Dalam pertemuan para menlu Organisasi Kerjasama Islam pada hari Kamis, Menlu Arab Saudi Ibrahim al-Assaf meminta negara-negara Muslim untuk “menghadapi” serangan kapal di pantai UEA yang telah dituduhkan AS kepada Iran itu dengan “segala cara , kekuatan dan keteguhan”.
Menlu Saudi mengatakan bahwa dugaan sabotase kapal dagang dan serangan pesawat tak berawak baru-baru ini pada pipa minyak Saudi membutuhkan “lebih banyak upaya untuk melawan aksi teror dari kelompok-kelompok ekstremis dan teroris”.
Seruan Ibrahim Al-Assaf untuk bertindak itu dikeluarkan hanya sehari setelah Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan bahwa “jelas” bahwa serangan terhadap empat kapal tanker minyak di Fujairah awal bulan ini adalah “ranjau laut yang hampir pasti dilakukan oleh Iran”.
Bolton sjuga mengatakan bahwa pasukan tambahan AS telah dikirim ke Timur Tengah untuk “tindakan pencegahan”. “Intinya adalah agar membuat jelas bagi Iran dan para proxinya bahwa tindakan semacam ini berisiko mendapat tanggapan tegas dari AS”.
Menanggapi tuduhan Bolton itu, juru bicara Kemenlu Iran Abbas Mousavi menganggap bahwa tuduhan itu sebagai hal yang “konyol”.
Komite yang mengatur kegiatan Hari al-Quds (diYerusalem) mengatakan bahwa Iran telah mengeluarkan US$651.000 santunan kepada keluarga Palestina yang menjadi korban di Jalur Gaza dalam konflik dengan Israel.
Pembayaran santunan Iran itu dikirim kepada para keluarga korban selama konferensi yang dihadiri oleh senior Hamas dan pemimpin Jihad Islam di kota Gaza utara pada hari Kamis.
Keluarga yang menerima uang tersebut terutama adalah mereka yang gajinya dipotong oleh Otoritas Palestina (PA) karena kesulitan keuangan dihadapi. Komite itu mengatakan bahwa 1.540 keluarga di Jalur Gaza akan menerima uang yang diberikan oleh Iran, sekitar $600 untuk setiap orang yang menikah dan $200 dolar untuk setiap orang.
“Kami akan terus mendukung perlawanan, terutama di Palestina yang diduduki,” Ali Shamkhani, sekretaris jenderal Dewan Keamanan Nasional Iran, mengatakan kepada hadirin melalui video konferensi. “Kami akan terus mendukung perlawanan terlepas dari tekanan politik atau sanksi ekonomi,” kata Shamkhani,
Dia menambahkan, akan mendukung Palestina , karena “mendukung perlawanan adalah tugas resmi bagi Iran.”
Selain krisis keuangan yang dihadapi PA karena pengurangan iuran pajak Palestina oleh Israel dan karena sanksi AS, Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga telah menjatuhkan sanksi terhadap Hamas di Jalur Gaza. Di antara sanksi yang dikenakan Abbas termasuk menghentikan pembayaran gaji kepada keluarga Hamas dan anggota Jihad Islam yang terbunuh dalam bentrokan dengan Israel.
Komandan Hamas di Gaza Yehya Sinwar, bersumpah bahwa konfliknya dengan Israel tidak akan berhenti sampai pendudukan Israel hilang. Sinwar memuji dukungan Iran untuk gerakannya dan untuk Palestina, dia menambahkan “tanpa dukungan Iran, kami tidak akan bisa terus berdiri begitu kuat”. “Iran berdiri di sisi kita, ketika negara negara Arab mengabaikan kita,” katanya.
Penasihat senior sekaligus menantu Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner berada di Israel dalam putaran terakhir tur Timur Tengahnya sebelum pertemuan yang dijadwalkan di ibukota Bahrain, Manama, di mana banyak aspek ekonomi dari proposal perdamaian Israel- Palestina rencananya akan diumumkan.
Workshop di Manama yang diselenggarakan sebagai bagian dari apa yang disebut “kesepakatan abad ini” itu didorong oleh pemerintahan Trump yang tidak akan membahas aspek-aspek politik dari konflik, dan sebaliknya akan berusaha untuk mendorong investasi di wilayah Palestina yang diduduki.
Kepemimpinan Palestina sendiri mengkritik proposal perdamaian itu, dan tidak diajak berbicara tentang konferensi Manama, yang diperkirakan tidak akan membahas masalah-masalah politik, perbatasan akhir, status Yerusalem, ataupun nasib para pengungsi Palestina.
Pekan lalu PM Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan bahwa “solusi apa pun untuk konflik di Palestina harus bersifat politis … dan didasarkan pada penghentian pendudukan Israel.”
Analis politik Hani al-Masri mengatakan Kushner datang pada “saat yang tidak tepat” yaitu disaat Knesset (parlemen Israel) dibubarkan menyusul kegagalan PM Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintah koalisi sebelum batas waktu rabu tengah malam.
“Seruan untuk dilakukan pemilu baru Israel pada bulan September akan berarti bahwa kesepakatan itu akan ditunda selama beberapa bulan lagi, ini hanya memperburuk situasi,” Kata Masri yang berbicara dari kota Ramallah yang diduduki Israel diTepi Barat.
Koresponden Al Jazeera Harry Fawcett melaporkan dari Yerusalem Barat, mengatakan bahwa ketidakpastian dalam politik Israel telah membuat situasi makin “rumit”.
Tahun lalu , Otoritas Palestina (PA) yang memerintah Tepi Barat telah memutuskan hubungan dengan AS dan menuduhnya ada hubungan yang sepenuhnya bias dengan Israel.
“Otoritas Palestina akan menghadapi risiko gangguan (keuangan) karena pendapatan pajak yang biasanya segera diberikan ke PA akan tertunda sampai pembentukan pemerintah Israel yang baru,” kata Masri.
Pemerintahan Trump akan melarang Instrumen yang mendukung Perdagangan mata uang atau INSTEX jika sistem keuangan AS itu mulai diberlakukan, Bloomberg melaporkan, mengutip surat yang ditulis oleh wakil menteri Keuangan urusan terorisme dan intelijen keuangan Sigal Mandelker.
"Pemerintahan Trump meningkatkan pertikaiannya dengan sekutu Eropanya atas nasib perjanjian nuklir Iran, dan mengancam akan memberi sanksi kepada Badan keuangan yang dibuat oleh Jerman, Inggris dan Perancis untuk melindungi perdagangannya dengan Iran ", tulis Bloomberg News.
INSTEX adalah mekanisme Uni Eropa yang diperuntukkan bagi transaksi bilateral dengan Iran yang mengabaikan sanksi AS.
Sejauh ini, baik pemerintahan dikepresidenan AS maupun di UE belum mengomentari tentang masalah ini.
Target utama dari sanksi AS terhadap Iran adalah industri minyak negara itu yang bertujuan membuat agar ekspor minyak Iran turun sampai titik nol.
China, Prancis, Jerman, Iran, Rusia, Inggris, dan Uni Eropa mengkritik kebijakan Washington yang secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir iran, dan keputusannya untuk tidak memperpanjang kelonggaran bagi proyek-proyek non-proliferasi nuklir.
Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) MayJen. Hossein Salami menyatakan bahwa Teheran tidak lagi takut dengan Washington yang mengirimkan kapal induknya ke perbatasannya, karena negara itu sekarang memiliki sarana untuk melawan mereka, Fars News melaporkan.
Menurutnya, Iran telah mempunyai sistem yang mampu "mengarahkan rudal balistik" ke arah target bergerak apa pun, dia menyebutnya sebagai "keajaiban" teknologi yang hanya dimiliki oleh segelintir negara.
"Bagi kita, skenario (ancaman) kapal induk itu sudah berakhir. Hari ini, kita adalah sebuah kekuatan hebat dan tak terkalahkan karena kita telah mengalami dan mengalahkan semua skenario musuh itu", katanya.
Salami lebih lanjut menyatakan bahwa Iran telah berhasil "melumpuhkan" perang psikologis AS itu dan meredam "kemampuan musuh untuk perang".
Kepala IRGC mencatat bahwa kemampuan Iran tidak lagi terbatas diperbatasannya dan telah menjadi kekuatan regional yang kuat. Dia juga menolak ancaman yang baru-baru ini yang dikeluarkan para pejabat di Washington yang menyatakan bahwa Teheran sudah "jenuh dengan mereka".
"Sekarang Kami tidak lagi takut dengan intrik musuh dan kami berada dalam fase terakhir untuk melawannya," kata Salami.
Wakil Menlu Iran Abbas Araghchi mengatakan Republik Islam menyangkal tuduhan Teheran terlibat dalam serangan terhadap tanker minyak yang berbasis di UEA , tuduhan itu sebelumnya dilontarkan oleh penasihat keamanan nasional AS John Bolton. Dia menyebut klaim itu sebagai "menggelikan" dan menuduh John Bolton dan para "penghasut perang lainnya" (Saudi) telah berkomplot guna melawan Iran.
Bolton sebelumnya mengklaim bahwa ranjau laut yang digunakan dalam serangan terhadap beberapa kapal tanker minyak di dekat pelabuhan UEA "hampir pasti dari Iran" tanpa menguraikan bukti apa yang menjadi dasar klaimnya itu.
Dua kapal tanker minyak Saudi, satu Norwegia, dan satu UEA rusak akibat sabotase di zona ekonomi eksklusif UEA di Teluk Oman pada Mei. Insiden itu tidak menyebabkan tumpahan minyak atau korban. AS berulang kali mengklaim bahwa Iran, atau "proksinya", berada di belakang insiden itu tanpa memberikan bukti apa pun. Pada saat yang sama, baik UEA maupun Arab Saudi, yang tankernya tidak rusak, menuduh Iran melakukan pelanggaran.
Wakil Menlu Iran Abbas Araghchi lebih lanjut menyatakan bahwa orang-orang tertentu berusaha untuk mendorong AS masuk ke dalam perang dengan Iran dalam upaya untuk mencapai tujuan mereka.
Wakil menlu itu mencatat bahwa Iran siap berperang dengan AS, tetapi lebih memilih memulai dialog. "Kami sepenuhnya siap untuk kedua skenario , jika opsinya perang, maka akan menjadi bencana bagi semua orang di wilayah ini. Kami berharap bahwa Washington bisa lebih bijak , itu tidak akan menjadi kesalahan terbesar AS di wilayah ini. Tapi kami sepenuhnya siap untuk skenario itu ", kata Araghchi.
Presiden Iran Hassan Rouhani menggambarkan proposal AS (tentang nasib Palestina) yang disebut AS sebagai 'Kesepakatan Abad Ini' sebagai 'Kegagalan Abad Ini', dia mencatat bahwa itu adalah proposal itu tidak hanya ditujukan terhadap bangsa Palestina tetapi seluruh wilayah ini.
Pernyataan itu disampaikan pada hari ini (rabu) dalam rapat kabinet menjelang Hari Quds Internasional pada hari Jumat. Even tahunan ini diprakarsai oleh almarhum pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Khomeini pada tahun 1979, Hari Quds Internasional diadakan setiap tahun pada hari Jumat Ramadhan terakhir di banyak negara di seluruh dunia untuk mendukung perjuangan orang-orang Palestina.
Kondisi dalam Hari Quds Internasional tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, katanya, bahwa musuh-musuh Palestina telah mencoba untuk meremehkan pentingnya al-Quds dengan mengumumkannya sebagai ibu kota agresor (Israel) dan memindahkan kedutaan mereka ke kota suci (Yerusalem).
"Topik hangat hari ini adalah apa yang disebut 'Kesepakatan Abad Ini', yang pada kenyataannya hanyalah 'Kegagalan Abad Ini' bagi para pengusulnya," katanya, dia mencatat bahwa proposal tersebut tidak hanya menentang negara Palestina tetapi juga menentang seluruh wilayah.
"Ada suatu masa ketika Palestina hanya memiliki batu untuk mempertahankan diri, tetapi hari ini, dengan upaya dan pengorbanan mereka sendiri dalam industri domestik, kini mereka memiliki sarana untuk memberikan respon yang menghancurkan kepada Israel. Dan hari ini, setiap roket (Israel) direspon oleh roket (Palestina); sehingga setelah 48 jam Zionis terpaksa mundur dan Iron Dome mereka tidak bisa menahan rudal Palestina. "
Sebuah rekaman video dirilis oleh Kantor Berita Anna Rusia atas operasi siang dan malam militer Suriah yang akhirnya berhasil merebut kembali kota strategis Kafr Nabudah di pedesaan Hama utara.
Setelah berakhirnya gencatan senjata 72 jam di Hama utara pada 21 Mei, pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham memulai serangan besar-besaran terhadap tentara Suriah di Kafr Nabudah mengambil keuntungan dari gencatan senjata 3 hari untuk mengirim bala bantuan dalam jumlah besar ke daerah itu.
Pada malam 22 mei Kelompok-kelompok militan masuk dan menguasai Kafr Nabudah setelah penarikan pasukan Suriah dari kota itu. Selama 4 hari Tentara Suriah yang dipimpin oleh Tiger Force kemudian mempersiapkan diri untuk merebut kembali kota yang strategis itu dengan tembakan artileri, rudal dan serangan udara sebelum akhirnya menyerbu dan berhasil merebut kembali pada 26 Mei.
Rekaman video menunjukkan bagaimana serangan udara Suriah yang menghancurkan tank dan kendaraan tempur Hayat Tahrir al-Sham serta posisi mereka di sekitar Kafr Nabudah. Dalam vieo juga ada cuplikan serangan drone Suriah pada kendaraan dan pangkalan militan teroris sebelum dan selama dilakukan penyerbuan kota oleh Pasukan Tiger Force Suriah.
