BINATANG YANG BISA BERBICARA

Artikel ini  membahas Isyarat hadist akan munculnya Binatang yang bisa berbicara. Apakah benar akan ada binatang yang bisa berbicara ? tentu saja tidak akan ada, karena Surat Al-Fath 48:23, Al-Fatir 35:43 dan Al Ahzab 33:62, Allah  menyebut tidak akan pernah mengubah sunatullah (hukum yang berlaku untuk alam).

Selain itu , jangan kaget ya,  ternyata beberapa hadist yang berkaitan  dengan “Binatang yang bisa berbicara” ini  juga  mengisyaratkan penggunaan Smartphone dan perilaku perempuan akhir zaman dengan Smartphonenya. Yaa  betul… Smartphone sudah diisyaratkan hadist.

Kita telah mengkaji beberapa dari 10 tanda besar akhirzaman  seperti  Dajjal, Ya’juj Ma’juj, Dhuhan (asap), turunnya  kembali Isa al Masih. Matahari terbit dari barat,  Api dari Yaman, dan Binatang bumi yang bisa berbicara. Kajian kita klai ini adalah tentang ‘Binatang yang bisa bicara’ , dan satu-satunya yang sampai sekarang kita belum mendapat klunya  adalah  ‘Amblasnya bumi dibarat, ditimur, dan di Jazirah Arab’.

Tidak ada hadist yang menyatakan  urutan peristiwa dari 10 tanda itu, tapi beberapa hadits dari  riwayat Abu dawud dan juga riwayat Muslim , menyebut bahwa tanda yang muncul pertama adalah terbitnya Matahari dari barat dan yang terakhir adalah keluarnya api dari Yaman. Silahkan simak hadistnya dibagian referensi.

 

 

Pengertian akhir zaman

Untuk kesekian kalinya , terlebih dahulu  kita harus  menekankan  kembali bahwa jika ada Hadist/ Ayat yang diawali dengan “Tidak akan datang Kiamat hingga” atau “kiamat tidak akan terjadi” kemudian kita memaknainya peristiwa itu akan terjadi beberapa hari , minggu atau bulan menjelang kiamat,  maka kita akan gagal faham.

Karena sebenarnya yang dimaksud adalah bahwa peristiwa itu akan terjadi diakhir zaman, era akhir zaman adalah era sebelum kiamat.  Dan era akhir zaman menurut umat muslim adalah sejak diangkatnya Nabi Muhammad SAW sampai dengan didicabutnya nyawa seluruh muslim dan mukmin dengan  angin lembut  sebelum proses kiamat terjadi. Karena Nabi Muhammad adalah Nabi era akhir zaman.

Bisa membedakan antara akhir zaman dan Hari kiamat adalah syarat pertama untuk dapat mendekati dan menginterpretasi  Ayat/Hadist akhir zaman yang sarat dengan makna simbolik. 

 

 

BINATANG YANG BISA BERBICARA

Dabbah atau mahkluk yang berjalan dimuka bumi, juga tertulis dalam Surat An-Naml: 82-83. Tapi ayat ini tidak menjelaskan peristiwa yang akan terjadi dunia, melainkan dihari pembalasan.

“Dan apabila ketetapan telah berlaku atas mereka (dihari pembalasan), Kami keluarkan makhluk yang berjalan dimuka bumi, yang akan mengatakan kepada mereka bahwa dulunya mereka itu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (QS. An-Naml: 82)

“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan dari setiap umat, segolongan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok).” (QS. An-Naml: 83)

Ayat itu jelas menceritakan peristiwa yang akan terjadi dihari pembalasan, dimana manusia dikumpulkan dalam “kelompok-kelompok”. Itu dikuatkan oleh az-Zalzalah: 6-7: 

“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya. Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya”. (QS. Az-Zalzalah : 6-7)

Penjelasannya, pada hari kebangkitan, Allah akan memanggil mahkluk dari bumi (Dabbah) “yang akan menjadi saksi bagi mereka”, bahwa mereka dulunya tidak beriman. Dabbah bermakna mahkluk-mahkluk (jahat/sesat) yang berjalan dimuka bumi, bisa jadi manusia bisa juga binatang, waAlluhualam.

Akan lebih mudah jika membayangkan mahkluk itu adalah manusia-manusia kafir lain, yang saat didunia dekat dengan mereka.

Sayangnya, banyak yang memaknainya peristiwa itu akan terjadi didunia, sehingga hanya menjadi pemikiran kekanak-kanakan yang rumit dan tidak bermanfaat.

 

1.Mereka adalah Manusia Yang Berperilaku Binatang

Jika kita memaknai Hadist itu dengan membayangkan bahwa binatang itu sebagai  seekor Naga atau Dinosaurus yang menakutkan dan bisa berbicara, maka kami yakin anda akan gagal faham total.

Jika ada  binatang bisa berbicara dengan manusia maka artinya binatang itu “bisa berfikir” yang tentunya akan mempunyai pilihan hidup (lurus/sesat), konsekuensinya binatang itu juga akan dimintai pertanggung-jawaban di Yaumul akhir (hari kebangkitan).

 

Tentu saja tidak akan mungkin ada binatang yang bisa berbicara didunia ini, karena Allah sudah berjanji tidak akan merubah sunatullah, silahkan baca surat Al Ahzab 33:62, Surat Fathir 35:43 dan juga Surat Al Fath 48:23

 

Kita kutip salah satu dari tiga ayat itu  :

سُنَّةَ ٱللَّهِ فِى ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا

“Sebagai sunnah Allah (hukum Allah atas alam) yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(kamu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah”. (QS. Al Ahzab 33:62)

Dari  ketiga ayat  diatas, maka  bisa disimpulkan bahwa  hadist  ini mengandung makna kiasan yang harus kita interpretasikan untuk bisa memahaminya. Dan interpretasi yang paling logis, binatang yang bisa berbicara adalah menunjuk kepada “manusia yang berperilaku seperti binatang”.

