DALANG PERANG SURIAH SURIAH SEMAKIN JELAS

 

Kita mulai dengan mengingat  pernyataan   Kepala Intelijen  Israel Mayor Jenderal Herzi Halevy pada Juni 2016 lalu  , yang  mengatakan bahwa tiga bulan terakhir (pada juni 2016) adalah waktu yang paling sulit bagi ISIS sejak awal  dibentuknya.  

Dalam pidato yang disampaikan pada konferensi “Herzliya” itu,   Halevy secara eksplisit mengatakan bahwa  Israel tidak ingin situasi di Suriah berakhir dengan kekalahan ISIS “. 

“Penarikan kekuatan super power  dari kawasan ini dan membiarkan Israel sendirian berhadapan dengan  Hizbullah dan Iran yang memiliki kemampuan yang baik itu akan membuat  Israel  dalam posisi yang sulit”.  Oleh karena itu, kami harus melakukan semua hal yang dapat lakukan  agar  kami tidak menghadapi  situasi seperti itu, ”tambah Kepala intelijen  Israel.

Dan sekarang kita mendengar ancaman Donald Trump agar Suriah, Rusia dan Iran membatalkan niatnya untuk menyerang dan merebut kembali Provinsi Idlib yang merupakan kantong terbesar teroris diSuriah, ini  membuat semakin jelas dan nyata  siapa sebenarnya dalang dibalik perang Suriah.  

Dalih membasmi terorisme hanyalah  retorika  untuk menutupi  maksud sebenarnya  yaitu menurunkan Assad dan membuat Suriah menjadi negara lemah dan gagal seperti halnya yang mereka lakukan diLibya. 

Kenapa AS yang berjarak ribuan kilometer mau melakukan penghancuran Negara Negara Timteng yang  jelas secara geografis sama sekali bukan ancaman dan bukan tandingannya secara militer , jelas  ini berarti  bahwa  semuanya  adalah demi kepentingan Israel yang ingin membuat situasi yang lebih kondusiv sebelum menyambut “Al masih” mereka dari Yerusalem.

Ikut sertanya Israel menyerang Suriah secara sporadis, dan ungkapan para petinggi militer Israel bahwa mereka juga mendanai dan mempersenjatai bahkan memberi gajih kepada beberapa kelompok militan diSuriah makin memperjelas siapa sebenarnya ‘master mind” perang Suriah dan hancurnya beberapa negara teluk penentang Israel itu. 

Ancaman akan adanya bencana kemanusiaan oleh Donald Trump kepada Rusia, Iran dan Suriah  mengandung banyak makna , diantaranya adalah :

  • AS tidak akan begitu saja mau meninggalkan Suriah , sebelum maksud sebenarnya kehadiran ilegalnya diSuriah tercapai.  
  • AS dan sekutunya  adalah dalang dibalik  semua tragedi perang  saudara (adu domba sesama muslim) yang berlangsung 7 tahun ini. Karena AS malah berdiri dibelakang para militan.
  • Kehadiran AS yang berdalih membasmi teroris hanyalah  sandiwara belaka.  
  • Satu setengah juta Penduduk Idlib akan dilarang keluar mengungsi guna dijadikan tameng hidup.
  • Akan ada kemungkinan besar digunakan senjata kimia oleh para militan yang didukung AS guna mendapat alasan pembenaran AS dan sekutunya menyerang Suriah.
  • AS dan sekutu akan mempertahankan dengan gigih Idlib dan kawasan Suriah utara lain walau dengan resiko terjadi konfrontasi langsung dengan Rusia dan Iran. 
  • Pertempuran merebut kembali Idlib akan menjadi pertempiran paling lama dan alot diSuriah, bisa berlangsung lebih setahun.
  • Pertempuran diIdlib akan makin meluas  dan bisa menjadi titik awal  dimulainya  konfrontasi langsung antar super power. 

 

Dan Turki, Sejak awal perang Suriah Turki dan Yordania digunakan oleh AS dan sekutunya sebagai pusat komando . Pada 2016 lalu , Erdogan sendiri mengakui keberadaan pasukannnya diSuriah adalah dalam rangka mambantu menurunkan Assad. Erdogan jelas berada dikubu yang sama dengan musuh Islam AS dan Israel.  Alasan Erdogan sama persis dengan AS yaitu menghancurkan Teroris, tapi faktanya Turki adalah jalur masuk teroris dari  seluruh dunia yang akan menuju  Suriah.  

Saat ini Turki mengendurkan tekanannya terhadap Kurdi dan malah lebih fokus mengirim pasukannya mendekati Idlib.  Dari manuver militer ini tampaknya Turki telah membuat  kesepakatan baru  yang terselubung dengan barat soal operasi pembebasan Idlib oleh pemerintah Suriah setelah ada dua pertemuan Menlunya dengan Menlu AS dan Menlu Jerman selasa dan rabu lalu.