Ada beberapa negara yang membantu memindahkan teroris dari Suriah ke Libya, kata Perwakilan Suriah di DK PBB Dr. Bashar Al-Ja'afari, Selasa.
"Mana mungkin para militan itu dapat ditransfer dari Suriah ke Libya tanpa ada dukungan dari suatu pemerintahan yang mendapat keuntungan darinya?" Jaafari bertanya kepada DK PBB, seperti dikutip oleh Alamat Libya.
"Kami telah memperingatkan terhadap adanya pemindahan para militan/ teroris (dari Suriah) ke negara-negara tetangga," tambah Jaafari. Anggota-anggota ISIS dan Hay'at Tahrir Al-Sham secara aneh entah bagaimana bisa berpindah dari Suriah ke Libya selama setahun terakhir, ini mendorong pemerintah di Damaskus dan Benghazi untuk mempertanyakan siapa yang membantu mereka berpindah.
Damaskus dan Benghazi menuduh Turki dalam beberapa bulan terakhir membantu memfasilitasi pemindahan ini, kendatipun Ankara membantah tuduhan.
Turki adalah sebagai sekutu dekat kelompok GNA (Pemerintah Kesepakatan Nasional) yang berbasis di Tripoli; mereka saat ini berperang dengan Tentara Nasional Libya (LNA), yang dipimpin oleh Field Marshal General Khalifa Haftar.
Rusia dan Suriah menyerukan kepada komunitas global dan PBB untuk mengambil sikap tegas dan mendesak AS untuk menarik pasukannya dari Suriah sesegera mungkin, Pusat Koordinasi Bersama Rusia-Suriah tentang repatriasi pengungsi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu .
"Kami menyerukan kepada komunitas global, pada struktur-struktur terkait PBB dan pada organisasi-organisasi kemanusiaan internasional untuk mengambil sikap yang berprinsip dan menggunakan pengaruhnya terhadap AS untuk mendesaknya menarik pasukannya dari wilayah-wilayah Suriah yang diduduki secara ilegal sesegera mungkin, karena pasukan (AS) ini mendukung kelompok bersenjata ilegal dan mencegah Suriah kembali ke kehidupan normal ”, kata pernyataan itu.
Kedua negara juga menyerukan Washington dan Brussels untuk mencabut sanksi ekonomi terhadap Suriah, bahwa pembatasan ekonomi itu telah mempersulit pengadaan produk medis dan bahan baku untuk memproduksi produk medis.
"Kami menyerukan AS dan Uni Eropa untuk mencabut sanksi ekonomi terhadap Suriah. Tindakan pembatasan semacam itu tidak memberikan solusi dari masalah kemanusiaan dan sosial ekonomi yang mendesak yang dihadapi Suriah, ” tambah pernyataan itu.
Pasukan AS telah beroperasi di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional dengan dalih untuk memerangi kelompok teroris Daesh selama sekitar empat tahun tanpa izin dari Damaskus ataupun DK PBB.
Kemenhan Rusia mengatakan pada hari Senin kemarin bahwa Tentara Suriah berhasil menggagalkan serangan besar-besaran dari militanHayat Tahrir al-Sham (Front Nusra) di pedesaan Hama utara. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Suriah,
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pada malam hari tanggal 26 Mei 2019, gerilyawan Hayat Tahrir al-Sham dan sekutu menyerang posisi tentara Suriah di sekitar Kafr Nabudah. kota di pedesaan Hama utara.
Sekitar 450 militan dengan tujuh tank, lima kendaraan tempur infanteri dan 12 kendaraan teknis ikut serta dalam serangan itu, fihak militan juga didukung tiga peluncur roket MLRS.
Selama serangan itu, pasukan Suriah yang dipimpin oleh pasukan Tiger berhasil menghancurkan tiga tank, sebuah IFV, dua MLRS dan enam kendaraan teknis serta membunuh dan melukai sekitar 100 militan.
Kemarin, Tentara Arab Suriah berhasil melakukan serangan cepat untuk merebut kota strategis Kafr Nabudah setelah bentrokan hebat dengan gerilyawan di daerah itu yang berusaha merebut kembali kota itu dari pasukan tentara pada malam hari.
Petinggi Hayat Al-Sham ikut tewas
Seorang tokoh kunci Hayat Al Sham bernama Al-Mutasim Billah al-Madani tewas pada hari Minggu oleh serangan udara Suriah di pedesaan Hama utara. Al-Mutasim Billah adalah warga negara Saudi dan dia adalah Kepala Syariah Hayat Tahrir al-Sham bersama dengan Abdullah Al-Muhaisni.
Republik Islam Iran telah menguji rudal Qiam-1 mereka di fasilitas bawah tanah 'rahasia' di lokasi yang dirahasiakan diwilayah negara Teluk Persia itu.
#Iran
Launching Qiam-1 missile from a secret 'underground city' facility.
Location unknown 😉https://t.co/P1pphLuszd#IRGC pic.twitter.com/MlnDOeJxKF— IWN (@A7_Mirza) May 27, 2019
Qiam-1 dimodelkan dari rudal Scud buatan Korea Utara Hwasong-6, dimana rudal ini mulai memasuki dinas militer Iran sejak 2010.
Langkah militer Iran ini dilakukan hanya beberapa minggu setelah pemerintah AS menuduh Iran bersiap untuk melancarkan serangan terhadap pasukan AS di Timur Tengah. Iran menyatakan bahwa program rudal mereka hanya bersifat defensif, meskipun ada tuduhan yang berlawanan dari AS dan Israel.
Komisi Energi Atom Israel (IAEC) telah bekerja untuk meningkatkan keamanan reaktor nuklir Dimona dan Nahal Sorek terhadap kemungkinan serangan rudal dari Iran dan Hezbollah yang berbasis di Libanon, situs berita Haaretz melaporkan.
Menurut outlet media Israel itu, anggota IAEC menganggap perkembangan saat ini bisa menjadi ancaman langsung terbesar bagi reactor nuklirnya.
Komisi Atom Israel itu baru-baru ini melakukan latihan yang mensimulasikan adanya serangan rudal pada salah satu fasilitasnya, termasuk evakuasi personel dan langkah-langkah untuk mencegah kebocoran bahan radioaktif.
Meskipun IAEC telah membuat tindakan pencegahan, dan disebut tidak mungkin membahayakan penduduk Israel, tetapi skenario seperti itu bisa dijadikan tujuan " propaganda bagi musuh," baik itu Teheran, atau Hizbullah.
Haaretz mengutip seorang pejabat tinggi IAEC yang mengatakan bahwa komisi itu telah memindahkan kantor pusatnya dari Tel Aviv utara ke daerah yang lebih dekat dengan reaktor Nahal Sorek, dan mengklaim bahwa karyawan akan aman jika terjadi serangan rudal.
Qatar telah diundang oleh Arab Saudi untuk menghadiri dua KTT darurat petinggi Arab yang akan diadakan di kota Mekah Saudi pada 30 Mei, kata kemenlu Qatar pada hari Minggu.
Pekan lalu Qatar mengatakan belum diundang ke dua KTT yang direncanakan Saudi di kota paling suci Islam untuk membahas implikasi serangan pesawat tak berawak pada instalasi minyak diKSA dan serangan terhadap empat kapal termasuk dua kapal tanker minyak Saudi di lepas pantai UEA.
Seperti diketahui, Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir telah memberlakukan boikot ekonomi dan diplomatik terhadap Qatar sejak Juni 2017 atas tuduhan bahwa mendukung terorisme dan melakukan hubungan dengan musuh regional KSA, Iran.
Undangan dan sebuah surat telah dikirimkan ke Qatar oleh kepala Dewan Kerjasama Teluk (GCC), kata pernyataan itu, tanpa mengatakan apakah Qatar akan menghadiri undangan itu.
Untuk kedua kalinya dalam bulan mei ini saja, Iran menawarkan perjanjian dan hubungan damai dengan negara negara Arab teluk.
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Iran kembali menawarkan untuk menandatangani perjanjian non-agresi dengan semua negara di kawasan Teluk Persia dan tawaran itu masih di atas meja.
Pada konferensi pers bersama Menlu Iraq Mohamed Ali Alhakim di Baghdad pada hari Minggu, Menlu Zarif juga mengatakan bahwa Iran mencari yang terbaik dari hubungan dengan negara-negara pesisir Teluk Persia dan akan menyambut setiap proposal untuk dialog dan de-eskalasi menuju tujuan itu.
Dia menambahkan bahwa Teheran bagaimanapun terpaksa harus menghadapi setiap upaya serangan militer atau ekonomi terhadap negaranya.
Sebuah video yang dirilis News-Front TV menampilkan Pasukan Khusus Rusia yang diterjunkan langsung di Al Ghab pedesaan Hama utara. Pasukan Rusia itu terlihat berjalan bersama dengan tentara Suriah , sementara posisi militan hanya berjarak 300 m dari mereka.
Mereka ditugaskan memantau dan mengamati gerakan dan posisi militan dan mengkoordinasikannya dengan angkatan udara Rusia.
#SYRIA: The #SyrianArmy found lots of weapons left by the terrorists in the liberated town of #Kirkat north of #Hama. These are more than terrorists. They are the coalition army of #US, #UK, #France, #Turkey, #Israel, #Qatar and #KSA.#SyriaNow pic.twitter.com/DNpAfLonbA
— Ahmad Al-Issa (@ahmadalissa) May 26, 2019
Pasukan Suriah juga menemukan senjata senjata yang sepertinya lebih pantas sebagai senjata pasukan koalisi AS, Inggris, perancis, Turki, KSA, Qatar dan Israel dari pada senjata teroris.
Washington akan terus mengumpulkan pasukannya di Timur Tengah sejak Pentagon menuduh Iran sebagai "ancaman berkelanjutan" terhadap sekutunya dan kepentingan AS.
Penjabat Kemenhan AS Patrick Shanahan menguraikan rencana pengerahan yang katanya akan mencakup 1.500 tentara, satu batalion rudal Patriot, pesawat tempur dan pesawat pengintai, serta Peralatan intelijen, dalam sebuah pernyataan Jumat.
Sekitar 600 tentara sudah berada di wilayah tersebut dan segara akan menyebar ,dan akan menempatkan jumlah aktual pasukan darat sekitar 900 atau lebih.
Para pejabat Pentagon mengatakan langkah itu dilakukan sebagai tanggapan atas "ancaman" Iran terhadap kepentingan AS di Timur Tengah, yang menyalahkan Republik Islam Iran atas serangan baru-baru ini terhadap kapal tanker di pelabuhan di UEA.
"Serangan terhadap Kapal dagang di Fujairah kami kaitkan dengan IRGC," Laksamana Muda Michael Gilday, direktur Staf Gabungan, mengatakan pada jumpa pers diPentagon Jumat, merujuk pada Korps Pengawal Revolusi, pasukan elit Iran yang dinyatakan AS sebagai "organisasi teroris."
Awal bulan ini Washington telah mengirim kapal induk, pembom strategis dan aset militer lainnya ke wilayah tersebut untuk mengatasi ancaman yang diduga akan segera terjadi dari Iran.
Iran telah mengisyaratkan kesiapannya untuk menggunakan senjata "rahasia" untuk menenggelamkan kapal perang AS yang berada di wilayah Teluk Persia.
“AS telah mengirim dua kapal perang ke wilayah tersebut. Jika mereka melakukan kebodohan sekecil apa pun, kami akan mengirim kapal-kapal ini ke dasar laut bersama awak mereka dan pesawat didalamnya menggunakan dua rudal atau dua senjata rahasia baru, "Jenderal Morteza Qorbani, seorang penasihat komando militer Iran mengatakan kepada kantor berita semi-resmi Iran, Mizan.
Pernyataan itu dikeluarkan ditengah meningkatnya ketegangan AS-Iran yang memburuk awal bulan ini, bersamaan dengan AS memberlakukan lebih banyak sanksi baru keIran dan mengirim satuap tempur kapal induk, satu skuadron pembom B-52 dan baterai rudal Patriot ke Timur Tengah.
Pada gilirannya Iran telah menangguhkan sebagian kewajibannya terhadap kesepakatan nuklir Iran 2015 yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif (JCPOA).
Sementara itu, 76 pensiunan jenderal AS, laksamana dan mantan duta besar telah menandatangani surat terbuka kepada Presiden AS Donald Trump, yang mendesaknya agar tidak menghasut perang dengan Republik Islam Iran.
"Perang dengan Iran, baik karena pilihan atau kesalahan perhitungan, akan menghasilkan reaksi dramatis di Timur Tengah yang sudah tidak stabil itu , dan menyeret AS ke dalam konflik bersenjata lain dengan biaya finansial, manusia, dan geopolitik yang besar," kata surat itu.
Rusia bersumpah akan membuat langkah tandingan atas pendirian stasiun radar AS yang sedang dibangun tidak jauh dari perbatasannya dengan Norwegia, dengan menuduh bahwa situs tersebut akan berfungsi sebagai bagian dari sistem pertahanan rudal global AS.
Stasiun Radar yang disebut Globus-III didirikan dengan kerjasama oleh AS dan Norwegia di dekat desa nelayan kecil Norwegia Vardø, kurang dari 40 mil dari Semenanjung Kola Rusia, di mana terdapat bebrapa pangkalan angkatan laut Arktik yang menjadi pelabuhan kapal selam nuklir (Rusia) yang melayani Armada strategis Utara.
Radar baru itu akan menggantikan Globus-II yang ada, yang menurut juru bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova radar itu berfungsi "mentransmisikan informasi yang diterimanya ke AS" . Dalam Konferensi press Zakharova menyatakan bahwa para pejabat Norwegia tidak kooperatif ketika ditanya tentang instalasi radar itu dan hanya menyebut radar itu "tidak diarahkan Rusia."