 

 

2. Binatang yang bisa bicara dalam tataran global

Disisi lain, kita juga melihat adanya Hadist riwayat Ahmad yang menyebut bahwa Binatang tersebut mempunyai pengikut yang makin banyak dan bahkan mengatur/menguasai kegiatan ekonomi.

 

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَخْرُجُ الدَّابَّةُ فَتَسِمُ النَّاسَ عَلَى خَرَاطِيمِهِمْ ثُمَّ يَغْمُرُونَ فِيكُمْ حَتَّى يَشْتَرِيَ الرَّجُلُ الْبَعِيرَ فَيَقُولُ مِمَّنْ اشْتَرَيْتَهُ فَيَقُولُ اشْتَرَيْتُهُ مِنْ أَحَدِ الْمُخَطَّمِينَ  =رواه احمد

Dari Abu Umamah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang yang membeli unta dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli onta itu?’ Dia menjawab, ‘Dari salah seorang yang dicap wajahnya. (HR. Ahmad )

 

Dari referensi kedua ini, kita bisa menyimpulkan bahwa munculnya “manusia bersifat Binatang” ini adalah ketika dunia masih dalam kondisi normal. Dan bukan terjadi pada hari hari menjelang kiamat. Terlihat dari ungkapan bahwa kegiatan Ekonomi (jual/beli) masih berlangsung normal.

Kesimpulan ini juga didasarkan adanya Hadist yang menyebut setiap Muslim dan Mukmin akan diwafatkan dengan angin lembut sebelum kiamat, artinya menjelang kiamat tidak ada lagi umat muslim dan mukmin, yang tentu saja orang kafir yang tersisa yang tertarik untuk berdagang, karena sudah tahu kiamat sudah dekat.

Kesimpulan lain dari hadist ini adalah, bahwa manusia  yang bersifat binatang ini bisa berwujud “negara atau entitas tertentu yang berperilaku  buas dalam bidang ekonomi”, sehingga digambarkan sebagai “binatang”.

 

Mereka mengatur aktifitas seluruh manusia, mengatur siapa yang boleh bepergian dari satu tempat ke lainnya, mengontrol tempat yang boleh dan tidak boleh didatangi, termasuk dalam aktifitas ekonomi seperti mengatur siapa yang boleh dan tidak boleh berdagang, memberi sanksi dagang, menerapkan embargo ekonomi dsb, yang intinya ‘menggunakan ekonomi sebagai senjata’.

 

Manusia bersifat binatang ini ‘memberi cap’ dalam arti, mengidentifikasi negara/institusi/individu mana yang menjadi pengikutnya dan siapa yang menentangnya. 

Untuk memberi gambaran Manusia yang buas seperti binatang dalam bidang ekonomi ini, silahkan baca artkel kita yang membahas Sistem ekonomi global yang sudah berlaku lebih 7o tahun terakhir.

 

 

3.Binatang Yang Bisa Bicara Dalam Tataran Individu

Sementara itu ada hadist lain yang mengkaitkan kemunculan “Binatang yang Bisa berbicara” itu dengan fenomena merebaknya perzinaan atau sex Liar : 

 

صَدَقَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُكَلِّمَ السِّبَاعُ الْإِنْسَ، وَيُكَلِّمَ الرَّجُلَ عَذَبَةُ سَوْطِهِ، وَشِرَاكُ نَعْلِهِ، وَيُخْبِرَهُ فَخِذُهُ بِمَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدَهُ

“Benar  apa yang dikatakan oleh si Yahudi ini. Demi Allah, Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kiamat tidak akan terjadi sampai muncul binatang buas yang  bisa berbicara dengan manusia,  dan ujung cambuk seseorang bisa bercerita kepada pemiliknya, demikian pula tali sandal seseorang, juga pahanya (bisa menceritakan) apa yang dilakukan istrinya setelah kepergiannya.” (HR.Ahmad)

 

إِنَّهَا أَمَارَةٌ مِنْ أَمَارَاتٍ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ، قَدْ أَوْشَكَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ فَلَا يَرْجِعَ حَتَّى تُحَدِّثَهُ نَعْلَاهُ وَسَوْطُهُ مَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدَهُ

Sesungguhnya di antara tanda terjadinya kiamat adalah sebentar lagi seorang itu akan keluar dari rumah dan tidaklah dia kembali ke rumahnya sampai kedua sandal dan cambuknya menceritakan apa yang dilakukan oleh istri setelah kepergiannya.’ (HR Ahmad 8049)

 

Dalam Hadist itu dikiaskan dimana Asesoris/Gadget yang dibawa seseorang yang disimbolkan dengan “cambuk” dan “tali sendal’” bisa menceritakan atau merekam “apa yang telah dilakukan seorang “istri”  ketika dia “keluar dari rumahnya”. Kata “pahanya” menegaskan bahwa perempuan itu keluar rumah untuk urusan syahwat.

Maknanya adalah , bahwa rekaman pembicaraan, Chat, Foto, Video dari  Smartphone seorang istri  bisa menceritakan apa yang telah dia lakukan ketika dia keluar dari rumah.

Jelas hadist ini mengisyaratkan akan munculnya manusia yang berperilaku seperti binatang , seperti sex bebas dan LGBT.  Isyarat akan adanya asesoris yang bisa bercerita (smartphone) adalah benar benar menggambarkan bahwa kita sedang hidup dizaman yang disebutkan Hadist itu.