Tapi dilain sisi Presiden Erdogan juga  turut dalam Pertemuan tingkat tinggi yang melibatkan Presiden Rusia Putin , Presiden Iran Rouhani dengan membawa ide yang sama  pertemuan Menlunya dengan Menlu Jerman dan Menlu AS, yang poinnya adalah membela keselamatan teroris diIdlib, dan dia tidak berfikir bencana kemanusiaan oleh  serangan teroris keSuriah 7 tahun ini :

 “Setiap serangan yang dilancarkan ke Idlib akan menghasilkan bencana, pembantaian, dan tragedi kemanusiaan yang sangat besar,”  “Kami tidak pernah ingin Idlib berubah menjadi pertumpahan darah.”  kata Erdogan.

Yang kelihatan agak surut  adalah Arab Saudi, Arab saudi yang sejak awal perang Suriah mendanai lebih 40 kelompok militan dan El Nusra yang sekarang bernama Hayat Tahrir al-Sham adalah kelompok  binaannya yang terbesar , nampaknya mulai patah semangat soal Suriah. Pada kunjungan menlu Saudi 29 agustus lalu keRusia, Saudi malah lebih tertarik membicarakan pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia dan soal musuh bersamanya dengan Israel yaitu  Iran. 

Apakah Isyarat Hadist tentang dimulainya Al Malhamah itu bermakna bahwa  benar benar akan dimulai dari sekitar sungai Eufrat,  atau mungkin dimulai ditempat lain tapi waktunya setelah selesainya pertempuran diSuriah utara (sekitar sungai Eufrat) ini,  hanya Allah yang lebih tahu.  

 

Syrian army in Idlib province. File photo

Presiden AS Donald Trump memperingatkan pemerintah Suriah , Rusia dan Iran atas rencana  serangan tentara Suriah ke provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak.

“Presiden Suriah Bashar al-Assad  tidak boleh sembarangan menyerang Provinsi Idlib. Rusia dan Iran akan membuat kesalahan kuburan kemanusiaan besar jika ikut ambil bagian dalam potensi tragedi kemanusiaan ini. Ratusan ribu orang bisa terbunuh.  Jangan biarkan itu terjadi. ! ” Trump menulis di halaman Twitter-nya pada hari ini Senin 4/9.

Provinsi Idlib adalah salah satu zona de-eskalasi Suriah dan sisa kubu terakhir pemberontak Suriah. Situasi di provinsi ini  memanas  ketika  Moskow dan Damaskus mengungkap  rencana  militan  untuk melakukan serangan senjata  kimia palsu  (False Flag)  terhadap warga sipil di sana untuk kemudian dituduhkan ke pemerintah Suriah.

Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar Assad mengatakan bahwa pembebasan provinsi Idlib adalah salah satu prioritas  operasi militer Suriah.

Sementara itu, Menlu Suriah Walid Muallem mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa peringatan AS  tidak akan mempengaruhi “Keteguhan rakyat  Suriah dan tentara Suriah untuk membersihkan Idlib dan  mengakhiri terorisme di Suriah,”  Dia  menambahkan bahwa tuduhan  Washington ( terhadap Pemerintah Suriah) tentang dugaan rencana  serangan kimia telah menjadi tanda tanya  dimata opini publik.

This entry was posted in Analisa Geopolitik and tagged , , , , , . Bookmark the permalink.

8 Responses to DALANG PERANG SURIAH SURIAH SEMAKIN JELAS

  1. Kosong08 says:

    Ini sudah termasuk fitnah dajjal
    Apakah nanti gunung emas (minyak) itu akhirnya akan dikuasai oleh amerika dan sekutu nya (ya’juj & ma’juj) min ?
    Lalu, apakah sungai eufrat itu akan benar-benar kering?
    Seperti hadist berikut ini :
    Hari kiamat tak akan terjadi sebelum Sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan _’Gunung Emas’ yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (dalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata, ‘Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup.’ (HR Bukhari).

    • The admin says:

      Yup. salah satu fitnah2 besar akhirzaman itu. AS atau ISIS tidak akan sempat menguasai secar permanen, karena perang tidak akan berhenti dan maiah makin besar diarea sekitar sungai Eufrat itu.
      Sungai Eufrat sudah surut drastis sejak Turki dan Iran membangun bendungan. tentu tidak harus diartikan secara ekstrim harus kering kerontang.

  2. Niko says:

    Alhamdulillah, sekarang kebenaran sudah semakin jelas….
    ijin nambahin ya min, USA kemungkinan bakal nyerang Iran akhir tahun ini…

    https://www.express.co.uk/news/world/1010951/world-war-3-usa-iran-nuclear-deal-sanctions-donald-trump

  3. toni says:

    bagaimana min dengan turki yg mendekati rusia dan china dan menetang AS akhir2 ini d media2,posisi turki seperti apa ya,mungkinkah sebagai umpan atau apa ???

    • The admin says:

      Turki selalu berdiri didua sisi, Turki masih anggota NATO dan punya hubungan diplomatik dengan Israel. jadi secara militer tidak akan pernah menjadi blok Rusia dan juga karena sikapnya yang Plinplan itu. Turki mendekati Rusia hanya dalam pembelian senjata dan hubungan dagang.

      Bisa jadi yang membuat bingung Erdogan adalah karena kemungkinan dia juga tahu bahwa hadist menyebut peristiwa berikutnya setelah Al malhamah (perang nuklir) adalah penaklukan Konstantinopel.

Leave a Reply to The admin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *