ... dengan demikian, total korban tewas tentara bayaran Suriah mencapai 93."
Sumber itu mengatakan bahwa gelombang ketiga tentara bayaran Suriah, yang berjumlah 430 anggota telah berangkat ke zona konflik di Karabakh pada akhir pekan lalu.
Sumber lain di oposisi Suriah menyatakan bahwa pada 1 Oktober kemarin , total ada 322 tentara bayaran Suriah yang "dipersenjatai dengan baik" di Karabakh.
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa 300 militan Suriah diangkut melalui kota Gaziantep, Turki ke Baku.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menuntut Macron meminta maaf atas komentarnya tentang militan Suriah itu, dan sekali lagi dia membantah kehadiran mereka dinegaranya.
Sementara itu, Kemenlu Rusia menyatakan keprihatinan Moskow tentang pengiriman militant bersenjata dari organisasi ilegal ke zona konflik di Karabakh.
Rusia merilis sebuah klip video yang menunjukkan pengujian rudal baru pada jet tempur Su-35S. Video menunjukkan saat Jet tempur Su-35S menembakkan rudal udara-ke-udara R-37M. Senjata ini juga dikenal sebagai RVV-BD dan "Produk 620", yang dikembangkan oleh Vimpil (bagian dari Tactical Missile Corporation).
Jangkauan maksimum misil ini adalah 200 km, yang ditujukan untuk target pada ketinggian yang diperkirakan antara 15 meter dan 25 kilometer. Berat peluncuran Rudal R-37M adalah sekitar 510 kg dengan Hulu ledak ledak 60 kg. Rudal itu memiliki panjang 4,06 meter.
Rudal ini berpenggerak ganda berbahan bakar padat, dengan sistem pemandu gabungan antara 'inersia dengan koreksi radio' dan 'radar aktif', yang memungkinkan penembakan dengan prinsip "shoot and forget".
Jet tempur Su-35 mampu membawa hingga empat rudal R-37M. Tapi jika dipasang pada Jet tempur lama MiG-31BM, bisa menagangkat enam rudal itu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Sabtu 3/10 bahwa Ankara siap untuk melancarkan operasi militer baru untuk membersihkan Suriah utara dari milisi Kurdi.
"Ketika kami menghancurkan koridor teroris yang sedang dibangun di sepanjang perbatasan kami, kami menunjukkan bahwa saudara-saudara Suriah kami tidak sendirian.
Zona teroris yang masih ada di Suriah harus dibersihkan seperti yang dijanjikan, atau kami akan datang dan melakukannya sendiri," Erdogan mengatakan pada sebuah acara di provinsi Hatay melalui konferensi video.
Pemimpin Turki itu menambahkan bahwa "langkah apa pun yang dapat menyebabkan bencana kemanusiaan baru di Idlib Suriah tidak dapat diterima oleh Turki."
Pasukan Turki, bekerja sama dengan kelompok oposisi Suriah yang setia kepada Ankara, telah melakukan sejumlah operasi militer di Suriah melawan militan Kurdi, seperti operasi 'Olive Branch' di Afrin , 'the Euphrates Shield' di Afrin, 'Perisai Efrat' . Dan yang terbaru, Operasi 'Peace Spring' di barat laut Suriah, yang hentikan pada Oktober tahun lalu.
Sabtu 3/10 kemarin, Kepala Kamar Dagang Arab Saudi menyerukan untuk memboikot "semua produk dari Turki" termasuk impor, investasi, dan pariwisata, dan menyebutnya hal itu sebagai "tanggung jawab setiap orang Saudi."
Seruan boikot itu dikeluarkan setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, bahwa beberapa negara di Teluk Arab menargetkan Turki dan mengejar kebijakan yang membuat kawasan itu tidak stabil.
“Tidak boleh dilupakan, bahwa negara-negara tersebut sebelumnya tidak ada, dan mungkin besokpun juga tidak akan ada lagi. Namun, kami akan terus mengibarkan bendera kami di wilayah ini selamanya, dengan izin Allah, ” kata Erdogan Kamis, saat berbicara didepan Majelis Umum Turki.
Kata-kata Erdogan itu memicu reaksi balik, dimana kepala Kamar Dagang Arab Saudi Ajlan al-Ajlan menyerukan dilakukan boikot semua barang-barang Turki.
"Memboikot semua produk Turki, baik dibidang impor, investasi atau pariwisata, adalah tanggung jawab setiap orang Saudi , baik pedagang dan konsumen sebagai tanggapan atas permusuhan berkelanjutan dari pemerintah Turki terhadap kepemimpinan kami, negara kami dan warga negara kami," kata al -Ajlan dalam sebuah posting di Twitter.
Jika arahan itu diikuti, itu akan mempengaruhi ribuan eksportir Turki pada saat ekonomi Turki sedang goyah ini.
Ekonomi Turki
Lira Turki telah menukik, turun ke rekor terendah pada hari Senin di lebih dari 7,7 versus dolar AS. Lira adalah salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di dunia tahun ini, yang turun 22 persen, menurut Reuters.