Salah satu Kajian kita berjudul ‘Saatnya untuk mengikat Istri anda‘ akan lebih memberi  gambaran bagaimana mekanisme terjadinya  perilaku seks bebas dengan bantuan asesoris khas akhirzaman smartphone ini.

 

 

KESIMPULAN

Dari pemaparan diatas, kita telah tahu, bahwa yang dimaksud oleh Surat An Naml-82 dan Hadist hadist tentang Binatang yang bisa berbicara  itu adalah jelas bukan Binatang yang bisa berbicara dalam mankna harfiah, tapi adalah munculnya “Manusia Yang berperilaku mirip  Binatang” yang muncul diakhir zaman seperti sekarang ini.

Seperti apakah perilaku Manusia yang seperti Binatang buas ini,  secara umum hadist menyebut  mereka adalah yang “buas dalam bidang ekonomi” dan mereka yang “berperilaku sex seperti binatang”.

Kita sebut saja beberapa contoh besar yang merebak dalam  skala global , seperti :

Perilaku Sex Bebas, Perilaku LGBT, Pemberi pinjaman berbunga,  Negara negara yang berfaham Kolonialis dan Imperialis, dan orang orang dibalik sistem ekonomi kapitalis global (Penjajahan modern), yang sebenarnya bertindak atas nama kekuatan  zionisme yang disebut Hadist Ya’juj Ma’juj yang sudah bercokol di Israel itu.

Dalam bidang ekonomi , Negara negara pengikut “manusia binatang”  itu menggunakan  Sanksi ekonomi, embargo ekonomi  dan perdagangan , penjatuhan nilai mata uang sebagai senjata untuk melumpuhkan lawan yang tidak mau tunduk. Sebuah metode penindasan barbar yang dalam waktu singkat secara efektif akan menyengsarakan terutama kepada rakyat miskin yang tidak berdosa. 

Potret dalam  skala globalnya,  mereka menyebarkan faham Free sex dan LGBT, mereka juga yang secara ekonomi mengeruk kekayaan dari seluruh dunia lewat penjajahan klasik dan modern dalam ekonomi dan keuangan.

Dalam skala pribadi/umat , “orang yang berperilaku binatang” ini dapat identifikasi  dari perilaku ekonomi ribawinya, atau pemimpin yang menjadi budak kapitalis AS, dan perilaku sex bebas/ menyimpang yang mereka lakukan.

   

WaAllahualam, Mudah mudahan bermanfaat.

 

 

REFERENSI

 

وَإِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَابَّةً مِنَ الْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا بِآيَاتِنَا لَا يُوقِنُونَ

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang  dari bumi yang akan berbicara  kepada mereka, karena  manusia  tidak yakin atas  tanda tanda  Kami.” (An-Naml: 82)

“And when the time for the fulfilment of Our Word against them will come, We shall bring forth for them a beast from the earth who will speak to them because people did not believe in Our Signs.” (An-Naml: 82)

 

سُنَّةَ ٱللَّهِ فِى ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبْدِيلًا

“Sebagai sunnah Allah yang berlaku atas orang-orang yang telah terdahulu sebelum(kamu), dan kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah”. (QS. Al Ahzab 33:62)

اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ فَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا وَلَن تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا

Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. (QS. Al Fathir 35:43)

 

سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلُ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا

Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. (QS. Al-Fath 48:23)

 

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ وَهَنَّادٌ الْمَعْنَى قَالَ مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ حَدَّثَنَا فُرَاتٌ الْقَزَّازُ عَنْ عَامِرِ بْنِ وَاثِلَةَ وَقَالَ هَنَّادٌ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ كُنَّا قُعُودًا نَتَحَدَّثُ فِي ظِلِّ غُرْفَةٍ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْنَا السَّاعَةَ فَارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَنْ تَكُونَ أَوْ لَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ حَتَّى يَكُونَ قَبْلَهَا عَشْرُ آيَاتٍ طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَخُرُوجُ الدَّابَّةِ وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَالدَّجَّالُ وَعِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَالدُّخَانُ وَثَلَاثَةُ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ تَخْرُجُ نَارٌ مِنْ الْيَمَنِ مِنْ قَعْرِ عَدَنٍ تَسُوقُ النَّاسَ إِلَى الْمَحْشَرِ

Tidak akan terjadi, atau tak akan datang hari kiamat hingga muncul sepuluh tanda; terbitnya matahari dari barat, munculnya binatang melata, keluarnya Ya’juj & Ma’juj, Dajjal, Isa putera Maryam, asap & tiga gempa bumi, longsor di barat, timur & di Jazirah Arab. Dan tanda terakhir adalah  keluarnya api dari Yaman, dari dasar tanah Adn (Yaman) yg akan menggiring manusia menuju mahsyar. (HR. Abu dawud No.3757).

 

حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَإِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ الْمَكِّيُّ – وَاللَّفْظُ لِزُهَيْرٍ – قَالَ إِسْحَاقُ أَخْبَرَنَا وَقَالَ الآخَرَانِ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ فُرَاتٍ، الْقَزَّازِ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ، عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ، قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ ‏”‏ مَا تَذَاكَرُونَ ‏”‏ ‏.‏ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ ‏.‏ قَالَ ‏”‏ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ ‏”‏ ‏.‏ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صلى الله عليه وسلم وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ ‏.‏

 Utusan Allah (Muhammad saw) datang kepada kami dengan tiba-tiba saat kami (sedang berdiskusi). Beliau  berkata: Apa yang sedang kamu diskusikan? Mereka (para sahabat) berkata. Kami sedang mendiskusikan tentang hari akhir. Kemudian Beliau  berkata: Itu (Kiamat) tidak akan datang sampai Anda melihat sepuluh tanda sebelumnya dan beliau  menyebutkan asap, Dajjal, binatang buas, terbitnya matahari dari barat, Isa putra Maryam , Ya’juj Ma’juj , dan tanah amblas  di tiga tempat, satu di timur, satu di barat dan satu diArab , dan  api  membakar yang akan  keluar dari Yaman yang akan menggiring orang-orang ke tempat berkumpulnya. (HR Muslim 2901)

 

 فَيَبْعَثُ اللَّهُ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَأَنَّهُ عُرْوَةُ بْنُ مَسْعُودٍ فَيَطْلُبُهُ فَيُهْلِكُهُ ثُمَّ يَمْكُثُ النَّاسُ سَبْعَ سِنِينَ لَيْسَ بَيْنَ اثْنَيْنِ عَدَاوَةٌ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ رِيحًا بَارِدَةً مِنْ قِبَلِ الشَّأْمِ فَلاَ يَبْقَى عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ أَحَدٌ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ أَوْ إِيمَانٍ إِلاَّ قَبَضَتْهُ

“Lalu Allah mengutus Isa bin Maryam seperti Urwah bin Mas’ud, ia mencari Dajjal dan membunuhnya. Setelah itu selama tujuh tahun, manusia tinggal dan tidak ada permusuhan di antara dua orang pun. Kemudian Allah mengirim angin sejuk dari arah Syam lalu tidak tersisa seorang yang dihatinya ada kebaikan atau keimanan seberat biji sawi pun yang tersisa kecuali mencabut nyawanya” (HR. Muslim no. 2940)

 

صَدَقَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُكَلِّمَ السِّبَاعُ الْإِنْسَ، وَيُكَلِّمَ الرَّجُلَ عَذَبَةُ سَوْطِهِ، وَشِرَاكُ نَعْلِهِ، وَيُخْبِرَهُ فَخِذُهُ بِمَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدَهُ

“Benar  apa yang dikatakan oleh si Yahudi ini. Demi Allah, Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kiamat tidak akan terjadi sampai binatang buas bisa berbicara dengan manusia dan ujung cambuk seseorang bisa bercerita kepada pemiliknya, demikian pula tali sandal seseorang, juga pahanya (bisa menceritakan) apa yang dilakukan istrinya setelah kepergiannya.” (HR.Ahmad)

 

 حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ، عَنْ أَوْسِ بْنِ خَالِدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “تَخْرُجُ دَابَّةُ الْأَرْضِ، وَمَعَهَا عَصَا مُوسَى وَخَاتَمُ سُلَيْمَانَ، عَلَيْهِمَا السَّلَامُ، فَتَخْطِمُ أَنْفَ الْكَافِرِ بِالْعَصَا، وتُجلي وجه المؤمن بِالْخَاتَمِ، حَتَّى يَجْتَمِعَ النَّاسُ عَلَى الْخُوَانِ يُعْرَفُ الْمُؤْمِنُ مِنَ الْكَافِرِ”.

Telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid, dari Uwais ibnu Khalid, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Kelak akan muncul hewan melata bumi yang membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman a.s. Lalu ia mencocok hidung orang kafir dengan tongkat, dan mencerahkan wajah orang mukmin dengan cincinnya sehingga manusia berkumpul di suatu perjamuan, sedangkan orang mukmin dan orang kafir dapat dibedakan. (HR Abu Daud)

 

إِنَّهَا أَمَارَةٌ مِنْ أَمَارَاتٍ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ، قَدْ أَوْشَكَ الرَّجُلُ أَنْ يَخْرُجَ فَلَا يَرْجِعَ حَتَّى تُحَدِّثَهُ نَعْلَاهُ وَسَوْطُهُ مَا أَحْدَثَ أَهْلُهُ بَعْدَهُ

Sesungguhnya di antara tanda terjadinya kiamat adalah sebentar lagi seorang itu akan keluar dari rumah dan tidaklah dia kembali ke rumahnya sampai kedua sandal dan cambuknya menceritakan apa yang dilakukan oleh istri setelah kepergiannya.’” (HR Ahmad 8049)

 

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ اَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَخْرُجُ الدَّابَّةُ فَتَسِمُ النَّاسَ عَلَى خَرَاطِيمِهِمْ ثُمَّ يَغْمُرُونَ فِيكُمْ حَتَّى يَشْتَرِيَ الرَّجُلُ الْبَعِيرَ فَيَقُولُ مِمَّنْ اشْتَرَيْتَهُ فَيَقُولُ اشْتَرَيْتُهُ مِنْ أَحَدِ الْمُخَطَّمِينَ  =رواه احمد

Dari Abu Umamah bahwa Rasulullah saw bersabda, “Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli onta dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli onta itu?’ Dia menjawab, ‘Dari salah seorang yang dicap wajahnya. (HR. Ahmad )

 

حَدَّثَنَا مُؤَمَّلُ بْنُ هِشَامٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ أَبِي حَيَّانَ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ قَالَ جَاءَ نَفَرٌ إِلَى مَرْوَانَ بِالْمَدِينَةِ فَسَمِعُوهُ يُحَدِّثُ فِي الْآيَاتِ أَنَّ أَوَّلَهَا الدَّجَّالُ قَالَ فَانْصَرَفْتُ إِلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَمْ يَقُلْ شَيْئًا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَوَّلَ الْآيَاتِ خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا أَوْ الدَّابَّةُ عَلَى النَّاسِ ضُحًى فَأَيَّتُهُمَا كَانَتْ قَبْلَ صَاحِبَتِهَا فَالْأُخْرَى عَلَى أَثَرِهَا قَالَ عَبْدُ اللَّهِ وَكَانَ يَقْرَأُ الْكُتُبَ وَأَظُنُّ أَوَّلَهُمَا خُرُوجًا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا

Telah menceritakan kepada kami Muammal bin Hisyam berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il dari Abu Hayyan At taimi dari Abu Zur’ah ia berkata, “Beberapa orang datang menemui Marwan di Madinah, mereka mendengar Marwan menceritakan tentang tanda-tanda datangnya hari kiamat. Bahwa pertama kali yang akan muncul adalah Dajjal.” Abu Zur’ah berkata, “Aku lantas menemui Abdullah bin Amru dan aku ceritakan hal itu kepadanya. Abdullah lalu berkata, “Perkataan Marwan tidak dianggap, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

Tanda hari kiamat pertama yg akan muncul adalah  terbitnya matahari dari arah barat, atau keluarnya binatang melata kepada manusia di waktu dhuha. Mana pun dari keduanya muncul pertama kali, maka yg lain akan segera menyusul. Abdullah berkata -sambil membaca buku-, Aku kira yg pertama kali akan muncul adalah  terbitnya matahari dari arah terbenamnya. (HR. Abu  dawud No.3756).

 

This entry was posted in Islamic View and tagged , . Bookmark the permalink.

38 Responses to BINATANG YANG BISA BERBICARA

  1. toni says:

    klo matahari dari barat,apakah pintu tobat sudah tertutup???,…mungkin pintu tobat untuk yahudi,….wallohualam gmn pendapat admin

    • The admin says:

      Ya ada hadist yg menyatakan bgt, tapi detailnya In sya Allah kita akan kaji tersendiri dalam artikel “Terbitnya matahari dari barat”.
      Tapi kita jawab begini, tertutupnya pintu tobat itu bkn untuk orang Yahudi saja, tp untuk orang orang kafir dari ras apapun yaitu yang tetap tidak mau menjadi muslim dan tidak mau menjadi mukmin (pengikut Isa as). Ayatnya begini :
      “Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya” (QS. Al-An’am : 158).

      Sebelum kiamat itu akan ada 2 Khilafah terakhir yaitu Khilafah Imam Mahdi (diMadinah) dan Khilafah Nabi Isa as ( diYerusalem) sebagai pembawa peringatan terakhir. Silahkan baca artikel itu.

      • wandi says:

        mim maaf lg krn hadist nya ga hapal tp ada hadist seperti ini ketika nabi menanggapi ada sahabat yg msk agama nasrani saat hijrah ke habasah kira2 isinya begini andaikan isa as ada hari ini mk diapun hrs mengikut syariat Muhammad saw, kalo mukmin itu diartikan pengikut nabi isa dan muslim pengikut Muhammad saw berarti ada 2 syariat, gmn menurut admin ?

        • The admin says:

          Kalu haditsnya gak jelas gimana mau menganalisa?

          • The admin says:

            Kita bingung pertanyaan anda melompat-lompat dari satu kajian ke kajian lain, dan melihat pertanya2nya yg diajukan sepertinya anda hanya membaca sepintas dan belum benar2 faham.

            Untuk pertanyaan ini, Banyak yg harus dipelajari, silahkan Baca 4 Kajian ini : “Dua kilafah kembar Part 1-3” dan artikel “Tanyajawab Dua Khilafah Kembar” . Total kajian ini ada lebih 50 halaman folio.

    • Indra says:

      Matahari dari arah barat dan tertutupnya pintu taubat itu di tujukan kepada bangsa Yahudi . Peradaban barat modern sebagai tanda matahari terbit dari arah barat ditujukan kepada Yahudi sebagai batas akhir perbuatan zalim mereka, tidak ada lagi kesempatan dan taubat bagi mereka.

      • The admin says:

        Matahari terbit dari barat akan kita kaji dalam artikel tersendiri, mudah2an Allah memberi kemudahan. Pertanyaan ini sdh dijawab pd pertanyaan sdr,Toni diatas. Tapi kalo ini sanggahan, tolong diberikan dalil yg mendasarinya.

        • Indra says:

          Yang saya sampaikan perkataan Sheikh Imran Hosein dalam ceramah beliau dahulu, beliau telah jelaskan 10 hal tersebut. Termasuk gempa yg terjadi di timur, barat dan timur tengah. Dabbah atau hewan yg bisa berbicara pun beliau jelaskan sama persis seperti anda sampaikan di artikel di atas.

          • The admin says:

            Jika yg dimaksud ceramah ini, sepertinya SIH tidak pernah bilang “Matahari dari arah barat dan tertutupnya pintu taubat itu hanya di tujukan kepada bangsa Yahudi”?
            Perlu dicatat. meski kita memakai metode yg sama dng SIH, tp topik dan hasil kajian kita blm tentu sama persis. Kita jg mengkaji topik2 yg blm pernah dikaji SIH.

  2. Abu Abdillah says:

    Mas admin minta di jelaskan …

    telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid, dari Uwais ibnu Khalid, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Kelak akan muncul hewan melata bumi yang membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman a.s. Lalu ia mencocok hidung orang kafir dengan tongkat, dan mencerahkan wajah orang mukmin dengan cincinnya sehingga manusia berkumpul di suatu perjamuan, sedangkan orang mukmin dan orang kafir dapat dibedakan.

    • The admin says:

      Teks Hdist itu silahkan simak dibagian referensi.
      Pertama, biasanya ayat/ hadist menggunakan istilah muslim untuk pengikut Muhammad SAW, dan mukmin bagi pengikut nabi selain Nabi Muhammad SAW khususnya Nabi2 untuk bani Israel (Musa as,Sulaiman as, Dawud as dan Isa as dsb).

