Content List
- .
- FAKTA BAHWA TURKI MENDUKUNG TERORIS DISURIAH BUKAN ISAPAN JEMPOL
- UPDATE MENINGKATNYA KEMBALI KETEGANGAN INDIA – PAKISTAN
- KOMANDAN IRGC : SETIAP SERANGAN DARI “KOALISI SETAN” AKAN BERAKIBAT HANCURNYA ISRAEL SECARA PERMANEN
- UPDATE DARI HAMA UTARA, SURIAH
- HADAPI SERANGAN TURKI, AS PASOK SENJATA BERAT KE KELOMPOK KURDI SURIAH
- CHINA TANGGAPI RENCANA AS UNTUK MENYEBAR RUDALNYA DI ASIA-PASIFIK
- RUSIA MENDESAK AS UNTUK MEMBATALKAN PENGERAHAN RUDAL JARAK PENDEK DAN MENENGAHNYA
- MENLU IRAN : THE B-TEAM MULAI MENYUSUT ANGGOTANYA
- CHINA AKAN BALAS PERANG DAGANG TERBARU DENGAN PENGHENTIAN IMPOR PRODUK PETANIAN DARI AS
- TURKI AKAN KERAHKAN 14-RIBU PEMBERONTAK SURIAH UNTUK MENYERANG PASUKAN KURDI
- RUSIA DESAK AS DAN NEGARA EROPA UNTUK MENARIK PASUKANNYA DARI SURIAH
- RUSIA DESAK TURKI UNTUK MENARIK MILITAN DUKUNGANNYA DARI ZONA DEMILITERISASI
- KOREA UTARA UJI COBA ROKET JENIS BARU BERKALIBER BESAR
- ANGGOTA ISIS DARI ISRAEL MINTA NETANYAHU UNTUK MEMULANGKANNYA
- UTUSAN RUSIA UNTUK PERUNDINGAN ASTANA : TERORIS DI IDLIB MASIH MENYERANG WARGA SIPIL
- ANAK-ANAK ISRAEL MULAI DIPERKENALKAN DENGAN “THE 3rd TEMPLE”
The United States of America was not involved in the catastrophic accident during final launch preparations for the Safir SLV Launch at Semnan Launch Site One in Iran. I wish Iran best wishes and good luck in determining what happened at Site One. pic.twitter.com/z0iDj2L0Y3
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 30, 2019
Donald Trump mengeluarkan tweet lengkap dengan gambar resolusi tinggi dari situs peluncuran satelit Iran yang gagal, Trump mengklaim bahwa AS tidak ada hubungannya dengan insiden itu.
“AS tidak terlibat dalam kecelakaan saat persiapan peluncuran final satelit Iran Safir SLV di Semnan Launch Site One di Iran. Saya berharap semoga Iran bisa berhasil menemukan masalah yang terjadi di Site One,” tulis Trump. .
Tweet itu muncul sehari setelah menteri teknologi informasi dan komunikasi Iran membantah bahwa telah terjadi ledakan. Tweet presiden Trump tersebut disertai dengan foto resolusi tinggi dari situs tersebut, dimana beberapa beberapa area foto telah dilengkapi label keterangan.
Gambar dari satelit komersial setelah ledakan roket itu sebelumnya juga telah beredar, menunjukkan asap mengepul dari Landasan yang baru saja dicat. Banyak kendaraan terlihat di lokasi dalam persiapan untuk upaya peluncuran itu.
Fabian Hinz, seorang peneliti di Pusat Studi “James Martin” di Institut Studi Internasional Middlebury di Monterey, California, mengatakan ia tidak percaya bahwa gambar itu didapat oleh Trump dan diposting tanpa konsultasi dari ahli yang tahu masalah ini.
Dia mengatakan: “Ini sangat jelas ada pengarahan dari intelijen. “Saya tidak berpikir Bahwa Trump yang, sepertinya itu agak berlebihan ” kata Hinz. “Itu sangat tidak lazim bagi seorang presiden (mengomentari insisden seperti ini), tapi itu mungkin saja ini bukan sebuah operasi jahat.”
Pasukan pro-Hadi yang dudukung Saudi dan separatis Gerakan selatan STC yang sejak intervensi Koalisi pimpimpinan Saudi diYaman 2015 bekerja sama melawan pemberontak Houthi (gerakan Ansar Allah), kini saling bertikai untuk memperebutkan penguasaan atas Ibukota Aden.
Jet Tempur UEA Serang Kelompok Dukungan Saudi
Angkatan udara Uni Emirat Arab (UEA) melakukan serangkaian serangan udara di Yaman selatan pada hari Kamis, yang menargetkan sejumlah situs milik Kelompok Islah yang didukung Arab Saudi.
Menurut laporan dari Yaman selatan, angkatan udara UEA membom pasukan Islah di kota pelabuhan Aden dan beberapa daerah sekitarnya.
Serangan udara UEA itu dilaporkan telah membunuh dan melukai beberapa anggota pasukan Islah dalam serangan udara mereka di Distrik Aden pada hari Kamis. Serangan angkatan udara UEA ini terjadi hanya beberapa jam setelah pasukan Gerakan Selatan merebut kota Zanjabar di Kegubernuran Abyan.
Ketegangan antara pasukan yang didukung Arab Saudi dan yang didukung UEA semakin meningkat setelah Partai Islah merebut Ibukota Aden dari Gerakan Selatan (STC) pada hari Rabu.
Kelompok Dukungan UEA Mundur Dari Medan Tempur Melawan Houthi
Ada perkembangan besar yang terjadi di Yaman utara, dimana pasukan Gerakan Selatan yang didukung UEA telah mundur dari medan pertempuran yang dipimpin Saudi melawan pasukan Ansarallah (Houthi) diProvinsi Sanaa, Marib, Jizan, dan Hajjah.
Menurut laporan dari Yaman utara, Gerakan Selatan (STC) membuat keputusan untuk menarik diri dari pertempuran ini setelah pasukan Islah yang didukung Saudi merebut kota Aden di bagian selatan kota pada hari Rabu.
Sebelum pasukan Islah merebut Ibukota Aden, Gerakan Selatan telah menguasai kota itu setelah beberapa hari pertempuran.
Partai Islah ( Al-Tajma ‘Al-Yemeni Al-Islah) telah menjadi salah satu kekuatan utama yang memerangi pasukan Ansarallah (Houthi) di Yaman utara; Namun, Gerakan Selatan telah memberikan bala bantuan yang sangat dibutuhkan ke sejumlah front di wilayah negara ini.
Bagi pasukan Ansarallah (Houthi), hal ini ini bisa menjadi titik balik dalam beberapa pertempuran di Yaman utara, termasuk pertempuran yang sedang berlangsung diDistrik Nihm di Sana’a timur.
Sebuah unit komando baru dari Pasukan Demokrat Suriah (SDF) baru-baru ini menyelesaikan program pelatihan yang disponsori AS di Suriah utara.
Pasukan SDF adalah militan yang anggotanya didominasi oleh suku Kurdi Suriah yang didanai dan dipersenjatai oleh AS. Kelompok ini diangggap teroris oleh Turki karena menuntut kemerdekaan dari Turki. Tapi faktanya mereka telah lama menempati wilayah Suriah utara.
Unit baru, yang disebut Komando ke-4 itu difilmkan selama upacara kelulusan mereka di daerah yang dirahasiakan di Suriah utara.
Update dari Front Hama
Di tengah persiapan untuk operasi baru di Suriah barat laut, Angkatan Udara Suriah telah mulai membom posisi militan di pedesaan Hama; sebagai konsekuensinya , pangkalan militer Turki yang mendukung kegiatan teroris di wilayah tersebut juga menjadi sasaran.
Menurut laporan yang didukung dengan bukti foto, Angkatan Udara Suriah telah menarget Pos Observasi Turki No 10, yang terletak di Jabal Chashaboo (Shir Magar) di provinsi Hama barat laut.
Setidaknya sebuah bom menghantam Pos pengamatan Turki itu. Serangan Ini adalah salah satu dari puluhan serangan udara yang diluncurkan pada posisi militan di dekat pos pengamatan Turki.
Belum diketahui apakah serangan Angkatan Udara Suriah itu secara sengaja menargetkan pangkalan Turki, namun, situs militer di Jabal Chashaboo itu seperti halnya yang ada di Pos 9 di dekat Murak, diketahui digunakan oleh kelompok pemberontak sebagai pusat mobilisasi untuk menyerang tentara Suriah.
Tentara Suriah menjadikannya target yang valid mengingat pos itu secara praktis dipakai sebagai basis operasi teroris.
Update dari Front Latakia
Angkatan Udara Rusia melakukan beberapa serangan udara di wilayah timur laut Provinsi Latakia pada hari Rabu.
Dengan menggunakan dua helikopter dan jet tempur mereka, Angkatan Udara Rusia menargetkan terowongan yang dibangun oleh pemberontak di dekat kota utama Kabani.
Menurut sumber militer di Provinsi Latakia, Angkatan Udara Rusia melakukan lebih dari 20 serangan terpisah di dekat kota Kabani; kemudian diikuti oleh sejumlah serangan rudal oleh Divisi ke-4 Tentara Arab Suriah (SAA).
Pada saat yang sama, didkirimkan lebih banyak bala bantuan Tentara Suriah ke pedesaan Latakia, ketika mereka bersiap untuk melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut Kabani dari kelompok Hayat Tahrir Al-Sham dan Partai Islam Turkestan.
Update dari Front Idlib
Pertempuran untuk kota Ta’manah telah dimulai malam ini ketika Tentara Arab Suriah (SAA) dan sekutunya berupaya untuk menguasai kota penting di wilayah selatan provinsi Idlib.
Dengan dipimpin oleh Pasukan Tiger Force dan Pengawal Republik, Tentara Arab Suriah memulai serangan mereka dengan menyerbu kota Ta’manah dan kota terdekat Khuwayn Al-Kabir.
Menurut sebuah sumber dari Pengawal Republik, pasukan mereka berhasil merebut setidaknya tiga perempat wilayah Khuwayn Al-Kabir, hanya menyisakan sebagian kecil yang masih dalam kendali militan.
Pada saat yang sama, Pasukan Tiger Force terus bergerak maju di depan Ta’manah, mereka mendesak kearah utara dari puncak bukit strategis Tal Tari, yang kemudian bisa direbut tak lama setelah bisa menguasai kota Khan Sheikhoun minggu lalu.
Tentara Suriah berusaha untuk merebut kota Khuwayn dan Ta’manah dalam upaya untuk mengamankan poros utara Hama dan jalan-jalan di timur Khan Sheikhoun.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton pada menuduh Cina mencuri rencana untuk F-35 buatan Amerika, mengklaim bahwa jet tempur generasi kelima China terlihat secara mencurigakan terlihat sangat mirip.
“Pesawat tempur Tiongkok generasi kelima sangat mirip dengan F-35, itu karena mereka tekah mencuri desain F-35”, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Bolton mengatakan pada konferensi pers di Kiev pada Rabu hari ini.
Dia mengklaim bahwa jet tempur siluman F-35 menjadi contoh bahwa selema beberapa decade China telah mencuri kekayaan intelektual AS. “
AS dan China memiliki perbedaan signifikan dalam perdagangan sekarang. Ini bukan hanya tentang ketidakseimbangan ekspor dan impor antara AS dan Cina, tapi ini soal alasan mendasar mengapa terjadi ketidakseimbangan”.
Beijing belum menanggapi tuduhan tersebut.
Pada hari Senin kemarin, Iran memperingatkan Israel tentang resiko “konsekuensi serius” atas “tindakan agresif” di tengah serangan udara di Suriah pada target yang disebut PM Netanyahu sebagai kekuatan Iran diSuriah.
Hari ini selasa, PM Israel kemudian mengeluarkan peringatan kepada para pemimpin Hizbullah, Iran, dan Libanon, agar mereka “berhati-hati dengan apa yang mereka ucapkan dan berhati hati dengan tindakan mereka”.
Secara khusus, Netanyahu meminta pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah “untuk bersikap tenang” , setelah Hezbollah mengancam akan memberikan tanggapan segera terhadap masuknua dua Drone Israel kewilayah Libanon dan berhasil dijatuhkan di dekat markas Hezbollah di pinggiran kota Beirut.
“Saya mendengar apa yang dikatakan Nasrallah. Saya menyarankan Nasrallah untuk tenang. Dia tahu betul bahwa Israel juga tahu bagaimana mempertahankan diri dan mmbalas serangan musuh-musuhnya, ”kata Netanyahu dalam sebuah pidato.
Dalam waktu kurang dari 48 jam, Israel dilaporkan telah melancarkan serangan udara militer ke empat wilayah, Suriah, Palestina, Lebanon dan Irak, yang makin meningkatkan ketegangan di seluruh wilayah.
Serangan Israel di Libanon, Suriah dan Irak pada akhir pekan itu menargetkan pasukan yang disebut Israel didukung Iran itu telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dalam pidato yang disiarkan di TV Al-Manar (Libanon) mengatakan, bahwa dua pesawat tanpa awak Israel memasuki Libanon dan melakukan serangan di lingkungan Mouawad di Dahieh, Beirut Selatan malam sebelumnya. Dia berjanji mulai saat ini jika ada pesawat Israel yang masuk wilayah Libanon akan dijatuhkan.
Serangan-serangan itu dituduhkan ke Israel, meskipun Israel hanya mengkonfirmasi bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan udara malam Sabtu di Suriah, yang mereka katakan adalah serangan terhadap pangkalan militer yang dioperasikan Iran yang sedang bersiap untuk meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke Israel.
Pada hari Minggu lalu , dua pesawat tak berawak (Israel) dijatuhkan di Beirut, menyebabkan para pemimpin Hizbullah bersumpah akan melakukan pembalasan jika ada serangan lebih lanjut terjadi.
Tentara di Israel utara telah disiapkan dalam disiagakan tinggi pekan ini karena kekhawatiran aka nada serangan balasan dari Hizbullah atau proksi Iran lainnya setelah serangan udara Israel terhadap target-target yang dianggap terkait dengan Iran dan ancaman terhadap Israel dari negara-negara tetangga.
Pasukan Pertahanan Israel meyakini kelompok Hizbullah Libanon akan berusaha membalas dengan menyerang tentara atau instalasi militer, dan bukan warga sipil
#SYRIA🇸🇾: The #Turkish so-called Observation Post in #Morek is fully encircled by the #SyrianArmy and it is one of 12 OPs inside Syria. These Turkish OPs supply the terrorists with weapons, rockets and drones. They must be removed from Syria ASAP. pic.twitter.com/XVL1DLqZnx
— Ahmad Al-Issa (@ahmadalissa) August 27, 2019
Gambar diatas adalah salah satu dari 12 pos militer Turki yang ada diwilayah Suriah. Pos itu sekarang dikepung oleh pasukan Suriah sehingga Turki tidak lagi bisa mensuply teroris dengan senjata, rocket dan Drone dari pos ini.
Pasukan darat Turkiakan akan segara memasuki zona aman yang direncanakan di Suriah utara , kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, senin kemarin di Ankara saat membuka pusat operasi bersama antara AS dan Turki untuk zona aman.
“Kami perlahan-lahan membuat kemajuan dalam upaya kami untuk membangun zona aman,” kata Erdogan. “Sama seperti banyak masalah lain yang dianggap oleh beberapa orang tidak tertangani, kami menempatkan bagian timur Sungai Eufrat pada jalurnya,” kata Reuters mengutip pernyataannya.
Turki mengatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir penundaan perjanjian oleh para pejabat AS, dia memperingatkan bahwa mereka akan melakukan serangan lintas-perbatasan sendiri untuk membersihkan perbatasannya dari milisi YPG Kurdi Suriah jika diperlukan.
Erdogan juga mengatakan bahwa Turki telah membuat semua persiapan untuk melaksanakan rencananya sendiri jika harapannya tidak terpenuhi. “UAV dan helikopter kami telah memasuki wilayah ini. dan pasukan darat kami juga akan segera memasuki wilayah tersebut.
Republik Islam Iran telah mengerahkan kapal perusak dan kapal pengangkut helikopter untuk melindungi kapal dagangnya di Teluk Aden.
Kapal perusak ‘Sahand’ dan pengangkut Helikopter ‘Khark’ telah dikirim ke Teluk Aden dan Laut Oman untuk mengawal kapal-kapal dagang Iran dan menjamin keamanan mereka di perairan internasional, menurut Kepala Staf Iran Laksamana Muda Habibollah Sayyari.
Kapal perang ‘Sahand’, mulai ditugaskan pada Desember 2018, merupakan kapal perang buatan Iran yang paling canggih. Kapal ini memiliki lambung siluman (sulit dideteksi) dan dapat melakukan perjalanan yang lebih jauh dari kapal perusak kelas sebelumnya tanpa perlu mengisi bahan bakar. Kapal Itu dipersenjatai dengan berbagai rudal jelajah anti-kapal, torpedo, dan senjata anti-pesawat.
Inggris sejauh ini tampaknya hanya satu satunya sekutu AS di Eropa yang mendukung seruan Trump untuk membentuk armada internasional anti-Iran di wilayah tersebut. Mereka telah mengirim tiga kapal perang baru untuk memperkuat kehadirannya di sana dalam beberapa pekan terakhir, dengan tujuan yang disebuat sebagai tindakan untuk melindungi jalur pelayaran.
Sekelompok anggota parlemen Irak telah menyerukan penarikan pasukan AS dari Irak, menyusul serangkaian serangan udara yang menargetkan milisi Syiah yang didukung Iran di negara yang dituduhkan dilakukan oleh Israel.
Koalisi Fatah mengatakan pada hari Senin, bahwa AS bertanggung jawab penuh atas dugaan agresi Israel itu, “yang kami anggap sebagai deklarasi perang terhadap Irak dan rakyatnya.” Koalisi itu adalah sebuah kelompok yang mewakili milisi paramiliter yang didukung Iran yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi umum.
Pernyataan koalisi itu dikeluarkan sehari setelah serangan pesawat tak berawak di kota Qaim, Irak barat, yang menewaskan seorang komandan pasukan , serangan terbaru yang tampaknya dilakukan oleh Israel terhadap milisi yang didukung Iran di Irak. Koalisi ini menambahkan bahwa pasukan AS tidak lagi dibutuhkan di Irak.
Israel juga melancarkan serangan serupa terhadap Hizbullah yang didukung Iran di Libanon, yang oleh Presiden Libanon disebut sebagai “deklarasi perang”.
Senin kemarin, Pentagon menyatakan membantah ikut bertanggung jawab atas serangan itu dan berjanji untuk bekerja sama dengan Iran untuk melakukan penyelidikan.
Milisi-milisi Syiah menyalahkan serangan-serangan itu dilakukan Israel, dan meminta agar AS sebagai sekutu Israel ikut bertanggung jawab.
Iran Memperingatkan Israel atas Konsekuensinya jika melakukan ‘Agresi ke Suriah, Lebanon dan Irak. Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah komansdan Pasukan Al Quds Iran, Qassem Soleimani, menyatakan dalam Twitternya bahwa serangan udara Israel di Suriah dan dijatuhkannya dua pesawat Drone Israel di Libanon “adalah perjuangan terakhir” bagi Israel.
Pemerintah Iran telah mengeluarkan peringatan kepada Israel yang menyatakan bahwa mereka harus memahami bahwa “tindakan agresif” Isarel baru-baru ini diketiga wilayah itu akan memiliki konsekuensi, karena Irak, Suriah dan Libanon memiliki hak untuk pertahanan diri.
“Israel harus memahami konsekuensi dari tindakan agresifnya dan bahwa mereka harus membayar dengan mahal,” kata juru bicara Pemerintah Iran Ali Rabiei pada konferensi pers Senin yang disiarkan oleh televisi Iran.
Serangan udara Israel pada Target ‘Iran’ di Suriah
Komentar Ali Rabiei dikeluarkan menyusul konfirmasi dari Israel pada hari Minggu bahwa pihaknya telah melakukan serangan udara pada apa yang digambarkan sebagai “operasi pasukan Quds Iran dan target milisi Syiah” di Suriah untuk menggagalkan serangan Drone terhadap negara Yahudi Israel.
“Iran tidak memiliki kekebalan di mana pun. Pasukan kami beroperasi di setiap sektor melawan agresi Iran. Saya telah mengarahkan agar pasukan kami bersiap untuk skenario apa pun. Kami akan terus mengambil tindakan tegas dan bertanggung jawab terhadap Iran dan prksinya demi keamanan Israel” , kata PM Israel Benjamin Netanyahu.
Seorang pejabat senior Iran membantah bahwa pasukan Iran telah terkena serangan udara Israel itu.
Menlu AS Mike Pompeo, sementara itu, telah menyuarakan dukungan bagi “hak Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman yang ditimbulkan oleh Korps Pengawal Revolusi Iran”.
Dugaan Jatuhnya Drone Israel di Beirut Lebanon
Dalam perkembangan terpisah, dua pesawat tak berawak Israel jatuh di dekat ibukota Libanon Beirut pada hari Sabtu, dimana salah satu diantaranya meledak di udara dan dilaporkan merusak pusat media Hezbollah di pinggiran kota.
Insiden drone itu menyebabkan PM Lebanon, Saad Hariri menuduh Israel sebagai “ancaman bagi stabilitas regional” dan melanggar resolusi PBB 2006 yang telah mengakhiri perang antara Hizbullah dan Tel Aviv. Israel sendiri belum mengomentari insiden Drone itu.
Sekretaris jendral Hezbollah, Hassan Nasrallah mengatakan pada gilirannya, pesawat tak berawak yang jatuh di Beirut itu berada dalam “misi bunuh diri” dan berjanji untuk “melakukan segalanya” untuk menggagalkan serangan-serangan semacam itu di masa depan. Dia menambahkan bahwa era dimana Israel Israel bisa membom Lebanon sudah berakhir.
Serangan Israel ke Irak
Dilaporkan minggu lalu bahwa Israel telah melakukan beberapa serangan di Irak, termasuk serangan 19 Juli di utara Baghdad yang menargetkan pangkalan yang diduga digunakan oleh IRGC Iran.
Perdana Menteri Israel Netanyahu sendiri telah mengisyaratkan peran Israel dalam serangan terhadap depo amunisi di Irak milik Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) yang sebagian besar terdiri dari kelompok Muslim Syiah.
“Kami bertindak tidak hanya jika diminta, kami juga bertindak di banyak arena untuk melawan negara yang berupaya memusnahkan kami. Jelas saya telah memberi perintah kepada pasukan keamanan dan kebebasan operasional untuk melakukan apa yang diperlukan untuk mengganggu rencana-rencana Iran. Dan jelas saya juga telah memimpin, dan dalam banyak hal akan terus memimpin upaya global guna melawan Iran “, kata PM Israel kepada Channel 9
Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan kemenhan dan kemenlu Rusia untuk menganalisis potensi ancaman yang berasal dari aktivitas uji coba rudal berbasis darat AS, dan merumuskan tanggapan yang tepat dan simetris.
Menurut presiden Rusia itu, penggunaan peluncur MK-41 oleh Washington dalam pengujian rudal pada 18 Agustus lalu jelas mengkonfirmasi kekhawatiran yang pihak Rusia dalam beberapa bulan terakhir tentang potensi pelanggaran AS terhadap perjanjian INF.
“Kami telah berulang kali menunjukkan bahwa penempatan peluncur seperti bebrbasis darat AS di Rumania, yang juga akan disebar di Polandia adalah pelanggaran langsung dan terang-terangan terhadap perjanjian pada rudal jarak menengah dan pendek,” Kata Putin, berbicara kepada anggota Dewan Keamanan Rusia pada hari Jumat 23/8.
“Pihak AS menyangkal keras hal ini, dan mengklaim bahwa MK-41 berbasis darat seharusnya tidak dapat digunakan untuk meluncurkan rudal jelajah Tomahawk berbasis laut. Faktanya, sekarang mereka secara terang terangan dan terbuka mereka melanggarnya, dan fakta itu tidak bisa lagi diperdebatkan, bahkan mereka telah mengungkapnya sendiri, ” tambah Putin.
Menurut Putin, melihat fakta-fakta ini, Rusia belum dapat memastikan sistem rudal AS yang akan disebar diPolandia dan Romania itu apakah dari jenis defensif ataukah ofensif, Yang pasti waktu yang dibutuhkan rudal2 AS itu dari Polandia atau Romania kekota-kota besar Rusia hanya dalam hitungan menit.
Uji coba rudal AS pada 18 Agustus itu terjadi hanya 16 hari setelah AS secara total menarik dari perjanjian INF pada 2 Agustus lalu, kata Putin. “Sudah jelas bahwa uji coba mereka ini bukan improvisasi, tetapi merupakan mata rantai untuk program yang telah direncanakan dan dilakukan sebelumnya,” katanya.
Tuduhan AS terhadap Rusia hanya untuk menutupi pelanggaran AS sendiri.
Putin menyebut bahwa pada bulan-bulan menjelang penarikan AS dari INF, Washington telah “mengorganisir propaganda tentang dugaan ketidakpatuhan Rusia atas perjanjian INF. Sekarang menjadi jelas bagi semua orang, bahwa satu-satunya tujuan mereka adalah untuk menutupi kegiatan mereka yang melanggar perjanjian INF itu dan untuk mencari dalih pembenaran. “
Rencana AS untuk menyebar sistem rudal jarak sedangnya yang berbasis darat baru yang akan dimulai di kawasan Asia-Pasifik, memengaruhi kepentingan keamanan nasional Rusia, mengingat kedekatan lokasi sistem ini dengan perbatasan Rusia, kata Putin.
Rusia tidak mau terseret dalam perlombaan senjata
Putin menekankan, Moskow tidak pernah menginginkan dan tidak akan membiarkan dirinya terlibat dalam perlombaan senjata yang berbiaya mahal, tetapi akan melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keamanannya.
“Biarkan saya mengingatkan Anda bahwa dalam hal pengeluaran anggran pertahanan, Rusia hanya menempati tempat ketujuh i dunia setelah AS, Cina, Arab Saudi, Inggris, Prancis dan Jepang,” kata Putin.
Namun demikian, Rusia juga melakukan pengembangan sistem rudal strategis hipersonik baru yang “tak tertandingi”, yang pertama kali diluncurkan pada Maret 2018.
Pengembanagan sistem hypersonic Rusia ini dapat dikatakan “disebabkan atau diprovokasi oleh keluarnya AS dari Perjanjian Anti Rudal Balistik pada tahun 2003. Kami hanya dipaksa dan diwajibkan untuk memastikan keamanan rakyat kami dan negara kami. Kami terus melakukan ini hari ini dan akan terus melakukannya dimasa depan, “kata Putin.
Seperti biasa, Moskow selalu siap untuk melakukan “dialog konstruktif” dengan Washington atas dasar saling menghormati “guna memulihkan kepercayaan dan memperkuat keamanan internasional,” Putin menyimpulkan.
City of Qamhana celebrate victory #Northern_Hama pic.twitter.com/ahYqyoPDg3
— maytham (@maytham956) August 23, 2019
Penduduk kota Qamhana diprovinsi Hama utara Suriah melakukan konvoi merayakan direbutnya kembali kota Qamhana oleh pasukan suriah dari para teroris.
Kemenlu Jepang memanggil duta besar Korea Selatan untuk Jepang Nam Gwan-pyo untuk memprotes keputusan Seoul yang mengakhiri perjanjian intelijen militernya dengan Jepang .
Juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Dave Eastburn mengatakan bahwa AS menyatakan ‘keprihatinan dan kekecewaan yang dalam ‘ atas keputusan Korea Selatan yang membatalkan pakta intelijennya dengan Jepang.
Dia menambahkan bahwa berbagi intelijen sangat penting dalam kerja sama pertahanan di wilayah tersebut. AS, Korea Selatan, dan Jepang akan lebih kuat dan lebih aman jika mereka bekerja bersama, kata Eastburn.
“Kami mendorong Jepang dan Korea untuk kembali bekerja sama untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mereka itu,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, pemerintahan Trump telah mendesak Seoul agar tidak meninggalkan perjanjian itu, karena khawatir hal ini dapat berdampak pada pembicaraan dengan Korea Utara.
Perjanjian pertukaran informasi intelijen ini dikenal sebagai General Security of Military Information Agreement (GSOMIA), pakta tersebut ditandatangani pada tahun 2016 dan akan diperpanjang secara otomatis pada 24 Agustus tahun ini.
Perjanjian Ini mengatur saling berbagi data intelijen tentang kegiatan nuklir Korea Utara dan juga perkembangan kemampuan militer China.
Menlu Jepang Taro Kono bereaksi terhadap keputusan Seoul ini,dia menyebut langkah Korsel ini sebagai ‘salah penilaian total terhadap situasi keamanan regional saat ini’.
Hubungan antara Korea Selatan dan Jepang menjadi tegang setelah pada Juni lalu pengadilan Korsel memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang harus memberikan kompensasi kepada para korban kerja paksa ketika penjajahan Jepang diSemenanjung Korea antara 1910-1945. Tokyo menganggap masalah kompensasi kerugian sudah diselesaikan.
Abdullah al-Muhaysini, preacher of #AlQaeda affiliated Hayat Tahrir al-Sham issued a Fatwa urging #HTS terrorists to quickly travel from #Syria to #Tripoli to support #GNA against #Libya National Army. Within past 3 months, #Turkey has sent tens of #HTS terrorists to #Libya. pic.twitter.com/PXfWgccIiw
— Babak Taghvaee (@BabakTaghvaee) August 20, 2019
Sebuah video yang beredar luas diMedsos (timteng) menampilkan Abdullah al-Muhaysini, seorang pengkhotbah (ulama) dalam kelompok Hayt Al Sham (HTS), yaitu kelompok teroris yang sebelumnya pernah berafiliasi dengan AlQaeda diSuriah.
Dalam video itu dia sedang menyerukan Fatwa yang mendesak agar para anggota HTS untuk segera berpindah dari Suriah ke Tripoli diLibya , dengan alasan untuk mendukung GNA yang sedang menghadapi kelompok LNA (Libya National Army). Info lengkap disini.
Terlepas dari kepemimpinannya yang telah retak, ISIS telah memperoleh tambahan kekuatan baru di Irak dan Suriah, mereka masih sering melakukan serangan gerilya dan memenggal kepala orang-orang di depan umum, intelijen militer AS mengatakan kepada The New York Times.
ISIS telah diusir dari wilayah terakhirnya di Suriah lima bulan lalu, tetapi diperkirakan masih ada 18.000 pejuang, dan semakin banyak yang direkrut di Al Hol, sebuah perkemahan di Suriah utara yang menampung 70.000 orang, yang kebanyakan dari mereka para anggota keluarga ISIS.
Para pejabat intelijen AS mengatakan mereka memperkirakan kamp ini dikelola oleh Kurdi Suriah (kelompok yang didukung AS), itu tempat berkembang biak bagi para teroris di masa depan.
Presiden Trump telah memerintahkan pasukan AS keluar dari Suriah, tetapi laporan inspektur jenderal menyebut hal makin membuat lebih sulit untuk mendukung sekutu Suriah (Rusia) untuk memerangi ISIS, dan mereka hanya bisa fokus untuk mengusir gerilyawan ISIS dari daerah perkotaan.
Pada bulan Juli lalu, Trump mengatakan AS dan sekutunya telah melakukan “pekerjaan yang bagus,” (telah mengalahkan ISIS) , dan sudah waktunya bagi pasukan untuk meninggalkan Suriah. “Kami akan segera keluar dari sana,” tambahnya. “Dan biarkan mereka menangani masalah mereka sendiri.” (tapi itulah AS, semua yang dikatakan pemimpin AS adalah kebohongan – aaz).
Sel-sel tidur ISIS di Suriah dan Irak masih melakukan pembunuhan, penculikan, dan serangan penembak secara sembunyi, melakukan 139 serangan mematikan di Irak utara dan barat selama enam bulan pertama tahun ini.
Awal bulan ini, seorang petugas polisi di sebuah desa yang berjarak dua jam perjalanan arah utara Baghdad dipenggal kepalanya secara terbuka oleh orang-orang bersenjata yang mengatakan mereka adalah bagian dari ISIS. Organisasi teroris didukung oleh usaha bisnis seperti budidaya ikan dan perkebunan ganja, Times melaporkan, dan diyakini ISIS masih menyimpan uang sebanyak $400 juta.
Kelompok Houthi diYaman melaporkan bahwa pertahanan udara mereka telah menjatuhkan drone multifungsi buatan AS MQ-9 yang terbang diatas provinsi Dhamar di bagian tengah Yaman.
Washington telah mengkonfirmasi bahwa pemberontak Houthi telah menembak jatuh sebuah Drone AS di Yaman, menurut juru bicara Departemen Pertahanan.
“Ya, info itu akurat”, kata juru bicara itu ketika diminta untuk mengkonfirmasi laporan media sebelumnya bahwa pesawat tanpa awak MQ-9 AS telah ditembak jatuh di atas provinsi Dhamar, Yaman.
Juru bicara gerakan Houthi mengatakan kepada penyiar Al Masirah bahwa roket yang digunakan untuk menjatuhkan drone itu telah dimodernisasi dan akan segera disajikan dalam sebuah konferensi pers.
Dia memperingatkan koalisi Arab pimpinan Saudi untuk berpikir ‘seribu kali sebelum menyerang wilayah udara Yaman’.
Pada hari Senin kemarin tentara Suriah telah menguasai seluruh kota Khan Sheikhoun dan jalan raya Damaskus-Aleppo di provinsi Idlib, kata surat kabar pro-pemerintah Al Watan.
Diatas adalah sebuah video udara eksklusif situasi kota Khan Sheikhoun di selatan provinsi Idlib di Suriah, yang dikuasai oleh tentara pemerintah Suriah yang tersebar secara online.
Menurut sumber militer Suriah, Tentara Suriah telah memutus jalur pasokan logistik bagi kelompok teroris Jabhat al-Nusra di provinsi Hama, dan memblokir jalan dari Khan Sheikhoun.
Menurut sumber itu, tentara Suriah bahkan telah mengambil posisi di pinggiran utara kota Khan Sheikhoun.
Sehari sebelumnya, Kemenlu Suriah mengatakan bahwa konvoi kendaraan lapis baja Turki telah memasuki kota Saraqib di Idlib dan bergerak menuju Khan Sheikhoun, yang dalam penguasaan militan.*
.
FAKTA BAHWA TURKI MENDUKUNG TERORIS DISURIAH BUKAN ISAPAN JEMPOL
Kantor Berita Sputnik telah merilis rekaman eksklusif dari reporternya yang bergabung tentara Suriah di provinsi Hama utara yang menunjukkan pasukan lapis baja militan yang bergerak bebas diarea basis (Pos) militer Turki yang ada di dekat kota Murak (diSuriah).
Rekaman.itu diambil dari posisi tentara Suriah dekat Tal Bizam (posisi ini dekat dengan garis depan kontak antara tentara Suriah dan militan di Hama utara), yang langsung bisa melihat pos pengamatan Turki (diarea Suriah).
Basis Turki yang dimaksud adalah apa yang disebut “pos pengamatan” yang kesembilan (dari 12 pos) yang akan dipasang sesuai perjanjian de-eskalasi Astana, yang dapat menampung pasukan Turki dalam jumlah kecil.
Namun tampaknya pangkalan itu juga digunakan sebagai tempat berlindung yang aman dan titik mobilisasi bagi kelompok pemberontak dalam operasinya melawan tentara Suriah.
Sebelum Sputnik merilis rekaman ini, militer Suriah sudah berulang kali mengeluhkan kelompok-kelompok militan yang menggunakan pos-pos pengamatan Turki di Jabal Chashaboo dan Murak untuk berlindung dan bahkan meluncurkan serangan rudal anti-tank-guided (ATGM) ke posisi tentara Suriah.
Minggu 18/8 kemarin Militer AS telah melakukan uji coba rudal jelajah yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan lebih dari 500 km, Pentagon mengkonfirmasi.
Senjata jenis itu sebelumnya termasuk yang dilarang di bawah perjanjian pengendalian senjata INF, dimana AS telah keluara dari perjanjian ini pada bulan ini.
Uji terbang dari “rudal jelajah berbasis darat yang terpasang secara konvensional ini” dilakukan di sebuah Pulau di San Nicolas, California, Departemen Pertahanan AS mengatakan Senin. Setelah peluncuran yang sukses itu, rudal menghantam sasarannya yang berjarak lebih dari 500 km (310 mil) jauhnya.
Aftermath of the area where the Turkish convoy was targeted. https://t.co/V1ML5tr27D pic.twitter.com/WKjKiwmGIY
— Renas (@RE_N_AS) August 19, 2019
Aftermath serangan udara Suriah terhadap konvoi militer Turki yang akan memasuki kota Saraqib diSuriah. Belum ada informasi kemana sisa-sisa konvoi yang masih selamat, apakah melanjutkan perjalanan ke kota Saraqib diSuriah atau kembali keTurki.
The Russian #RuAf targeted Turkish military convoy in #Idlib. pic.twitter.com/zzgEgA7nxa
— Renas (@RE_N_AS) August 19, 2019
Sebagian sumber menyebut serangan itu dilakukan oleh militer Rusia dan sebagian lagi menyebut oleh militer Suriah. Sepertinya serangan itu ditujukan untuk memberi peringatan agar pasukan Turki tidak memasuki dikota Saraqib Suriah , guna menghindari bentrokan ldengan tentara Suriah yang saat ini berada dikota Saraqib dalam upaya memerangi teroris diProvinsi Idlib.
Konvoi militer Turki telah menyeberang ke kota Saraqib, Suriah, yang terletak di provinsi barat laut Idlib, media pemerintah (Suriah) menyatakan. Namun belum ada komentar dari Ankara.
Kemenlu Suriah pada hari ini Senin mengatakan bahwa kendaraan lapis baja Turki sedang menuju kota Khan Sheikhoun di provinsi Idlib Siruiah, tempat pasukan pemerintah Suriah sedang memerangi teroris, menurut saluran pemerintah Syria TV
“Kendaraan lapis baja Turki lengkap dengan amunisi telah melanggar perbatasan Suriah dan telah memasuki kota Saraqib, mereka bergerak ke arah Khan Sheikhoun …”, TV Suriah mengutip pernyataan Kemenlu Suriah.
Tentara Suriah telah memasuki kota Khan Sheikhoun pada hari Minggu, di tengah pertempuran sengit dengan teroris al-Nusra dan sekutu mereka, yang menargetkan posisi militan dan menimbulkan kerugian besar difihak militan, kantor berita SANA melaporkan.
Setelah dua hari negosiasi tentang Suriah diIbukota Kazakhstan Nur-Sultan, gencatan senjata bersyarat mulai diberlakukan diIdlib pada 2 Agustus lalu. Militer Suriah mengatakan mereka akan berhenti menyerang jika Turki mau tunduk pada perjanjian Rusia-Turki yang dicapai pada September 2018 di Sochi, yaitu penarikan senjata berat dan menengah militan sampai jarak 20 kilometer dari garis-garis zona de-eskalasi Idlib.
Tiga hari kemudian, tentara Suriah melanjutkan operasi militer terhadap kelompok-kelompok teroris di Idlib karena ketigakpatuhan militant gencatan senjata dan memorandum Sochi 2018.
Rencana Operasi militer Erdogan Diperbatasan Suriah
Pada awal Agustus lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Ankara akan segera melancarkan operasi di timur Sungai Eufrat, yang saat ini dikuasai milisi Kurdi, di Suriah.
“Turki memiliki hak untuk melenyapkan semua ancaman terhadap keamanan nasionalnya … Kami berharap akan segera memulai serangan “, katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada 6 Agustus.
Pada saat itu, Erdogan menambahkan bahwa AS dan Rusia telah diberitahu tentang niat Turki itu, tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.
Pada Juli lalu, Ankara dan Washington mencapai kesepakatan untuk membangun zona aman di perbatasan Suriah – Turki dan membentuk pusat koordinasi operasi bersama.
Pihak Turki menginginkan zona aman antara 30-40 km di selatan perbatasannya dengan Suriah, di sebelah timur Sungai Efrat yang akan dikuasai oleh Turki berkoordinasi dengan AS dan sepenuhnya dibebaskan dari Partai Pekerja Kurdistan ‘Partai (PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang mereka pandang sebagai teroris.
Pada saat yang sama, Ankara memperingatkan bahwa jika mereka gagal mencapai pemahaman tentang masalah ini, Turki akan membuat zona aman secara sepihak.
Kantor Berita ANNA News merilis video 22 menit yang memperlihatkan kemajuan pasukan Suriah di sekitar kota Khan Sheykhun di provinsi Idlib selatan setelah berhasil merebut Al-Hobait.
Secara khusus, Video ini menunjukkan kemajuan penting pasukan Suriah di timur Al-Hobait di sepanjang perbatasan provinsi Idlib-Hama menuju gerbang barat Khan Sheykhun , disaat Tentara Suriah merebut Kafr Ayn dan Tal As.
Sederetan persenjataan Pasukan Tiger Force Suriah terlihat dalam video itu, termasuk tank tempur T-90A, senapan serbu dengan Night Vision, drone pemandu serangan udara presisi dan senjata artileri.
Kru ANNA News yang bergabung dengan pasukan Suriah selama operasi untuk merebut Tal As itu mencatat tingkat tembakan balasan dari militan yang lebih gencar dari biasanya terhadap unit-unit pasukan Suriah, khususnya rentetan tembakan (salvo) dengan roket Grad yang besar.
China dan Korea Utara akan meningkatkan kerja sama militer untuk memastikan keamanan di Asia Pasifik, kata seorang perwira tinggi China. Baik Beijing dan Pyong Yang memandang aktivitas AS di kawasan itu sebagai ancaman.
Beberapa hari setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal barunya, sebuah delegasi dari Pyongyang telah bertemu dengan para pejabat Cina di Beijing. Pertemuan itu dipimpin oleh seorang pejabat tinggi militer Korut Kim Su-gil, seorang direktur Biro Politik Umum Tentara Rakyat Korea.
Setelah pertemuan itu, seorang jenderal China yang ikut dalam pemberbicaraan dengan Kim mengisyaratkan bahwa hubungan militer China-Korea Utara terlihat semakin menguat.
“Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok siap untuk bekerja bersama dengan Korea Utara untuk mengimplementasikan konsensus penting, yang dicapai oleh para pemimpin negara kita,” kata Jenderal Zhang Youxia, wakil ketua Komisi Militer Pusat Tiongkok.
Dia juga meyakinkan bahwa Beijing “siap berkontribusi untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan bersama dengan Pyongyang”. Kim menanggapi dengan mengatakan bahwa Korea Utara ingin memperluas hubungan militer dan bertukar pengalaman dengan tetangga besar mereka itu.
Pada bulan Juni lalu , Xi Jinping menjadi pemimpin Tiongkok pertama yang mengunjungi Korea Utara dalam 14 tahun. Pembicaraannya dengan Kim Jong-un memberikan dorongan baru untuk hubungan antara sekutu yang memiliki sejarah panjang itu.
Beijing dan Pyongyang, telah terikat oleh perjanjian 1961 yang mengikat mereka untuk saling membantu jika terjadi serangan, berbagi saingan geopolitik yang sama, seperti Jepang dan Korea Selatan. Khususnya, keduanya juga khawatir tentang aktivitas AS di wilayah tersebut.
Pada hari Jumat, Korea Utara mengingatkan Seoul dan Washington bahwa mereka tidak akan mentolerir latihan militer bersama yang mereka gelar, yang terus berlanjut meskipun Presiden AS Donald Trump sering menyuarakan optimism dalam pembicaraan denuklirisasi disemenanjung Korea.
Korut mengatakan tidak akan ada lagi perundingan (dengan AS) kecuali jika mereka berhenti menggelar latihan militer, Korut juga mennyindir Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sebagai “orang yang tak tahu malu” karena selalu bicara soal ‘perundingan’ antara Utara dan Selatan, tapi disisi lain mereka sedang memainkan skenario perang yang direncanakan untuk menghancurkan sebagian besar pasukan kita. dalam 90 hari.
Pemimpin sebuah perusahaan pemasok tentara bayaran (militer swasta) Malhama yang secara khusus melatih pasukan khusus militant di Suriah telah terbunuh oleh Tentara Suriah saat bentrokan hebat di pedesaan selatan provinsi Idlib.
Outlet media perusahaan itu Malhama Tactical, telah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengklaim bahwa pendiri dan pemimpin kelompok itu yang warga negara Uzbekistan bernama Abu Salman Belarus (a.k.a Abu Rofik) telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan Suriah diIdlib selatan.
Perusahaan itu telah beroperasi di Suriah sejak 2015 guna melatih dan melengkapi unit pasukan khusus militan, yang biasa disebut inghamasii, yang bertugas melakukan operasi yang mengejutkan terhadap Tentara Suriah.
Selain memberi pelatihan, kelompok Taktis Malhama kadang juga ikut dalam serangan militan di garis depan, contoh pertama yang diketahui adalah operasi Aleppo pada Juli-September 2016 oleh kelompok-kelompok pemberontak.
Dengan kematian Abu Salman Belarus dalam bentrokan melawan Tentara Suriah itu , membuktikan bahwa perusahaan militer swasta itu mulai terlibat lagi dalam operasi di garis depan (melawan tentara Suriah).
Militant groups directly funded, trained and even commanded by Turkey are preparing for a major offensive against the Syrian Army in the southern countryside of Idlib province and or the northern countryside of Hama.
What began as a suspicion amid Syrian Army advances in the vicinity of Khan Sheykhun that seriously endanger militant groups still holding on to areas of northern Hama has now pretty much been confirmed by the official media wings of various insurgent groups backed by Turkey that they are readying to attack government forces.
This has further been confirmed by video evidence showing convoys – some with heavy weapons – of Turkish-backed militants leaving their areas of operation in Afrin for the front-lines in southern Idlib.
In all probability, these groups will launch their offensive against the Syrian Army in the Ghab Plain (around Huwayz) and or around Al-Hobait; there also exists the possibility of an attack somewhere in northern Hama province.
Despite optimistic claims (true or not) by pro-government media outlets that Turkey has abandoned northern Hama province to the Syrian Army, the reality is that Ankara will still try to undermine government forces wherever it can do so – that undoubtedly includes letting a major part of their inactive proxy groups go to fight against an opponent that threatens to encircle Turkish Army checkpoints in Idlib and Hama.
AS bergabung dalam pembicaraan rahasia antara Uni Emirat Arab dengan Israel untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Iran, yang dianggap musuh bersama di antara ketiga negara.
Pembicaraan itu bertujuan memperluas kerja sama militer dan intelijen antara Uni Emirat Arab dan Israel, dua negara Timur Tengah yang bersekutu secara diam diam , kata seorang pejabat Deplu, Kamis.
UEA dan Israel sudah lama menjalin hubungan bidang keamanan, kata para ahli, dan sejak lama telah mengadakan pembicaraan secara diam-diam. Keduanya memandang Iran sebagai ancaman utama bagi kawasan itu, dan Israel telah menjual Jet tempur dan Peralatan mata-matanya ke Uni Emirat Arab.
Tetapi masuknya AS dalam babak baru perundingan keamanan (antara UEA dan Israel) menandakan komitmen dan dukungan UEA terhadap kampanye tekanan maksimum pemerintah Trump terhadap Iran, meski ketika Petinggi UEA telah mundur dari kebjakan garis keras untuk menargetkan Teheran.
Pembicaraan tiga fihak itu pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal, yang berkembang dari konferensi Warsawa yang disebut sebagai forum keamanan Timur Tengah, tetapi kemudian digunakan oleh pemerintahan Trump untuk mendorong kampanye melawan Iran.
Sejak itu, ketiga sekutu itu telah bertemu dua kali. Pejabat luar negereri mengkonfirmasi perundingan dikoordinasi oleh Brian H. Hook, utusan senior Deplu AS untuk masalah Iran.
Baik Deplu AS maupun Kedutaan Besar Israel di Washington tidak mau menanggapi permintaan komentar, dan pejabat UEA juga menolak untuk membahas masalah ini.
Bulan lalu, Uni Emirat Arab menarik sebagian besar pasukan mereka dari Yaman setelah bertahun-tahun mendukung upaya Arab Saudi di sana melawan pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran.
Baru-baru ini Pejabat UEA juga mengadakan pembicaraan keamanan maritim dengan Teheran. Pejabat EUA berusaha “melakukan tindakan penyeimbangan dengan sangat hati-hati,” kata Ilan Goldenberg, direktur Program Keamanan Timur Tengah pada Pusat Keamanan Amerika.
“Mereka (UEA) ingin memberi sinyal kepada pemerintahan Trump dan anggota Kongres terutama partai Republik, bahwa mereka tidak meninggalkan kebijakan pemerintah dan kampanye tekanan maksimum AS terhadap Iran,” katanya.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah menembakkan dua rudal yang tidak dikenal ke laut lepas pantai timurnya pada Jumat pagi.
Militer Korea Selatan mengatakan rudal itu ditembakkan dari dekat kota Tongchon, Provinsi Kangwon ke Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.
“Militer sedang memantau situasi jika ada peluncuran tambahan sambil mempertahankan postur kesiapan”, kata pernyataan Korsel itu dikutip oleh AFP.
Sejak pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump bertemu di zona demiliterisasi Korea dan setuju untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi yang macet, Pyongyang telah melakukan beberapa kali uji coba peluncuran, Korut mengklaim tujuan mereka adalah untuk mencegah Seoul dan Washington melakukan manuver militer bersama.
Kemenhan Korsel mengatakan awal pekan ini bahwa Seoul berencana untuk memodernisasi armada jet tempurnya dalam lima tahun ke depan dan memperkuat pertahanan luar angkasanya.
Rencana Korsel itu dimunculkan setelah Korea Utara meluncurkan beberapa rudal, yang menurut Seoul dikategorikan sebagai rudal balistik, selama beberapa minggu terakhir.
Pada hari Kamis lalu, Menhan Jepang Takeshi Iwaya juga menekankan perlunya memperkuat upaya pengawasan karena kemungkinan Korea Utara dapat saja menembakkan lebih banyak rudal setelah peluncuran beberapa pekan terakhir.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan menunda penerapan tambahan bea masuk 10 persen untuk beberapa produk China lain senilai $ 300 miliar yang belum dikenakan pajak, Trump mengatakan ia tidak ingin memenyulitkan para pembeli AS menjelang liburan Natal.
China akan membalas jika Washington berencana meneruskan menaikkan bea masuk impor barang China, karena tarif baru ini akan ‘menggagalkan’ upaya untuk menyelesaikan sengketa bilateral melalui negosiasi, Komite bea cukai Dewan Negara China mengumumkan.
“Keputusan pihak AS ini merupakan pelanggaran serius terhadap konsensus yang dicapai para pemimpin kedua negara (saat pertemuan mereka) di Argentina dan Osaka. Ini sudah bergeser dari penyelesaian masalah melalui konsultasi. Pihak Tiongkok akan dipaksa untuk mengimplementasikan tindakan balasan, ” kata komite China itu tanpa menyebut langkah apa yang akan dilakukan.
Langkah Presiden Trump yang diumumkan awal bulan ini berarti secara efektif akan mengenakan pajak secara keseluruhan terhadap ekspor China ke AS. Namun, Trump tampak bimbang saat mengumumkan hal itu.
Kantor Perwakilan Dagang AS menetapkan bahwa Washington akan menunda kenaikan bea masuk untuk barang-barang China termasuk beberapa jenis mainan, pakaian,kaki tertentu, ponsel, laptop dan video game hingga 15 Desember nanti.
Saat kampanye, Presiden Trump secara terus menerus mengeluhkan tuduhan praktik perdagangan yang tidak adil atas barang dari Tiongkok, dan pada pertengahan 2018 dia telah mengumumkan tambahan tariff bea masuk bagi sekitar barang China senlai $50 miliar, guna mencoba mengatasi defisit perdagangan $ 400 miliar lebih dengan raksasa industru itu.
Sejak saat itu meningkat menjadi perang dagang multi-triliun dolar, dimana kedua kekuatan ekonomi itu terlibat dalam eskalasi saling balas dalam beberapa bulan terakhir, dan China belum lama ini China telah sepenuhnya menghentikan pembelian produk pertanian AS.
Pemerintahan Trump percaya bahwa AS dapat ‘memenangkan’ Perang dagangannya dengan China karena China lebih banyak menderita kerugian, mengingat surplus perdagangannya yang besar dengan AS.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengkritik misi angkatan laut pimpinan AS di Selat Hormuz, dengan mengatakan penumpukan kekuatan militer AS diwilayah Teluk ditujukan untuk “menciptakan perpecahan dan menguras kekayaan” negara-negara di kawasan itu.
Berbicara dalam pertemuan kabinet pada hari Rabu, Rouhani mengatakan negara-negara Teluk dapat menangani keamanan mereka sendiri dan menyerukan persatuan untuk melakukannya.
“Semua pembicaraan tentang pembentukan koalisi baru di Teluk Persia dan Laut Oman tidak akan akan bisa diterapkan,” kata Rouhani, menurut Kantor Berita Mahasiswa Iran.
“Tidak diragukan lagi hal itu tidak akan membantu keamanan kawasan. Tidak diperlukan kehadiran pasukan asing untuk memberikan keamanan.” “Republik Islam Iran siap untuk menjamin keamanan wilayah bersejarah bersama dengan negara-negara pesisir lainnya, seperti yang telah dilakukan sepanjang sejarah,” tambahnya.
Selat Hormuz yang membentang antara Oman dan Iran telah menjadi titik panas antara AS dan Iran dalam beberapa bulan terakhir, yang dimulai dengan tuduhan AS terhadap Iran Mei lalu atas insiden sabotase tanker di sepanjang rute perdagangan diselat Hormuz, dan terus berlanjut dengan insiden2 lainnya.
Rabu kemarin , Televisi pemerintah Suriah mengutip sebuah sumber militer, melaporkan bahwa gerilyawan yang beroperasi di provinsi Idlib telah menembak jatuh sebuah pesawat angkatan udara Suriah dan nasib pilot itu dilaporkan masih belum diketahui.
“Salah satu pesawat militer kami, yang bertugas menghancurkan markas kelompok teroris Front El-Nusra di daerah al-Tamania, ditembak jatuh pada 14 Agustus oleh sebuah rudal yang diluncurkan oleh teroris dari kelompok-kelompok bersenjata yang beroperasi di wilayah itu,” kata sumber itu, dikutip oleh televisi TV Suriah.
Pada September 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setuju untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib di sepanjang garis kontak antara oposisi bersenjata dan pasukan pemerintah selama pembicaraan mereka di kota Sochi, Rusia.
Penarikan senjata berat yang dioperasikan oleh para militan juga merupakan bagian dari perjanjian. Pada awal Agustus, pemerintah Suriah setuju dilakukan gencatan senjata di Idlib dengan syarat bahwa perjanjian Sochi diterapkan.
Pekan lalu, pasukan Suriah dilaporkan membebaskan kota Hobait di provinsi Idlib dalam langkah strategis yang memungkinkan mereka mendapatkan akses ke salah satu kota terbesar di provinsi itu, Khan Shaykhun.
Provinsi Suriah barat laut adalah basis militan terakhir diSuriah. Pada 2015, Provinsi Itu dikuasai oleh kelompok teror Front Nusra dan dijadikan pengumpulan para militant yang menyerah dari daerah lain di bawah kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah.
Menurut PBB, Idlib memiliki sekitar 10.000 anggota Front el-Nusra dan al-Qaeda, yang dilaporkan menggunakan warga sipil lokal sebagai perisai perlindungan.
Saat matahari terbenam, Pasukan Tiger Force Suriah melanjutkan perjalanan menuju area Al-Habit dari arah selatan. Desa ini telah lama diamati oleh komando pasukan Suriah setelah berhasil menguasai Kafr-Nabudeh pada bulan Mei.
Kali ini pasukan tempur mendekati pinggiran Al-Habit dari arah bukit Hamamiyat.
Militan bersembunyi dikebun-kebun di sekitar desa, di sinilah militan mengumpulkan kekuatan dan menyimpan peralatan tempur.
Pada sore hari, ada informasi bahwa militan mulai menambah pasukan ke daerah Al Habit untuk melakukan serangan balik . Para teroris dengan terampil menyamarkan diri mereka dan menyapa unit tempur Suriah dengan tembakan senjata ringan, tapi “Pasukan tiger force” terus mendekati desa itu dari sisi kanan.
Kami (pasukan Suriah) berada di pinggiran Kafr Nabudah , kami akan bergerak menuju gua Hamam dan Insya Allah dalam beberapa jam kita akan merebut kota, dalam pertempuran pasukan Suriah juga merebut sebuah gua persembunyian diHamam itu.
Sementara itu, kelompok tempur utama terkonsentrasi di jalan utama Kafr Nabudah dan bersiap-siap untuk menembus pertahanan musuh dengan satu serangan.
Tank T-72 yang telah dimodernisasi dengan Thermal vision melanjutkan perburuan malam,
Kami berada di Kafr Nabudah dan akan bergerak menuju Al Habit Serangan utama dimulai sekitar pukul 10:00, dan pada jam 2 pagi tanggal 12 Agustus, desa Al Habit sepenuhnya berada di bawah kendali pasukan pemerintah.
Pada tanggal 11 Juli, unit-unit Suriah mulai bergerak maju dari tepi timur kota. langkan al-Lataminah. Setelah pertempuran sengit, mereka berhasil membebaskan desa Sabayk, para teroris terus melawan, namun mereka terus mundur.
Pada serangan malam 11 Agustus itu, telah berhasil menewaskan tiga pemimpin dari fraksi “Jaysh Ahrar”. Tiga petinggi teroris itu adalah: Komandan pusat operasional di Idlib selatan Abu Katadah, komandan pasukan khusus Abu Satif dan komandan lapangan Abu Musab yang berasal dari Tunisia.