Dampak virus korona dikombinasikan dengan krisis mata uang yang dimulai pada 2018 telah menyebabkan resesi tajam, dimana cadangan devisa bruto di bank sentral Turkiturun hampir setengahnya tahun ini.
“Turki sedang menderita defisit neraca berjalan yang kronis, dan eksodus (investor) Barat yang sedang terjadi dipasar obligasi dan ekuitas makin memperburuk masalah,” kata Erdemir, direktur senior di Yayasan Pertahanan Demokrasi Turki.
JUST IN: Armenian Defense Ministry publishes video of Azerbaijani Armed Forces being shelled#SputnikUpdates https://t.co/kVblxr85BC pic.twitter.com/LWB6Brl7fy
— Sputnik (@SputnikInt) October 3, 2020
Jubir Kemenhan Armenia Artsron Hovhannisyan menyatakan bahwa Tentara Pertahanan Artsakh telah menembak jatuh lima pesawat lagi dan tiga helikopter militer Azerbaijan.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di halaman Facebook resminya, juru bicara itu mengatakan: "Serangan akurat dari unit Pasukan Pertahanan Karabakh sekitar pukul 16:00 menembak jatuh lima pesawat musuh dan tiga helikopter."
Kemenhan Armenia sebelumnya telah mengumumkan bahwa dua pesawat milik Angkatan Udara Azerbaijan telah ditembak jatuh.
Sebaliknya, Jubir Kemenhan Armenia, Shushan Stepanyan, merilis sebuah info- yang menyebutkan bahwa pasukan Azerbaijan telah mengalami 1.750 korban jiwa sejak September Minggu lalu..
Info-itu juga mengatakan bahwa pasukan Armenia telah menyebabkan kerusakan berat pada peralatan militer dan aset udara Azerbaijan, menunjukkan bahwa beberapa helikopter dan drone Azerbaija telah dihancurkan selama lima hari ini.
Sementara kubu militer Azerbaijan mengatakan, pasukannya telah mengambil alih dataran tinggi di sekitar desa Madagiz di wilayah Karabakh yang disengketakan.
مرتزقة سوركيين يحتفلون بصولهم من #ليبيا الى #اذربيجان وبيطالبوا من زملائهم في ليبيا المجيء لاذربيجان ويقول أحدهم "هون هدوء عم نلعب نحنا و #ارمينيا" .. لم يفعل أحد في السوريين مافعله #اردوغان، وعدهم بالصلاة في المسجد الاموي لكنه سرق خيرات بلدهم وحولهم لمرتزقة وسلعة يبتز بها أوروبا pic.twitter.com/30XjgMpsgR
— شؤون تركية (@TurkeyAffairs) October 3, 2020
Kemenlu Suriah menyatakan bahwa mereka akan tetap menolak perjanjian apa pun dengan Israel karena hal itu merugikan tujuan Arab, yang terutama bagi perjuangan Palestina.
Kantor Berita resmi Arab Suriah (SANA) mengutip sumber di Kemenlu Suriah yang mengatakan, bahwa Republik Arab Suriah mempertahankan "pendirian tegasnya berdasarkan pada hak atas tanah dan hak, dan menolak konsesi dan perjanjian individu, dalam bentuk atau isi apapun.”
Sumber SANA mengatakan bahwa "negara Suriah telah dan akan tetap menolak perjanjian apa pun dengan musuh Israel, berdasarkan keyakinan kuatnya bahwa perjanjian semacam itu merugikan tujuan Arab pada umumnya, terutama perjuangan Palestina."
"Suriah, selama beberapa dekade konflik Arab-Israel, menganut pendekatan dengan prinsip yang teguh, berdasarkan penolakan setiap upaya untuk kehilangan hak, melanggar tanah, dan mengabadikan kebijakan de facto."
"Rakyat Suriah telah dan akanterus memberikan pengorbanan dan darahnya di berbagai bidang dan di semua tingkatan," kata mereka.
Menhan Rusia Sergey Shoigu menyatakan bahwa lebih dari 133.000 teroris telah terbunuh di Suriah sejak pasukan Rusia berpartisipasi dalam perang melawan terorisme di Suriah pada tahun 2015.
Shoigu mengatakan bahwa "865 pemimpin organisasi teroris dan lebih dari 133 ribu teroris termasuk 4.500 teroris yang berasal dari Federasi Rusia dan negara-negara CIS (bekas pecahan Soviet) telah dieliminasi."
Operasi militer di Suriah menunjukkan bahwa pasukan Rusia dapat membela kepentingan nasional, sekaligus membantu sekutu. dan mitra, di mana pun di dunia, kata Shoigu.
Sebanyak 98 persen personel unit polisi militer Rusia, 90 persen personel Rusia dan 60 persen mariner telah memperoleh pengalaman tempur nyata "selama operasi di Suriah,” tambahnya.
Pasukan pendudukan AS pada hari Jumat kembali mengirim konvoi mobil tanki minyak yang membawa minyak jarahan dari wilayah Suriah kewilyah Irak.
Sumber-sumber lokal mengatakan kepada wartawan SANA bahwa sebuah konvoi kendaraan yang terdiri dari 6 kapal tanker minyak berisi minyak curian dari sumur minyak yang diduduki pasukan pendudukan AS di Suriah al-Jazira meninggalkan Hasaka menuju ke wilayah Irak melalui penyeberangan ilegal al-Walid di al-Ya ' didaerah roubya di pedesaan utara Hasaka.
Pasukan pendudukan AS bekerjasama dengan milisi QSD (SDF) menguasai sebagian besar ladang minyak di wilayah al-Jazira dengan tujuan menjarah minyak. Selama beberapa bulan terakhir, mereka telah mengirim ribuan truk berisi senjata, peralatan militer dan logistik. ke sekitar sumur minyak Suriah itu.
Operasi militer baru dari militer Suriah disepanjang poros Quneitra-Damaskus semakin dekat, seorang sumber militer Suriah mengatakan kepada Al-Masdar News pada hari Jumat.
Menurut sumber itu, bala bantuan lain telah dikirim dari Damaskus ke kota Kanaker hari ini. sementara Tentara Suriah sedang bersiap untuk mengepung kota dan memulai serangan terhadap militan yang tersisa yang bersembunyi di dalam kota.
Ditambahkan bahwa akan ditawari beberapa persyaratan kepada sekitar 200 militan untuk menghindari pertempuran, yang kemungkinan berarti mereka akan diberi opsi untuk dikirim ke Suriah barat laut.
Selama dua minggu terakhir, situasi di dalam kota Kanaker telah meningkatkan kekhawatiran keamanan, terutama setelah muncul beberapa laporan tentang penculikan dan serangan oleh militan di sana.
Operasi militer tersebut kemungkinan akan mirip operasi Tentara Suriah di kota Sanamayn di Daraa utara.
Armenia mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya telah memanggil duta besarnya untuk Israel untuk konsultasi mengenai penjualan senjata Israel ke Azerbaijan.
Azerbaijan sendiri telah mengakui menggunakan senjata buatan Israel dalam pertempurannya dengan pasukan etnis Armenia di sekitar Nagorno-Karabakh.
Jubir kemenlu Armenia Anna Naghdalyan mengatakan "Gaya kerja Israel tidak dapat diterima. Kemenlu harus memanggil pulang duta besarnya di Israel. "
Kemenlu Israel mengatakan, menyesali keputusan Armenia yang menarik duta besarnya. "Israel mementingkan hubungan kami dengan Armenia dan melihat Kedutaan Besar Armenia di Israel sebagai alat penting untuk mempromosikan hubungan demi kepentingan kedua bangsa," kata kemenlu Israel.
Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), sebuah lembaga pemikir konflik dan persenjataan terkemuka, Israel telah memberi Azerbaijan senjata senilai $825 juta antara tahun 2006 dan 2019.
Data base SPRI menunjukkan, bahwa ekspor Israel itu termasuk drone, amunisi, rudal anti-tank, dan sistem rudal permukaan-ke-udara.
Ajudan presiden Azeri Hikmat Hajiyev mengatakan, Azerbaijan menggunakan "beberapa" drone buatan Israel dalam pertempuran di sekitar Nagorno-Karabakh, tanpa menyebutkan berapa banyak.
“(Kami) memiliki salah satu armada (drone) terkuat di wilayah tersebut. Dan di antara mereka kami memiliki drone Israel, kami memiliki drone lain juga, tetapi drone Israel khususnya, termasuk drone pengintai dan penyerang, dan drone 'Harop' kamikaze, (yang) telah terbukti sangat efektif, "kata Hajiyev.
Kemenlu Iran menyatakan bahwa Teheran tidak akan pernah mengizinkan kelompok teroris untuk mengubah daerah tetangga Iran (Azerbaijan) menjadi pusat ancaman keamanan nasionalnya.
"Mengalihkan konflik ke Kaukasus hanya akan menyeret wilayah tersebut ke dalam bencana yang jauh lebih besar daripada konflik di Karabakh." Kata Kemenlu Iran.
Sementara itu, Moskow menyatakan juga keprihatinannya tentang laporan pengiriman militant dari kelompok bersenjata ilegal ke zona konflik diKarabakh, "Kami sangat prihatin dengan proses ini yang tidak hanya mengarah pada peningkatan ketegangan yang lebih besar di zona konflik, tetapi juga menciptakan ancaman jangka panjang terhadap keamanan semua negara di kawasan,"
"Kami menyerukan kepada kepemimpinan negara-negara terkait untuk mengambil langkah-langkah efektif guna mencegah penggunaan teroris dan tentara bayaran asing dalam konflik dan penarikan segera mereka dari wilayah tersebut." Kata kemenlu Rusia.
Pengadilan di provinsi provinsi Sa'ada dibarat laut Yaman, telah menjatuhkan hukuman mati kepada 10 orang, termasuk raja Saudi dan presiden AS, atas keterlibatan mereka dalam pembantaian puluhan anak sekolah diYaman dua tahun lalu.
Pengadilan Kriminal Tingkat Pertama Khusus pada hari Selasa lalu telah menetapkan hukuman mati kepada para terdakwa secara ‘in absentia’ setelah menyatakan mereka bersalah atas keterlibatan mereka dalam serangan udara pimpinan Saudi atas sebuah bus yang membawa anak-anak sekolah Yaman pada Agustus 2018, kantor berita Yaman Saba melaporkan.
Bus sekolah itu diserang oleh pesawat tempur koalisi pimpinan Saudi di sebuah pasar di kota Dahyan di Sa'ada. Sedikitnya 50 warga sipil, terutama anak sekolah, tewas dan hampir 80 lainnya luka-luka.
Di antara para terdakwa itu adalah Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mantan presiden Yaman sekutu Riyadh Abd Rabbuh Mansur Hadi dan Presiden AS Donald Trump.
Daftar itu juga termasuk Pangeran Saudi Turki bin Bandar bin Mohammed bin Abdurahman Al Saud, mantan Menteri Pertahanan AS James Mattis dan mantan pejabat AS dan Yaman lainnya.
Berdasarkan putusan yang dikeluarkan dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Ketua Riyadh al-Ruzami, para terpidana diwajibkan membayar denda sebesar 10 miliar dolar kepada keluarga korban.
Arab Saudi meluncurkan serangan yang dipimpin oleh MBS yang menghancurkan tetangganya di selatan itu sejak Maret 2015, bekerja sama dengan sejumlah negara sekutunya, dan dengan dukungan senjata dari AS dan sejumlah negara Barat lainnya.
Perwakilan tetap Suriah untuk PBB di Jenewa, Hussameddine Aalla, kembali menyerukan permintaan Damaskus untuk mengakhiri pendudukan Israel di Golan, Suriah.
Dubes itu mengatakan selama sesi ke-45 Dewan Hak Asasi Manusia PBB : “Meskipun telah berulang kali diserukan oleh Dewan HAM dan oleh badan-badan utama PBB untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayag Suriah di Golan, namun entitas pendudukan (Israel) tetap melanjutkan praktik ilegal dan tindakan untuk memaksakan hukum dan pemerintahannya di Golan yang diduduki. "
Dia menyebut , “Otoritas pendudukan (Israel) melanjutkan praktik represif mereka terhadap warga Suriah di Golan dan memberlakukan pembatasan dan tindakan sewenang-wenang yang melanggar hak-hak dasar mereka, termasuk hak mereka untuk bekerja, kesehatan, pendidikan, properti dan kebebasan bergerak, sambil terus melanjutkan menjarah sumber daya alam diGolan. "
“Suriah kembali menyatakan dukungannya atas hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka sendiri dengan Yerusalem sebagai ibukotanya, sesuai perjanjian perbatasan 4 Juni 1967, dan untuk memastikan kembalinya para pengungsi, sesuai dengan resolusi PBB, " katanya menambahkan,
BBC telah mewawancarai salah seorang militan asal Suriah bernama Abdullah yang (dikirim Turki) untuk bertempur di wilayah Karabakh untuk kubu Azerbaijan melawan pasukan Armenia. Mereka dikirim ke Azerbaijan untuk bertempur "dengan pengaturan oleh tentara Turki dan sekutunya diSuriah utara, yaitu kelompok SNA (Syrian National Army)."
Abdullah mengatakan bahwa dia telah setuju untuk "bekerja" di Azerbaijan dengan gajih $2.000 sebulan untuk memperbaiki kondisi kehidupannya dan keluarganya, tetapi "dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi disana."
"Minggu lalu, Saif Abu Bakr, komandan Divisi Hamzah dari kelompok SNA, menyebut bahwa mereka dikirim ke Azerbaijan hanya untuk menjaga pos-pos militer di perbatasan dengan gaji bulanan hingga $ 2.000."
Sebelum mereka berangkat ke Azerbaijan, mereka dipindahkan ke sebuah desa di Suriah utara, di mana mereka menyerahkan dompet, telepon, pakaian, dan identitas agar mereka tidak dapat diidentifikasi.
“Kami kemudian dipindahkan ke bandara Gaziantep di Turki selatan, di mana kami terbang satu jam empat puluh menit ke bandara Istanbul, dan kemudian kami dipindahkan melalui maskapai penerbangan Azerbaijan ke Azerbaijan, dan kami ditempatkan disebuah pos militer di berbatasan."
Abdullah membenarkan bahwa mereka belum mendapat pelatihan militer, dan bahwa ketika muncul berita pecahnya perang antara Azerbaijan dan Armenia tiba, “mereka memasukkan kami ke dalam mobil pengangkut pasukan, kami mengenakan seragam Azeri (Azerbaijan), dan masing-masing dipersenjatai dengan satu senjata Kalashnikov .. Kebanyakan orang di sini adalah warga sipil miskin yang butuh uang, bukan butuh tentara, saat mobil berhenti kami terkejut, ternyata kami berada di garis tembak. Bahkan Kamipun tidak tahu di mana musuh berada.”
Abdullah melanjutkan bahwa rekan-rekannya mulai menangis ketika mulai terjadi pengeboman, dan meminta untuk dikembalikan ke daerah mereka.
"Sebuah bom kemudian jatuh di samping kami, yang menewaskan empat warga Suriah dan melukai tiga lainnya ... Saya melihat mayat 10 warga Suriah, sementara 70 lainnya terluka, yang tidak mendapat perawatan kesehatan yang diperlukan."
Seoran militant mengatakan bahwa "(mimpi) masa depan yang cerah telah berubah menjadi kegelapan yang tiba-tiba, saat mereka menghadapi kematian setiap saat."
Laporan yang ada, pemerintah Armenia menuduh Turki telah mengerahkan 4.000 militan asal Suriah keAzerbaijan, tetapi pihak berwenang Azerbaijan dan Turki membantah tuduhan tersebut.
Tentara bayaran (militant) dari Suriah, yang dikirim (Turki) ke wilayah Karabakh untuk berperang dikubu Azerbaijan, telah menderita kerugian yang signifikan selama 48 jam terakhir, karena jumlah korban tewas diantara mereka terus meningkat.
Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), tentara bayaran Suriah yang didukung Turki telah menderita kerugian besar di wilayah Karabakh, karena 28 pejuang telah tewas dan 60 lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan Armenia.
Laporan SOHR itu menguatkan klaim yang dibuat oleh militan Suriah kepada BBC pada hari Rabu tentang penipuan selama perekrutan mereka ke Azerbaijan.
Korban pertama militant Suriah dilaporkan pada Rabu pagi, ketika aktivis lokal di Suriah utara mulai melaporkan tentang hilangnya pejuang dari kelompok militan yang didukung Turki.
Militan dari Suriah itu dilaporkan dijanjikan $1.500/bulan untuk dikirim ke Azerbaijan, di mana mereka dijanjikan untuk percaya, bahwa mereka hanya akan ditugaskan melindungi pos-pos militer di Azerbaijan.
Namun faktanya, pengiriman militan ke Azerbaijan itu menjadi nasib buruk bagi mereka, karena yang terjadi adalah sebuah perang sengit yang pecah antara militer Azerbaijan dan pasukan Armenia.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC, seorang pejuang Suriah bernama 'Abdullah mengatakan kepada kantor berita bahwa pasukan mereka dikerahkan ke garis depan dan diancam akan dipenjara jika mereka menolak berangkat.
Meskipun sudah jelas ada klaim tentang korban dari militant Suriah, namun Kemenhan Azerbaijan (dan Turki) membantah ada tentara bayaran asing yang ikut bertempur di barisan mereka.
'These are the fruits of peace to enjoy now; it's a warm peace and we are connecting Israel to a naval artery that brings us cheaper goods of excellent quality, good for every citizen,' said PM Netanyahu, as the UAE conducted its first commercial flight from #AbuDhabi to #TelAviv pic.twitter.com/w9p5OAyaEl
— i24NEWS English (@i24NEWS_EN) October 19, 2020
katanya Kristen Orthodox akan jd sekutu Islam tp kenyataan nya perang armenia yg didukung rusia dan ajerbaijan yg syiah di dukung turki (dankemungkinan iran jg) ini gmn min
Sy bantu jawab, disinilah fitnah akhir zaman.Kalau kita tidak bisa melihat geopolitik berbasis Al-Qur’an dan Hadist, tentu akan menimbulkan kebingungan.
Nubuwah berdasarkan hadits bahwa negeri muslim akan beraliansi dengan negeri Kristen Ortodoks.Tetapi faktanya malah aneh,Azerbaijan sendiri mengaku mereka dibantu Israel dengan persenjataan melawan Armenia.Jadi disini ada satu fakta terjadinya adudomba khas gaya Amrik/ Israel.Rusia dan Armenia adalah negeri Kristen Ortodoks yg kekurangan teman satu block.Mereka yg terkucil mendukung Suriah. Hal inilah yg tidak disukai Amrik/ Israel. Begitu pula Turki,negara ini berpotensi dan punya kekuatan. Tetapi malah berseberangan dengan Rusia, khususnya di Suriah, Azerbaijan dll.Rusia dengan sabar selalu hati-hati menghadapi manuver politik dan militer Turki.Dalam mimpi futuristik Muhammad Qasim,Turki bakal dihancurkan oleh Amerika dan sekutunya.Walaupun Rusia membantu Turki,tetap negara tsb bakal tumbang.Walaupun akhirnya akan diambil alih kembali oleh pasukan Imam Mahdi.
Jadi rezim Turki dan Azerbaijan melawan kodrat yg seharusnya berkawan dengan negara Kristen Ortodoks dan mereka akan dapat resiko karena perbuatannya.
maaf sob, turki saat ini justru tampil menghadang barat (Israel/amrik cs/ rum barat katanya ) turki dengan terang2an mendukung Palestine dan bersikap tegas terhadap Israel dan sekutu2nya, perang di nagorno karabakh itu adalah wilayah ajerbaijan yg negeri muslim yg dianeksasi armenia lewat separatisme etnis nya di nagorno karabakh, kalo pendapat bro itu seperti diatas itu artinya bro mendukung pencaplokan wilayah muslim oleh Kristen
Belajar sejarah lagi bro….
Mendukung Turki sama dengan mendukung penindasan, mendukung genosida.
Membela Armenia adalah membela yang tertindas.
Kalau anda menginginkan terjadi pertempuran antara Islam dan Kristen, maka Anda dan pun juga harus bertanggung jawab di akhirat nanti.
Armenia adalah negara pertama didunia yang mengakui Kristen sebagai agama. Armenia adalah jantung sejarah kekristenan, bahkan sebagian besar wilayah Turki hari ini adalah wilyaah Armenia yang mereka caplok. Menghancurkan Armenia sama halnya menghancurkan kehidupan beragama. Seperti Turki yg mengubah Katedral Hagia Sophia menjadi Masjid.
Turki tidak tampil menghadang barat ?, justru Turki mengambil peran besar sebagai salah satu negara Zionis, yang membawa agenda-agenda Zionis. Jika anda tidak mampu mengenali atau melihat hal tersebut, maka anda harus kembali buka buku sejarah. Peran Republik Zionis Turki hari ini sama persis dengan peran Kekhilafahan Dajjal Ottoman dulu, yaitu menghancurkan sendi-sendi kehidupan agama Kristen, sekaligus melupakan pondasi ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Anda kira negara Zionis hanya Israel.
Pertama harus diingat dulu, negara muslim itu ada yg bersekutu dengan Israel dan ada yang menentang, anda harus memilah dulu soalnya yang masih lurus (tidak mau menjadi pengikut Israel) sudah sangat sedikit. Yang disebut negara muslim lurus yg bersekutu dengan Nasrani yg lurus itu cirinya tidak mau bersekutu dengan Israel atau kakitangannya, yaitu NATO.
Kedua, dari faktanya diatas khan sudah kita infokan, bahwa meski Azerbaijan adalah negara muslim, tapi persenjataannya dibantu Israel dan negara NATO lain seperti Georgia dan Turki, artinya jelas pemimpinnya bersekutu dengan Israel.
Darimana bisaa menyimpulkan begitu?, Turki adalah anggota NATO dan punya hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Jika Erdogan bekoar mendukung Palestina, itu hanya propaganda dia biar namanya dianggap baik didunia Islam.
Turki punya rekam jejak mendukung operasi NATO dalam penghancuran negara muslim lain. Dilibya ikut dalam operasi NATO untuk menjatuhkan Qadafi, dan yang paling besar adalah membantu proyek Israel/NATO dalam penghancuran Suriah dan menurunkan Assad, yaitu dengan menyalurkan teroris lewat Suriah utara.
Nagorno Karabakh tadinya tadinya bagian dari Azerbaijan, tapi karena disana mayoritas Kristen Orthodox yg tidak sefaham dengan pemimpin Azerbaijan yg dekat dengan barat dan Israel, mereka ingin melepaskan diri dan pernah ingin bergabung dengan Armenia yg sama-sama negara Kristen Orthodox. Perang ini hanyalah sisa sisa adu domba dari mbah Ma’juj yg telah berabad abad membenturkan Islam Vs Kristen Orthodox, sejak era Ottoman, perang Balkan dan yg tersisa diNagorno Karabakh yg sdh dimulai sejak era 90an.
turki yg anda semua bicarakan itu adalah turki sebelum erdogan, turkinya erdogan adalah yg bicara keras kpd Israel, yunani dan prancis bahkan yg ga bs ditekan donald trump seperti pd pembelian S400, di nargono karabakh itu awalnya ada populasi 20% orang aherbaijan sebelum perang tahun 90 an, ajerbaijan membeli senjata kpd Israel itu tahun kpn… bkn sekarang, karena buat Israel yg penting senjata itu tidak untuk membahayakan mereka, dan Armenia pun sudah minta ke Israel spy tidak menjual lg senjata nya,
Kamu hidup di dunia khayalan.
kamu yg halu, banyak negara modern sekarang ini yg teritorualnya tidak sama dengan zaman kerjaan dl, semua orang bs saling klaim tp yg diakui masyarakat dunia sekarang adalah yg sekarang,
Silahkan anda pilih sisi yg menurut anda benar, dan berdiri tegak selayaknya pria diakhirat nanti.
Dari 2003-2014 Erdogan menjabat sebagai PM Turki, tapi perannya bahkan mengalahkan presiden saat itu Abdullah Gul, dan menjadi Presiden sejak 2014.
Dalam operasi NATO ‘Unfied Protector‘ diLibya 2011 Erdogan ikut andil, dia adalah pemimpin muslim yg paling gencar meneriakkan agar Qadafi mundur, simak videonya dari thn 2011 ini.
Wandi juga tidak tahu, ada puluhan operasi militer NATO yg diikuti oleh Turki (era Erdogan PM sampai presiden), silahkan simak disini.
Erdogan kadang bicara keras ke Israel atau AS, itu hanya sandiwara atau politik tarik ulurnya yg sama sekali tidak bisa menipu kita. Jika dia memang muslim lurus hrsnya tutup kedubesnya diTel Aviv dan keluar dari NATO. Kirim militan untuk serang Israel, bukan kenegara2 muslim spt Libya dan Suriah. Lihat betapa dihormatinya jk dia keIsrael :
https://www.youtube.com/watch?v=aPgVl48Ohyk&ab_channel=APArchive
Inilah Fakta” yg tdk bisa dinafikkan sejak Erdogan jadi PM sampai skr jd Presiden: – Turki adalah anggota NATO, – punya hubungan diplomatik resmi dengan Israel, – ada 2 Basis militer NATO diTurki, dan – terlibat dlm banyak Operasi militer NATO.
di nagorno karabakh armenia mekakukan pembersihan etnis hingga tak ada lg orang ajerbaijan disana, turki mendukung secara terbuka ikhwanul muslimin, sekarang bahkan turki diisolasi negara2 arab antek2 nya America
Jangan bicara seolah kami ini orang awam.
Silahkan anda pilih sisi yg menurut anda benar.
Sebenarnya berita tentang Turki 10 tahun terakhir bisa dipelajari.Di Suriah, Turki mengikuti program Negara2 Illuminati dengan ikut membantu menghancurkan Suriah karena Suriah salah satu negara muslim yg masih menentang Israel.Mayoritas militan dan anggota ISIS masuk ke Suriah melalui Turki.Dan banyak lagi kasus Turki yg tidak bisa di tulis di sini.Di web ini juga sudah dijelaskan panjang lebar tentang Turki melalui berbagai artikel dan tulisan.
Pandangan sy tentang Turki adalah negara yg pasang dua kaki,kanan kiri ok.Terkadang ikut program negara-Amrik,Israel dan NATO.Disaat lain membantu Palestina dan etnis Rohingya.Nah sekarang punya obsesi utk kembali membangun kejayaan Ottoman. Hal itu diperkuat juga dengan mimpi Muhammad Qasim yg sudah 30 an mimpinya terbukti menjadi nyata.
Dalam mimpi futuristik MQ tsb,ada adegan Erdogan pidato dengan bangga ingin membangkitkan kembali kejayaan imperium Ottoman.Ketidaksukaan pada Turki dengan rencananya tsb pada akhir nya akan diperangi Negara2 Illuminati.
Dan Turki akhirnya akan berkawan dengan Negeri Kristen Ortodoks Rusia sesuai Nubuwah walaupun tetap akan jatuh diinvasi Blok Amerika dan sekutunya.
Wait and see.
Menurutku sih Turki itu negara yg gak suka diatur oleh negara manapun termasuk AS.. Meski juga anggota NATO sejak 1952, Turki lebih suka bertindak sesuka hati. Visi dan misinya itu gak jelas, terombang ambing gitu.
Dimana ada perang, Turki selalu menyulut perang itu dgn bensin bkn menyiram nya dgn air.. dan Turki selalu mengambil kesempatan dalam kesempitan, seperti menjarah minyak lah.
Rusia dibuat gregetan berulang kali oleh sikap Turki ini.. ya di suriah trus merubah haghia sophia, mengirim militan untuk azerbaijan..
Beruntung om ku ini sabar…
Sabar ya om Putin…sabaarrr…semuanya bakal indah pada waktunya kok..
erdogan mewarisi turki yg sekuler dan sudah menjadi sukutu NATO dan didalam negeri nya senduri msh banyak kekuatan dan pendukung kemal attaturk jd tidak mudah dan tidak bs erdogan melepaskan diri dari konsekwensi kewajiban sbg anggota NATO maupun realitas turki yg ada seperti hubungan diplomatic dengan Israel tp yg jelas turki nya erdogan yg sekarang adalah satu2nya negara mayoritas muslim yg bs dan berani berkata TIDAK pd Israel , America maupun barat lainnya tanpa takut pd apapun konsekwensinya
Dasar bocah baru bljr komen , ga nyambung dng peserta lain. Baca dulu yg banyak dr biar layak komen ente.
Sudah2 jgn perang disini, mending jihad di palestina aja pasti masuk surga..
bc dl komen2 yg atas oon, lu bc nya cm ujungnya doank sih
bro, cuci muka dl lue ya… habis itu kembali ke artikel ini, orang ngomong apa kau komen apa , erdogan berkata tidak kepada israel kapan ? dasar kau BODOH !!! erdogan iini si manusia munafik, pinter bersandiwara, Kau mau tanya lg sandiwara macam apa ? kau kunyah dl semua artikel dalam blok ini, agar kau PINTAR, Dasar Kau Lontong
Ampun om…
Jgn galak galak dong om..
Kita masih 1 bendera lho..
Hidup di dunia khayalan, pecinta Erdogan, membela Erdogan sepenuh hati, terlalu banyak nonton film kartun, pecinta Ikhwan Muslin, mantan Anggota HTI, teriak teriak bela Islam dan sebagainya, dan sebagainya-sebagainya….dari ketidakmampuan menganalisa, sampai gaya bicara komentar yg tidak jelas, dapat dilihat dengan mudah irisan-irisan dari mana dia ini….hahahaha
bc dl komen2 yg atas oon, lu bc nya cm ujungnya doank sih
Atenttion please untuk semuanya !!!
Biar diskusinya nyambung, untuk merespon sebuah komen baiknya klik “Reply‘ tepat dibawah komen yg ingin direspon. Jika sdh mencapai 10 cabang, barulah bikin cabang baru dng kolom “Leave a reply”
Tks, theadmin
Memang situasi akhir zaman ini kabur… sulit ditebak.. kita kira benar rupanya salah, kita kira salah rupanya benar..
Alangkah bijaknya kalau gak sepemikiran dengan web AAZ silahkan hengkan dari web ini. Yang udah2 juga gitu ribut2 karna gak sepaham.
Sebenarnya gak masalah beda pemikiran dan pendapat, tapi biar ada bobotnya baiknya disertai data.
Assalamualaikum admin AAZ.. maaf kalau OOT…
sekarang ini mulai gembar gembor tentang vaksin covid-19, dimana vaksin ini punya hubungannya dengan ID2020, seperti apa yang dibahas di artikel sebelumnya, yang dikonspirasikan dengan ‘chip nano’ atau ‘virus dormant’ dalam vaksin tersebut..
menurut admin, gimana cara kita menanggapi dengan adanya vaksin covid tersebut??
terima kasih
Maaf sudah menjadi komitmen kita sejak awal, kita tidak mengomentari situasi dalam negeri.
Bagaimana posisi Indonesia dalam politik militer internasional apakah ikut Blok (China,Rusia)atau Blok (AS,Israel dan sekutunya) ataukah NonBlok?
Terimakasih
Maaf min bukannya dulu bilang tdk membahas politik dalam negeri, kok sekarang berubah menjadi tdk membahas situasi dalam negeri.
Ini bukan Omnibus Law yg ditanyakan min..
Kalo menurutku sih kalo tentang covid ini bukan situasi/politik dlm negeri saja, tapi ini udah internasional. Semua negara masih mencari jalan keluar untuk mengatasi covid ini..
Jadi kalo admin ada masukan tentang hal ini, itu bagus min..
Pahalanya gede min..
Jawabannya sama ya dng yg ke sdr Wowtowow. harap maklum ya.
Mantap min, saya setuju, lebih baik bahas situasi global….biar lebih jelas peta akhir zaman, yg dibahas.
Pertama memang even akhirzaman sampai nanti kiamat akan berpusat diTimteng. Kedua, percuma juga krn kita toh tidak akan bisa nulis isu lokal apa adanya, dari dulu sensistifitas dikita khan tinggi.
Sayang khan perjuangan 7 thn belajar eskatologi Islam, dan lebih 5 thn menulis jika kemudian ditutup.
Mantap min, tetap semangat, saya dari 2009, sampai sekarang masih belajar, dan selalu ada hal hal baru yg sebelumnya tidak disadari, jangan berhenti menulis min.
Assalamualaikum,
Min, apakah dalil keruntuhan konstantinopel hanya dengan takbir dan tahlil diakhir zaman, bisa dijadikan sandaran untuk membenarkan keberpihakan Turkey saat ini, dan menjadi musuh pasukan muslimin kelak.
Mohon pencerahannya. Terimakasih
Kalau yg dimaksud adalah keberfihakan keIslam, maka itu hanyalah sandiwara Erdogan, faktanya dia malah membantu musuh Islam menyerang dan menduduki Suriah, ikut megacaukan Libya, dan kini membantu Israel dalam adu domba Azerbaijan (mayoritas mulim) dengan Armenia (mayoritas Kristen Oryhodox).
Tentang pembebasan Konstantinopel, yang banyak salah kaprah adalah yg berpendapat bahwa yg dilakukan Muhammad Fatih diklaim sebagai yg disyaratkan oleh Hadits.
Itu adalah pendapat yang tanpa dasar, karena yg diisyaratkan Nabi itu disebut akan terjadi sangat dekat waktunya dengan kemunculan Dajjal. Yang kedua, yang dilakukan Fatih adalah penyerangan secara militer (pertumpahan darah), sementara yang diisyaratkan Nabi akan terjadi tanpa pertumpahan darah (hanya dengan Takbir dan tahlil).