      Karena kedua Nabi yg disebut adalah Nabi untuk Bani Israel, maka intepretasi kita sementara ini atas hadist ini adalah : karena disebut “Binatang” ini membawa ‘Tongkat dan Cincin” dari Nabi2 umat Yahudi, maka mereka adalah “Manusia” dari yang mengaku membawa mandat dari Nabi Sulaiman as dan Nabi Musa as yang mengklaim sebagai penerus tongkat/kpemimpinan kedua Nabi itu, yaitu Ya’juj ma’juj yg saat ini sedang berkuasa diIsrael yang menunggangi umat Yahudi dengan zionismenya itu.

      Perlu dicermati disini, justru binatang ini malah yang mencocok hidung (orang) para pengikutnya. Jadi gampang ditebak binatang yang dimaksud pastilah manusia juga.

      Saking nurutnya para pemimpin pengikut zionis Israel itu (termasuk para pemimpin beberapa negara Timteng) digambarkan sbg orang yg dicocok hidungnya (seperti sapi/kerbau yg dilubangi hidungnya).

      Faktanya, Saat ini sudah sangat gampang koq dibedakan, mana bani Israel yg menjadi pengikut zionisme dan mana yang menentang zionisme dan tetap taat pada agamanya. Jadi hadist ini memberi penjelasan kepada kita bahwa diakhir zaman ini bani Israel akan gampang dibedakan dalam 2 golongan.

      Digambarkan meski mereka duduk dalam satu meja makan, tapi dengan gampang dpt dibedakan mana yg kafir dan mana yg mukmin. Kita sudah dan sedang menyaksikan peristiwa yang disebutkan hadist ini.

  3. Kosong08 says:

    Mereka hanya mau bertransaksi dagang dengan para pengikutnya yang jumlahnya selalu bertambah banyak, dan “manusia binatang” ini mengidentifikasi (memberi cap) kepada setiap pengikutnya itu.

    Berarti, dipernyataan diatas, setiap negara yang bertransaksi dalam segala bidang, dengan Uang kertas (U$) bisa dikatakan : dicap sebagai pengikut yajuj majuj ( “Manusia buas”)
    Begitu, kah maksudnya min?

    • The admin says:

      Hampir betul tp bkn uang kertas yg tepat adalah US$.Tapi US$ itu hanya salah satu instrumen selain jg imf, WB sbg pengendali dengan hutang ribawi dan Super power AS sbg kekuatan pemaksa.
      Begini, sejak akhir perang dunia 2 itu Ya’juj ma’juj merubah metode penjajahan fisik menjadi penjajahan Ekonomi dan moneter. Pada era itulah mulai ditandai/dicap negara mana yg tunduk dan tidak pada aturan ekonomi dan moneter bentukan “binatang buas” itu.
      Negara yg tdk tunduk minimal bakal dapat sanksi ekonomi/dagang (skrg kena ke Iran, Korut, Rusia dsb), atau dijatuhkan kursnya dan yg paling tinggi penggantian paksa pemimpinnya seperti upaya yg sedang terjadi diSuriah dan diVenezuela skrg, tapi sebelumnya sudah puluhan negara yg mengalami penggantian paksa ini.

  4. Raisha Dwi Atmojo says:

    Sangat tercerahkan, ditunggu kajian selanjutnya ya Pak Admin.
    Syukron

  5. Jendela says:

    Menurut saya, hadits binatang yang bisa bicara itu memang benar benar binatang secara wujud, karena termasuk tanda kiamat kubro yang sifatnya extraordinary

    • The admin says:

      Sah saja berpendapat seperti itu tapi baiknya disertai referensinya baik dari Ayat ataupun hadist.

      • wandi says:

        min, maaf ni ada hadist yg sy ga hapal tp isinya seperti ini, binatang itu keluar dari masjid terbesar saat orang2 sedang duduk2 tiba2 bumi terguncang dan terbelah mk keluar lah binatang tersebut, itu analisa nya gmn min?

  6. Moh. Yazid Mubarok says:

    telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid, dari Uwais ibnu Khalid, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Kelak akan muncul hewan melata bumi yang membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman a.s. Lalu ia mencocok hidung orang kafir dengan tongkat, dan mencerahkan wajah orang mukmin dengan cincinnya sehingga manusia berkumpul di suatu perjamuan, sedangkan orang mukmin dan orang kafir dapat dibedakan.

    Penjelasan :

    1. Binatang buas (simbol prilaku manusia) : yakni ISISer yang prilakunya sama dengan hewan buas yang suka membunuh orang

    2. Tongkat Musa (simbol senjata) : senjata yang digunakan oleh ISISer yang digunakan untuk menodong orang-orang kafir

    3. Cincin sulaiman (simbol kekuasaan) : bendera ISISer yang digunakan mereka.untuk mencap siapa kafir dan siapa yang beriman dengan tulisan lafal Allah dan Muhammad yang tertera di bendera ISIS-ser

    • The admin says:

      Hadist ini sebenarnya menjelaskan situasi Bani Israel diakhir zaman, dan sudah kita jelaskan pada jawaban pertanyaan sdr Abu Abdillah.

  7. ATeguhS says:

    Tiba-tiba terpikir:

    Mungkin virus Corona ini adalah ad-Dabbah, hewan melata yang bisa bicara, yang akan memberi tanda pada manusia.

    Tentu bukan virusnya sendiri, tetapi elit global/nwo secara umum, atau secara khusus adalah industri vaksin dan chip, (atau lebih khusus lagi yg dikendalikan BilGts), yang akan memberi tanda berupa vaksin dan/atau menanam semacam chip pada tubuh seluruh manusia.

    • The admin says:

      Kajian kita sdh menyimpulkan , bahwa Binatang yag bisa bicara adalah : Manusia yang berperilaku seperti binatang.

      Dalam tataran individu : bisa dimaknai orang yg menghalalkan segala cara dalam perebutan makanan (ekonomi). dan orang yang mengumbar Nafsu sexnya seperti Hewan. Jadi siapa saja sebenarnya bisa menjadi binatang yang bisa berbicara.

      Dalam tataran yang lebih besar, mereka adalah yang sewenang-wenang menindas, menjajah, memperbudak suatu bansga. Dalam dunia modern hal itu dilakukan dng perbudakan dan penindasan ekonomi dan moneter. Contohnya AS yg memberi sanksi dagang, embargo ekonomi, larangan menjual produk dsb.

  8. Hamba Allah says:

    Dalam kitab Wahyu pada Perjanjian Baru (kitab injil) juga menerangkan tentang munculnya binatang dari dalam bumi diakhir zaman :

    Wahyu 13:11 (TB) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

    Wahyu 13:16-18 (TB) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
    dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
    Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

    • The admin says:

      Memang benar, ‘binatang yg bisa bicara’ juga disebut dalam Injil dan Taurat, dan intinya juga mirip dimana binatang itu memberi cap kepada pengikutnya, dimana dia akan melarang orang yang bukan pengikutnya untuk melakukan aktifitas ekonomi.

  9. wandi says:

    min kalo binatang yg bs bicara itu berarti manusia yg seperti binatang bagaimana dengan hadist ada 3 perkara yg jika itu keluar tak berguna lg iman seseorang, ke 3 perkara itu adalah terrbitnya matahari dr barat, dajjal dan binatang bumi (HR muslim), jd binatang bumi ini bkn bermakna simbolik tp emang
    harfiah, ke 10 tanda kiamat itu semua nya bermakna harfiah, menjelang kehancuran total(kiamat) 10 tanda itu emang anomali, diluar kebiasaan, dajjal adalah manusia anomali yg bkn sunatullah pd umumnya, isa turun lg jg abomali dari misi risalah pd umumnya, binatang itu anomali, terbitnya matahari dari barat jg anomali, dhukon jg cuaca global anomali, yajuj majuj jg ras manusia anomali yg beda dengan ras manusia umumnya, api dari yaman jg anomali, ayat2 alquran yg admin jd kan sandaran tentang sunatullah itu adalah keumuman mk nya yg anomali itu kasuistis

    • The admin says:

      1. Memaknai hadits itu adalah, Kemungkinan munculnya Binatang yg bisa bicara mungkin bener” terjadi saat menjelang kiamat, dimana disebut saat keimanan tidak lagi diterima. Tapi itupun tidak penting bagi orang beriman, karena menjelang kiamat semua orang beriman sudah diwafatkan.

      2. Qur’an sdh jelas menyebut bahwa Allah tidak akan pernah merubah hukum yg berlaku bagi alam, Sunnatullah itu hanya akan dirubah Allah pd peristiwa2 yg sudah ditetapkan seperti Kiamat, Mukjizat para Nabi, atau perjalanan Isra’ Mi’raj.

      3. Jangan lupa, ayat dan hadits akhirzaman banyak yg bermarkna Mutasyabihat. Tapi untuk “binatang yang bisa bicara” ini kita tdk bisa menjelaskannya kecuali sebagai makna simbolik (Mutasyabihat), atau mungkin terjadi sebagai rangkaian proses kiamat, dimana sunatullah sudah tidak berlaku lagi.

      4. Jika dimakna secara literal akan terjadi sebelum kiamat, maka itu akan menabrak ayat Qur’an yg menyebut Allah tidak akan mengubah sunatullah. Sedang panduan tertinggi adalah Qur’an bukan hadits.

      • wandi says:

        tp kalo binatang yg bs bicara itu simbolik bagaimana menjelaskan waktu dhuha saat binatang keluar itu apa min? seperti jg terbitnya matahari dr barat itu sbg tanda tertutup nya pintu taubat, mk munculnya binatang ini jg sm sbg pertanda tertutup nya pintu tobat, kalo binatang itu simbolik dan sekarang binatang itu sudah keluar dlm wujud manusia seperti binatang apa itu berarti saat ini pintu taubat sudah tertutup min?

        • The admin says:

          1.”Terbutnya matahari dari barat” dan “binatang yg bisa bicara” adalah dua hal yg berbeda. “Terbitnya matahari dari barat” bisa dimaknai secara literal sebagai tanda awal dari proses kiamat, dan Hadits ini menyebut “ditutupnya pintu Taubat” adalah setelah “Matahari Terbit dari barat” bukan setelah muncul “binatang yg bisa bicara” :

          “dari Abu Huroiroh rodhiyallahu anhu beliau berkata, Rasulullah sholallahu alaihi wa salam bersabda : “Barangsiapa yang bertaubat sebelum Matahari terbit dari sebelah barat, pasti Allah akan menerima taubatnya” (HR. Muslim).

          Kenapa “terbitnya matahari dari barat” bisa dimaknai menjelang kiamat? Karena ada 3 ayat, Al Ahzab 33:62, Fathir 35:43 dan Al Fath 48:23 yang menyebut Allah tidak akan merubah Sunatullah. Peristiwa itupun blm tentu kita saksikan, karena hadits lain menyebut Sebelum kiamat Seluruh orang beriman sudah diwafatkan, yg tertinggal hanya orang kafir.