"Bagi saya tampaknya sangat jelas bahwa itu adalah sebuah persiapan militer yang dekat dengan perbatasan Rusia dan juga negara lain, ini tidak dapat diabaikan. Kami menganggap perlu untuk mengambil tindakan sebagai pembalasan untuk memastikan keamanan kami sendiri."
Direktur Institut Penelitian Pelucutan Senjata (UNIDIR) PBB Renata Dwan telah berbicara tentang ancaman perang nuklir yang disebutnya sebagai ancaman yang “mendesak” , dan dunia harus lebih serius menyikapinya.
“Resiko penggunaan senjata nuklir , ditinjau dari beberapa faktor sekarang lebih tinggi daripada yang waktu lalu , bahkan sejak Perang Dunia Kedua”, Saya kira ini adalah benar-benar seruan jujur yang harus diakui , ini adalah masalah yang sering luput dalam liputan media “ kata Renata Dwan.
Masih ada 2 menit sebelum gelap gulita
Kita sekarang akan melihat prediksi para ahli nuklir yang boleh anda anggap serius atau hanya hal yang ringan dan yang lucu .
Menurut Buletin Ilmuwan nuklir , “Doomsday clock” masih sekitar 2 menit lagi menuju gelap gulita, itu adalah prediksi yang dihitung pada tahun 2018 ,
Berapa lama lagikah 2 menit itu ? Silahkan baca dan reka reka sendiri analisa para ahli nuklir itu diweb ini , disitu prediksinya sudah dibuat detail koq , lengkap dengan timeline.
Gubernur provinsi Tabuk Arab Saudi Pangeran Fahd bin Sultan Al Saud telah menelepon Perdana Menteri Pakistan Imran Khan pada hari ini Kamis untuk menyampaikan salam "bulan berkah Ramadan".
Dia menyebut menantikan kedatangan Perdana Menteri Pakistan ke Arab Saudi untuk menghadiri KTT OKI yang dijadwalkan diadakan pada tanggal 31 bulan ini.
Perdana Menteri membalas salam dan berterima kasih atas dukungan “Dermawan” dari Arab Saudi ke Pakistan pada saat yang sulit ini. Dia juga mengkonfirmasi partisipasinya pada KTT OKI yang akan datang di Mekah.
Saudi dalam rivalitasnya dengan Iran karena menerima sumbangan miliaran dolar dalam bentuk bantuan dan investasi dari Riyadh. Mungkin salah satu momen yang paling berkesan secara visual dari tur karpet merah Pangeran MBS keAsia bulan lalu adalah pemberian kepadanya, oleh para senator Pakistan, sebuah senapan mesin ringan berlapis emas.
Pakistan adalah pemberhentian pertama pangeran mahkota dalam tur Asianya yang juga singgah ke India dan Cina. untuk menghormati kunjungannya Pakistan mengumumkan hari libur nasional guna menghormati kunjungan MBS, dan menyebut Arab Saudi "seorang teman yang dibutuhkan."
Dan memang, Islamabad senang: Arab Saudi mengumumkan $ 20 miliar dalam investasi infrastruktur dan energi untuk negara yang sedang kekurangan uang tunai sebesar $200 juta, yang saat ini berada di ambang krisis keuangan dan berusaha menghindari bailout dari IMF untuk yang ketigabelas.
Lokasi investasi sangat signifikan. Banyak proyek yang berfokus pada infrastruktur penyulingan minyak di wilayah Balochistan yang miskin dan sedang bergolak di Pakistan, lokasi ini terletak di sepanjang perbatasan 565 mil dengan saingan berat Arab Saudi Iran.
"Mohammed bin Salman memiliki pandangan strategis bahwa Anda (Pakistan) harus menekan Iran. Dan dengan memanfaatkan Pakistan dia (MBS) ingin menekan Iran dari dua sisi, "Gregory Gause, kepala Departemen Urusan Internasional di Universitas A&M Texas, mengatakan kepada CNBC.
Hal Itu akan membuat pilihan sulit bagi Pakistan, yang saat ini tidak melihat Iran baik sebagai sekutu besar atau ancaman besar, meskipun mereka waspada dengan meningkatnya kerja sama Iran dengan musuh bebuyutan mereka India.
"Saya tidak berpikir Pakistan ingin menjadikan Iran sebagai musuh untuk kemudian berkonfrontasi secara penuh," kata Gause, "tetapi mereka (Pakistan) harus melakukan sesuatu karena uang yangdiberikan Arab Saudi itu."
Dan orang-orang Iran tidak menganggapnya sebagai hal enteng , Teheran telah lama menuduh Arab Saudi mengobarkan kerusuhan di wilayah perbatasannya dengan Pakistan, yang merupakan sarang gerilyawan suni anti-rezim Iran , mereka telah beberapa kali melancarkan berbagai serangan terhadap personil militer Iran.
Saudi membantah tuduhan itu. Pada bulan Februari lalu, gerilyawan Sunni dari kelompok ekstremis Jaish al-Adl membunuh 27 Pengawal Revolusi Iran di sepanjang perbatasan, yang memicu tuduhan dari Teheran bahwa Pakistan adalah sarang gerilyawan dan mengizinkan mereka untuk menyerang Iran.
Bagi Riyadh, kesepakatan Pakistan lebih bersifat strategis daripada ekonomi, kata Gause. "Tidak ada manfaat ekonomi bagi Saudi di Pakistan," katanya. "Mari kita hadapi itu , Pakistan adalah semacam keranjang. Tetapi bagi Saudi Pakistan adalah mitra keamanan pertama dan terutama, sekutu Muslim yang dapat diandalkan dalam persaingan dan perseiihan antar Muslim. "
Memang, keduanya (Saudi dan Pakistan) memiliki sejarah panjang dalam saling membantu. Ketika Pakistan dilanda sanksi internasional atas uji coba nuklirnya pada 1990-an, Riyadh menyelamatkannya dengan pasokan dana dan minyak. Dan ada sekitar 70.000 warga negara Pakistan yang menjadi anggota angkatan bersenjata Arab Saudi, para ahli memperkirakan Pakistan akan memberikan lebih banyak lagi personel , selain untuk memberikan pelatihan dan bantuan kepada militer Saudi.
Ada bisa saja akan menjadi bumerang bagi Pakistan, dimana dapat memicu kerusuhan sektarian karena ada 20 persen populasi Syiah Pakistan, yang merupakan jumlah terbesar kedua diseluruh di dunia.
Successful training launch of surface to surfa ce ballistic missile Shaheen-II conducted. Capable of carrying both conventional & nuclear warheads upto a range of 1500 KMs. Shaheen-II fully meets Pak’s strat needs towards maintenance of desired deterrence stability in the region. pic.twitter.com/I9t468wxnq
— Maj Gen Asif Ghafoor (@OfficialDGISPR) May 23, 2019
Militer Pakistan mengatakan pihaknya berhasil melakukan uji coba rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang mampu membawa hulu ledak nuklir, Uji coba itu dilakukan sehari setelah menlu Pakistan mengulangi tawaran ke India untuk melanjutkan pembicaraan damai.
Rudal Shaheen-II, yang ditembakkan pada Kamis hari ini, dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir hingga jarak 1.500 km, kata militer. "Latihan peluncuran itu bertujuan untuk memastikan kesiapan operasional Komando Strategis Angkatan Darat," kata sebuah pernyataan militer yang dirilis pada hari ini.
Uji coba itu dilakukan disaat masih tingginya ketegangan antara India dan Pakistan setelah bentrokan militer awal tahun ini yang membuat kedua negara melancarkan serangan udara di wilayah lawan masing-masing, di mana sebuah jet tempur India ditembak jatuh dalam pertempuran udara.
India melancarkan serangannya ke Pakistan pada 26 Februari lalu, beberapa hari setelah serangan mematikan di Pulwama di Kashmir yang dikuasai India awal bulan itu , dan pemerintah India menyalahkan Pakistan.
India mengklaim telah menghancurkan kamp pelatihan (teroris) diPakistan yang dikelola oleh kelompok bersenjata Jaish-e-Muhammad (JeM), tetapi kunjungan Al Jazeera ke situs itu menunjuukkan bukti yang minim yang bisa mendukung klaim tersebut.
Setidaknya empat bom India telah dijatuhkan dekat dengan sekolah yang dikelola JeM, dan melukai satu orang. Pakistan membantah terlibat dalam pemboman bunuh diri Pulwama, dan melancarkan serangan balasan pada 27 Februari, yang menargetkan daerah-daerah yang tidak berpenduduk sebagai unjuk kekuatan.
Uji coba Kamis hari ini dilakukan untuk menegaskan kekuatan nuklir Pakistan, kata jurubicara militer Asif Ghafoor dalam sebuah pernyataan. Rudal "Shaheen-II sepenuhnya memenuhi kebutuhan strategis guna pemeliharaan stabilitas yang diinginkan di kawasan itu," tambahnya dalam tweetnya.
Pasukan Pertahanan Nasional (NDF) merilis video baru minggu ini dari divisi Mhardeh, mereka ikut ambil bagian dalam pertahanan di Kafr Naboudeh di pedesaan barat laut Hama.
Mhardeh adalah salah satu kota Kristen terbesar di Suriah, kota ini telah lama menjadi sasaran militant dan kelompok pemberontak yang didukung Turki (sebelumnya didukung AS) di Hama utara, hal ini mendorong mereka untuk membentuk salah satu milisi bersenjata NDF yang termasuk milisi yang paling kuat di diSuriah.
Sejalan dengan Milisi Sqaylabiyeh yang letakya berdampingan, Milisi Mhardeh dikenal karena mereka merekrut penduduk lokal untuk mempertahankan kota mereka. Karena alasan ini, militant dan pemberontak yang didukung Turki sering menargetkan infrastruktur sipil Mhardeh untuk menghukum warga sipil di sana.
Who gave the right to define the destiny of other nations to these idiots?
What makes them better than Hitler?These criminals are the real enemies of World, in fact they use ISIS (MENA) and the Nazis (Ukraine) to achieve their goals: Dominate the worldpic.twitter.com/ADsTag4I4n
— Enrique⏳🇨🇱 (@garoukike) May 21, 2019
Beginilah cara cara setan yang selalu lakukan oleh negara Super power AS yang selalu membanggakan "demokrasi" itu.
Jika ada negara yang tidak mau tunduk dengan AS atau menjadi penentang Israel , maka penguasanya harus diturunkan paksa, itu rumus bakunya.
Soal Iran, Dia mengatakan bahwa sejak 10 tahun terakhir dia selalu menyerukan bahwa Kebijakan dari Pemerintah AS haruslah mengganti kekuasaan yang ada diIran sekarang.
Tingkah laku dan Tujuan rezim Iran tidak pernah berubah, jadi solusinya adalah dengan mengganti rezim itu sendiri. Itulah kenapa diharapkan sebelum 2019 kita akan mereyakannya diTeheran.
Oh yaa?? bukankah Tingkah laku AS yang harus dirubah Pa Kumis?
AS telah lama menjadi salah satu kritikus paling vokal terhadap proyek pipa Rusia-Eropa “Nord Stream 2”, yang oleh AS dianggap berbahaya terhadap keamanan energi Uni Eropa dan mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap siapa saja yang terlibat proyek itu. Namun, proyek ini tetap dipertahankan dengan kuat oleh beberapa negara, termasuk Jerman dan Rusia sebagai usaha ekonomi murni.
Menteri Energi AS Rick Perry mengumumkan bahwa Washington akan mengejar perusahaan2 yang terlibat dalam proyek pipa Rusia-Eropa “Nord Stream 2” dengan memberi pembatasan dalam "masa depan " mereka.
"Senat AS akan mengesahkan RUU yang akan disetujui Konggres dan itu akan segera dilimpahkan kan ke Presiden AS untuk ditandatangani . RUU itu akan memberikan sanksi pada fihak yang terlibat proyek “Nord Stream 2", kata Rick Perry dalam kunjungannya ke Ukraina, salah satu pengkritik paling gigih dari usaha patungan pengiriman gas bawah laut yang melewati Laut Baltik itu.
Perry, yang menghadiri pelantikan Presiden Volodymyr Zelenskiy yang baru terpilih, mengklaim bahwa "perlawanan terhadap “Nord Stream 2” masih berkembang di AS". Klaim itu memicu kritik dari Moskow, yang mengecam tindakan semacam itu sebagai tindakan persaingan yang tidak adil yang akan menimbulkan perlawanan di antara beberapa negara Eropa.
Tentara AS mengirim konvoi militer dari Yordania ke Pangkalan Ayn Al-Assad diProvinsi Al-Anbar di Irak barat, Kantor Berita Al-Maaloumeh melaporkan Minggu kemarin.
Menurut publikasi Irak, AS tidak hanya mengirim pasukan ke Pangkalan Ayn Al-Assad, tetapi mereka juga mengangkut sejumlah besar senjata ke perbatasan.
Laporan ini dikeluarkan hanya seminggu setelah AS mengirim kapal induk USS Abraham Lincoln, ke wilayah Teluk Persia untuk melindungi pasukan mereka di Timur Tengah dari dugaan ancaman Iran.
Situs berita Al-Maaloumeh mengutip kepala kantor Organisasi Badr di al-Anbar yang mengatakan bahwa jumlah pasukan AS yang dikerahkan di pangkalan Ayn al-Assad dan al-Habaniyeh telah meningkat menjadi 10.000, mereka diperlengkapi dengan senjata canggih dan peralatan militer.
Pejabat itu mengatakan bahwa kedua pangkalan itu juga menjadi tuan rumah bagi Marinir AS yang baru-baru ini dipindahkan dari Suriah ke Irak, tercatat bahwa 90% tentara AS di Irak adalah pasukan tempur dan tidak dianggap sebagai penasihat militer.
Kenaikan jumlah pengayaan Uranium itu dilakukan setelah pada 8 mei lalu Teheran mengumumkan bahwa pihaknya telah menghentikan sebagian komitmennya dalam perjanjian nuklir Iran 2015, dan memberikan kesempatan kepada AS waktu 60 hari untuk memastikan kepentingan Iran dilindungi berdasarkan perjanjian itu.
Tingkat pengayaan uranium Iran telah ditingkatkan empat kali lipat lebih dari seminggu ini setelah Teheran menangguhkan beberapa kewajibannya dalam kesepakatan nuklir Iran 2015, kantor berita Tasnim mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya dalam fasilitas nuklir Natanz .
Pernyataan yang terkait dengan uranium yang diperkaya rendah (low enriched) itu dikeluarkan setelah pekan lalu Menlu Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan bahwa Iran tetap berkomitmen terhadap kewajibannya di bawah kesepakatan nuklir Iran, yang juga dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Respon dini dilakuakn dalam menghadapi keluarnya AS secara sepihak dari perjanjian itu pada 2018 lalu.
“Kami meyakini percaya bahwa eskalasi yangdilakukan AS itu tidak dapat diterima dan tidak pantas dilakukan. Kami telah menahan diri dengan maksimal meski faktanya AS menarik diri dari JCPOA ”, Zarif menegaskan.
Sebelumnya, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani mengatakan bahwa Republik Islam Iran akan melanjutkan pengayaan uranium sejalan dengan JCPOA meskipun AS telah memutuskan meninggalkan perjanjian itu dan memberikan sanksi terhadap produk ekspor Iran.
“Di bawah JCPOA, Iran dapat menghasilkan “heavy water” (material bom nuklir) dan berdasarkan perjanjian itu , kami belum pernah melakukan apa pun yang melanggar Karena itu kami akan melanjutkan kegiatan pengayaan. Tidak peduli anda mau menerima atau tidak, ” kata Larijani .
Perjanjian JCPOA menetapkan bahwa Teheran dibatasi hanya boleh memiliki Uranium seberat 300 kilogram yang diperkaya hingga 3,67 persen. Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Teheran diizinkan untuk menjual uranium yang diperkaya di atas ambang batas itu di pasar internasional dan menukar dengan uranium alami.
Menlu Kerajaan Arab Saudi menyatakan , Jika perlu Riyadh akan menghadapi Teheran dengan "segala kekuatan dan tekad" . Menlu Kerajaan Saudi mengeluarkan peringatan itu setelah Putra Mahkota MBS melakukan pembicaraan telepon dengan Menlu AS Mike Pompeo dimana keduanya membahas cara-cara untuk memastikan "keamanan" regional.
Teheran berupaya mengacaukan seluruh kawasan, tuduh Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir , dia mendesak masyarakat internasional untuk ikut campur tangan dan menghentikannya sebelum terlambat.
Dia mengklaim bahwa Riyadh tidak menginginkan apa pun selain perdamaian, menlu Saudi itu mengumumkan bahwa Jika fihak lain memilih perang , maka Kerajaan Saudi siap untuk menanggapi dengan kekuatan penuh terhadap saingan besarnya itu.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengadakan pembicaraan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo membahas perkembangan di kawasan itu dan bersama sama ingin "berupaya untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas."
Sementara itu Raja Salman meminta para pemimpin Arab untuk menghadiri KTT darurat di Mekah pada 30 Mei nanti untuk membahas serangan terhadap sektor minyaknya, yang meski dengan bukti yang minimal telah dituduhkan keIran.
Empat kapal komersial rusak di lepas pantai Uni Emirat Arab pada hari Minggu lalu, sementara beberapa hari kemudian instalasi minyak di Arab Saudi diduga menjadi target drone. AS menggunakan insiden itu sebagai dalih untuk mengerahkan kapal perang dan pembom strategis di kawasan itu, dengan alasan ancaman dari Teheran terhadap kepentingan AS.
Iran membantah terlibat dalam serangan itu, dan mengklaim serangan itu ciptakan oleh "individu radikal" yang bertujuan menarik Iran kedalam pusaran perang dengan AS dan sekutu teluknya.
Disaat meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran , AS "takut" berperang dengan AS, kata kepala Pengawal Revolusi menyatakan “ AS takut berperang dengan Iran”. Katanya kepada kantor berita Iran, IRNA. Dia juga menyebut bahwa negaranya tidak menginginkan perang.
"Perbedaan antara kami dan mereka adalah bahwa mereka takut perang dan tidak memiliki keinginan untuk itu," katanya. Pernyataannya itu dilatarbelakangi oleh meningkatnya ketidakpastian di kawasan itu, dimana AS telah mengirim satuan tempur kapal induknya ke Teluk Persia untuk menghadapi apa yang mereka sebut ancaman yang tidak bisa ditentukan dari Iran.
Komentar Mayor Jenderal Salami itu dibalas oleh presiden AS Donald Trump dalam Twitternya. "Jika Iran ingin perang, maka itu akan resmi menjadi akhir dari Iran. Jangan pernah mengancam AS lagi!" .
Administrasi Penerbangan Federal AS telah mendesak pesawat komersial untuk berhati-hati ketika terbang di atas Teluk Persia, diperingatkan mereka bisa menghadapi risiko "salah diidentifikasi". Salah identifikasi seperti itu pernah terjadi pada tahun 1988 menyebabkan kapal perang AS menjatuhkan pesawat komersial Iran Air yang menewaskan seluruh 290 orang penumpangnya.
Sementara itu Irak telah mengutuk keputusan "politik" raksasa energi AS ExxonMobil untuk mengevakuasi staf dari ladang minyak diselatan selatan Iraq setelah Washington memerintahkan personelnya untuk meninggalkan kedutaan AS diBaghdad.
Arab Saudi menanggapi meningkatnya krisis dengan dengan Iran ini dengan menyerukan dilakukan KTT negara Arab Teluk pada 30 mei, sementara itu mereka menyatakan negaranya tidak menginginkan perang, tapi akan mempertahankan diri jika peperangan meletus.
Raja Salman dari Arab Saudi telah menyerukan diadakan pertemuan puncak Negara negara Arab Teluk di Mekah pada 30 Mei untuk membahas serangan yang baru-baru ini terjadi di Arab Saudi dan UEA, kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan.
“Serangan terhadap kapal-kapal di perairan teritorial Uni Emirat Arab dan serangan milisi Houthi yang didukung Iran terhadap dua stasiun Pompa minyak Saudi memiliki implikasi serius bagi perdamaian dan keamanan regional dan internasional dan bagi stabilitas dan pasokan pasar minyak dunia, ”kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Saudi Press Agency.
Seruan Raja Salman untuk menghadiri KTT Teluk dan Arab itu dikeluarkan bersamaan dengan KTT ke-14 Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Turkish armoured vehicles drive through the Libyan capital city Tripoli. #Turkey sends a message to #UAE, #Egypt and #France that it will not allow Haftar to capture Tripoli. pic.twitter.com/R2BvLsaapW
— Ali Osman Özkök (@Ozkok_A) May 18, 2019
Dilaporkan ada lebih dari 20 kendaraan buatan Turki BMC Kirpi yang kebal ranjau (MRAP/ Mine Resistant Ambush Protected ) sudah dibongkar di pelabuhaan Tripoli.
Menurut sumber-sumber diLibya, sebuah kapal kargo Moldavia bernama "AMAZON" mengangkut kendaraan dari pelabuhan Turki Samsun ke Tripoli. Kapal tersebut dilaporkan dikelola oleh perusahaan Turki bernama AKDENİZ RORO SEA.
Turki dan Qatar dikenal sebagai pendukung utama kelompok GNA yang disebut diakui secara internasional. Namun, ini adalah baru pertama kalinya Ankara tertangkap media mengirimkan senjata kepada sekutunya di Libya.
Pengiriman kendaraan lapis baja ini dianggap merupakan pelanggaran terhadap embargo senjata yang diberlakukan di Libya oleh Dewan Keamanan PBB (DK PBB) sejak Februari 2011.
Tindakan ini dapat menyebabkan krisis antara Turki ,Qatar dan beberapa negara Eropa disatu sisi dan pendukung utama kelompok Tentara Nasional Libya (LNA) yaitu Arab Saudi , Mesir dan UEA disisi lain.
The AlQaeda is running in all directions and the bombs are dropping in all directions.
This is what #SyrianArmy is doing to NATO US state sponsored AlQaeda in southern #Idlib #Syria #Iran pic.twitter.com/CoeF67dlxy— Nardeep Pujji (@AWAKEALERT) May 17, 2019
Sebuah video beredar dimedsos yang diklaim sebagai situasi pemboman udara yang dilakukan pesawat Rusia dan Suriah diIdlib selatan yang menyasar militan Hayt Al Sham yang dulu bernama Al Qaeda.
Bisa dibayangkan betapa paniknya jika saat itu anda berada diarea itu.
"Perang melawan Iran akan memicu perang dunia ketiga, dan setiap serangan terhadap Iran akan berarti penghancuran Israel dalam waktu setengah jam," kata Mujtaba al-Nur, kepala komite nuklir Iran.
Dia menunjukkan bahwa AS bisa saja memulai perang, tetapi pada akhirnya mereka tidak akan menang, dia juga manyatakan bahwa kekuatan militer AS di perairan Teluk hanya akan menjadi "bukit abu," bahwa "sebelum debu (dari suatu serangan AS) mengendap, maka serangan Iran akan sudah menghantam jantung Tel Aviv. "
Selanjutnya dia mengatakan bahwa, Arab Saudi telah mencoba mendorong AS untuk berperang melawan Iran dan telah menyatakan kesediaannya untuk membayar (AS), tetapi Washington menolaknya, dengan menyatakan bahwa "tidak ada indikator militer untuk memulai perang melawan Iran" dan bahwa "tidak ada negara di wilayah ini yang mampu berperang melawan Iran."
"Iran tidak iingin memulai perang, tetapi akan memotong tangan negara mana pun yang menyerangnya," katanya. "Jika Iran dilarang mengekspor minyak, maka minyak dari negara mana pun tidak akan bisa melewati perairan Teluk," kata Zul-Nur,
"Negara mana pun yang memotong kuota kuota (ekspor) minyak Iran di OPEC akan bermakna deklarasi perang."
Militer Suriah dan sekutunya Satuan Paramiliter Palestina menyerang sarang ATGM militan di dekat perbatasan Provinsi Idlib.
Dengan didukung oleh kelompok paramiliter Palestina Liwaa Al-Quds militer Suriah menyerang sarang ATGM militant dan meledakkannya untuk mencegah serangan militant terulang lagi di sana.
Belum lama ini Paramiliter Palestina Liwaa Al-Quds telah memindahkan pasukan mereka ke Provinsi Hama untuk mengisi kekosongan pasukan disini yang telah dikirim KeProvinsi Latakia.
Liwaa Al-Quds adalah salah satu pasukan Palestina yang sangat teruji dalam pertempuran di Suriah, mereka telah berpartisipasi dalam beberapa serangan terhadap pemberontak dan ISIS diSuriah.
Militan Hayat Tahrir al-Sham kelompok teroris yang tadinya bernama El-Nusra sedang mempersiapkan provokasi serangan senjata Kimia di Idlib untuk kemudian menuduh militer Rusia yang menggunakan terhadap warga sipil, Pusat Rusia untuk rekonsiliasi Suriah ( Russian Center for reconciliation) mengatakan pada hari Jumat.
"Menurut penduduk kota Saraqib, militan Hayat Tahrir al-Sham sedang mempersiapkan provokasi dengan menggunakan bahan kimia beracun dan bekas selongsong senjata Rusia yang dikirim dari wilayah Suriah lainnya.
Tujuan dari provokasi adalah untuk menuduh militer Rusia telah menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil di Idlib, "kata pusat rekonsiliasi Rusia untuk Suriah.
Militan berencana untuk memfilmkan serangan bertahap untuk mendistribusikannya kemedia sosial dan media Barat, tambahnya.
"Informasi yang diterima oleh pusat rekonsiliasi Rusia dari penduduk Saraqib itu juga dikonfirmasi oleh sumber independen lain," kata Pusat Rekonsisiliasi Rusia untuk Suriah .
Seorang pejabat senior diDeplu (AS) mengatakan kepada Al-Monitor bahwa pemerintahan Trump berencana untuk mengintensifkan tekanan politik dan ekonomi terhadap Suriah dalam beberapa bulan mendatang untuk memaksa pemerintah Bashar al-Assad "melihat kenyataan dan membuat konsesi" tentang perdamaian yang didukung PBB yang terhenti.
Pernyataan itu dikeluarkan ketika sebuah kelompok studi bipartisan dan mantan para pembuat kebijakan ditugaskan oleh Kongres untuk membuat rekomendasi untuk para anggota parlemen awal bulan ini.
"Assad tidak mau berkompromi dan malah bermaksud untuk merebut kembali seluruh wilayah Suriah," tulis Kelompok Studi Suriah dalam laporan sementara yang diperoleh Politico.com.
Laporan tersebut juga membuat daftar rekomendasi-rekomendasi penting termasuk untuk “terus mengisolasi rezim Assad melalui sanksi ekonomi , tekanan diplomatik, dan tidak memberi bantuan rekonstruksi.”
Kampanye AS itu dikeluarkan ketika pasukan Assad meningkatkan ofensif mereka terhadap provinsi Idlib , provinsi terakhir yang dikuasai pemberontak yang sebagian besar di bawah penguasaan kelompok yang memisahkan diri al-Qaeda yaittu Hayat Tahrir al-Sham.
Sementara itu, pembicaraan masa depan politik Suriah yang diprakarsai Rusia, Iran dan Turki, dan juga proses perdamaian yang didukung AS yang diserukan di bawah Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 sebagian besar telah dikesampingkan.
Uji coba ini memungkinkan India untuk berbagi data sensor atas suatu target udara , termasuk diantaranya data adanya pesawat musuh yang masuk atau juga rudal jelajah secara real time. Barak-8 adalah rudal permukaan-ke-udara supersonik dengan jangkauan 70-100 km.
Angkatan Laut India telah melakukan uji coba perdana dan kerjasama sistem pertahanan udara jarak menengah darat ke rudal udara (MRSAM), yaitu sistem pertahanan Barak-8 buatan Israel yang berbasis Kapal laut.
Sitem ini memungkinkan suatu sistem tempur bisa berbagi data pengukuran sensor tanpa filter yang terkait dengan data lintasan dengan waktu dan presisi yang cepat untuk memungkinkan suatu satuan tempur bisa beroperasi sebagai satu kesatuan.
Uji coba penembakan ini dilakukan oleh Angkatan Laut India, Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO) dan Industri Penerbangan Israel.
"Dengan suksesnya model kerjasama ini, Angkatan Laut India kini menjadi menjadi bagian dari satuan tempur yang memiliki kemampuan ini. Sebuah kemampuan ini secara signifikan meningkatkan efektivitas tempur Angkatan Laut India sehingga memberikan keunggulan operasional atas musuh potensial , " kata pernyataan Angkatan Laut India setelah uji coba.
Ditambahkan, bahwa uji coba yang berhasil ini adalah hasil dari upaya berkelanjutan oleh semua para pemangku kepentingan selama bertahun-tahun, yaitu DRDL Hyderabad yang didanai negara, Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Organisasi Pertahanan, yang bersama-sama mengembangkan rudal ini dengan Israel Aerospace Industries.
Dua kapal perusak berpeluru kendali AS memasuki Teluk Persia pada hari Kamis kemarin tanpa insiden konfrontasi bersenjata antara Iran dan AS , kata seorang pejabat pertahanan AS kepada USNI News,
Kamis kemarin . USS McFaul (DDG-74) dan USS Gonzalez (DDG-66) melewati Selat Hormuz pada sore hari waktu setempat tanpa gangguan apapun dari Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGCN), pasukan Iran yang bertanggung jawab atas pertahanan dan operasi di Selat Hormuz, pejabat pertahanan AS mengkonfirmasi.
Transitnya kedua kapal perang AS melalui selat Hormuz itu adalah tanda bahwa ketegangan antara Washington dan Teheran telah membara sejak penumpukan pasukan militer AS minggu lalu di Timur Tengah.
Saat ini , satuan tempur Kapal induk Abraham Lincoln beroperasi di lepas pantai Oman, sementara USS Kearsarge (LHD-3) berada di lepas pantai Uni Emirat Arab di dekat pintu masuk ke Teluk Persia,
Awal pekan ini, USS McFaul dan USS Kearsarge meninggalkan Teluk Persia sementara kapal induk USS Abraham Lincoln (CVN-72) dan satuan tempurnya meninggalkan Laut Mediterania dan berlayar dengan cepat melalui Laut Merah ke Teluk Oman.
Gedung Putih dan Pentagon mengklaim adanya "indikasi kesiapan Iran yang meningkat untuk melakukan operasi ofensif terhadap pasukan AS dan kepentingan AS " dijadikan sebagai pembenaran untuk memindahkan satuan tempur kapal induk Abraham Lincoln ke Timur Tengah lebih awal dari yang direncanakan dan untuk mengerahkan unit tugas pembom Angkatan Udara dan Baterai anti-rufal balistik Patriot ke wilayah tersebut.
Washington juga telah menugasi kapal perang amfibi USS Arlington (LPD-24) dan elemen-elemen dari Unit Ekspedisi laut ke-22 ke Pusat komando CENTCOM (diQatar), unit siap tempur amfibi LPD saat ini masih tetap dilaut Mediterania, sedang kapal-kapal lain beroperasi diperairan CENTCOM (Qatar).
Departemen Luar Negeri AS telah memerintahkan semua personel non-darurat untuk meninggalkan kantor mereka di Irak di tengah-tengah ketegangan antara AS dan Iran.
Asymmetric warfare
5000 Iranian speed boats having speed upto 157 kms per hour equipped with supersonic missiles #Iran #IranWar #HormuzStrait #BREAKING pic.twitter.com/uc4KPxR1dD— Nardeep Pujji (@AWAKEALERT) May 16, 2019
Drone bersenjata milik kelompok Houthi menyerang dua stasiun pengeboran minyak di Arab Saudi pada hari Selasa dalam apa yang disebut Riyadh sebagai tindakan "pengecut" oleh pemberontak Houthi Yaman, serangan ini dua hari setelah kapal tanker minyak Saudi disabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab.
Serangan pesawat tak berawak itu menyebabkan kerusakan kecil pada salah satu stasiun yang memasok pipa yang mengalir dari Provinsi Timur yang kaya minyak ke Pelabuhan Yanbu di Laut Merah,
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Saudi Press yang dikelola pemerintah Agen. "Serangan-serangan ini membuktikan lagi bahwa penting bagi kita untuk menghadapi entitas teroris, termasuk milisi Houthi di Yaman yang didukung oleh Iran," kata Falih.
Kebakaran yang terjadi kemudian bisa dikuasai, tetapi perusahaan raksasa minyak milik Saudi Aramco menghentikan aliran minyak yang lewat pipa itu. Falih menyebut serangan itu sebagai serangan "pengecut". Dan bahwa tindakan sabotase akhir akhir ini terhadap instalasi vitalnya tidak hanya menargetkan Arab Saudi tetapi juga keamanan pasokan energi dunia dan ekonomi global.
Dia juga berjanji produksi dan ekspor minyak Saudi tidak akan terganggu. Harga minyak naik karena berita tentang serangan di stasiun-stasiun itu, 320km barat ibukota Riyadh. Brent diperdagangkan pada sekitar $ 71 naik 1,2 persen.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan tujuh pesawat tanpa awak (Drone) milik kelompok Houthi telah melakukan serangan terhadap instalasi minyak Saudi.
Tidak ada peningkatan ancaman dari milisi yang didukung Iran terhadap pasukan koalisi pimpinan AS yang disebut sebagai sedang melawan sisa-sisa ISIS di Irak dan Suriah, seorang perwira senior Inggris dalam koalisi AS Matjend Chris Ghika mengatakan dalam pernyataan Pers diPentagon pada hari Selasa.
Tetapi hanya beberapa menit kemudian, Mayor Jenderal Inggris Chris Ghika, wakil komandan koalisi untuk strategi dan informasi, menolak untuk mengulang kembali pernyataannya itu dan menambahkan bahwa mereka tidak mewakili perbedaan pendapat dengan Washington yang menyebut adanya gerakan militer Iran yang semakin tinggi itu , di mana para pejabat AS menyebut mereka melihat adanya perkembangan ancaman dari Iran.
“Tidak, tidak ada ancaman yang meningkat dari pasukan yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Kami melihat sendiri keberadaan mereka dengan jelas dan kami memantau mereka bersama dengan jajaran yang lain, karena disitulah lingkungan tempat kami berada, ” kata Ghika pada awalnya.
Pasukan koalisi AS dan pasukan Iran hanya berjarak beberapa kilometer satu dengan lain di Suriah timur, tetapi meskipun dekat, mereka jarang untuk saling bertempur.
Sebuah rekaman video yang dirilis kemarin oleh Kemenhan Suriah menunjukkan kerugian langsung yang diderita pemberontak Suriah saat serangan gagal Pemberontak terhadap tentara Suriah di pedesaan Hama utara.
Pasukan Suriah berhasil menggagalkan serangan gerilyawan ke kota Hamameyat dan Kernaz di timur kota Kafr Nabudah yang baru saja direbut pasukan Suriah.
Menurut sumber, pasukan Suriah yang dipimpin oleh unit pasukan Tiger berhasil menghancurkan 6 kendaraan berat termasuk tank dan BMP serta menghancurkan 3 kendaraan teknis dan sedikitnya menewaskan 15 pemberontak sementara puluhan lainnya terluka.
Dengan menyebarkan senjata nuklir di Eropa, berarti AS sedang bersiap untuk menggunakannya dengan izin dari negara-negara Eropa non-nuklir, kata Vladimir Ermakov, direktur Departemen Non-Proliferasi dan Kontrol Senjata Kemenlu Rusia mengatakan kepada Sputnik.
"Sayangnya, beberapa negara yang bergantung (keamanannya) pada AS itu berpura-pura seakan tidak terjadi apapun , atau mungkin untuk memikirkan sifat provokatif dan fakta bahwa pada abad ke-21 ini sedang terjadi penyebaran senjata nuklir saja merea sudah ketakutan. Jelas sedang ada persiapan penggunaan senjata nuklir atas kerjasama AS dengan negara negara Eropa non-nuklir, "kata Ermakov.
Menurut diplomat itu, adalah mustahil untuk secara serius berbicara tentang penguatan kekuatan suatu rezim non-proliferasi nuklir, disaat negara-negara Eropa yang "beradab" itu tanpa berpikir panjang terus menempatkan diri mereka di tepi jurang bencana nuklir dan penghancuran diri total. "
Pada bulan Maret lalu Angkatan Udara AS mengumumkan telah mengirim enam pesawat pembom B-52 berkemampuan nuklir ke Eropa guna melakukan "integrasi medan dan latihan terbang" dengan sekutu NATO-nya. Tindakan itu segera dikritik oleh Kremlin.
Pada bulan April lalu , Ermakov mengatakan bahwa latihan militer AS yang melibatkan komponen nuklir dapat mengakibatkan bencana, dan Eropa harus menyadari risiko keikut sertaanya dalam "tindakan gila" tersebut.
Donald Trump dilaporkan berencana untuk mengirim 120.000 tentara ke Timur Tengah untuk menghadapi apa yang disebut sebagai ancaman Iran, New York Times melaporkan.
Pejabat Kemenhan AS Patrick Shanahan mengungkapkan pembaharuan rencana militer itu pada pertemuan para penasehat keamanan Trump, Kamis lalu , kata laporan itu mengutip sumber-sumber anonim di dalam pemerintahan AS.
Beberapa opsi untuk mengatasi kekuatan Teheran di kawasan itu telah diuraikan kepada presiden, sementara "opsi tertinggi adalah pengerahan 120.000 tentara yang akan membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan ," kata New York Times.
Sementara revisi yang diberikan oleh para menasehat "garis keras" tidak menyerukan dilakukan invasi darat ke Iran" , perkembangan tersebut mencerminkan pengaruh kuat John Bolton sebagai salah satu penghasut perang keIran yang paling ganas didalam pemerintahan AS" , kata Newyork The Times.
Bolton telah lama menjadi menyarankan untuk menggunakan kekuatan militer melawan Teheran, bahkan pada tahun 2015 dia menulis sebuah op-ed (opinion editorial) yang berjudul "Top Stop Iran's Bomb, Bomb Iran."
Pesawat tempur siluman AS F-35 dan pembom strategis B 52 telah melakukan misi pertamanya dalam berpatroli di udara Teluk Persia setelah lepas landas dari pangkalan barunya di Qatar sebagai pesan langsung ke Iran.
Pesawat Pembom strategis B-52 telah tiba di pangkalan udara utama AS di Qatar, sementara pesawat B-52 yang lain telah mendarat di lokasi yang dirahasiakan pada hari Rabu disebuah lokasi di "Asia barat daya," kata Angkatan Udara AS.
Senin kemarin Angkatan Udara AS juga mempublikasikan gambar pesawat tempur F-15C Eagle dan F-35A Lightning II yang melakukan misi penerbangan "pencegahan" di wilayah tersebut, kedua pesawat melakukan pengisisan ulang bahan bakar dengan dari sebuah pesawat KC-135 Stratotanker.
Arab Saudi mengatakan dua kapal tanker minyaknya juga disabotase di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA) dalam serangan yang menyebabkan "kerusakan signifikan" pada kapal-kapal itu.
Salah satu kapal itu sedang dalam perjalanan untuk membawa minyak Saudi ke Amerika Serikat, Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan pada Senin 13/5 hari ini .
Pengumuman Al-Falih itu dikeluarkan ketika para sekutu regional UEA mengutuk sabotase yang dilaporkan pada hari Minggu atas empat kapal komersial di lepas pantai kota pelabuhan Fujairah UEA.
Pada awalnya , pada hari Minggu media Iran dan Libanon menyiarkan laporan ledakan di pelabuhan kota itu tetapi otoritas UEA mengatakan laporan itu tidak akurat. Pejabat UEA menolak untuk menjelaskan sifat sabotase terhadap 4 kapal itu atau menyebut siapa yang mungkin bertanggung jawab.
Laporan itu muncul ketika AS sebelumnya memperingatkan bahwa "Iran atau proxinya" dapat menargetkan kapal kapal pada jalur lalu lintas maritim di kawasan itu, dan disusul kemudian dengan tindakan AS mengerahkan kapal induk dan pembom B-52 ke Teluk untuk melawan apa yang disebutnya "ancaman dari Teheran".
Tak lama setelah pengumuman dari Arab Saudi itu , Kemenlu Iran meminta klarifikasi lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi dengan kapal tanker Saudi. Juru bicara kemenlu Iran Abbas Mousavi, dikutip oleh kantor berita resmi IRNA mengatakan bahwa harus ada lebih banyak informasi yang disampaikan tentang insiden itu.
Mousavi juga memperingatkan terhadap kemungkinan "konspirasi yang diatur oleh orang-orang yang berniat buruk" dan " para petualang asing" yang ingin merusak stabilitas dan keamanan kawasan maritim diarea itu.
Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan untuk mulai menaikkan tariff bea masuk pada "semua barang Cina yang tersisa" senilai $ 300 miliar. Kenaikan Itu didiluar kenaikan tarif baru 15 persen pada impor senilai $ 200 miliar.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat lalu, kepala negosiator perdagangan Robert E Lighthizer mengumumkan bahwa AS akan meningkatkan tarif impor pada hampir semua barang Cina.
Sebelumnya pada hari Kamis, AS telah menaikkan bea masuk barang-barang China senilai sekitar $200 miliar dari 10 menjadi 25 persen karena negosiasi atas kesepakatan perdagangan terhenti setelah Bejiing dilaporkan meminta kembali beberapa persyaratan pada rancangan perjanjian.
Ketika pembicaraan perdagangan tingkat tinggi AS-Cina yang dimulai pada hari Kamis itu berakhir tanpa terobosan , Lighthizer mengatakan bahwa Trump malah memutuskan untuk mengeluarkan tarif tambahan impor Tiongkok senilai $ 300 miliar.
"Presiden juga memerintahkan kami untuk memulai menaikkan bea masuk pada semua barang impor dari China yang tersisa (yang belum dinaikkan tarifnya)," katanya.
"Bea masuk akan membawa kekayaan yang lebih besar bagi AS , bahkan lebih baik daripada mengggunakan kesepakatan tradisional yang fenomenal," katanya.
China belum menanggapi proposal kenaikan tarif terbaru AS itu. Beijing sebelumnya bersumpah untuk mengambil "tindakan balasan yang diperlukan" sebagai respon atas kenaikan bea masuk yang sudah diberlakukan AS itu.
Pemerintah AS telah menyetujui pengerahan baterai rudal Patriot dan kapal perang lain ke Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran.
Kapal USS Arlington yang mengangkut marinir, kendaraan amfibi, dan pesawat Heli, akan bergabung dengan kelompok tempur kapal induk USS Abraham Lincoln, yang saat ini sudah melewati Terusan Suez Mesir pada Kamis, dan sedang berlayar di Laut Merah, menurut CNN.
AS menyebut pengerahan perangkat militer ke kawasan itu sebagai tanggapan atas "kesiapan Iran yang meningkat untuk melakukan operasi ofensif".
Sistem rudal Patriot adalah sistem pertahanan terhadap pesawat, drone, rudal jelajah dan rudal balistik, dan saat ini telah dikerahkan di Bahrain, Yordania, Kuwait, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA).
"Penjabat kementerian Pertahanan AS telah menyetujui pergerakan USS Arlington (LPD-24) dan baterai Patriot menuju ke pusat Komando AS (CENTCOM) sebagai bagian dari pengiriman awal pasukan untuk awal pekan ini," kata pernyataan Pentagon.
Kementerian Luar Negeri UEA mengumumkan 4 buah kapal komersial telah disabitase di perairan teritorial UEA, namun dolaporkan tidak ada korban jiwa.
Sebelumnya Kantor Media Pelabuhan Laut Emirat Fujairah membantah laporan media adanya ledakan yang terjadi di Pelabuhan Fujairah.
Insiden itu terjadi di dekat emirat UEA Fujairah, katanya, salah satu pusat bunkering minyak terbesar di dunia yang terletak tepat di luar Selat Hormuz. Selat ini adalah koridor vital minyak dan gas alam untuk pasar energi global.
"Sabotase yang menarget kapal komersial dan mengancam nyawa para awak kapal itu dianggap sebagai perkembangan berbahaya," kata pernyataan kemenlu UEA, tapi tidak memberikan rincian sabotase itu dan juga tidak mengidentifikasi siap pemilik kapal kapal itu. Info yang beredar mengatakan kapal itu berasal dari berbagai negara. Dan dikatakan insiden itu tidak mengakibatkan tumpahan minyak.
Satuan tempur kapal induk AS yang sedang dalam perjalanan ke wilayah Teluk Persia telah melewati Terusan Suez di Mesir dan mulai memasuki Laut Merah, Sky News Arabia melaporkan, mengutip otoritas Kanal.
Sebelumnya, satuan tempur itu dilaporkan membatalkan rencana kunjungannya ke pelabuhan di Kroasia di tengah, dan berupaya "mempercepat" kedatangannya di Timur Tengah.
Bersama dengan pengerahan satuan tempur kapal induk USS Abraham Lincoln, militer AS juga mengerahkan pembom strategis B-52 ke wilayah tersebut. Sebelumnya, satuan kapal induk itu dikerahkan di Mediterania untuk pelatihan bersama dengan satuan tempur USS John C Stennis.
Duta Besar AS untuk Rusia Jon Huntsman menyebut penyebaran pasukan tempur itu sebagai 'pesan 100.000 ton' kepada Rusia.
Ulama Iran : Kita bisa hancurkan Kapal Induk AS dengan satu Rudal
Sementara itu Ulama senior Iran Ayatollah Yousef Tabatabai-Nejad mengutuk pengerahan satuan tempur Kapal induk AS di Timur Tengah itu, dia menyebut bahwa armada kapal induk AS itu dapat dengan mudah dihancurkan jika terjadi perang.
"Armada milyaran dolar mereka dapat kita hancurkan dengan satu rudal," kata Tabatabai-Nejad yang berbicara di Isfahan pada hari Jumat,
"Jika mereka (AS) mencoba melakukan langkah apa pun, mereka akan (menghadapi) puluhan rudal , karena pada saat itu maka pejabat pemerintahan tidak lagi akan mengemban tanggungjawab , tetapi semuanya akan berada di tangan pemimpin tercinta kita Ayatollah Khamenei", Ulama Iran itu menegaskan seperti dikutip Reuters dari media lokal.
Iran dikenal memiliki persenjataan besar yang dikembangkan secara domestik baik sistem rudal jarak pendek, menengah dan jarak jauh konvensional, termasuk kemampuan rudal balistik jelajah jarak jauh. AS, Eropa, Arab Saudi dan Israel menyebut senjata-senjata ini sebagai ancaman bagi keamanan regional, sementara Teheran bersikeras bahwa rudal itu adalah pencegah jika urusan keamananya “tidak bisa dinegosiasikan” lagi.
Unjuk anti-Amerika besar besaran kemarin diadakan di ibukota Iran setelah salat Jumat. Kini tidak hanya para petinggi Iran yang marah terhadap kebijakan tidak bermoral AS dengan sanksi sanksi yang melarang negara lain berdagang dengan Iran itu, rakyat Iran juga mulai kehilangan kesabarannya.
Sementara itu Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) telah menolak negosiasi dengan Amerika Serikat dan membantah kemungkinan akan adanya serangan kepada militer AS, pernyataan ini diekluarkan sehari setelah Presiden AS Donald Trump mendesak untuk melakukan pembicaraan , sementara dia sendiri mengatakan tidak bisa mengesampingkan kemungkinan konfrontasi militer.
"Tidak ada pembicaraan yang akan dilakukan dengan AS dan mereka tidak akan berani mengambil tindakan militer terhadap kita," kata Yadollah Javani, wakil kepala IRGC untuk urusan politik, seperti dikutip kantor berita Tasnim Jumat kemarin.
"Bangsa kita ... melihat Amerika tidak bisa diandalkan (dipercaya)." Penolakan itu dikeluarkan di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran.
Korea Utara telah menembakkan dua rudal jarak pendek dalam uji senjata kedua dalam waktu kurang dari seminggu ini .
Rudal yang ditembakkan dari kota Kusong di barat laut itu menempuh jarak 420 km (260 mil) dan 270 km ke arah timur. Media pemerintah Korea Utara mengkonfirmasi bahwa "latihan serangan " hari kamis kemarin diawasi oleh pemimpin Kim Jong-un, tetapi tidak menyebutkan secara spesifik senjata yang ditembakkan.
Kedua rudal itu ditembakkan sekitar pukul 16:30 waktu setempat (07:30 GMT) pada hari Kamis 9/5 dan mencapai ketinggian sekitar 50 km sebelum jatuh ke laut, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan. Mereka diluncurkan dari Kusong, sekitar 160 km dari ibukota, Pyongyang.
Uji coba itu dilakukan beberapa jam setelah utusan tinggi AS tiba di Korea Selatan untuk mengadakan pembicaraan tentang bagaimana menghidupkan kembali perundingan nuklir dengan Korut.
Kantor berita Korea Utara KCNA mengutip Kim yang mengatakan bahwa "perdamaian dan keamanan sejati (bagi Korea Utara) hanya hanya bisa dijamin oleh kekuatan fisik yang kuat yang mampu mempertahankan kedaulatannya".
Menanggapi peluncuran itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan pihak berwenang AS memandangnya sebagai "sangat serius".
"Saya tahu mereka (Korea Utara) ingin bernegosiasi ... tapi saya fikir mereka tidak siap untuk bernegosiasi," katanya. "Kita akan lihat apa yang terjadi. Tidak ada yang senang dengan itu."
Setelah dua peluncuran rudal jarak pendeknya , kini Korea Utara juga sedang mempersiapkan latihan peluncuran rudal jarak jauhnya, kata kantor berita resmi di Pyongyang.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat lagi pada hari Kamis, setelah AS menangkap kapal kargo Korea Utara setelah DPRK melakukan dua uji coba rudal jarak pendek di perbatasan baratnya, yang diawasi secara pribadi oleh Kim Jong un.
Setelah peluncuran jarak pendek itu, Kim memberikan lampu hijau untuk latihan serangan rudal jarak jauh juga, menurut kantor berita Korea Utara KCNA.
Kim mengatakan bahwa "perdamaian dan keamanan sejati negara dijamin hanya oleh kekuatan fisik yang kuat yang mampu mempertahankan kedaulatannya," lapor KCNA.
Tahun lalu Korea Utara telah menangguhkan uji coba nuklir dan rudalnya sebagai bagian dari upaya diplomatik dengan Washington, tetapi KTT kedua antara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump pada februari lalu di Hanoi Vietnam gagal tanpa kesepakatan. Sebagai imbalan atas langkah-langkah khusus dalam menghentikan program nuklirnya, Pyongyang telah meminta penghapusan sebagian sanksi AS. Tapi Trump menolak atas desakan penasihat keamanan nasional John Bolton dan Menlu Mike Pompeo.
Trump tidak peduli dengan kegagalan KTT kedua itu dan bersikeras dia masih memiliki hubungan pribadi yang baik dengan Kim dan menyatakan harapan pembicaraan akan berlanjut di beberapa titik.
"Hubungan masih berlanjut ... Saya tahu mereka ingin bernegosiasi, mereka berbicara tentang negosiasi. Tapi saya pikir mereka tidak siap untuk bernegosiasi, " kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis pagi.
Bulan lalu Kim mengunjungi Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Vladivostok, dan memintanya untuk menjadi perantara pembicaraan dengan Washington.
VIDEO: The Pentagon releasing new footage of B-52 nuclear-capable bombers as the takeoff for the Middle East. They’re heading to Al Udeid Air Base in Qatar as part of Trump Administration’s response to a “credible threat” from Iran. #iran #nucleardeal #bombers #trump #qatar #b52 pic.twitter.com/ymSh0wjE74
— Jeff Paul (@Jeff_Paul) May 8, 2019
Pusat Komando AS merilis foto-foto pesawat pembom strategis B-52 yang ditugaskan di Skadron Ekspedisi ke-20 yang telah tiba di area yang menjadi tanggung jawab pusat Komando CENTCOM AOR.
Menurut penjelasan, pesawat Boeing Stratofortresses itu dapat melakukan serangan strategis, dukungan jarak dekat, larangan udara, operasi serangan balik udara dan maritim untuk memberi dukungan stabilitas.
Sebelumnya Pentagon juga merilis video yang menunjukkan empat buah pesawat pembom strategis yang lepas landas menuju Timur tengah.
Pesawat Stratofortresses berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale di Louisiana Selasa dalam perjalanan ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, Fox News melaporkan.
Pada hari Minggu lalu Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengumumkan pengerahan satuan tempur kapal induk USS Abraham Lincoln dan satuan tugas pembom ke wilayah Pusat Komando AS, yang dimaksudkan untuk mengirim pesan ke Teheran. Iran meneyebut pernyataan Bolton itu sebagai tindakan "perang psikologis."
Teroris Hayat Tahrir Al-Sham diperkirakan harus berjuang keras melawan pasukan Tentara Arab Suriah (SAA) yang berusaha untuk maju di Hama barat laut, namun para militan belum memiliki banyak kesempatan untuk terlibat dalam pertempuran panjang dengan pasukan pemerintah, karena serangan udara Rusia yang tanpa henti ke posisi mereka.
Menurut sumber militer di kota Mhardeh, militan Hayat Tahrir Al-Sham sedang berjuang untuk memasok dan memperkuat jalur mereka di Hama barat laut karena serangan udara Rusia telah berulang kali menyerang setiap konvoi mereka.
Sebelum pertempuran singkat di Qal'at Al-Madiq, serangan udara Rusia telah menghancurkan pertahanan militant sehingga banyak yang memilih untuk menarik diri dari sebelum Tentara Arab Suriah dan sekutu mereka memulai serangan darat untuk merebut daerah tersebut.
Serangan udara Rusia masih berlangsung di Suriah barat laut malam ini, dengan konsentrasi tinggi dari serangan-serangan ini difokuskan pada daerah-daerah yang dikuasai militant di pedesaan timur laut Provinsi Latakia.
Serangan udara Rusia di timur laut Latakia itu dimaksudkan untuk melemahkan pertahanan militant di kota utama Kabani yang berada di puncak Pegunungan Al-Zuwayqat. Tentara Arab Suriah diperkirakan akan menyerbu Kabani dalam beberapa hari mendatang karena mereka bertekad melenyapkan para militant terakhir ditimur laut Latakia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa kelompok teroris Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) masih terus menyerang pangkalan udara Rusia diSuriah Hmeimim dan dia menekankan bahwa "sarang teroris" di Idlib Suriah "harus dicabut sampai akarnya ."
"Front al-Nusra yang disamarkan dengan nama barunya Hay'at Tahrir al-Sham tidak hanya mengendalikan situasi di sana (Idlib), tetapi juga menembaki dan menyerang posisi militer Suriah dan wilayah sipil.
Belum lama ini mereka juga menembaki pangkalan udara Rusia diSuriah Hmeimim , ”kata Lavrov pada konferensi pers dengan rekannya menlu Iran Mohammad Javad Zarif, di Moskow.
Menlu Rusia itu menambahkan: "Yang pasti, pada saatnya nanti mereka (para teroris itu) akan menerima balasan dan akan menerima baalasan yang lain."
Pernyataan ini dikeluarkan dissat tentara Suriah SAA terus bergerak maju di pedesaan Hama utara. Tentara Suriah juga memulai operasi darat di Lattakia utara. HTS dan sekutunya memiliki kekuatan militer yang kuat di kedua wilayah.
Mengenai nasib perjanjian zona demiliterisasi Rusia-Turki setelah operasi-operasi ini, Lavrov mengklarifikasi bahwa perjanjian itu "tidak memasukkan satu kata pun tentang pentingnya melindungi teroris." Pernyataan Lavrov ini menunjukkan bahwa Moskow bertekad untuk menetralisir ancaman teroris di Idlib dengan segala cara yang ada.
Teheran mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan beberapa komitmen dalam Perjanjian Nuklir JCPOA dalam waktu 60 hari, meski disebut juga negara itu tidak berniat untuk menarik diri dari perjanjian tersebut.
Press TV melaporkan pada hari Rabu hari ini mengutip sumber yang dekat dengan Presiden Iran Hassan Rouhani bahwa Teheran mungkin akan menarik diri dari Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir 1970 jika DK PBB menngangkat masalah kesepakatan nuklir Iran dalam agenda sidangnya.
Mengomentari rencana itan itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mencatat bahwa masih terlalu dini bagi DK PBB untuk mengadakan pembahasan masalah tersebut.
Rouhani mengumumkan rencana penangguhan kewajiban tertentu dari kesepakatan nuklir khusunya mengenai cadangan uranium dan Uranium yang diperkaya setahun setelah AS mengumumkan bahwa Washington meninggalkan JCPOA agar bisa menerapkan sanksi sepihak terhadap Teheran.
Dilain fihak juga terjadi kesepakatan lainnya yang menolak untuk mengikuti keputusan AS dan mengkonfirmasi komitmen mereka terhadap perjanjian nuklir itu. Uni Eropa juga berusaha menerapkan mekanisme khusus INSTEX untuk tetap melanjutkan perdagangan dengan Republik Islam Iran dan mengabaikan sanksi AS.
AS sedang mendorong agar Iran "membuat kesalahan dan melanggar kepatuhannya " terhadap perjanjian nuklir JCPOA yang biasa disebut kesepakatan nuklir Iran, sebuah sumber diplomatik di Brussels mengatakan kepada Sputnik.
"Dengan demikian maka AS akan memiliki alasan untuk menyatakan kepada dunia bahwa Iran merupakan ancaman bagi keamanan internasional", sumber tersebut menjelaskan.
Sebelumnya Iran menyatakan kapada lima penandatangan kesepakatan yang tersisa (setelah AS mundur) yaitu Rusia, Prancis, Inggris, Cina, dan Jerman bahwa mereka akan mengurangi beberapa komitmennya dan mulai meningkatkan uranium setelah jangka waktu 60 hari kedepan.
Sebuah surat yang ditulis oleh Presiden Iran Hassan Rouhani yang telah diserahkan kepada para duta besar dari lima negara itu menyatakan bahwa Teheran masih menahan diri dan masih sabar atas sikap Washington yang secara sepihak menarik diri dari kesepakatan itu pada Mei tahun lalu. Dan atas permintaan mereka , Iran telah memberikan waktu yang cukup (untuk berdialog) dengan Lima negara penandatangan yang tersisa guna mengganti keluarnya AS itu.
Menanggapi pengumuman Iran yang akan mengurangi kepatuhannya atas beberapa pasal pada kesepakatan program nuklirnya, Tim Morrison asisten khusus presiden AS dan direktur senior untuk senjata pemusnah massal dan biodefense menyatakan "tidak lama lagi AS akan menerapkan sanksi yang banyak ke Iran,"
Pejabat Gedung Putih selanjutnya memperingatkan bank-bank, investor, dan para pebisnis Eropa untuk tidak terlibat dalam sistem pembayaran non-dolar bagi perdagangannya dengan Iran.
Sebelum ini, AS mengumumkan rencananya untuk mengerahkan satuan tempur kapal induk ke Timur Tengah guna mengirim peringatan ke Iran sebagai tanggapan atas apa yang disebut AS sebagai dugaan indikasi kegiatan yang mengganggu kepentingan AS dan kegiatan eskalasi yang dilakukan Iran.
Menurut laporan media, Washington mencurigai Teheran telah memindahkan rudal balistik jarak pendeknya melalui laut ke Teluk Persia. Laporan itu mengatakan bahwa Pentagon sedang mempertimbangkan kemungkinan pengiriman senjata tambahan ke Teluk Persia, termasuk sistem pertahanan anti-rudal, seperti sistem pertahanan rudal Patriot.
Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat meningkat selama setahun terakhir setelah Washington menarik diri dari JCPOA dan memulihkan sanksi sanksi dan sanksi bari terhadap Teheran.
Israel tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Rabu hari ini hanya beberapa jam setelah Iran mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan program nuklirnya.
Komentar Netanyahu itu dikeluarkan saat upacara Hari Peringatan Nasional pemerintah di pemakaman militer Mount Herzl untuk menghormati 23.741 tentara Israel yang gugur.
"Pagi ini, dalam perjalanan saya ke sini, saya mendengar bahwa Iran bermaksud untuk melanjutkan program nuklirnya. Kami tidak akan membiarkan Iran punya senjata nuklir, ”katanya. “Kami akan terus bertarung dengan musuh-musuh kami, yang akan menyerang akar kami lebih dalam di tanah air kami. Itulah yang dilakukan para pahlawan kita pada awal kelahiran kembali bangsa ini, dan kita berada pada barisan mereka. ”
Mennyinggung kobaran api akibat serangan sekitar 700 roket dari Gaza yang menyebabkan terbunuhnya empat penduduk Israel , Netanyahu berkata, "Peristiwa beberapa hari terakhir ini menunjukkan dengan jelas apa yang dimaksud dengan perjuangan kita , mereka berupaya membuat kerusakan, ingin menghancurkan negara kami dan mengusir kami dari tanah air kami. " Musuh-musuh Israel telah mencoba melakukan ini dari waktu ke waktu, "tetapi mereka gagal." Kata Netanyahu.
Amerika Serikat mengerahkan Satuan tempur kapal induk dan satuan tugas pembom ke Timur Tengah sebagai tanggapan atas "indikasi yang jelas" Iran dan proksinya yang merencanakan serangan terhadap pasukan AS di wilayah tersebut (Teluk), kata para pejabat AS.
Minggu tengah malam Gedung Putih membuat pengumuman mengejutkan bahwa USS Abraham Lincoln dan satu gugus tugas pembom sedang dikerahkan sebagai tanggapan atas "indikasi dan peringatan yang mengganggu dan meluas".
Penasihat keamanan nasional John Bolton mengatakan pengerahan itu dimaksudkan "untuk mengirim pesan yang jelas dan tidak salah kepada rezim Iran bahwa setiap serangan terhadap kepentingan AS atau terhadap sekutu kita akan direspon dengan kekuatan yang tanpa henti."
"Amerika Serikat tidak menginginkan perang dengan rezim Iran, tetapi kami sepenuhnya siap untuk menanggapi serangan apa pun, apakah dengan perwakilan, Korps Pengawal Revolusi Islam, atau pasukan reguler Iran," Kata pernyataan itu.
Para pejabat AS mengatakan kepada ABC News bahwa pengerahan itu sebagai tanggapan atas "indikasi yang jelas" terhadap pasukan proksi Iran dan pasukan Iran yang kemungkinan mempersiapkan serangan terhadap pasukan AS di darat dan dilaut termasuk yang ada di Irak dan Suriah.
Pusat Komando AS meminta persetujuan dari penjabat diKemenhan AS Patrick Shanahan untuk mengirim kekuatan tambahan ke wilayah itu, yang disetujui Patrick Shanahan pada hari Minggu, kata seorang pejabat.
"Pengiriman kapal induk USS Abraham Lincoln ke wilayah itu dipercepat dan diperintahkan segera bersiaga di sana," kata pejabat lain.
Dalam Twiternnya Shanahan menyebut langkah itu sebagai "reposisi aset militer yang bijaksana guna menanggapi indikasi ancaman yang dapat dipercaya dari pasukan rezim Iran." "Kami menyerukan rezim Iran untuk menghentikan semua provokasi," katanya. "Kami akan meminta pertanggungjawaban rezim Iran jika ada serangan terhadap pasukan AS atau kepentingan kami."
Berbicara dengan wartawan di Finlandia pada hari Senin Menlu AS Mike Pompeo mengatakan bahwa AS memiliki tanggung jawab untuk melindungi para diplomat Amerika di seluruh dunia, tetapi ia secara spesifik menyebut yang ada di Erbil dan Baghdad di Irak dan Amman di Yordania.
"Dan setiap kali kita menerima laporan adanya ancaman dan hal-hal yang menimbulkan kekhawatiran, kita akan melakukan semua yang kita berdua (dengan sekutu teluknya) bisa lakukan , kita lakuan semua hal yang kita bisa untuk memastikan bahwa serangan yang direncanakan itu tidak terjadi akan dan untuk memastikan bahwa kita 'Saya sudah memposisikan postur kekuatan yang tepat, "kata Pompeo.
Israel menyampaikan informasi dugaan adanya rencana Iran untuk menyerang kepentingan AS di Teluk kepada AS sebelum penasihat keamanan nasional John Bolton mengancam Iran dengan "kekuatan tanpa henti" tadi malam, pejabat senior Israel mengatakan.
Bolton mengeluarkan pernyatan yang tidak biasa dan agresif itu termasuk info bahwa AS akan mengerahkan kapal induknya ke wilayah tersebut. Para pejabat (Israel) mengatakan bahwa data intelijen yang dikumpulkan oleh Israel terutama oleh agen intelijen Mossad dipahami sebagai bagian dari alasan pernyataan Bolton Bolton itu.
Informasi tentang kemungkinan rencana Iran menyerang AS atau sekutunya di Teluk itu dibesarkan dua minggu lalu dalam pembicaraan yang di Gedung Putih antara delegasi Israel yang dipimpin oleh penasihat keamanan nasional Meir Ben Shabbat dan tim AS yang dipimpin oleh Bolton, kata para pejabat Israel itu.
Data intelijen tentang kemungkinan rencana Iran itu belum terlalu spesifik , tetapi para pejabat (Israel) mengatakan ancaman itu jelas terhadap target AS. di Teluk atau sekutu AS seperti Arab Saudi atau UEA.
"Masih belum jelas bagi kami apa yang coba akan dilakukan oleh Iran dan bagaimana rencana itu akan dilaksanakan, tetapi jelas bagi kami bahwa suhu Iran sedang meningkat sebagai akibat dari meningkatnya tekanan AS terhadap mereka, dan mereka mempertimbangkan untuk membalas terhadap kepentingan AS di Teluk. "
Momento del avance sobre Tell Othman pic.twitter.com/LAd25vTjwC
— Dani Castro (@1982cgd) May 6, 2019
Setelah bentrokan sengit semalam, pasukan Suriah yang didukung angkatan udara Suriah dan Rusia bisa menguasa TellOthman dan mengalahkan pemberontak disana. Daerah sangat strategis karena kan memutus jalur supply perbekalan antara Idlib dan Hama.
Sementara Pasukan Turki hanya menyaksikan kemajuan pasukan Suriah ini dari pos mereka di Shahranaz yang berjarak 8 km kearah utara.
Ini adalah video serangan darat pertama dari Pasukan Suriah ke kelompok teroris di dipinggiran Hama dan Idlib yan kita dapat.
First footage: #Syrian army fights the terrorists in #Idlib and #Hama countryside.#SAA #HTS #ادلب #حماة #الجيش_السوري pic.twitter.com/MeSsd7Ef3D
— ayham marjeh (@Ayhammarjeh) May 6, 2019
Tentara Arab Suriah memulai serangan artileri berat dan penembakan rudal ke posisi militan di pedesaan utara provinsi Latakia.
Menurut sumber, Pasukan dari divisi ke-4 Suriah yang ditempatkan di Latakia utara mulai menembakkan rudal dan artileri berat yang menargetkan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Kabani dan sekitarnya sebagai persiapan untuk melancarkan serangan darat di daerah tersebut.
Rekaman video menunjukkan Divisi ke4 meluncurkan roket Golam IRAM dan beberapa rudal di posisi HTS dan pergerakan mereka di atas pegunungan Kabani di pedesaan Latakia utara.
Pagi hari ini, tentara Suriah memulai serangan darat yang telah lama ditunggu-tunggu di Suriah utara yang bertujuan untuk merebut kembali zona de-eskalasi yang membentang antara provinsi Latakia, Hama dan Idlib.
Angkatan udara Rusia dan Angkatan Udara Arab Suriah (SyAAF) melanjutkan serangan udara mereka pada posisi teroris diProvinsi Idlib dan Hama selama sepuluh hari berturut-turut.
Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Observatory Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada 5 Mei , dalam 24 jam terakhir telah lebih dari 200 kali serangan udara Rusia dan Suriah yang menargetkan Idlib selatan dan Hama utara.
Step News Agency yang pro-oposisi merilis beberapa video serangan udara yang memperlihatkan serangan pesawat tempur Rusia Su-35 dan Jet tempur Suriah Su-22M4.
Sebelumnya, Kemenhan Rusia memperingatkan bahwa kelompok-kelompok teroris di bawah kepemimpinan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) telah mengerahkan pasukan mereka di bagian selatan zona demiliterisasi di sekitar Idlib.
"Tidak boleh dikesampingkan bahwa mereka telah membentuk pasukan tempur dengan tujuan melancarkan serangan terhadap Hama," kata kepala Pusat Rekonsiliasi Suriah Rusia, Mayor Jenderal Viktor Kupchishin, kepada media.
Ketika eskalasi di sekitar Idlib terus meningkat, Tentara Arab Suriah (SAA) tampaknya makin dekat untuk melancarkan operasi militer skala besar di sekitar Idlib. Namun, masih belum jelas apakah Rusia akan memberi lampu hijau atas operasi itu.
Sebuah konvoi militer dari Pasukan elit Suriah “Tiger Force” direkam sedang menuju ke garis depan di Idlib untuk melakukan serangan yang telah lama dinanti di daerah tersebut.
Konvoi besar terlihat menuju provinsi Hama membawa senjata berat termasuk TOS-1 MLRS Flamethrower yang mematikan.
TOS-1 Buratino adalah sistem peluncur Multipel Rockets Launcher Self propelled buatan Rusia (MRLS). Spesifikasi khusus dari TOS-1 adalah melenyapkan posisi musuh yang tersembunyi seperti gua dan terowongan yang dibentengi. Senjata ini mempunyai reputasi unik yang mengerikan karena efek dahsyat pada Hulu ledaknya.
Serangan yang akan dilakukan oleh tentara Suriah dan sekutunya itu bertujuan untuk merebut zona demiliterisasi yang membentang antara Hama dan pedesaan Idlib menyusul kegagalan Turki untuk mengusir militan dari wilayah itu berdasarkan perjanjian Sochi yang ditandatangani oleh Rusia dan Turki.
Sabtu kemarin, Tentara Arab Suriah (SAA) membalas serangan artileri dari militant pemberontak. Peluru artileri mereka mengenai sebuah pos militer Turki disebuah desa di barat laut Hama.
Menurut sebuah laporan dari Kegubernuran Hama, peluru artileri Angkatan Darat Suriah menghantam sebuah pos militer Turki di dekat kota Sheir Maghar yang terletak di utara Qal'at Al-Madiq.
Aktivis pro-oposisi mengklaim bahwa serangan artileri Tentara Arab Suriah mengakibatkan tiga orang anggota militer Turki terluka, korban kemudian diterbangkan keluar dari Hama barat laut oleh helikopter penyelamat.
Situasi di barat laut Suriah makin memburuk dalam sepekan terakhir, dimana semua pihak yang bertikai saling menembak di sepanjang poros Idlib-Hama.
Oposisi Suriah menuduh militer Suriah dan Angkatan Udara Rusia membunuh 26 warga sipil ketika pemboman besar-besaran diIdlib dan Hama.
Tentara Arab Suriah diperkirakan akan melancarkan serangan besar dalam beberapa hari mendatang untuk merebut zona demiliterisasi yang seharusnya bebas dari oposisi atau pasukan pemerintah.
Militan dan Pemberontak dan sekutunya telah menolak untuk meninggalkan zona demiliterisasi, hal ini mendorong militer Suriah untuk meningkatkan upaya mereka membersihkan daerah tersebut.
Tentara Suriah dan Unit Mobilisasi Umum Irak (PMU) telah meluncurkan operasi militer pembersihan bersama di sepanjang perbatasan untuk membersihkan daerah tersebut dari ISIS.
Rekaman video menunjukkan operasi penyisiran yang sedang berlangsung oleh tentara Suriah dan pasukan Irak melawan ISIS di Suriah timur.
Operasi militer bertujuan untuk sepenuhnya mengamankan wilayah perbatasan dalam persiapan untuk membuka kembali perbatasan Irak / Suriah guna membuka kembali jalur perdagangan dan tansportasi sipil.
Tujuan dari operasi ini adalah untuk membersihkan lebih dari 230 km dari perbatasan yang membentang dari al-Bokamal di pedesaan Deir al-Zour timur ke selatan menuju Sawaneh, Busairi, area T2 di pedesaan Homs timur hingga zona Tanf.
Pagi tadi , Korea Utara telah meluncurkan beberapa rudal jarak pendek yang terbang sejauh 70-200 kilometer (sekitar 40-125 mil), Yonhap melaporkan, mengutip Kepala Staf Gabungan (Korut-Korsel).
"Pemerintah Korea Utara telah meluncurkan rudal jarak pendek di timur Semenanjung Hodo (Gangwon-do, Wonsan) pada pukul 9:06 pagi hari ini," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan.
Juru bicara Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sedang memeriksa laporan peluncuran rudal itu. "Kami tidak dapat mengkonfirmasi apa pun saat ini, kami sedang menyelidiki lebih dalam," kata juru bicara itu.
Terakhir kali negara sosialis itu menembakkan rudal adalah 28 November 2017, ketika itu menembakkan rudal balistik antarbenua Hwasong-15 ke arah timur di atas Jepang utara.
Tahun lalu Korea Utara melakukan moratorium (penangguhan) atas uji coba rudalnya di tengah memanasnya ketegangan antara Pyongyang dengan Seoul dan Washington yang disusul dilakukannya beberapa putaran pembicaraan damai serta Korut melakukan pembongkaran beberapa situs utama peluncuran rudal dan penghentian sementara program nuklirnya.
Putaran terakhir pembicaraan antara pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump diHanoi pada 28 feb lalu berakhir berantakan tanpa hasil.
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mikdad mengatakan, Suriah "tidak akan membiarkan Turki menguasai bahkan satu sentimeter pun dari wilayah Suriah,"
Dia menekankan bahwa Ankara harus tahu bahwa "Damaskus tidak akan mau menerima kelompok-kelompok militant tetap hidup " di provinsi Idlib di barat laut Suriah.
"Resolusi pemerintah Damaskus adalah untuk membebaskan setiap inchi wilayah Suriah, dan Idlib tidak terkecuali," kata Mikdad dalam wawancara eksklusif dengan jaringan berita televisi televisi berbahasa Arab yang berbasis di Al-Mayadeen.
Dia menambahkan, "Turki dan yang lainnya (AS dan sekutu) harus tahu bahwa pemerintah Suriah bertekad untuk memulihkan kembali semua tanah Suriah. Turki juga harus memahami bahwa dukungannya untuk terorisme dan pendudukannya atas wilayah Suriah tidak akan menjamin keamanannya. " Komentar Mikdad ini sebagai tanggapan atas upaya Turki untuk membangun zona aman baru di Suriah utara.
Pemerintah Suriah selalu menolak setiap zona aman yang diusulkan Turki dan Amerika Serikat, tapi mereka meminta kedua negara untuk segera meninggalkan wilayah Suriah.
Perdebatan ini mengungkap keterlibatan Arab Saudi yang berdiri dibelakang Khalifa Haftar dengan kelompoknya LNAnya dalam mendanai dan mendukung serangannya ke Tripoli beberapa hari lalu.
Negara lain yang terlibat dalam intervensi diLibya dan berdiri dibelakang Khalifa Haftar selain Arab Saudi adalah Mesir, Perancis , AS, UEA
Fakta ini mengindikasikan sebuah front perang proxy baru diLibya dimana berhadapan Turki dan Qatar yang mendukung kelompok GNA pimpinan Fayez al-Sarraj dengan aliansi Arab Saudi dan AS yang mendukung kelompok LNA pimpinan Haftar dikubu lain .
Klaim bahwa kelompok GNA adalah didukung PBB sepertinya hanya propaganda barat saja, karena PBB sama sekali tidak melakukan tindakan apapun menyangkut situasi terakhir diLibya itu.
Beberapa hari sebelum Jenderal Khalifa Haftar, melancarkan serangan keibu kota Tripoli, Raja Salman telah bertemu dengan Khalifa Haftar dan menawarkan puluhan juta dolar untuk membantu membiayai operasi itu.
Menurut jurnal Wall Street, tawaran itu diberikan selama kunjungan Haftar ke ibu kota Saudi Riyadh menjelang serangan militer 4 April lalu.
Mengutip penasihat senior pemerintah Saudi, jurnal Wall Street mengatakan tawaran dana yang diterima oleh Haftar dimaksudkan untuk membeli kesetiaan dari para pemimpin suku diLibya, merekrut dan membayar para pejuang, dan keperluan militer lainnya.
"Rusia kembali menjadi pembeli emas terbesar didunia pada kuartal 1 tahun ini dengan menambahkan 55,3 ton pada cadangan emasnya. Ini membuat cadangan emas Rusia menjadi 2.168,3 ton yang merupakan 19% dari total cadangan devisanya, berdasar laporan terbaru the World Gold Council (WGC).
Sementara secara drastis mengurangi kepemilikan Treasury AS, sebagai bagian dari 'de-dollarisation' (pelemahan dolar), "kata WGC dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada hari Kamis.
China juga termasuk pembeli terbesar kedua dengan membeli 33 ton emas pada kuartal pertama, kata laporan itu.
Secara keseluruhan, pembelian emas oleh bank sentral di seluruh dunia mencapai tingkat tertinggi dari pembelian bersih kuartal pertama sejak 2013, dari tahun ketahun meningkat sebesar 68 persen menjadi 145,5 ton, menurut statistik.
Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei telah mengindikasikan bahwa dengan telah berakhirnya pelonggaran sementara sanksi dari AS yang diberikan kepada delapan negara importir utama minyak mentah Iran pada hari Kamis lalu, dan ancaman AS untuk menghapus total ekspor energi mereka "ke titik nol" , maka Iran harus melawan tekanan musuh mulai dari perang ekonomi hingga tekanan politik dengan upaya pengumpulan intelijen dan mengambil langkah-langkah yang tepat sebagai tanggapan,
"AS dan Zionisme merencanakan dan melakukan tindakan (terhadap Iran) di semua bidang," kata Khamenei yang berbicara kepada para guru di Teheran pada hari Rabu menjelang Hari Guru Nasional,
Menurut pemimpin tertinggi Iran itu, semua rencana musuh terhadap Iran pada akhirnya akan menjadi bumerang, dan pemuda Iran akan "menyaksikan kekalahan Amerika dan Zionisme serta martabat dan kejayaan tertinggi bangsa Iran."
Hubungan yang tegang lama antara Iran dan Amerika Serikat memburuk pada Mei 2018, setelah Washington secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran. Sejak itu, AS telah menampar Iran dengan beberapa rangkaian sanksi keras, termasuk pembatasan energi yang bertujuan untuk menurunkan ekspor minyak Iran sampai "ketitik nol" untuk melumpuhkan ekonomi negara itu.
Sementara itu Menlu Iran Mohammad Javad Zarif tidak percaya bahwa perang antara Iran dan AS sudah dekat atau tidak bisa dihindari, tetapi tidak menampik kemungkinan adanya "accident" yang bisa menjurus konflik militer.
Berbicara kepada “The Independent”, menlu Iran mengindikasikan bahwa Selat Hormuz, jalur laut utama yang dilalui oleh sekitar 20 persen pasokan minyak dunia, dapat menjadi percikan yang dapat memicu perang, terutama jika kurangnya komunikasi antara militer AS dan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran diselat sempit itu, dimana masing-masing pihak telah mencap satu dan yang lain sebagai "teroris,".
Kelompok Hizbullah yang bermarkas di Libanon memiliki sumber daya yang cukup untuk memasuki wilayah perbatasan Israel di Galilea dan "menghancurkan" pasukan Israel jika mereka menyerang Libanon, kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.
"Ada banyak cara untuk melakukan perlawanan yang kuat dan menentukan. Era perang cepat telah berakhir. Perlawanan kita mampu memasuki Galilea ... Bagian Israel yang mereka fikir menjadi jalur intervensi keLebanon akan dihancurkan dan dihancurkan," kata Nasrallah hidup di Al- Saluran TV Manar pada hari Kamis.
Berbicara tentang perselisihan perbatasan antara Libanon dan Israel, Sekjend Hizbullah itu mengatakan bahwa penyelesaian masalah yang controversial itu tergantung pada pemerintah Libanon, sementara gerakan Hezbollah memiliki hak untuk membebaskan wilayah yang diduduki Israel, yaitu Shebaa Farms dan bukit Kfarchouba.
Menurut Nasrallah, negara-negara barat dan negara-negara Teluk sedang memberi tekanan pada Lebanon dan berupaya menciptakan kesan bahwa negara itu berada di ambang perang.
Pasukan udara Rusia dan Suriah telah melancarkan serangan udara besar-besaran di wilayah barat laut Suriah malam ini.
Serangan ini dipimpin oleh jet tempur Rusia dari Hmeimim Airbase, kedua angkatan udara melakukan puluhan serangan udara di Idlib selatan dan Hama utara, menghantam sejumlah situs milik Hay'at Tahrir Al-Sham, Front Pembebasan Nasional, dan Jaysh Al-Izza.
Secara khusus, sebuah sumber dari militer Suriah mengatakan kepada Al-Masdar bahwa kedua angkatan udara menargetkan kota-kota yang dikuasai militan yang terletak antara Ma'arat Al-Nu'man dan Khan Sheikhoun; mereka juga akan menyerang beberapa area di Dataran Al-Ghaab yang terletak di dalam Idlib dan Hama.
Pada saat yang sama, para militant pemberontak menyerang daerah yang dikuasai pemerintah di Hama utara, dan mengenai Pembangkit Listrik Mhardeh yang penting dalam proses itu.
Peningkatan tensi di sepanjang poros Hama-Idlib terjadi hanya beberapa hari setelah kedua belah pihak mengirim bala bantuan ke front ini.
Tentara Arab Suriah (SAA) diperkirakan akan melancarkan serangan besar dalam beberapa hari mendatang yang akan menargetkan daerah-daerah militan di dalam zona demiliterisasi.