Diwaktu lalu tentara Suriah pernah dengan cepat membebaskan desa desa al-Lataminah, Kafr Zita, Morek, dan Khan Shaykhun Al Habit. Namun kemudian kemajuan yang cepat itu terhenti oleh propaganda adanya serangan “bahan kimia” . Serangan kimia itu akhirnya terbongkar justru dilakukan oleh para militan dan kelompok2 yang berdiri di belakang mereka, akhirnya waktulah yang membuktikan kebenaran.
Sementara ini tentara Suriah terus maju menghancurkan semua kelompok teroris di sekitar al-Lataminah.
Iran telah mengembangkan sistem pertahanan udara baru yang lebih unggul dari pada sistem S 300 buatan Rusia, kata laporan tim analis penerbangan Rusia yang diberitakan situs publikasi avia.pro.
Artikel itu menunjukkan beberapa poin tentang aspek keungulan dari sistem pertahanan udara Bavar 373 buatan Iran yang diproduksi sendiri di dalam negeri , yang berkaitan dengan efektifitas, jarak yang lebih jauh, akurasi dan dalam unit peringatan dini.
Yang paling utama di sini adalah kemampuan sistem complex Bavar 373 untuk mendeteksi pesawat siluman seperti F-22 dan F-35 yang diluar kemampuan sistemS 300 Rusia, hal ini memungkinkan waktu peringatan dini yang lebih baik guna merespons ancaman dalam situasi pertempuran.
Poin terakhir yang dicatat oleh tim avia.pro adalah bahwa taruhlah Bavar 373 disamakan dengan S 300 dalam hal kemampuan pertahanan udara, maka, pada kenyataannya Bavar 373 jauh lebih murah daripada S 300 , dan bagi Iran yang sedang di bawah sanksi ekonoi yang berat dari AS , maka ini merupakan hal yang bagus.
Sistem pertahanan udara Bavar 373
Iran mulai mengembangkan sistem pertahanan udara Bavar 373 sejak bertahun-tahun yang lalu di tengah kerumitan hukum yang menyebabkan Rusia menghentikan pengiriman dua belas sistem S-300 yang telah dibeli Iran beberapa waktu sebelumnya, hal yang akhirnya diungkap pada 2015.
Ketika Bavar 373 pertama kali menjalani uji coba, beberapa pejabat Iran mengklaim bahwa meskipun kesepakatan pengadaan system S 300 dengan Rusia sudah dilakukan , mereka tetap kurang berminat pada sistem pertahanan udara Rusia dibandingkan dengan sistem buatan dalam negeri Iran sendiri.
Jet tempur Sukhoi Su-27 Rusia mengusir sebuah pesawat tempur F-18 NATO yang berusaha mendekati dan membayangi pesawat yang ditumpangi Menhan Rusia Sergey Shoigu diatas perairan bebas.
Pesawat yang ditumpangi Menhan Rusia Sergey Shoigu itu dalam perjalanan kembali dari wilayah Kaliningrad menuju Moskow yang dikawal oleh dua pesawat Sukhoui Su-27.
Tentara Arab Suriah (SAA) berhasil merebut beberapa area termasuk dua kota besar diprovinsi Idleb.
Dengan didukung serangan udara Rusia, Pasukan Tiger Force Suriah mampu membuat kemajuan besar pertama dalam akhir pecan ini dengan merebut kota Al-Hobeit, yang terletak di koridor barat daya Gubernur Idlib.
Setelah merebut kota Al-Hobeit, Pasukan Tiger Force berhasil merebut kota utama Sukayk di Idlib selatan , setelah tadinya sukses merebut puncak bukit strategis disana sehari sebelumnya.
Dengan direbutnya kota Sukayk dan Al-Hobeit , maka Tentara Arab Suriah sekarang memiliki pijakan yang kuat untuk masuk kedalam ibukota Provinsi Idlib.
Dalam video Anna News diatas, serangan Tentara Arab Suriah di dalam Provinsi Idlib tidak hanya membuat kemajuan yang signifikan, tetapi juga menimbulkan kerugian besar dijajaran pasukan militan.
Secara khusus, tiga komandan dari kelompok militan Jaysh Al-Ahrar dilaporkan tewas akhir pekan ini setelah serangan balik militan yang gagal di puncak bukit Tal Sukayk.
Banyak lagi militan yang dilaporkan tewas pada malam ketika Tentara Arab Suriah merebut kota Al-Hobeit, sebuah sumber dari militer mengatakan kepada Al-Masdar.
Dalam tweetnya senin kemarin, Menlu AS Michael Pompeo menggambarkan bahwa jam terus berdetak , menjelang segera berakhirnya embargo senjata PBB kepada Iran”. Pompeo juga menyebut waktu terus berdetak menjelang berakhirnya “larangan bepergian” (keluar negeri) bagi Komandan IRGC Qasem Soleimani.
AS telah menerapkan beberapa kali sanksi terhadap Iran sejak AS menarik diri dari kesepakatan nuklir dengan Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), pada Mei 2018.
Pemerintahan Trump telah menamai Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) sebagai kelompok teroris. Selain itu, sejak 5 Mei, Washington telah membangun kehadiran militernya di Teluk Persia, bersama Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain, sebagai bagian dari upaya untuk melawan Iran.
Pemerintah Iran telah menentang upaya (umenyerang Iran) itu, dan memperingatkan bahwa setiap pelanggaran serius pada kedaulatan negara akan dibalas dengan respon yang tepat.
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menuduh AS dan sekutunya sedang mengubah wilayah Teluk Persia menjadi “kotak korek api yang siap terbakar”,
“Wilayah ini telah menjadi kotak korek api yang siap untuk dinyalakan karena AS dan sekutunya telah membanjiri kawasan ini dengan senjata”, kata Zarif.
Presiden Iran Hassan Rouhani sendiri mendesa untuk upaya perdamaian dan memperingatkan bahwa perang dengan Iran akan menjadi “induk dari semua perang”.
Teheran telah menyerukan Israel untuk menjauhi Teluk Persia, di mana AS telah berupaya untuk membentuk armada laut (Flotilla) anti-Iran, Iran menyebut bahwa setiap kapal yang hadir secara ilegal di wilayah tersebut akan meningkatkan resiko konflik habis-habisan.
“Setiap kehadiran ilegal Kapal Zionis di perairan Teluk Persia akan dapat memicu perang,” komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran, Alireza Tangsiri, memperingatkan pada hari Minggu.
Israel dilaporkan mengajukan diri untuk memberikan dukungan intelijen dan bantuan lain kepada koalisi pimpinan AS untuk melawan Iran, disaat ketegangan di Teluk Persia meningkat. setelah serangkaian serangan tanker misterius dan saling balas penyitaan kapal oleh Iran dan Inggris.
Bulan lalu Israel memperingatkan bahwa pihaknya siap untuk menyerang Iran jika Iran melakukan tindakan yang “salah perhitungan”, sebelumnya Teheran mengatakan bahwa jika AS menyerang Iran, berarti masa hidup Israel “hanya tinggal setengah jam.”
Menlu Iran Mohammad Zarif mengadakan kunjungan keQatr dan bertemu dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani di Doha pada Senin pagi.
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa terorisme ekonomi yang dipimpin AS terhadap bangsa Iran tidak akan membuahkan hasil bagi Washington tetapi akan semakin menciptakan rasa tidak aman di kawasan tersebut.
Zarif mengatakan Iran menganggap hubungan dengan negara-negara tetangga adalah sangat penting, hubungan antara Iran dan Qatar dapat dapat dijadikan sebagai contoh bagi ikatan politik antara negara-negara regional.
Sementara itu, Emir Qatar menyoroti perlunya menjaga hubungan persahabatan antara kedua negara dan dialog bilateral tentang perkembangan regional, serta upaya bersama untuk menyelesaikan krisis regional.
Emir Qatar mengatakan bahwa Doha siap membantu untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, Zarif mengadakan pertemuan dengan Menlu Qatar Mohammed bin Abdulrahman al-Thani. Dalam pertemuan itu, Zarif mengatakan bahwa membentuk koalisi (bersama AS) adalah sebuah rencana yang gagal diawal, tanggung jawab keamanan negara-negara teluk Persia adalah dipundak negara-negara pesisir sendiri, bukan diserahkan ke pasukan asing (AS).
AS telah membentuk koalisi, yang dikenal sebagai Operasi Sentinel, yang diklaim bertujuan untuk melindungi pengiriman barang di Selat Hormuz. Teheran telah memperingatkan AS atas tindakannya tersebut dengan mengatakan bahwa kehadiran pasukan asing di wilayah tersebut tidak menghasilkan apa-apa selain hanya meningkatkan rasa tidak aman.
Kelompok separatis dari Dewan Transisi Selatan STC (dukungan UEA) bentrok dengan pengawal Istana presiden Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi di Ibukota Aden (dukungan Saudi), meskipun kedua belah pihak telah bekerja sama dalam melawan kelompok Houthi.
Deplu AS merilis pernyataan yang mengatakan, “AS sangat prihatin dengan pecahnya kekerasan dan bentrokan yang mematikan di Aden. Kami menyerukan semua pihak untuk menahan diri dari eskalasi dan pertumpahan darah lebih lanjut dan untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog. “
Akan tetapi sepertinya perbedaan antara dua pihak yang bertikai itu menjadi semakin sulit untuk selesaikan.
Di satu sisi, kelompok STC yang didirikan pada tahun 2017 ingin memisahkan diri dari pemerintahan Yaman dan membentuk negara seperti yang pernah ada pada tahun 1967 hingga 1990. Tapi di sisi lain,mantan Presiden Mansour Hadi sepertinya ingin menguasai seluruh Yaman.
Ketegangan antara kedua belah pihak pecah ketika terjadi serangan roket dan drone awal bulan ini yang menewaskan lebih dari 37 orang.
Kelompok Houthi sendiri mendapat keuntungan atas perpecahan itu, dan ini akan menjadi sebuah sinyal bagi Arab Saudi dan UEA bahwa Haouthi dapat menyerang pasukan mereka dengan lebih mudah.
STC yang didukung UEA, menuduh kelompok Al-Islah yang bersekutu dengan Ikhwanul Muslimin telah membantu kelompok Houthi.
Tuduhan yang dilakukan oleh STC terhadap Al-Islah tidak hanya akan membuat ketegangan antara koalisi yang merapuhkan guna melawan Houthi, tetapi juga merapuhkan persekutuan Arab Saudi dan UEA.
Outlet berita Yaman Al Masdar Online memberitakan bahwa pasukan Saudi telah dikerahkan di sekitar istana presiden Presiden Hadi untuk menghentikan kelompok STC yang didukung UEA dari potensi menyerbu kompleks Istana. Presiden Mansour Hadi sendiri saat ini masih di Arab Saudi.
Mansour Hadi yang didukung Saudi, awal tahun ini telah mengecam UEA karena mendukung separatis STC.
Ketakutan Hadi tampaknya mulai terbukti setelah pada hari Kamis 8/8 lalu STC memerintahkan penggulingan pemerintah yang didukung PBB dan pada saat yang sama Aidaroos al Zubaidi pemimpin STC yang hingga saat ini tinggal di UEA telah dibawa ke Aden oleh UEA, ini menandai ketegangan yang makin meningkat.
Menteri Dalam Negeri pemerintah Hadi, Ahmed al Mayssari, mengatakan, “Kami menolak tindakan yang tidak bertanggung jawab dari kelompok Dewan Transisi, (STC) yang menggunakan senjata berat ddalam upaya untuk menyerbu institusi negara (Istana negara).“
Militer Iran telah merilis sistem radar baru yang dinamai “Falaq”, yang dikembangkan dan diproduksi di dalam negeri dan diharapkan untuk melengkapi sistem pertahanan udara yang ada, seperti S-300 Rusia.
“Falaq” adalah jenis sistem radar bertahap, yang mampu mendeteksi berbagai target dari jarak jauh, kata Brigadir Jenderal Angkatan Udara Iran Alireza Sabahi-Fard pada sabtu10/8 kemarin.
“Sistem radar ini memiliki kemampuan tinggi dan dapat mengidentifikasi semua jenis rudal jelajah, pesawat siluman, drone, dan rudal balistik pada jarak 400 kilometer”, katanya.
Sistem pertahanan udara Khordad 3, baru-baru ini telah menunjukkan kehadalannya dengan berhasil menjatuhkan drone America RQ-4 Global Hawk, yang dianggap mengatakan melanggar perbatasannya dan tidak menanggapi berbagai peringatan yang diberikan,
Sabtu pagi (10/8) hari ini, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengumumkan bahwa dua rudal tak dikenal telah terdeteksi terbang dari wilayah Korea utara (DPRK) kearah Laut Jepang.
Kantor Berita Yonhap mengutip JCS mengatakan kedua rudal itu ditembakkan dari kota pantai Ham hung, yang berjarak 30 mil sebelah utara tempat beberapa uji coba rudal sebelumnya.
Angkatan Bersenjata Korea selatan menerapkan posisi siaga ketika intelijen militer melacak adanya peluncuran itu.
Uji coba hari Sabtu ini sepertinya merupakan bagian dari uji coba rudal balistik jarak pendek dan roket berpemandu yang dilakukan Korea utara dalam beberapa minggu terakhir.
Pengamat militer menyimpulkan sistem senjata baru yang sedang diuji oleh Pyongyang ini adalah rudal KN-23, berplatform “mobile rocket” yang dirilis tahun lalu. Pyongyang menggambarkan senjata itu sebagai “sistem roket berkaliber besar terbaru yang dikembangkan Korut”.
Setelah uji coba sebelumnya pada rabu lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan latihan itu dimaksudkan sebagai peringatan bagi Korea Selatan dan AS untuk menghentikan latihan militer mereka, yang Kim sebut melanggar perjanjian yang dilakukan juni 2018 lalu antara Kin dan Presiden AS Donald Trump menghentikan latihan seperti itu.
Korea telah terpecah menjadi dua negara sejak akhir Perang Dunia II, dengan Korea Utara yang didukung sosialis dan Selatan yang didukung kapitalis terlibat perang saudara yang melibatkan kekuatan dunia seperti AS, Uni Soviet, dan Cina.
Pertempuran berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, tetapi tidak ada perjanjian perdamaian permanen yang pernah ditandatangani. Oleh karena itu, semenanjung itu tetap terbelah, dipisahkan oleh zona demiliterisasi tetapi ditandai oleh persaingan militer yang ketat.
Tentara Arab Suriah (SAA) dilaporkan mulai memasuki Provinsi Idlib sejak hari Jumat (9/8) kemarin setelah mencapai kemajuan di Hama utara. Tentara Arab Suriah dapat memasuki pedesaan barat daya provinsi Idlib setelah mereka merebut puncak bukit kunci Tal Sakher.
Pada saat yang sama, Tentara Arab Suriah juga menggempur dua benteng terakhir kelompok Jaysh Al-Izza diarea Zita dan Al-Latamnah.
Selama minggu lalu, Tentara Suriah telah merebut sebagian besar wilayah militan diHama utar termasuk di kota Al-Zakah yang strategis, yang menghadap benteng-benteng pertahanan kelompok teroris Jaysh Al-Izza.
Video diatas adalah saat Angkatan Udara Rusia menghancurkan sebuah tank milik militan saat Angkatan Darat Suriah bergerak maju di pedesaan utara provinsi Hama.
Dubes AS untuk Jerman baru-baru ini mendapat kecaman (dari Jerman) karena beberapa pernyataannya yang mengkritik tindakan pemerintah Jerman tentang proyek Nord Stream 2 (proyek pipa gas dari Rusia) dan keengganan Jerman untuk bergabung dalam koalisi maritim yang dibentuk AS (diteluk).
Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell mengecam keras pengerahan militer Jerman dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Jerman DPA, dia mengklaim bahwa Berlin telah menyalahgunakan persahabatannya dengan Washington.
“Sungguh sesuatu yang menghinakan bahwa para pembayar pajak AS (rakyat AS) yang harus membiayai pengiriman lebih dari 50.000 orang (pasukan) Amerika di Jerman, sementara Jerman menggunakan surplus perdagangannya untuk keperluan domestiknya sendiri”, katanya.
Grenell memuji gagasan Presiden AS Donald Trump, untuk memindahkan pasukan AS dari Jerman ke Polandia. Trump berpendapat bahwa sudah waktunya bagi Berlin untuk “membiayai pertahanannya sendiri” dan AS harus segera melakukan tindakan ini.
Anggota parlemen Jerman Klaus Ernst, kepala Komite Bundestag untuk Urusan Ekonomi dan Energi, mengecam pernyataan Dubes AS itu sebagai “tidak dapat diterima”,dia mengingatkan bahwa Jerman bukan “koloni AS” yang gampang diajak campur tangan (soal Iran) oleh AS.
Trump sebelumnya menyatakan bahwa target penambahan 2.000 pasukan pasukan AS yang ditempatkan di Polandia harus tercapai dengan mengurangi pasukan AS yang berbasis di Jerman. Presiden Trump mengkaitkan hal itu dengan keengganan Berlin untuk secara sukarela mengeluarkan 2% dari PDBnya untuk iuran anggaran militer (NATO).
Target anggaran 2% dari PDB untuk pertahanan itu ditetapkan oleh para anggota NATO pada tahun 2014, tetapi hanya sedikit dari mereka yang pernah mencapainya.
Pada tahun 2018, Trump yang mengecam para anggota aliansi NATO lainnya karena gagal mencapai target ini, sementara AS dianggap berkinerja lebih baik dan memikul beban keuangan terbesar dalam NATO, dan pernah dilaporkan mengancam akan menarik diri dari organisasi itu.
Presiden AS secara khusus menekan Berlin tentang masalah ini, dan mengkritik (negara2 Eropa) karena membeli gas dari Rusia, tetapi menolak untuk membayar iuran pertahanannya (keNATO) dengan dalih dugaan ancaman “agresi dari Rusia”.
UPDATE MENINGKATNYA KEMBALI KETEGANGAN INDIA – PAKISTAN
India mencabut status daeerah Khusus untuk Khasmir
Pemerintah India telah mencabut “status otonomi khusus” untuk Kashmir yang diputuskan India dalam sebuah keputusan konstitusi, sebuah langkah politik paling besar di wilayah yang disengketakan itu dalam hampir tujuh decade dengan Pakistan.
Keputusan presiden yang dikeluarkan pada hari Senin lalu itu telah mencabut Pasal 370 dalam konstitusi India yang menjamin hak-hak khusus bagi aera mayoritas Muslim itu, termasuk hak untuk konstitusi dan otonomi sendiri untuk membuat undang-undang, kecuali pertahanan, komunikasi dan urusan luar negeri.
Mendahului langkah itu, India telah mengirim ribuan pasukan tambahan ke wilayah yang disengketakan dengan Pakistan itu, memaksakan jam malam yang melumpuhkan aktifitas pendduduk, menutup telekomunikasi dan internet, dan menangkap para pemimpin politik.
Langkah ini telah memperburuk ketegangan yang sudah meningkat dengan negara tetangganya Pakistan, dan Pakistan mengatakan akan menurunkan hubungan diplomatiknya dengan India.
PBB desak penurunan Tensi
Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres telah meminta “pengekangan maksimum” ketika ketegangan meningkat antara India dan Pakistan atas tindakan India terakhir terhadap Kashmir.
Mengingat Perjanjian Simla 1972, di mana New Delhi dan Islamabad berkomitmen untuk melakukan negosiasi bilateral untuk menyelesaikan perselisihan mereka atas Kashmir,
Guterres meminta “semua pihak untuk menahan diri dari mengambil langkah-langkah yang dapat mempengaruhi” situasi kawasan. Dalam pernyataannya, Guterres juga menyatakan keprihatinan atas laporan adanya “pembatasan/penekanan (muslim) Kashmir oleh India”, dengan mengatakan hal itu dapat memperburuk situasi hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Narendra Modi : ‘era baru’ diKhasmir telah dimulai
Perdana Menteri India Narendra Modi telah menjanjikan “era baru” pertumbuhan ekonomi di Kashmir yang dikelola India menyusul keputusan pemerintahnya untuk menghapus hak-hak khusus wilayah Khasmir. Namun dalam pidato itu, Modi tidak membahas pengetatan keamanan yang dilakukan selama empat hari itu atau pemutusan system komunikasi dan internet di wilayah tersebut.
Dia menggambarkan Pasal 370 sebagai “penghalang” bagi perkembangan kawasan dan mengatakan keputusannya untuk menghapus ketentuan itu akan membebaskan Kashmir dari “terorisme dan separatisme”.
Langkah ini juga akan menciptakan lapangan kerja dan peluang olahraga baru untuk pemuda Kashmir, kata Modi, juga berjanji untuk mengembangkan industri film dan jamu di kawasan itu.
Pakistan hentikan layanan Kereta Api ke India
Pakistan mengatakan akan menangguhkan layanan kereta api yang menghubungkan dengan India, karena hubungan dengan saingan beratnya itu terus memburuk di wilayah Kashmir yang disengketakan.
“Kami telah memutuskan untuk menutup Samjhauta Express,” kata Menteri Kereta Api Pakistan Sheikh Rasheed, merujuk pada kereta yang menuju ibukota India, New Delhi dari kota Lahore, Pakistan.
“Selama saya masih menjabat menteri kereta api, maka Samjhauta Express tidak akan bisa beroperasi.” Katanya.
Pakistan mengusir duta besar India
Menteri luar negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi, mengatakan, Islamabad akan mengusir duta besar India Ajay Bisaria.
Moin-ul-Haq, duta besar baru yang ditunjuk Pakistan untuk India, belum ditempatnkan keposnya, tetapi sekarang ini belum akan berangkat ke New Delhi, Qureshi menambahkan dalam komentarnya yang disiarkan televisi.
Pakistan turunkan peringkat hubungan dengan India
Pakistan mengatakan akan “menurunkan level” hubungan diplomatiknya dengan India dan menangguhkan perdagangan bilateral dengan India setelah New Delhi mencabut satatus khusus wilayah Kashmir.
Langkah ini dikeluarkan setelah dilakukan pertemuan Komite Keamanan Nasional Pakistan, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Imran Khan,
Untuk memprotes tindakan “sepihak” dan “ilegal” India di Kashmir itu, Islamabad mengatakan juga akan mengangkat masalah ini ke Dewan Keamanan PBB. Perdana menteri Imran Khan juga memerintahkan angkatan bersenjata Pakistan untuk “melanjutkan kewaspadaan”.
India Tangkap banyak Aktivis
Banyak aktivis yang ditangkap diarea Kashmir yang dikuasai India, kata sumber-sumber kepada Al Jazeera dari Srinagar.
Para Wartawan harus bekerja keras untuk mendapatkan informasi tentang daerah yang disengketakan itu karena komunikasi dimatikan, dan mereka khawatir akan keselamatan mereka. Seorang wartawan mengatakan kepada Al Jazeera dengan syarat anonim bahwa namanya ada dalam daftar orang yang akan ditangkap.
KOMANDAN IRGC : SETIAP SERANGAN DARI “KOALISI SETAN” AKAN BERAKIBAT HANCURNYA ISRAEL SECARA PERMANEN
Menlu Israel Israel Katz mengungkapkan bahwa Tel Aviv memberikan bantuan kepada koalisi angkatan laut pimpinan AS di Timur Tengah, dan memberikan dukungan intelijen dan di ‘bidang-bidang lain yang tidak disebutkan.’
Menanggapi hal itu, Panglima Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami memperingatkan, bahwa Israel akan terancam “kehancuran permanen” jika AS dan sekutu regionalnya memilih untuk memulai perang dengan Iran.
“Musuh telah tahu bahwa setiap perang (terhadap Iran) akan membahayakan kelangsungan hidup rezim Zionis Israel, dan akan berakibat kehancuran yang tidak dapat dipulihkan,” kata komandan IRGC itu,
“Hari ini, Zionis dan beberapa sekutu mereka tidak menunjukkan niatnya untuk berperang karena mereka tahu bahwa jika itu terjadi, maka perang itu akan pindah ke tanah mereka,” tambah Salami.
Musuh (Israel) telah tahu bahwa pasukan pertahanan telah dibentuk “di Suriah, Libanon, Palestina, dan di tempat lain” yang dapat mengancam mereka (Israel) jika terjadi perang (dengan Iran). Kata sSalami merujuk pada koalisi maritim AS-Inggris yang dibentuk di Timur Tengah yang disebutnya sebagai “koalisi setan,”
Salami menyarankan bahwa Iran sudah biasa terlibat dalam perang dengan kekuatan besar Barat, menghadapi “tekanan politik dan ekonomi maksimum, operasi psikologis, serangan budaya, perampasan ekonomi, dan bahkan ancaman keamanan dan intimidasi militer. “
UPDATE DARI HAMA UTARA, SURIAH
Pertempuran di Hama Utara belum berakhir meski sduah berlangsung selama sekitar tiga bulan. Pada 29 Juli lalu, Pasukan elit Suriah Tiger Force merebut kembali desa el Mallah dan Jubain.
Sementara itu jalan bebas hambatan yang menghubungkan kota-kota Kristen di Scalbia dan Mhard terus dibombardir oleh para teroris.
Pembentukan zona penyangga menjadi isu terpenting, dan kekuatan Pasukan Tiger Force mulai bergerak dari dua arah dari kota Mkhard dan Desa Dzhubeyn, Tujuan terakhir mereka adalah membebaskan kota Arbane dan Sunset.
Para militan dengan serius bersiap untuk menghalau serangan pasukan SAA , dan membuat banyak ladang ranjau dan rintangan teknis. Meski demikian, serangan dibawah komando Sukhel Hassan berhasil membebaskan pemukiman kecil Abu Raidi dan Hasraya dalam dua hari.
Tentara Arab Suriah (SAA) membuat kemajuan besar di pedesaan utara provinsi Hama pada Rabu pagi, setelah pasukan SAA berhasil menghalau kelompok Jaysh Al-Izza dari kota utama Zakat.
Sementara itu pertempuran dikota terdekat Arbaeen terjadi lebih intens, Tentara Suriah akhirnya dapat menguasai sepenuhnya Zakat setelah lini-lini pertahanan Jaysh Al-Izza diruntuhkan pada Senin pagi.
Tentara Arab Suriah juga merebut benteng pertahanan teroris diatas dataran tinggi Kafr Zita dan Al-Latamnah Dario dari kelompok teroris Jaysh Al-Izza.
HADAPI SERANGAN TURKI, AS PASOK SENJATA BERAT KE KELOMPOK KURDI SURIAH
Last night a logistical and military convoy of the International Coalition passed through Qamishli in N. Syria pic.twitter.com/pxaLpRQkeE
— Mutlu Civiroglu (@mutludc) August 6, 2019
Pasukan AS telah mengirimkan sejumlah besar senjata dan peralatan militer kepada militan Kurdi SDF di Suriah utara, sumber pemerintah lokal dan resmi dari kota Qamishli melaporkan.
Peralatan militer dikirim dalam konvoi yang terdiri dari lebih dari 200 truk yang membawa senjata dan barang-barang logistik serta kendaraan tempur (seperti Humvee), konvoi itu memasuki Suriah timur laut dari arah Irak dan tiba di kota Qamishli.
Kedatangan senjata dan peralatan militer itu dilakukan di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan Turki karena rencana operasi militer yang akan dilakukan Turki terhadap kelompok SDF yang didukung AS di Suriah utara.
Kota Qamishli Suriah timur laut yang berbatasan dengan Turki (berseberangan dengan kota Nusaybin diTurki) dikuasai bersama-sama antara tentara Suriah dan milisi SDF Kurdi.
Pasukan pemerintah (Suriah) menguasai beberapa bagian terpenting kota Qamishli termasuk bandara militer, pusat kota, dan pos perbatasan. Tentara Suriah hampir tidak pernah membiarkan pasukan AS yang beroperasi di daerah itu melewati pos-pos pemeriksaannya.
Di masa lalu, pasukan pemerintah Suriah dan milisi Kurdi (kelompok polisi Asayish) sering bentrok karena berbagai perselisihan.
CHINA TANGGAPI RENCANA AS UNTUK MENYEBAR RUDALNYA DI ASIA-PASIFIK
China menyerang balik rencana Menhan AS Mark Esper untuk menyebar rudal jarak sedangnya di Asia-pasifik , yang dianggap justru membuktikan sendiri bahwa AS adalah penyebab gangguan stabilitas di wilayah Indo-Pasifik.
Juru bicara Kemenlu China Hua Chunying mengatakan bahwa telah lama AS banyak melakukan campur tangan dalam urusan negara-negara Asia Pasifik, dan berusaha untuk mendorong celah di antara mereka dengan mempromosikan apa yang disebut “strategi Indo-Pasifik” sambil terus meningkatkan penempatan militernya dan memperkuat aliansi militer di wilayah tersebut.
“Sangat jelas siapa sebenarya yang merusak stabilitas regional di kawasan Asia-Pasifik,” kata Hua.
Meskipun mendapat tentangan internasional yang kuat, AS tetap menarik diri dari Perjanjian INF dan sekarang dengan tergesa-gesa berusaha mengerahkan rudal jarak menengah di Asia.
Menhan AS, Mark Esper mengatakan dia menginginkan untuk segera memasang rudal konvensional jarak sedang berbasis darat dikawasan Asia.
Berbicara kepada wartawan dalam perjalanan internasional pertamanya sebagai Menhan, Esper mengatakan senjata itu penting karena wilayah Indo-Pasifik memiliki jangkauan yang luas.
AS sebelumnya tidak dapat mengerahkan rudal-rudal darat dengan jangkauan 500-5.500 kilometer karena terhambat Perjanjian Nuklir Jarak Menengah, sebuah pakta pengendalian senjata dengan Rusia yang telah berusia 70 tahun.
Washington menarik diri dari pakta itu pada hari Jumat 2/8 lalu , dengan alasan ada pelanggaran dari Rusia.
“Sudah saatnya kita tidak lagi terikat oleh pada perjanjian seperti itu, dan bebas untuk mengejar kepentingan kita sendiri, dan para negara sekutu kita diNATO juga berpandangan sama,” kata Esper.
Esper menyebut 80% dari stok rudal China memiliki jangkauan antara 500-5.500 kilometer. ” Jadi seharusnya hal ini tidak akan mengejutkan mereka (China) jika kita akan menandinginya dengan kemampuan yang sama,” tambahnya.
Dalam Strategi Pertahanan Nasional AS, China adalah target utama bagi AS.
Jika meletus perang dengan China, maka sebelum itu AS harus sudah menempatkan berbagai kekuatan (rudalnya) pada tempatnya , ini untuk mencegah sabotase saat pengiriman dari sensor canggih dan kecerdasan buatan milik China , kata Bradley Bowman, direktur senior Center on Military dan Kekuatan Politik di Yayasan Pertahanan Demokrasi.
“Kita perlu menyebarkan rudal kita (lebih awal), dan sudah menempatkannya di wilayah itu sebelum perang dimulai. Jika memakai ide bahwa kita akan melakukan strategi seperti dalam Perang Teluk pertama, yang perlu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk mengirim pesawat kargo besar dan kapal kargo untuk masuk ke medan perang, maka peralatan perang itu tidak akan pernah sampai ditujuan ”kata Bowman kepada VOA.
RUSIA MENDESAK AS UNTUK MEMBATALKAN PENGERAHAN RUDAL JARAK PENDEK DAN MENENGAHNYA
Rusia meminta AS untuk membatalkan rencananya untuk menempatkan rudal jarak menengah dan pendeknya (diEropa), kata Wakil Menlu Rusia Sergei Ryabkov.
“Kami mendesak Washington untuk menunjukkan rasa tanggung jawabnya dan mengikuti contoh Rusia, untuk membatalkan penyebaran rudal jarak menengah dan pendek yang telah dibuat oleh AS, dimana rencana itu saat ini telah bicarakan secara aktif oleh Pentagon,” kata Ryabkov.
Washington berupaya untuk meniadakan semua perjanjian pengendalian senjata yang dianggapnya tidak memuaskan, Ryabkov menambahkan.
Faktanya, AS tidak mengambil langkah-langkah apapun yang diperlukan untuk meniadakan pelanggaran kewajibannya di bawah perjanjian INF,” katanya.
Merespon ancaman baru yang diakibatkan oleh tindakan AS ini, tentu saja kami akan mengambil langkah-langkah komprehensif guna memastikan keamanan kami sendiri.
Selain itu, seperti yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2 Februari lalu, negara kita tidak akan mengerahkan rudal darat jarak menengah atau yang lebih pendek di Eropa atau di daerah lain sampai senjata AS sekelasnya dikerahkan di sana, “kata Ryabkov pada sebuah pengarahan pada Senin hari ini.
Keputusan Rusia tentang di mana akan menempatkan rudalnya akan tergantung pada langkah-langkah Washington, kata diplomat itu.
Tanpa ragu kami akan juga akan mempertimbangkan potensi ancaman rudal nuklir dari Perancis dan Inggris, ketika membahas prospek format negosiasi dan kemungkinan dibuatnya kesepakatan (baru),” kata Ryabkov , Dia juga menekankan bahwa Rusia siap untuk membahas dibentuknya kesepakatan pengendalian senjata baru.
“Saya tidak melihat alasan untuk meninjau kembali doktrin militer kita. Doktrin (Rusia) Ini adalah dokumen berwawasan ke depan yang mendasar, dan kata-katanya telah ditetapkan secara menyeluruh. Jadi seharusnya tidak disesuaikan setiap saat tergantung pada keadaan yang berbeda,” tegas Ryabkov.
MENLU IRAN : THE B-TEAM MULAI MENYUSUT ANGGOTANYA
.
“B-Team telah menyusut anggotanya. Kami menyambut tetangga kami yang meninggalkan kelompok ini, “kata Zarif dalam konferensi pers yang diadakan pada hari jurnalis nasional senin kemarin, dan ” kami selalu siap untuk mengadakan pembicaraan dengan tetangga kami.
(Pernyataan Zariv ini merujuk pada adanya perubahan sikap UEA yang mulai menarik diri dari perang Yaman dan mulai mendekati Iran, Theadmin)
Irak dan enam negara Dewan Kerjasama Teluk Persia perlu melakukan pembicaraan satu sama lain dan mau menandatangani pakta non-agresi. “
Zarif mengatakan didunia, saat ini wacana tentang “perdamaian, multilateral dan dialog” dihadapkan pada wacana “bullying, terorisme, dan pelanggaran hukum”.
Dia menekankan bahwa ‘terorisme ekonomi’ adalah fakta, “terorisme ekonomi adalah ketika orang biasa dijadikan target. Pemerintah AS mengatakan jika Iran ingin tetap memberi makan (rakyatnya), maka negara (Iran) harus mengubah kebijakannya. Mengkaitkan “roti” dengan “politik” adalah ‘terorisme ekonomi’. “
Zarif kemudian menyatakan bahwa menjatuhkan sanksi pada menteri luar negeri suatu negara berarti “kegagalan dalam negosiasi, kegagalan dalam diplomasi, dan menentang dialog.”
AS berada di belakang ketegangan setiap di Teluk Persia dan dunia, kata Zarif, “siapa pun yang menembakkan api tidak mungkin dia seorang pemadam kebakaran. Setiap kali AS datang ke Teluk Persia, itu tidak membawa apa pun kecuali hanya kekerasan dan perang. “
Menyinggung soal penahanan kapal tanker Iran oleh Inggris dia beromentar, “Inggris adalah kaki tangan dalam terorisme ekonomi AS, dan keterlibatan ini pasti akan membawa konsekuensi bagi mereka,” tambahnya.
CHINA AKAN BALAS PERANG DAGANG TERBARU DENGAN PENGHENTIAN IMPOR PRODUK PETANIAN DARI AS
Pada 1 Agustus lalu, Presiden AS Donald Trump berjanji untuk menerapkan tambahan bea masuk 10% pada impor Cina senilai $ 300 miliar yang akan diberlakukan mulai 1 september nanti. Keputusan ini dibuat hanya sehari setelah AS dan China mengakhiri pembicaraan perdagangan (yg buntu)di Shanghai , dan Kemenlu China kemudian mengumumkan bahwa Beijing siap untuk mengambil tindakan balasan.
Beijing telah memerintahkan perusahaan-perusahaan milik Negara untuk menghentikan sementara impor produk pertanian AS setelah ketegangan perdagangan AS-Cina meningkat pekan lalu, tulis Bloomberg.
Perusahaan-perusahaan pertanian yang dikelola pemerintah China sekarang menunggu waktu untuk mengantisipasi pembicaraan perdagangan lebih lanjut antara kedua negara, kata sumber anonym itu menambahkan.
“Pengaruh yang dimiliki China adalah daya beli hasil pertaniannya yang besar,” Darin Friedrichs, seorang analis senior di divisi komoditas Asia INTL FCStone, mengatakan dalam sebuah wawancara di Bloomberg TV. “Hal Ini akan memengaruhi petani AS, dimana dan basis pemilih dipedesaan AS yang biasanya mendukung Donald Trump. Jika mereka (China) membalas sebelum pemilu, itu cara jelas sangat tepat”.
China dilaporkan telah mengurangi impor dari AS, impor kedelai dari AS pada paruh tahun ini telah menurun ke level terendah dalam satu dekade ini, dan China beralih ke kedelai Brasil.
Pada hari Jumat lalu, Kemenlu China mengatakan bahwa tindakan balasan akan diterapkan jika AS menetapkan kenaikan tarif bea masuk. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, mengatakan (menaikkan) tarif adalah “bukan cara yang konstruktif” untuk menyelesaikan perang dagang dengan AS, AFP melaporkan.
The first video of an oil tanker seized by the #IRGC in the Persian Gulf as it was smuggling #fuel to some Arab countries. #OilTanker #PersianGulf #Iran pic.twitter.com/kyPSFG3P14
— Press TV (@PressTV) August 4, 2019
Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) telah menangkap sebuah tanker minyak asing yang membawa “bahan bakar selundupan” di Teluk, kata media Iran.
TV pemerintah dan kantor berita semi-resmi Iran Fars melaporkan pada hari ini Minggu bahwa tujuh anggota awak ditahan saat kapal itu ditangkap pada hari Rabu lalu.
“Pasukan angkatan laut IRGC telah menyita sebuah kapal tanker minyak asing di Teluk Persia yang menyelundupkan bahan bakar dengan tujuan beberapa negara Arab,” kata TV Iran mengutip komandan IRGC Ramezan Zirahi.
“Kapal Itu membawa 700.000 liter bahan bakar. Tujuh anak buah kapal itu berasal dari berbagai negara dan telah ditahan.” Assed Baig dari Al Jazeera, melaporkan dari ibukota Iran,
Teheran, mengatakan kru yang ditahan dibawa ke kota pelabuhan Bushehr di Irak selatan. “IRGC mengatakan bahwa mereka melakukan operasi ini begitu mereka memperoleh izin dari pengadilan.”
Armada Kelima AS, yang berbasis di Bahrain, mengatakan tidak memiliki informasi untuk mengkonfirmasi laporan itu . Para ahli pelacak maritim juga mengatakan mereka tidak memiliki informasi langsung tentang insiden itu.
TURKI AKAN KERAHKAN 14-RIBU PEMBERONTAK SURIAH UNTUK MENYERANG PASUKAN KURDI
Kelompok “Tentara Nasional Suriah”, sebuah kelompok pemberontak Suriah yang loyal kepada Turki telah mengumpulkan kekuatan besar dalam persiapan untuk operasi serangan besar di Suriah utara terhadap militan Kurdi YPG yang didukung AS.
(“Tentara Nasional Suriah” biasa disingkat TFSA=Turkish Backed Syrian Army) adalah kelompok yang mayoritas anggotanya dari pemberontak Suriah (FSA). Kelompok TFSA didanai dan dipersenjatai oleh Turki. TFSA dibentuk pada desember 2017, dengan dalih membantu Turki membentuk zona aman diutara Suriah – aazadmin).
Kantor berita Reuters mengutip juru bicara TFSA mengatakan bahwa kelompok itu telah mengerahkan tidak kurang dari 14.000 pejuang untuk operasi tempur yang direncanakan (Turki).
Menurut Presiden Turki Tayyip Recap Erdogan, operasi yang direncanakan Turki adalah untuk melawan milisi YPG , yang kemungkinan akan menargetkan kelompok-kelompok YPG “di sebelah timur Sungai Eufrat”.
Ada kecurigaan bahwa operasi itu juga akan menargetkan basis YPG di sebelah barat sungai Eufrat di sekitar Manbij dan atau Tal Riffat. Kelompok tempur yang berkekuatan 14.000 orang dalam istilah militer konvensional disebut satu divisi.
Kelompok TFSA kemungkinan memiliki sederetan senjata berat (howitzer, tank, dan pengangkut personel lapis baja) untuk mendukung infanterinya.
Kelompok TFSA telah dibesarkan, dilatih dan dipersenjatai oleh Turki. Kelompok ini berada di bawah komando langsung pasukan militer Turki di Suriah dan berfungsi sebagai ujung tombak dari setiap operasi tempur yang dilakukan Turki di Suriah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari ini Minggu mengatakan bahwa militer Turki akan mulai memasuki wilayah timur Sungai Efrat di Suriah dan telah memberi tahu AS dan Rusia tentang langkah yang direncanakan ini.
“Kami akan memasuki Afrin, Jarablus, al-Bab. Sekarang kami akan memasuki (wilayah) timur Sungai Eufrat. Kami telah memberi informasi ini ke Rusia dan AS. Selama pelanggaran masih berlanjut, kami tidak bisa tetap diam,” tulis Anadolu News Agency mengutip ucapan presiden Turki. Erdoğan menyebut bahwa kesabaran Turki di wilayah itu telah habis.
Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah Turki memperingatkan AS bahwa mereka akan mengirim pasukan ke Suriah timur laut untuk menghancurkan para pejuang Kurdi dari “zona aman” yang diusulkan nantinya dapat digunakan untuk memulangkan kembalim 3,6 juta pengungsi Suriah.
Kemenhan Turki awal pekan ini mengatakan bahwa jika Ankara gagal mencapai kesepakatan dengan Washington mengenai zona aman yang telah lama diusulkan, maka Turki terpaksa akan membangunnya secara sepihak.
“Turki adalah satu-satunya kekuatan yang tepat, siap dan mampu untuk mengendalikan kawasan itu dan memberikan keamanan di zona itu,” kata kemenhan Turki.
RUSIA DESAK AS DAN NEGARA EROPA UNTUK MENARIK PASUKANNYA DARI SURIAH
Rusia mendesak AS dan negara-negara Eropa untuk menarik pasukan dari Suriah, karena Rusia masih melihat adanya peningkatan pasukan mereka di sana, kata Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentyev, Jumat.
“Kami selalu menyerukan kepada AS dan negara-negara Eropa lainnya, yang secara ilegal berada di Suriah untuk meninggalkan negara berdaulat ini. Namun demikian, mereka masih bisa menerima jika keberadaan mereka memang untuk memerangi ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya”, Lavrentyev mengatakan pada konferensi pers.
Utusan presiden Rusia itu menekankan bahwa AS dan negara-negara Eropa itu pada kenyataannya hanya mengejar agenda mereka sendiri (bukan untuk melawan ISIS).
“Sejauh ini kami tidak melihat adanya upaya menarik pasukan. Meski Presiden AS Donald Trump telah menyatakan bahwa pasukan AS akan ditarik, tapi yang kita lihat justru sebaliknya, yaitu peningkatan pasukan mereka yang sebagian adalah tentara bayaran yang didatangkan oleh perusahaan Militer swasta”, kata utusan Rusia itu.
Dalam empat tahun ini , Pasukan AS secara illegal telah beroperasi di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional yang mereka klaim untuk memerangi teroris ISIS tanpa izin dari pemerintah Suriah maupun Dewan Keamanan PBB.
Iran siap mememberikan sistem pertahanan udaranya ke Libanon secara gratis, media Rusia Aria.Pro melaporkan pada hari Sabtu kemarin.
Tawaran Iran itu dilatarbelakangi adanya pelanggaran wilayah udara dan serangan udara Israel yang terus-menerus dilakukan terhadap Suriah dari wilayah udara Libanon, Tepi Barat, dan Jalur Gaza,
Iran menawarkan untuk menyumbangkan sistem pertahanan udara mereka itu untuk melindungi wilayah udara Lebanon.
“Para ahli percaya bahwa Lebanon kemungkinan akan menerima tawaran itu, karena negara ini tidak memiliki sistem pertahanan udara sendiri,” kata publikasi tersebut.
“Terlepas dari kenyataan bahwa sistem pertahanan udara Iran memiliki jangkauan yang relatif pendek yaitu hingga 200 kilometer , tapi jika Libanon memasang sistem pertahanan udara ini di bagian utara negara itu, maka tidak mungkin Israel akan mengambil resiko dengan membahayakan pilot mereka,” para ahli itu menambahkan
“Selain itu, menurut Teheran, sistem pertahanan udara Iran terbaru juga telah mampu mendeteksi pesawat siluman sekalipun.“
RUSIA DESAK TURKI UNTUK MENARIK MILITAN DUKUNGANNYA DARI ZONA DEMILITERISASI
Rusia telah memberi waktu 24 jam kepada Turki untuk menarik para militan sekutunya dari zona demiliterisasi di Suriah barat laut, jika tidak maka tentara Suriah Suriah (SAA) akan melanjutkan serangan mereka.
Menurut sumber militer diProvinsi Hama, tuntutan Rusia ini disetujui oleh kedua fihak dalam pembicaraan Perdamaian diAstana di ibukota Kazakhstan.
Sumber itu mengatakan jika para militan tidak menarik pasukan mereka, Tentara Arab Suriah akan melanjutkan serangan mereka untuk merebut kembali seluruh bagian utara dari Gubernur Hama.
Sebelumnya, tentara Arab Suriah menghentikan serangan mereka di Hama utara dalam rangka gencatan senjata dengan militan di Suriah barat laut.
Namun, sejak gencatan senjata bersyarat itu diberlakukan, pertempuran di Hama utara masih terus berlanjut, dimana kedua pihak melakukan serangan di sepanjang poros Hama-Idlib.
Jumat 2/8/19 kemarin adalah hari yang menandai secara resmi berakhirnya Perjanjian senjata nuklir INF antara AS dan Rusia, meskipun Rusia menyerukan dilakukan dialog selama beberapa bulan terakhir.
Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton, yang berpidato di hadapan para peserta Konferensi Mahasiswa Konservatif Nasional ke-41 pada hari Rabu, mengklaim perjanjian START Baru akan menjadi kesepakatan selanjutnya.
“Perjanjian (INF) Itu tidak mencakup senjata nuklir taktis jarak pendek atau sistem peluncur roket Rusia yang baru. dan perjanjian Itu akan berakhir pada Februari 2021, sementara belum ada keputusan baru apapun yang telah dibuat, dan perjanjian itu tidak mungkin diperpanjang. Mengapa memperpanjang sistem yang cacat hanya untuk mengklaim bahwa Anda memiliki perjanjian? “Tanya Bolton.
Kevin Kamps, pengawas limbah radioaktif di Beyond Nuclear, yang berbicara pada Radio Sputnik pada hari Jumat kemarin, telah membahas apa arti akhir dari Perjanjian INF bagi dunia dan menjelaskan mengapa perlu bagi negara-negara untuk mencapai perjanjian pengendalian senjata baru dalam hal ini adalah era proliferasi senjata nuklir.
“Perjanjian senjata Nuklir Jarak sedang (INF) yang ditandatangani oleh Presiden AS Ronald Reagan dan Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev pada tahun 1987 adalah pilar utama pengendalian senjata nuklir AS dan Rusia. Dan berakhirnya perjanjian itu merupakan pukulan besar. Dan ini masalah yang sangat serius, “kata Kamps kepada pembawa acara Eugene Puryear dan Sean Blackmon.
“Sayangnya, ribuan senjata nuklir milik kedua negara adidaya itu kini tetap dalam kondisi siaga, dan ketika perjanjian pengendalian senjata ini diruntuhkan , maka hal itu hanya meningkatkan risiko (perang nuklir), dan kita sekarang kembali ke dalam era Perang Dingin, kembali dalam perlombaan senjata. ”
Kamp mengutip ucapan mantan Menlu AS Henry Kissinger tahun 2007 yang dimuat di Wall Street Journal yang mengatakan, “Jika tidak ada tindakan segera yang diambil, AS akan segera dipaksa untuk memasuki era nuklir baru yang akan lebih genting, disorientasi psikologis, dan secara ekonomi pencegahannya akan lebih mahal daripada pada era Perang Dingin. “
“Kita sedang mempertaruhkan nasib planet ini. Kita tentu saja mempertaruhkan negara kita, tetapi kita sekarang tahu bahwa hanya seratus bom seukuran Nagasaki, yang relatif kecil, diledakkan, katakanlah antara India dan Pakistan, maka itu akan cukup untuk menjerumuskan planet ini ke dalam musim dingin nuklir yang akan membuat 2 miliar orang mati kelaparan. Itulah resiko yang kita hadapi dengan keberadaan senjata omnicidal ini. “
Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut keputusan AS yang memberikan sanksi kepada menteri luar negeri Iran sebagai sikap “kekanak-kanakan”.
Dalam langkah terbarunya yang bertujuan meningkatkan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Teheran, Rabu kemarin Washington telah menjatuhkan sanksi pada Menlu Iran Mohammad Javad Zarif yang disebut bertindak atas nama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei , yang juga telah ditahuhi sanksi oleh AS belam lama ini.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada kamis hari ini, Rouhani mengatakan AS “melakukan tindakan yang kekanak-kanakan … Mereka mengklaim setiap hari ‘Kami ingin berbicara, tanpa prasyarat’ … tapi kemudian mereka memberikan sanksi kepada menteri luar negeri.”
“Mereka takut dengan wawancara yang dilakukan menteri luar negeri kami (dengan beberapa media AS bebrapa hari lalu),” kata Rouhani. “Sangat jelas bahwa fondasi Gedung Putih telah terguncang oleh kata-kata dan logika dari individu (Menlu Iran) yang berpengetahuan, berbakti, dan diplomatis”.
“Musuh kita menjadi sangat tidak berdaya sehingga mereka kehilangan kemampuan untuk berpikir dan bertindak dengan bijak”. Kata presiden Iran.
KOREA UTARA UJI COBA ROKET JENIS BARU BERKALIBER BESAR
Menurut laporan intelijen AS, Korea utara telah meluncurkan rudal yang tampaknya mirip dengan yang diluncurkan pada minggu sebelumnya. Tidak jelas berapa banyak yang diluncurkan, tetapi para pejabat AS mengkonfirmasi bahwa rudal itu tidak mengancam AS.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak khawatir tentang uji coba rudal itu, itu hanya rudal jarak dekat dan “sangat standar.” “Rudal jarak pendek, kita tidak perlu membahas itu”, Trump menyebut bahwa dia hanya fokus pada uji coba senjata nuklir.
Korean Central News Agency menggambarkan rudal itu sebagai “sistem roket berpemandu berkaliber besar jenis baru,” yang digambarkan sebagai rudal balistik tetapi tidak mirip dengan rudal balistik umumnya.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melaporkan bahwa uji coba hari Rabu itu mencapai ketinggian 18,6 mil, artinya masih dalam atmosfer Bumi dan membuat lintasan peluru kendali balistik yang khas.
Seoul mengidentifikasi rudal itu sebagai KN-23, sebuah sistem “mobile-road” yang diyakini pertama kali ditampilkan dalam parade militer Februari 2018 lalu , meskipun rudal itu belum pernah diujicoba sampai Mei lalu,
Korea utara sendiri menyebut, mereka hanya melakukan uji coba roket baru, bukan uji coba rudal.
Pada 31 juli kemarin Pemimpin Kim Jong-un sendiri yang memberi pengarahan uji coba sistem roket berpemandu berkaliber besar yang baru dikembangkani,” kata Kantor Berita Pusat Korea.
“Uji coba itu secara ilmiah telah mengkonfirmasi bahwa dari data taktis dan karakteristik teknis dari roket berpemandu kaliber besar tipe baru ini telah mencapai nilai numerik sesuai desainnya, dan menunjukkan efektivitas tempur dari keseluruhan sistem,” kata KCNA.
Setelah mengetahui tentang hasil uji coba, (Kim Jong-un) mengatakan bahwa rudal itu sangat hebat dan itu akan menjadi ancaman yang tak terhindarkan bagi pasukan yang musuh menjadi sasaran utama senjata ini, “tambahnya.
ANGGOTA ISIS DARI ISRAEL MINTA NETANYAHU UNTUK MEMULANGKANNYA
סיאף שריף דאוד, ערבי ישראלי שהצטרף לדאעש בסוריה ונשבה בידי הכורדים, שולח הערב מסר בעברית לראש הממשלה, בנימין נתניהו, בראיון לערוץ אל-ערביה הסעודי ומפציר בו להחזיר אותו לישראל@kaisos1987 @MosheBerkovitch
לכתבה המלאה ששודרה עליו בכאן חדשות:https://t.co/KAbgTLJVMA pic.twitter.com/8j6p6y5s7c— כאן חדשות (@kann_news) July 31, 2019
Saif Sharif Daoud, adalah seorang keturunan Arab yang berwarga negara Israel yang bergabung dengan ISIS dan ditangkap menjadi tawanan perang saat bertempur diSuriah, Ynet melaporkan.
Sekarang dia meminta kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengembalikannya ke Israel.
Daoud berasal dari desa Arab Israel Kfar Bara di dekat Lembah Jezreel dan meninggalkan Israel untuk bergabung dengan ISIS di Syria pada 2015. Dia sekarang ditahan oleh Pasukan Demokrat Suriah (SDF), sebuah aliansi yang beranggotakan mayoritas pemberontak Kurdi (yang didudkung AS).
Dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Saudi Al-Arabiyeh, Daoud yang berusia 29 tahun itu memohon agar dia bisa dikembalikan ke tanah suci (Yerusalem).
“Saya meminta kepada PM Benjamin Netanyahu, saya adalah warga negara Israel. dan saya tahu Anda adalah perdana menteri dari negara yang demokratis. dalam negara ini (Israel) ada orang Arab, Yahudi, dan Druze. Dan semua orang di sini dan tentara di sini melihat bahwa anda adalah satu-satunya (penguasa) negara Israel, sebuah negara yang besar dan menakutkan. Dan saya meminta Anda mengembalikan saya ke Israel. saya disini merasa sangat berat. Penjara ini sangat berat bagi saya, ”pinta Doud. Dalam wawancara itu.
Daoud menjelaskan bahwa dia mau bergabung dengan kelompok teroris itu karena terkesan dengan pakaian mereka. Pada saat itu, saya menjadi sangat religius dan itu yang menarik saya.
“Daoud menambahkan bahwa publisitas (tentang ISIS) telah membuatnya yakin bahwa” ISIS adalah tempatnya keadilan.
“Dan Ayah, aku minta maaf telah memasuki dunia ini, ” katanya. Saya tidak berpikir ini akan membuat masalah yang besar. Saya seperti dalam halusinasi, sepertinya saya dalam mimpi.
Saya telah melakukan kesalahan dan saya sangat menyesal telah menempatkan anda (ayah) dalam masalah besar. Ibu, saya tahu Ibu memikirkan saya sepanjang hari , dan itu sangat berat t bagi saya. Aku selalu memikirkanmu. Maaf aku meninggalkan negara tanpa memberitahumu. “
Ketika ditanya “Peran apa yang dimainkan Mossad dalam proses memasuki Suriah?”, Sayyaf menjawab bahwa dia tidak dibantu organisasi intelijen Israel.
Dia menambahkan bahwa kewarganegaraan Israelnya itu selalu menjadi masalah sulit baginya . “Didalam ISIS, setiap kali seseorang ingin memberi tahu orang lain, dia akan mengklaim bahwa dia adalah orang Israel , hanya itu,” katanya.
UTUSAN RUSIA UNTUK PERUNDINGAN ASTANA : TERORIS DI IDLIB MASIH MENYERANG WARGA SIPIL
Delegasi Suriah, yang dipimpin oleh Dr. Bashar al-Jaafari, mengadakan pertemuan dengan delegasi Rusia, yang dipimpin oleh Lavrentiev, dalam putaran ke-13 pembicaraan Astana tentang penyelesaian krisis di Suriah.
Selain itu mereka juga mengadakan pertemuan dengan delegasi Iran yang dipimpin oleh asisten senior untuk Menlu Iran Ali Asghar Khaji.
Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Suriah yang menjadi ketua delegasi Rusia ke perudingan Astana, Alexander Lavrentiev, menegaskan bahwa organisasi teroris di Idlib masih melanjutkan serangan dan provokasi mereka, dan tentu ini tidak dapat diterima.
“Kami dapat mengevaluasi hasil dari hari pertama putaran ke-13 sebagai positif secara umum … kami membahas situasi di Suriah, khususnya di zona de-eskalasi Idlib dan perlunya untuk memerangi terorisdi sana,” kata Lavrentiev dalam sebuah pernyataan pers di sela-sela putaran 13 pembicaraan Astana tentang Suriah.
Kelompok-kelompok teroris itu mengepung ratusan ribu sandera sipil dan mencegah mereka keluar, mereka juga masih melakukan provokasi terhadap tentara Suriah dan menyerang warga sipil, tambah Lavrentiev.
Dia melanjutkan, bahwa perundingan juga fokus pada pembentukan sebuah komite untuk membahas konstitusi saat ini disamping juga menentukan langkah-langkah untuk mempercepat proses politik, rekonstruksi dan pengembalian para pengungsi Suriah.
ANAK-ANAK ISRAEL MULAI DIPERKENALKAN DENGAN “THE 3rd TEMPLE”
Editor Breaking Israel News David Sidman mengunjungi taman bermain di Yudea (Yerusalem) yang dirubah menjadi sebuah arena bermain untuk anak-anak. Dalam arena itu juga dipamerkan sebuah maket dari Kuil (Istana) “the 3rd temple”.
Arena bermain anak Israel ini ditujukan untuk mendapatkan pengalaman belajar langsung guna mendapatkan inspirasi tentang Kuil Ketiga (untuk “Almasih” mereka) yang rencanya akan dibangun.