          2. “Binatang yg bisa bicara” beda lagi, hanya bisa dimaknai secara simbolik, karena pada beberapa hadits disebut, Keluarnya binatang itu saat orang masih bisa berjual-beli, dan seorang Wanita bisa keluar rumah untuk maksiat, artinya saat situasi kehidupan masih normal, bukan saat yg dekat dng kiamat.

          3. Jika toh mau dipaksakan difahami bahwa binatang yg bisa bicara itu akan benar” terjadi, maka kemungkinannya adalah akan terjadi menjelang kiamat, dimana “sunatullah sudah tidak berlaku lagi”. Tapi itu menjadi tidak penting, karena tidak ada orang yang beriman yang menyaksikan kiamat. Rumus yang selalu dipegang dan harus selalu diingat adalah : Qur’an tidak boleh dikalahkan oleh hadits.

  10. Ester says:

    Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” [An-Naml: 82]

    ini maksudnya gmna min, tolong jelaskan

    • The admin says:

      Harus dibaca dari ayat sebelumnya, yaitu ayat 80, 81 dan 82. Ayat-ayat itu bicara tentang orang yang buta/tuli (berpaling dari ayat Allah). Mereka termakan oleh bujukan “Binatang yang bisa bicara”, yg menghasut dng perkataan : “Orang-orang pendahulu kamupun tidak yakin dengan ayat Allah” (gampangnya : ngapain kamu beriman orang dulu juga pada tidak beriman). WaAllahualam.

  11. Rianzz says:

    Menurut pendapat saya sih Dabbah al-ard itu adalah binatang yg secara wujud (bukan simbolik).

    • The admin says:

      Ada Ulama yg berpendapat begitu, tapi argumennya sangat lemah, apalagi dianggap waktunya akan terjadi menjelang kiamat. Karena jelas disebut :
      1. Terjadi saat dunia masih normal, masih ada aktifitas jual beli (hadits).
      2. Allah tidak akan mengubah hukum yg berlaku dialam, salah satu maknanya binatang tdk akan berubah menjadi bisa bicara (Ahzab 33:62, Fathir 35:43, Al Fath 48:23).
      3. Tidak masuk akal. Bkn hanya krn “binatang bisa bicara” tp jg sangat aneh jk “binatang mengurusi jual beli” (dikiaskan memberi cap kepada penjual Onta), anehnya lg menjelang kiamat orang masih melakukan aktifitas ekonomi???.
      3. Pada saat masa dua khilafah terakhir (menjelang kiamat), orang justru tidak peduli lg soal ekonomi, karena segala kebutuhan melimpah, diibaratkan tdk ada yg mau menerima zakat (Hadits), orang hanya akan fokus beribadah karena sdh tahu kiamat sdh dekat, kecuali orang yg benar” kafir.

      WaAlluhualam.

  12. menuju says:

    Apakah admin sudah mempertimbangkan pendapat baru SIH tentang
    dabbatul ardh pada pengertian tongkat (min-sa’ah, hubungannya dgn dajjal yg merekayasa sa’ah, dan elektromagnetik),
    serta terjemahan “Isa memberi pengertian tentang kiamat” sebagai “Isa adalah alamatnya segala alamat kiamat”.
    Saya tonton di Youtube> Hidayah Channel > Dajjal Dalam Al-Quran (2/2).

    • The admin says:

      Sebenarnya bukan pendapat baru, hanya lebih mendetilkan saja penindaasan/kejahatan apa saja yg mereka lakukan terhadap umat manusia, khususnya yg tidak mau jadi pengikutnya.
      Penjelasan kiamat oleh Nabi Isa lebih sebagai “peringatan terakhir” kpd orang kafir, karena Nabi menyebut kita yg punya iman sekecil apapun tidak akan melihat kiamat.

  13. teguh says:

    Ada pendapat lain tentang Dabbatul Ard:
    https://youtu.be/XLemXb1zKwU
    Apa pendapat Admin?

    • The admin says:

      Kita malah bingung kenapa orang Pakistan itu memaknai suatu ayat justru dibuat rumit sendiri, bukan semakin jelas tapi semakin bias, makin tidak jelas arahnya.

      An-Naml 82-83 menjelaskan peristiwa dihari pembalasan, dimana Allah akan memanggil mahkluk bumi sebagai saksi bagi orang-orang yang ketika hidup dibumi tidak beriman, hanya sesederhana itu.
      Dabbah maknanya mahkluk bumi berkarakter buruk/sesat, bisa manusia bisa juga binatang WaAllahualam. Tapi masuk akalnya, sebagai saksi tentunya orang sesat (dikiaskan binatang) yang saat didunia dekat dengan orang yang tidak beriman itu.

      Untuk memudahkan mencerna an-Naml: 82-83, kita kaitkan dengan al-Zalzalah:6, sudah kita tambahkan updatenya silahkan dibaca diatas, dibab Binatang Yang bisa bicara.

      • teguh says:

        Saya barusan baca sekali lagi, termasuk updatenya. Terimakasih atas jawabannya.

        Saya pikir2, memang pendapat Anda lebih kuat, karena menunjukkan dua tanda yang sering disebut.
        Pertama adalah tongkat Musa yang membuat binatang itu mampu melakukan keajaiban2 teknologi yang membuat orang menaatinya seperti sapi.
        Kedua adalah cincin Sulaiman yang memampukan dia memberi cap/label kepada siapa saja yang dia kehendaki.

        • The admin says:

          Poin penting yang harus difahami adalah, An-Nahl:82-83 menjelaskan apa yang akan terjadi diakherat saat hari penghakiman, jadi tidak ada kaitannya dengan persitiwa akhirzaman apapun.

Leave a Reply to The admin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *